BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pembangunan
secara umum diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup
seluruh penduduk yang lebih baik. Sedangkan pembangunan kesehatan dinamakan
sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (Meilani dkk, 2009).
Pembangunan
secara umum diartikan sebagai upaya multidimensi untuk mencapai kualitas hidup
seluruh penduduk yang lebih baik. Sedangkan pembangunan kesehatan dinamakan
sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (Meilani dkk, 2009).
Pemerintah
indonesia telah menyelenggarakan program Indonesia Sehat 2010 yang hendak
merubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat yang mengedepankan upaya
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif
dimana gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik
Indonesia.
Saat
ini, telah disusun pokok-pokok pembangunan Indonesia 2015 yang merupakan
kelanjutan dari hasil evaluasi pelaksanaan program indonesia sehat 2010 yang
telah berjalan dalam kurun waktu sebelumnya sekaligus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan MDGs yang merupakan komitmen bersama antara 189 negara anggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mensejahterakan masyarakat.
Proses
menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai
sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi,
2006).
Usia
lanjut adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita. Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang‚ terjadinya tidak bisa
dihindari oleh siapapun‚ namun manusia dapat berupaya untuk menghambat
kejadiannya. (siti bandiyah‚ 2009)
Komunitas adalah kelompok orang yang
berada di suatu lokasi tertentu. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar
rumah sakit. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan
pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit.
Dari survey pendahuluan yang dilakukan di Desa
Blaru RW I pada tanggal 2-6 Desember‚ didapatkan data keluarga Tn. H mempunyai masalah pada salah satu anggota
keluarga yaitu Ny.N umur 56 tahun dengan resiko tinggi. KU: baik, Nadi : 88
x/menit, RR: 22 x/menit, BB : 60 kg, TB : 150 cm,
Suhu : 370 C,
riwayat stroke ringan, TD: 160/100 mmHg, GDS: 112.
Berdasarkan data tersebut pada Ny.N ditemukan
masalah kesehatan yaitu resiko tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan
suatu pendekatan keluarga dan perlu dilakukan asuhan kebidanan keluarga pada
Ny.N.
B.
Tujuan Penulisan Asuhan
1. Tujuan
Umum
Memberikan asuhan kebidanan padakeluarga Tn. H
2. Tujuan
Khusus
Setelah
diberikan asuhan keluarga, keluarga dapat:
a. Mengidentifikasi
masalah melalui pengumpulan data analisa, perumusan dan pemecahan masalah.
b. Memprioritaskan
masalah berdasarkan analisa masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. H.
c. Merencanakan
tindakan untuk membantu memecahkan masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga
Tn. H.
d. Melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin dicapai berdasarkan prioritas
masalah pada keluarga Tn. H.
e. Melakukan
evaluasi tentang kesesuaian hasil yang ingin dicapai dengan yang diinginkan.
C.
Metode
Pada pengumpulan data
menggunakan metode sebagai berikut.
1.
Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan responden untuk pengumpulan data
2.
Pemeriksaan TTV dan GDS
Melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital dan gula darah terhadap
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan berkaitan dengan penyakit
pada lansia.
D.
Manfaat
a. Bagi
institusi
Sebagai tambahan pustaka
dalam penerapan proses pembelajaran.
b. Bagi
masyarakat
Dapat menambah pengetahuan
masyarakat mengenai resiko penyakit pada lansia
c. Bagi
mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan
mahasiswa dalam praktik kebidanan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
Keluarga
adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersam.Sebagai suatu
kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil, dan biasanya tetap tidak selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan-ikatan lain. Mereka hidup
bersama dalam satu rumah (tempat tinggal), biasanya dibawah asuhan seorang
kepala rumah tangga dan makan dari satu priuk (depkes RI, 1983).
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes RI,1998).
Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung karena berhubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkat an dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga. Berinteraksi satu sama lain dan dalam perananya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Bailon dan maglaya).
Dari
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga itu adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua atau lebih
c. Adanaya ikatan perkawinan atau
talian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Berinteraksi satu sama lain
f. Dibawah asuhan seorang kepala
keluarga
g. Setiap anggota keluarga menjalankan
perannya masing-msing
h. Menciptakan dan mempertahankan
keluarga yang bermacam-macam dalam sutu kebudayaan
2. Ciri-ciri keluarga
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan dan
pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Dibawah asuahna seseorang kepala
rumah tangga
f. Berinteraksi diantara sesama kelurga
g. Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing
h. Menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
3. Tipe atau bentuk kelurga
a. Keluarga inti
atau nuclear family, adalah keluarga
terdiri dari ayah, ibu, anak.
b. Keluuarga besar
atau extended family, adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara. Misal
nenek, kakek, keponakan, saudara, sepupu, dsb.
c. Keluarga
berantai atau serial family, adalah keluarga terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga janda
atau duda (single family ), adalah keluarga yang terjadi karena penceraian atau
keatian.
e. Keluarga
komposisi (cohabitation), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan
hidup secara bersama.
f. Keluarga
kabitas (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi
membentuk suatu kelurga.
4. Pemegang
kekuasaan dan keluarga
a. Patriakal,
pemegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah.
b. Matriakal,
pemegang kekuasaandalam keluarga adalah ibu.
c. Equalitari,
pemegang kekuasaan dalam keuarga adalah ayah dan ibu.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi biologis
1.) Meneruskan
keturunan.
2.) Memelihara dan
membesarkan anak.
3.) Memenuhi
kebutuhan gizi keluarga
4.) Memelihara dan
merawat anggota keluarga.
b. Fungsi
psikologis
1.) Memberi kasih
sayang dan rasa aman
2.) Memberi
perhatian diantara anggota keluarga
3.) Membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.
c. Fungsi
sosialisasi
1.) Membina
sosialisasi pada anak
2.) Membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3.) Meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1.) Mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2.) Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi keluarga
3.) Menabung untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi
Pendidikan
1.) Menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan ketrampilan dan membentuk anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimiliki.
2.) Mempersiapkan
anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perananya sebagai
orang dewasa.
3.) Mendidik anak
sesuai tingkat perkembangannya.
6. Keluarga
Sebagai Unit Perkembangan
Keluarga
dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan dan saling berkaitan dan saling mempengaruhi pula keluarga-keluarga
disekitarnya, atau masyarakat secara keseluruhan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan
sebagai saran/penyalur.
7. Alasan
Keluarga sebagai Unit Pelayanan :
a) Keluarga
sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
b) Keluarga
sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
c) Masalah-masalah
kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu angota
keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga
lainnya.
d) Dalam
memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap
berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya.
e) Keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan
masyarakat.
8. Pengambilan
keputusan tentang kesehatan didalam keluarga
Dalam
pengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil keputusan
pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan.
Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah:
a. Hak
dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga
b. Kewenangan
dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga
c. Hak
dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga atau anggota
keluarga yang bermasalah.
9.
Tujuan pelayanan Kesehatan Keluarga
1. Tujuan
umum :
Untuk meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya
2. Tujuan
khusus :
a) Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh
keluarga.
b) Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam
keluarga.
c) Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan para anggotanya.
d) Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
e) Meningkatkan
produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
10.
Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk
dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai
tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.
Freeman (1981) :
a) Mengenal
gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga.
b) Mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c) Memberikan
keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usainya yang terlalu muda.
d) Mempertahankan
suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga.
e) Mempertahankan
hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang
menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
11. Implikasipelayanan
masyrakat kesehatan berpusat pada keluarga
a) Pelayanan
kesehatan diarahkan untuk membantu seluruh keluarga dalammeningkatkan cara-cara
hidup sehat sehingga dapat meningkatkan prouktifitas dan derajad kesehatan.
b) Cakupan
pelayanan kesehatan lebih luas karena banyak anggota keluarga dapat dicakup dan
sumber –sumber keluarga yang ada dapat diarahkan pada untuk meningkatkan
kesehatan kelurga.
c) Pelayanan
kesehatan diarahkan pada keluarga sebagai satu kesatuan utuh.
d) Pelayanan
kesehatan ditentukan pada waktu rawan di dalam kehidupan keluarga dan keluarga
dengan resiko tinggi.
12. Tipologi
masalah kesehatan dan perawatan keuarga
Dalam tipologi
masalah kesehatan kelurga ada 3 kelompok masalah besar yaitu:
a) Ancaman
kesehatan : adalah keadaan keadaan yang memungkinkan terjadi penyakit, kecelakaan dan kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan yang termasuk dalam ancaman kesehatan. Yang
termasuk dalam ancaman kesehatan adalah:
(1) Penyakit
keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes militus dan sebagainya.
(2) Keluarga
atau anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti TBC, gonore,
hepatitis dan sebagainya.
(3) Jumlah
anggota kelurga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya
keluarga . seperti anak terlalu banyak sedangkan penghasilan keluarga kecil.
(4) Resiko
terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam di letakan sembarang,
tangga rumah terlalu curam
(5) Kekurangan
atau kelebihan gizi dari masing masing-masing anggota keluarga.
(6) Keadaan
–keadaan yang dapat menimbulkan stres, antara lain:
a) Hubungan
keluarga yang kurang harmonis
b) Hubungan
orang tua dan anak tegang
c) Orang
tua yang tidak dewasa
(7) Sanitasi
lingkungan buruk diantaranya
a) Ventilasi
dan peneragan rumah kurang baik
b) Tempat
pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
c) Tempat
pembuangan tinja mencemari sumber air minuman
d) Selokan
atau tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat Sumber air minum
tidak memenuhi syarat
e) Kebisingan
f) Polusi
udara
(8) Kebiasaan-
kebiasaan
a) Merokok
b) Minuman
keras
c) Tidak
memakai alas kaki
d) Makan
obat tanpa resep
e) Kebiasaan-kebiasaan
makan daging mentah
f) Hygien
g) Personal
kurang
(9) Sifat
kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
(10)
Riwayat persalinan sulit
(11)
Memeinkan peran yang tidak sesuai, misalnya anak wanita
memainkan peranan ibu karena meninggal, anak laki-laki memainkan perananya ayah
(12)
Imunisasi anak tidak lenkap
b) Kurang
atau tidak sehat : adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk
didalamnya adalah :
1) Keadaan
sakit, apakah sesudah atau sebelum diagnosa .
2) Kegagalan
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengn pertumbuhan
normal
c) Situasi
krisis: adalah saat- saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam
menyusaikan diri termasuk dalam hal sumber daya kelurga. Yang termasuk dalam
situasi krisis adalah :
(1) Perkawinan
(2) Kehamilan
(3) Persalinan
(4) Masa
Nifas
(5) Menjadi
orang tua
(6) Penambahan
anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir, balita
(7) Abortus
(8) Anak
masuk sekolah
(9) Anak
remaja
(10)
Kehilangan pekerjaan
(11)
Kematian anggota keluarga
(12)
Pindah rumah
13. Ketidakmampuan kelurga dalam melakukan
tugas-tugas kesehatan kebidanan
a) Ketidaksanggupan
mngenal masalah kesehatan kelurga , disebabkan karena:
(1) Kurang
pengetahuan atau tidak tahuan fakta
(2) Rasa
takut akhibat masalah yang diketahui
(3) Sikap
dan falsafah hidup
b) Ketidaksanggupan
keluarga menggambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat, disebabkan
karena :
(1) Tidak
memahami mengenai sifat berat dan luasnya masalah
(2) Masalah
kesehatan tidak begitu menonjol
(3) Keluarga
tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan , dan kurang nya
sumber daya keluarga
(4) Tidak
sanggup memilih tindakan diantaranya beberapa pilihan
(5) Ketidak
cocokan pendapat anggota –anggota keluarga
(6) Tidak
tahu tentang fasilitas kesehatan yang lalu
(7) Takut
dari akhibat tindakan
(8) Sikap
negatif terhadap masalah kesehatan
(9) Fasilitas
kesehatan tidak terjangkau
(10)
Kurang percaya terhadap petugas dalam lembaga kesehatan
(11)
Kesalahan informasi akhibat tindakan yang tidak
diharapkan
c) Ketidak
mampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan karena :
(1) Tidak
mengetahui keadaan penyakit, gejala dan perawatanya serta pertumbuhan dan
perkembangan anak
(2) Tidak
mengetahui tentang perkembangan perawatan yang di butuhkan
(3) Kurang
atau tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perwatan
(4) Tidak
seimbang, sumber-sumber yang ada dalam kelurga misalnnya, keungan anggota
keluarga yang bertanggung jawab fasilitas fisik dan perawatan
(5) Sikap
negatif terhadap yang sakit
(6) Sikap
dan pandangan yang hidup
(7) Konflik
individu dalam keluarg
(8) Perilaku
yang mementingkan diri sendiri
d) Ketidaksanggupan
memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan
pribadi anggota keluarga disebabkan karena:
(1) Sumber-sumber
keluarga tidak cukup, diantara keuangan, tanggung jawab /wewenang . keadaan
fisik rumah yang tidak memenuhi masyarakat.
(2) Kurang
dapat melihat keuangan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah
(3) Ketidaktahuan
pentingnya sanitasi lingkungan
(4) Konflik
personal dalam keluarga
(5) Sikap
dan pandangan hidup
(6) Ketidaktahuan
tentang usaha pencegahan penyakit
(7) Ketidak
kompakan keluarga, karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan,
acuh, terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah.
e) Ketidak
mampuan menggunakan sumber dimasyarakat guna memelihara kesehatan disebabakan
karena:
(1) Tidak
tahu bahwa kesehatan itu ada
(2) Tidak
memhami keuangan yang diperoleh .
(3) Kurang
percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan
(4) Pengalaman
yang kuarang baik dari petugas kesehatan
(5) Rasa
takut pada dari akhibat dari tindakan
(6) Tidak
terjankau fasilitas yang diperlukan
(7) Tidak
adanya fasilitas yang diperlukan
(8) Rasa
asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat
(9) Sikap
dan falsafah hidup
14. Kriteria prioritas
masalah
Dalam
menyusun perioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan
kepada kriteria, sebagai berikut:
1) Sifat
masalah dikelompokan menjadi :
a) Ancaman
kesehatan
b) Keadaan
sakit atau kurang sehat
c) Situasi
krisis
2) Kemungkinan
masalah dapat dirubah adalah , kemungkinan keberhasilan untuk mengurangi
masalah atau mencegah melalui tindakan keperawatan kesehatan
3) Potensi
masalah untuk mencegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul dan
dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan
4) Masalah
yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal
beratnya dan mendesaknya untuk diatasi melalui intervensi keperwatan dan
kesehatan.
B. Lansia
1. Pengertian
Usia
lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai usia panjang ‚ terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun‚ namun
manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. (siti bandiyah‚ 2009)
Usia
lanjut adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Proses menua merupakan proses
yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya
dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2006).
Masalah – masalah dan
penyakit pada lansia
Usia
lanjut adalah salah satu tahap dalam kehidupan manusia atau proses menjadi tua
atau menua merupakan proses alami dalam hidup setiap manusia.
2. Kategori
a. Kelompok
usia dimana manusia sudah dapat dikategorikan menua/tua, yaitu :
1) Kelompok
pertengahan umur 45-54 tahun)
Tanda-tandanya :
a) Keriput-keriput
halus mulai tampak, rambut mulai menipis dan berubah.
b) Persendian
mulai terasa kaku.
c) Tanda-tanda
rabun jauh mulai terasa, sehingga kalau memegang benda agak jauh dari mata tidak
dapat melihat dengan jelas.
2) Kelompok
usia lanjut dini (55-64 tahun)
Tanda-tandanya :
a) Kulit
mulai kurang elastisitasnya.
b) Mulai
tumbuh bintik-bintik coklat agak kehitaman.
c) Kekuatan
otot menurun.
d) Tulang
menipis.
e) Wanita
mencapai menopause.
f) Laki-laki
lama untuk bereaksi.
3) Kelompok
usia lanjut (65-70 tahun)
Tanda-tandanya :
a) Alat-alat
perasa mulai berubah.
b) Penglihatan
mulai kabur.
c) Pendengaran
tidak lagi prima.
d) Lutut
terasa kaku-kaku.
e) Langkah
kaki mulai ragu
f) Cepat
lelah
4) Kelompok
usia lanjut resti (resiko tinggi, 70 tahun ke atas)
Tanda-tandanya :
a) Pencernaan
mulai lambat
b) Kerja
jantung tidak efektif lagi
c) Pembuluh
darah kaku
d) Daya
ingat menurun terutama kejadian-kejadian akhir memburuk.
e) Suara
dan keinginan masih ada tetapi tenaga sudah loyo.
3. Sehat
menuju lansia
Upaya badan /raga yang sehat
a. Berhenti
merokok
Karena
apabila berhenti merokok maka akan terhindar dari resiko kanker, paru-paru dan
serangan jantung.
b. Makan
dengan benar
Seimbang antara karbohidrat,
protein, buah-buahan (serat)
1) Makan
dengan porsi kecil dan kurangi jumlah konsumsi gula untuk mencegah kegemukan.
2) Kurangi
garam karena garam menyebabkan tubuh menumpuk air. Hal itu pada orang tua bisa
menyebabkan tekanan darah meningkat.
3) Hindari
makanan yang dikemas dalam kaleng ( sarden, cornet, dll)
4) Kurangi makanan
yang digoreng. Lebih baik makanan yang dikukus, direbus, dipanggang.
5) Gunakan
margarine jangan mentega, hindari kue-kue yang rasanya manis.
6) Jangan
makan telur lebih dari 3 biji seminggu.
7) Kurangi
makan jerohan, hati,usus, dan udang.
8) Makanlah
sayur-sayuran dan buah tiap hari untuk mengatasi sembelit.
9) Makanlah
kalsium yang cukup untuk mencegah osteoporosis. Sumber kalsium yang baik adalah
susu rendah lemak, keju, ikan teri, tahu dan susu kedelai, sayuran hujau.
10) Minum
sekitar 6-8 gelas air untuk membantu tubuh mengeluarkan bahan-bahan beracun.
Air putih adalah yang terbaik akan tetapi sayur bening dan sari buah-buahan
juga baik.
c. Olahraga
secara teratur
1) Latihan
olahraga sebaiknya sebelum makan atau 2 jam sesudah makn. Minum air yang cukup
untuk mengganti keringat yang hilang.
2) Luangkan
waktu 5 menit sebelum dan sesudah olahraga untuk pemanasan dan pendinginan.
3) Olahraga
minimal 3-5 kali seminggu dengan waktu 15-60 menit tiap kali olahraga sampai
keluar keringat.
4) Pilih
olahraga yang menyenangkan. Jalan kaki atau senam lansia bersama
teman-teman(naik sepeda).
4. Masalah-Masalah
Dan Penyakit Pada Lansia
a. Mudah
jatuh
Memang
tidak bisa dibantah, bila seseorang bertambah tua, kemampuan fisik dan mental
hidupnya pun akan perlahan-lahan tetapi pasti menurun. Akibatnya aktifitas
hidupnya akan ikut terpengaruh, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi
kesigapan seseorang.
Secara
umum menjadi tua atau menua, ditandai oleh kemunduran-kemunduran biologis yang
terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain :
1) Kulit mulai
mengendur dan wajah mulai timbul keriput serta garis-garis menetap
2) Rambut
kepala mulai memutih atau beruban
3) Gigi
mulai lepas (Ompong)
4) Penglihatan
dan pendengaran mulai berkurang
5) Mudah
lelah dan mudah jatuh
6) Gerakan
menjadi lamban dan kurang lincah
7) Disamping
itu kemunduran kemampuankognitif sebagai berikut:
8) Suka
lupa, ingatan tidak berfungsi baik
9) Ingatan
terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru saja
terjadi
10) Sering
adanya disorientasi terhadap waktu, tempat, dan personal
11) Sulit menerima
ide-ide baru
Jatuh
seringkali dialami oleh para lansia dan penyebabnya bisa multifactor. Banyak
faktor beneran di dalamnya, baik faktor intrinsic dari dalam lanjut usia.
Misalnya gangguan gaya berjalan,kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi,
lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan
berkurang karena cahaya yang kurang terang dan senagainya.
Untuk
lebih dapat memahami faktor resiko jatuh, harus dimengerti betul bahwa
stabilitas badan itu dibentuk oleh:
1) Sistem
Sensorik
Pada
system ini yang berperan didalamnya adalah penglihatan (Visus) dan pendengaran.
Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan.
Begitu pula semua penyakit telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran.
2) Sistem
Syaraf Pusat (SSP)
Penyakit
SSP seperti stroke dan parkinson hidrosefalus tekanan normal, sering diderita
oleh lanjut usia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP sehingga berespon tidak
baik terhadap input sensorik.
3) Kognitif
Pada
beberapa penelitian, diminta diasosiasikan dengan meningkatnya resiko jatuh.
4) Muskuloskeletal
Faktor
ini betul-betul berperan besar terjadinya jatuh terhadap lansia, gangguan
musculoskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan dan ini berhubungan dengan
proses menua yang fisiologis, misalnya:
(a) Kekakuan
jaringan penghubung
(b) Berkurangnya
masa otot
(c) Perlambatan
konduksi syaraf
(d) Penurunan
visus
Hal
tersebut menyebabkan:
(a) Penurunan
Range Of Motion sendi
(b) Penurunan
kekuatan diol, terutama ekstremitas
(c) Perpanjangan
waktu rekreasi
(d) Goyangan
badan
Jatuhnya
orang yang sudah berusia lanjut juga disebabkan oleh:
(a) Faktor
Intrinsik, antara lain:
(1)
Gangguan jantung dan
sirkulasi darah
(2)
Gangguan system anggota gerak
(3)
Gangguan system susunan syaraf
(4)
Gangguan penglihatan
(5)
Gangguan psikologis
(6)
Pengaruh obat-obatan yang
dipakai
(7)
Vertigo
(8)
Infeksi telinga
(9)
Artritis lutut
(10) Penyakit-penyakit
sistemik
(b) Faktor
ekstrinsik antara lain:
(1)
Cahaya ruangan yang kurang
terang
(2)
Lantai yang licin
(3)
Tersandung benda-benda
(4)
Alas kaki kurang pas
(5)
Kursi roda yang tak terkunci
(6)
Turun tangga
Selain itu faktor-faktor yang sukar diketahui,
misalnya pengaruh makanan. Biasanya penyebab jatuh pada lansia itu merupakan
gabungan dari beberapa faktor/multifactor. Jatuh pada lansia biasanya menimbulkan
komplikasi-komplikasi, antara lain:
(7)
Rusaknya jaringan lunak yang
terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya
arteri/vena.
(8)
Patah tulang
(9)
Hematoma
(10) Disabilitas/kecacatan
(11) Meninggal
b. Mudah
lelah
Disebabkan oleh:
1) Faktor psikologis
(perasaan bosan, keletihan, atau perasaan depresi)
2) Gangguan
organis (anemia,kekurangan vitamin,gangguan pencernaan dll)
3) Pengaru
obat-obat (obat penenang, obat jantungdan obat yang melelahkan daya kerja otot)
c. Kekacauan
mental akut
Disebabkan oleh:
1) Keracunan
2) Penyakit
infeksi dengan demam tinggi
3) Alkohol
4) Penyakit
metabolisme
5) Dehidrasi
6) Gangguan
fungsi otak
7) Gangguan
fungsi hati
8) Radang
selaput otak
d. Nyeri
dada
Disebabkan oleh:
1) Penyakit
jantung koroner yang dapat menyebabkan iskemia jantung
2) Aneurisme
aorta
3) Radang
selaput jantung
4) Gangguan
pada system alat pernafasan
e. Sesak
nafas pada waktu melakukan kerja fisik
Disebabkan oleh:
1) Kelemahan
jantung
2) Gangguan
system saluran nafas
3) Berat
badan berlebihan
4) Anemia
f. Bedebar-debar
Disebabkan oleh:
1) Gangguan
irama jantung
2) Keadaan
umum bdan yang lemah karena penyakit kronis
3) Faktro-faktor
psikologi
g. Pembengkakkan
kaki bagian bawah
Disebabkan oleh:
1) Kaki
yang lama digantung
2) Gagal
jantung
3) Bendungan
pada vena bagian bawah
4) Kekurangan
vitamin B
5) Gangguan
penyakit hati
6) Kelumpuhan
pada kaki
h. Nyeri
pinggang atau punggung
Disebabkan oleh:
1) Gangguan
sendi-sendi atau gangguan sendi pada susunan tulang belakang
2) Gangguan
pancreas
3) Gangguan
pada rahim
4) Gangguan
pada kelenjar prostat
5) Gangguan
pada otot
i.
Nyeri pada sendi pinggul
Disebabkan oleh:
1) Gangguan
sendi panggul
2) Kelainan
tulang-tulang sendi
3) Akibat
kelainan pada syaraf dari punggung bagian bawah yang terjepit
j.
Berat badan menurun
Disebabkan oleh:
1) Pada
umumnya nafsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau kelesuan
2) Adanya
penyakit kronis
3) Gangguan
pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
4) Faktor-faktor
sosial ekonomi
k. sukar
menajan buang air seni (sering ngompol)
Disebabkan oleh:
1) obat-obat
yang mengakibatkan sering berkemih atau obaobatan penenang terlalu banyak
2) radang
kandung kemih
3) radang
saluran kemih
4) kelainan
control pada control pada kandung kemih
5) kelainan
persarafan parakandung kemih
6) faktor
psikologis
Mengompol
tidak hanya menimbulkan problem higeine seperti penyakit kulit, dekubitus dan
bau tak sedap namun lebih dari itu dapat pula mengakibatkan perasaan rendah
diri dan isolasi
l.
gangguan tidur (sulit tidur)
Irwan
feinerg mengungkapkan bahwa sejak meninggalkan masa remaja, kebutuhan tidur
seseorang menadi relative tetap. luce dan segal mengungkapkan bahwa faktor usia
merupsksn faktor terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas tidur. telah
dikatakan bahwa keluhan terhadap kualitas tidur seiring denan bertambahnya
usia.
Pada
kelompok usia lanjut (empat puluh tahun) hampir dijumpai 7% kasusu yang
mengeluh mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari 5 jam
sehari). hal yang sama dijumpai pada 22% pada kelompok usia tujuh puluh lima
tahun. demikian pula, kelompok lanjut usia lebih banyakn mengeluh terbangun
lebih awal dari pukul 05.00 pagi. selain itu, terdapat 30% kelompok usia tujuh
puluh tahun yabg banyak terbangun di waktu malam hari. angka ini ternyata tujuh
kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia dua puluh tahun.
Gangguan
tidur tidak saja menunjukkan indikasi akan adanya kelainan jiwa yang dini
tetapi merupakan keluhan dari hampir 30% penderita yang berobat ke dokter.
Disebabkan oleh :
1) faktor
ekstrinsik (luar), misalnya : lingkungan yang kurang tenang
2) faktor
instrinsik, ini bisa organic dan prikgenik
a) organic,
misalnya nyeri, gatal-gatal dan penyakit tertentu yang membuat gelisah
b) prikogenik,
misalnya depresi kecemasan dan iritabilitas
m. Keluhan
pusing-pusing
Disebabkan oleh :
1) gangguan
local, misalnya vaskuler, morgen (sakit kepala sebelah), mata, glukoma,
(tekanan dalam bola mata yang meninggi) kepaala sinusitis, furunkel, dan sakit
gigi.
2) Penyakit
sistemik yang menimbulkan hikoglikemia (kadar gula darah dalam darah yang
tinngi)
3) psikologik
perasaan cemas, depresi, kurang tidur dan kekacauan pikiran.
5. Contoh
Menu Seimbang Untuk Lansia Laki-Laki(2100 Kalori)
Menu
|
Bahan
Makanan
|
Pagi: roti, telur, omelet, juice tomat
|
Roti 4 iris, margarine 2 sendok the, telur 1
butir, tomat 4 buah, gula 1 sendok makan.
|
10.00 WIB: bubur kacang hijau
|
Kacang hijau 2 sendok makan, santan 1 gelas,
gula pasir 1 sendok makan.
|
Siang: nasi putih, ikan bakar, tempe bumbu,
tomat, sayur asem, semangka.
|
Nasi 1,5 gelas, ikan 1 pitong (2 jari), tempe
1 potong sedang, sayur campur 1,5 mangkok, semangka 1 potong.
|
16.00WIB: susu hangat
|
Susu skim 1 sendok makan.
|
Sore: nasi putih, frikadel campur, sup
sayuran, papaya
|
Gula 1 sendok makan, nasi 1,5 gelas, daging 1
potong sedang, tahu 1 potong sedang, sayur campur 1,2 mangkok, papaya 1
potong.
|
3.Contoh Menu Seimbang Untuk Lansia Perempuan
(1700 Kalori)
Menu
|
Bahan Makanan
|
Pagi:
kentang inklok, telur mata sapi, sup wortel dan buncis, air jeruk.
|
Kentang
2 buah, telur 1 butir, sayur campur 0,5 mangkok, jeruk 2 buah, gula 1 sendok
makan.
|
10.00
WIB: sup kacang ijo
|
Kacang
ijo 1 sendok makan, wortel 3 sendok makan, daging 3 potong kecil
|
Siang:
nasi, pepes ayam, sambal goreng, tempe, sayur lodeh, complet buah.
|
Nasi 1
gelas, ayam 1 poting (paha), tempe 2 potong, sayuran 1,5 mangkok, buah-buahan
0,5 mangkok, agar-agar 0,5 sendok makn, 1gula 1 sendok makan.
|
16.00WIB:
pudding buah.
|
Papaya
2 potong, agar-agar 0,5 sendok makan, gula 1 sendok makan.
|
Sore:
nasi, ikan goreng, tahu balado, sayur menir, apel.
|
Nasi 1
gelas, ikan 1 potong, tahu 1 potong, bayam 1,5 mangkok, apel 1 potong kecil.
|
sumber: Depkes RI.
C.
Hipertensi
Tekanan
darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah yang selalu terbaca di atas
140/90 mmHg. Cenderung diturunkan dari keluarga dan lebih banyak terdapat pada
orang tua. Keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan
pola hidup sehat dan obat-obatan.
1. Gejala-gejala
Biasanya
tidak ada gejala-gejala sampai timbul komplikasi
2. Komplikasi
a. Stroke
(disebabkan oleh pecahnya/sumbatan dari arteri pada otak, menyebabkan
kelumpuhan pada satu sisi tubuh).
b. Kegagalan
jantung
c. Kerusakan
ginjal
3. Penyebab
umum
a. 90%
kasus, penyebab tidak diketahui
b. 10%
kasus, penyebab adalah penyakit jantung/ginjal yang berat, diabetes atau tumor
dari kelenjar adrenal (kelenjar penghasil adrenalin) yang cukup jarang. (Kadar
garam yang tinggi dalam darah akan memperburuk keadaan darah tingg, tetapi
bukan penyebab merupakan faktor penyebab).
4. Yang
dapat anda lakukan
a. Jangan
merokok/minum alkohol
b. Diet
rendah garam dan rendah lemak
c. Latihan
olahraga secara teratur (olahraga akan mengurangi stress, membantu menurunkan
berat badan, membakar lebih banyak lemak darah dan membuat jantung lebih kuat).
d. Istirahat
bila tegang/lelah, lakukan latihan pelemasan otot
e. Bila
dokter memberi resep, minumlah obat secara teratur sesuai petunjuk dokter
(jangan berhenti minum obat atas inisiatif sendiri).
f. Periksa
dokter secara teratur untuk memeriksa apakah tekanan darah terkontrol dengan
baik, sehingga akan mencegah timbulnya komplikasi.
1) Tindakan
dokter untuk anda
a) Memberi
resep obat anti hipertensi
b) Mengawasi
timbulnya komplikasi dan mengobatinya. Setelah umur 30 tahun, cek tekanan darah
anda setiap tahun terutama bila terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi
2) Pencegahan
a) Setelah
umur 30 tahun periksa tekanan darah anda setiap tahun terutama bagi anda dengan
riwayat keluarga hipertensi
b) Jangan
merokok, minum alkohol berlebihan dan diet tinggi garam dan lemak
c) Bila
kelebihan berat badan turunkan berat badan
d) Lakukan
latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging/jalan cepat, aerobik dan olahraga
berat), paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali lamanya 15-60 menit,
sampai nafas cepat tetapi jangan sampai sesak nafas. Latihan untuk
mengendalikan stress (tekanan batin).
e) Pelajari
cara-cara mengendalikan stress ( Nugroho, 2010)
BAB
III
PENYAJIAN
DAN ANALISIS DATA
RT/RW : 04/01 Tanggal : 22 Desember 2015
Desa : Blaru Nama
pendata : Suryana
Kec/Kab : pati/pati
A.
Data Umum
I.
Identitas atau biodata
A. KASUS
I. PENGKAJIAN
Identitas
/ Biodata
Nama
Lansia : Ny.N
Umur
:
56 tahun
Jenis
Kelamin : Perempuan
Nama
istri : Ny. Y Nama suami : Tn. H
Umur :
22 Tahun Umur :24 tahun
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan: Buruh/1.000.000/bln
Pendidikan : MTS Pendidikan : MA
Suku
/ Bangsa :Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :Jawa/Indonesia
Agama
:
Islam Agama : Islam
Alamat
:
Desa Blaru RT 04 RW 01
Anamnesis Pada Tanggal : 22
Desember 2015
Pukul 16.00 WIB
Jenis Anamnesa : Auto Anamnesa
1. Data anggota keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
L/P
|
Status
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Agama
|
Ket
|
1
|
Ny.
N
|
56
|
P
|
Janda
|
SD
|
IRT
|
Islam
|
Ibu
|
2
|
Ny.
Y
|
22
|
P
|
Istri
|
MTS
|
IRT
|
Islam
|
Istri
|
3
|
Tn.
H
|
24
|
L
|
Suami
|
MA
|
Buruh
|
Islam
|
KK
|
4
|
An.
R
|
19
|
L
|
Belum
kawin
|
SMA
|
Buruh
|
Islam
|
Adik
|
5
|
An.
T
|
11
|
L
|
Belum
kawin
|
SD
|
Pelajar
|
Islam
|
Adik
|
6
|
An.S
|
5,5
|
P
|
Belum
kawin
|
TK
|
Pelajar
|
Islam
|
Anak
|
2.
Genogram (tidak diupload)
|
|
a.
Data Kesehatan Keluarga
No
|
Nama
|
Status
|
Keadaan
kesehatan sekarang
|
1
|
Ny. N
|
Ibu
|
·
Saat
ini Ny.N dalam kondisi sehat, umur 56 tahun
·
Tidak
ada keluhan fisik dan masih dapat melakukan aktifitas seperti biasa
·
Tekanan
darah sering tinggi dan pernah terkena stroke ringan
·
TD:
160/100 mmHg, BB:60 kg, TB: 150 cm, GDS:112, RR: 22x/menit, RR: 88x/menit
|
2
|
Tn. H
|
KK
|
·
Saat
ini Tn.H dalam kondisi sehat, umur 24 tahun
·
Sebagai
kepala keluarga dan bekerja sebagai buruh
·
Tidak
ada keluhan fisik, BB: 55 kg, TB:160 cm
|
3
|
Ny.Y
|
Istri
|
·
Saat
ini Ny.Y dalam kondisi sehat, umur 22 tahun
·
Sebagai
ibu rumah tangga
·
Tidak
ada keluhan fisik, BB:46 kg, TB: 155 cm
|
4
|
An. R
|
Adik
|
·
Saat
ini An.R dalam kondisi sehat, umur 19 tahun
·
Bekerja
menjadi buruh
·
Tidak
ada keluhan fisik, BB: 50 kg, TB: 165 cm
|
5.
|
An.T
|
Adik
|
·
Saat
ini An.T dalam kondisi sehat, umur 11 tahun
·
Sebagai
pelajar SD
·
Tidak
ada keluhan fisik, BB: 36 kg, TB: 130 cm
|
6.
|
An.S
|
Anak
|
·
Saat
ini An.S dalam kondisi sehat, umur 5,5 tahun
·
tidak
ada keluhan fisik, BB: 110 cm,TB: 14 kg
|
b.
Data kesehatan lingkungan
Status rumah milik sendiri, jenis rumah
permanen, luas 8x6 meter, ventilasi cukup, pencahayaan cukup, lantai plester,
pembuangan sampah terawat, mereka minum menggunakan air isi ulang. Tempat
penyimpanan air tertutup, pengurasan setiap 1 minggu sekali. Mereka mempunyai
WC sendiri yang cukup bersih didalam rumah. Mereka mempunyai pekarangan.
c.
Sarana pelayanan kesehatan
Jarak rumah dengan pelayanaan kesehatan
sekitar kurang lebih 1 km, jenis pelayanan yang ada BPS dan PKD. Sedangkan
jarak rumah dengan Puskesmas Pati I kurang lebih 3 km dan Di RSUD 6 Km. Bila ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga mencari pertolongan di bidan praktek
swasta setempat. Sarana komunikasi yang ada HP, TV, sarana transportasi yang
ada adalah sepeda dan kendaraan bermotor sendiri.
B.
Data kasus
1.
Lansia
a.
Riwayat kesehatan sekarang
Ny.N mengatakan saat ini dalam keadaan
sehat tapi tekanan darahnya sering tinggi, sehingga rutin seminggu dua kali
periksa tekanan darah di PKD dan Ny.N juga pernah terkena stroke ringan. Ny.N
rutin kontrol tekanan darah karena anjuran dari Bidan desa untuk sering periksa
tekanan darah karena tekanan darahnya sering tinggi, jika tanpa penanganan akan
beresiko terkena stroke. Ibu mengatakan belum mengetahui tentang cara mencegah
hipertensi dan menurunkan tekanan darahnya.
b.
Riwayat kesehatan yang lalu
Ny.N mengatakan pernah terkena stroke
ringan 1 tahun yang lalu, sebelah badannya agak susah digerakkan dan mukanya
kaku, sudah berobat ke dokter dan sekarang sudah sembuh.
c.
Riwayat kesehatan keluarga
Ny.N mengatakan bahwa ayahnya memiliki
riwayat penyakit hipertensi dan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, sering minum, sering makan,
sering kencing, sesak nafas dan batuk berkepanjangan.
d. Pemeriksaan
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Status emosional : stabil
4) GDS :
112
5) Tanda-tanda vital :
a) TD : 160/100 mmHg
b) Nadi :
88x/menit
c) RR :
22x/menit
d) Suhu : 370
C
e) TB :
150 cm
f) BB :
60 kg
6) Status Present
a) Kepala
(1) Rambut : bersih,
warna hitam, pendek, tidak rontok, tidak berketombe
(2) Wajah : bersih,
tidak berjerawat, tidak ada flek
(3) Mata :
Conjungtiva merah muda, sklera putih
(4) Hidung : Bersih,
tidak ada polip, tidak ada sekret
(5) Telinga : Bersih
tidak ada serumen
(6) Mulut : Bibir
lembab, tidak pecah-pecah, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi masih
lengkap.
(7) Leher : Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis
b) Dada :
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
c) Payudara
: Tidak nyeri tekan,tidak ada benjolan
d) Abdomen :Tidak
ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran massa, tidak ada pembesaran hepar
e) Ekstremitas
(1) Atas
: Simetris, tidak varises, tidak oedema
(2) Bawah :
Simetris, tidak varises, tidak oedema
e.
Tipologi keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga extended
family, karena dalam keluarga terdapat nenek, adik, suami, istri dan anak. Bila
dalam keluarga ada masalah keluarga atau individu, keluarga Tn.H selalu
memuyawarahkan dengan anggota keluarga, yaitu dengan kesepakan bersama. Keluarga
Tn.H selalu memeriksakan anggota keluarganya ke tenaga kesehatan apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
f.
Sarana Pelayanan Kesehatan
Jarak rumah dengan pelayanaan kesehatan
sekitar kurang lebih 1 km, jenis pelayanan yang ada BPS dan PKD. Sedangkan jarak
rumah dengan Puskesmas Pati I kurang lebih 3 km dan Di RSUD 6 Km. Bila ada
anggota keluarga yang sakit , keluarga mencari pertolongan di bidan praktek
swasta setempat. Sarana komunikasi yang ada HP, TV, sarana transportasi yang
ada adalah sepeda dan kendaraan bermotor sendiri.
g.
Pola pengambilan keputusan
Di dalam satu keluarga apabila ada masalah,
di selesaikan secara musyawarah dan hasil yang diputuskan oleh kepala keluarga
yaitu Tn.H. Keluarga melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam mengatasi
masalah yang dialami oleh keluarga.
h.
Data sosial budaya
Keluarga Tn.H adalah harmonis, saling
membantu, saling menghargai, dan tidak ada konflik antar anggota keluarga. Hubungan
keluarga Tn.H dengan tetangga /lingkungan sekitar juga harmonis, saling
membantu, saling menghargai , tidak ada konflik antar tetangga.
i.
Potensi keluarga dalam memenuhi pelayanan kesehatan Ny.N
Keluarga selalu membawa anggota
keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan seperti ke bidam desa, bidan puskesmas
dan dokter.
j.
Informasi dari tenaga kesehatan
Ny.N mengatakan rutin kontrol tekanan
darah karena anjuran dari Bidan desa untuk sering periksa tekanan darah karena
tekanan darahnya sering tinggi, jika tanpa penanganan akan beresiko terkena
stroke.
C.
Analisis Masalah
Data
|
Masalah
|
DS
1. Ny.N mengatakan saat ini dalam
keadaan sehat tapi tekanan darahnya sering tinggi, sehingga rutin seminggu
dua kali periksa tekanan darah di PKD
2. Ny.N mengatakan belum mengetahui
tentang cara mencegah hipertensi dan menurunkan tekanan darahnya.
3. Ny.N mengatakan pernah terkena
stroke ringan 1 tahun yang lalu, sebelah badannya agak susah digerakkan dan
mukanya kaku, sudah berobat ke dokter dan sekarang sudah sembuh.
4. Ny.N mengatakan bahwa ayahnya
memiliki riwayat penyakit hipertensi dan keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, sering minum,
sering makan, sering kencing, sesak nafas dan batuk berkepanjangan.
5. Ny.N mengatakan rutin kontrol
tekanan darah karena anjuran dari Bidan desa untuk sering periksa tekanan
darah karena tekanan darahnya sering tinggi, jika tanpa penanganan akan
beresiko terkena stroke.
DO
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Status Emosional : Stabil
4. GDS : 112
5. Tanda-tanda vital :
a) TD : 160/100 mmHg
b) Nadi : 88x/menit
c) RR : 22x/menit
d) Suhu : 370 C
e) TB : 150 cm
f) BB :
60 kg
6. Status Present
a) Kepala
(1) Rambut : bersih, warna hitam, pendek, tidak rontok, tidak berketombe
(2) Wajah : bersih, tidak berjerawat, tidak ada flek
(3) Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
(4) Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
(5) Telinga : Bersih tidak ada serumen
(6) Mulut : Bibir lembab, tidak pecah-pecah, mulut bersih, tidak ada
sariawan, gigi masih lengkap.
b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
dan vena jugularis
c) Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
d) Payudara : Tidak nyeri tekan,tidak ada
benjolan
e) Abdomen :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran
massa, tidak ada pembesaran hepar
f) Ekstremitas
(1) Atas : Simetris, tidak varises,
tidak oedema
(2) Bawah : Simetris, tidak varises, tidak
oedema
|
Resiko terjadinya stroke pada
lansia dengan penyakit hipertensi dan riwayat stroke ringan
|
D.
Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial pada kasus Ny.N ini adalah : Stroke
E.
Anticipatory
Antisipasi yang dilakukan adalah dengan memberikan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi, cara mencegah dan
mengatasinya serta menjelaskan bahwa hipertensi memiliki komplikasi diantaranya
yaitu bisa mengakibatkan stroke sehingga keluarga harus waspada dan tidak
menganggap remeh penyakit hipertensi. Selain itu juga mengajarkan cara
perawatan penyakit hipertensi dan makanan untuk pasien dengan penyakit
hipertensi.
F.
Perencanaan
Hari/
tanggal/ jam
|
Diagnosa kebidanan
|
Tujuan
|
Sasaran
|
Perencanaan
|
Evaluasi
(harapan)
|
Rabu, 23 desember 2015
Jam 09.00 WIB
|
Ny.N umur 56 tahun dengan penyakit hipertensi dan riwayat
stroke ringan, sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit, sehingga beresiko terserang stroke ditandai
dengan :
DS:
1. Ny.N mengatakan saat ini dalam
keadaan sehat tapi tekanan darahnya sering tinggi, sehingga rutin seminggu
dua kali periksa tekanan darah di PKD
2. Ny.N mengatakan belum mengetahui
tentang cara mencegah hipertensi dan menurunkan tekanan darahnya.
3. Ny.N mengatakan pernah terkena
stroke ringan 1 tahun yang lalu, sebelah badannya agak susah digerakkan dan
mukanya kaku, tapi sekarang sudah sembuh.
4. Ny.N mengatakan bahwa ayahnya
memiliki riwayat penyakit hipertensi dan keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, sering minum, sering
makan, sering kencing, sesak nafas dan batuk berkepanjangan.
5. Ny.N mengatakan rutin kontrol
tekanan darah karena anjuran dari Bidan desa untuk sering periksa tekanan
darah karena tekanan darahnya sering tinggi, jika tanpa penanganan akan
beresiko terkena stroke.
DO:
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Status Emosional : Stabil
4. GDS : 112
5. Tanda-tanda vital :
a. TD : 160/100 mmHg
b. Nadi : 88x/menit
c. RR : 22x/menit
d. Suhu : 370 C
e. TB : 150 cm
f. BB :
60 kg
6. Status Present
a. Kepala
1) Rambut : bersih, warna hitam, pendek, tidak rontok, tidak berketombe
2) Wajah : bersih, tidak berjerawat, tidak ada flek
3) Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
5) Telinga : Bersih tidak ada serumen
6) Mulut : Bibir lembab, tidak pecah-pecah, mulut bersih, tidak ada
sariawan, gigi masih lengkap.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening
dan vena jugularis
c. Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
d. Payudara : Tidak nyeri tekan,tidak ada
benjolan
e. Abdomen :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran massa, tidak ada pembesaran hepar
f. Ekstremitas
1) Atas : Simetris, tidak varises,
tidak oedema
2) Bawah : Simetris, tidak varises, tidak
oedema
|
Setelah dilakukan kunjungan selama ≤ 1 jam diharapkan :
1. Terpantaunya kondisi lansia dalam
keadaan normal, ditandai dengan:
a. KU: baik
b. Keadaan umum: composmentis
c. Status emosional: stabil
d. GDS: <140
e. TTV: normal
1) TD:100-130/70-80 mmHg
2) RR: 20-24 x/menit
4) S : 36,5-37,50 C
f. Status present: dalam batas normal
2. Ny.N mengetahui tentang kondisi
kesehatannya
3. Keluarga mengetahui penyakit
hipertensi dan komplikasinya yaitu stroke
4. Keluarga mengetahui cara perawatan
penyakit hipertensi
5. Keluarga mengetahui makanan untuk
pasien hipertensi
6. Keluarga mengetahui tentang diet
hipertensi
7. Keluarga optimis bisa merawat
anggota keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi
|
Ibu dan keluarga
|
1.
a. lakukan anamnesa
b. lakukan
pemeriksaan umum
·
KU
·
Keadaan umum
·
Status emosional
·
GDS
·
TTV
·
Status present
2.
Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
3.
Berikan keluarga penyuluhan tentang penyakit hipertensi
dan komplikasinya yaitu stroke
4.
Ajarkan cara perawatan penyakit hipertensi
5.
Berikan saran menu makanan untuk pasien dengan penyakit hipertensi
6.
Jelaskan tentang diet hipertensi
7.
Berikan dukungan pada keluarga dan ajak diskusi
|
S:
1. Ny.N bersedia dilakukan
pemeriksaan
2. Ny.N mengetahui tentang kondisi
kesehatannya
3. Ny.N dan keluarga memperhatikan
dengan baik saat dijelaskan hasil pemeriksaan
4. Ny.N dan keluarga bersedia
diberikan penyuluhan
5. Keluarga mengetahui penyakit
hipertensi dan komplikasinya yaitu stroke
6. Keluarga mengetahui cara perawatan
penyakit hipertensi
7. Keluarga mengetahui makanan untuk
pasien hipertensi
8. Keluarga mengetahui tentang diet
hipertensi
9. Keluarga bersedia diajak diskusi
mengenai penyakit hipertensi
10. Keluarga mampu merawat anggotanya
yang sakit hipertensi
O:
a. KU: baik
b. Keadaan umum: composmentis
c. Status emosional: stabil
d. GDS: <140
e. TTV: normal
1) TD:100-130/70-80 mmHg
2) RR:20-24 x/menit
3) N: 80-90 x/menit
4) S : 36,5-37,50 C
f. Status present: dalam batas normal
|
G.
PELAKSANAAN
No
|
Hari /tanggal/ jam
|
Diagnosa kebidanan
|
Pelaksanaan
|
Evaluasi
|
Tanda tangan petugas
|
1
|
Rabu 23 desember 2015 jam 09.10 WIB
Jam 09.20 WIB
Jam 09.30 WIB
|
Ny.N umur 56 tahun dengan penyakit hipertensi dan riwayat
stroke ringan, sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit, sehingga beresiko terserang stroke
|
1. a. Melakukan
anamnesa
b. Melakukan
pemeriksaan umum
·
KU
·
Keadaan umum
·
Status emosional
·
GDS
·
TTV
·
Status present
2. Menyampaikan hasil pemeriksaan
pada ibu
3. Memberikan penyuluhan pada
keluarga tentang penyakit hipertensi dan komplikasinya yaitu stroke
4. Mengajarkan cara perawatan
penyakit hipertensi
5. Memberikan saran menu makanan
untuk pasien dengan penyakit hipertensi
6. Menjelaskan tentang diet
hipertensi
7. Memberikan dukungan pada keluarga
dan mengajak diskusi
|
S:
1. Ny.N bersedia dilakukan
pemeriksaan
O:
1. KU: baik
2. Keadaan umum: composmentis
3. Status emosional: stabil
4. GDS: <140
5. TTV: normal
a. TD:100-130/70-80 mmHg
b. RR:20-24 x/menit
c. N: 80-90 x/menit
d. S : 36,5-37,50 C
6. Status present: dalam batas normal
S:
1. Ny.N mengetahui tentang kondisi
kesehatannya
2. Ny.N dan keluarga memperhatikan
dengan baik saat dijelaskan hasil pemeriksaan
O:-
S:
1. Ny.N dan keluarga bersedia
diberikan penyuluhan
2. Keluarga mengetahui penyakit
hipertensi dan komplikasinya yaitu stroke
O:-
S:
1. Keluarga mengetahui cara perawatan
penyakit hipertensi
O:-
S:
1. Keluarga mengetahui makanan untuk
pasien hipertensi
O:-
S:
1. Keluarga mengetahui tentang diet
hipertensi
O:
1. Keluarga memperhatikan dengan baik
selama dijelaskan tentang diet hipertensi
S:
1. Keluarga bersedia diajak diskusi
mengenai penyakit hipertensi
2. Keluarga mampu merawat anggotanya
yang sakit hipertensi
O:-
|
|
H.
Catatan perkembangan
Hari /jam tanggal
|
Diagnosa kebidanan
|
|
Ttd petugas
|
|||
S
|
O
|
A
|
P
|
|||
Rabu 23 desember 2015 jam 09. 40 WIB
|
Ny.N umur 56 tahun dengan penyakit hipertensi dan riwayat
stroke ringan, sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit, sehingga beresiko terserang stroke
|
1. Ny.N bersedia dilakukan
pemeriksaan
2. Ny.N mengetahui tentang kondisi kesehatannya
3. Ny.N dan keluarga memperhatikan
dengan baik saat dijelaskan hasil pemeriksaan
4. Ny.N dan keluarga bersedia
diberikan penyuluhan
5. Keluarga mengetahui penyakit
hipertensi dan komplikasinya yaitu stroke
6. Keluarga mengetahui cara perawatan
penyakit hipertensi
7. Keluarga mengetahui makanan untuk
pasien hipertensi
8. Keluarga mengetahui tentang diet
hipertensi
9. Keluarga bersedia diajak diskusi
mengenai penyakit hipertensi
10. Keluarga mampu merawat anggotanya
yang sakit hipertensi
|
1. KU: baik
2. Keadaan umum: composmentis
3. Status emosional: stabil
4. GDS: <140
5. TTV: normal
a.TD:100-130/70-80 mmHg
b.RR:20-24 x/menit
c.N: 80-90 x/menit
d.S : 36,5-37,50 C
6. Status present: dalam batas normal
7. Keluarga memperhatikan dengan baik
selama dijelaskan tentang diet hipertensi
|
Ny.N umur 56 tahun dengan penyakit hipertensi dan riwayat
stroke ringan, sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit, sehingga beresiko terserang stroke sudah
sebagian teratasi
|
Lanjutkan intervensi:
1. Anjurkan Ny.N untuk rutin periksa
tekanan darah
2. Anjurkan ibu untuk diet hipertensi
3. Beri dukungan dan motivasi pada
Ny.N dan keluarga
|
|
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Diagnosa
Kebidanan
Ny.N
umur 56 tahun dengan penyakit hipertensi dan riwayat stroke ringan, sehubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit,
sehingga beresiko terserang stroke.
Ny.N mengatakan saat ini dalam keadaan sehat tapi tekanan darahnya sering
tinggi, sehingga rutin seminggu dua kali periksa tekanan darah di PKD dan Ny.N
juga pernah terkena stroke ringan. Ny.N rutin kontrol tekanan darah karena
anjuran dari Bidan desa untuk sering periksa tekanan darah karena tekanan
darahnya sering tinggi, jika tanpa penanganan akan beresiko terkena stroke. Ibu
mengatakan belum mengetahui tentang cara mencegah hipertensi dan menurunkan
tekanan darahnya. Ny.N mengatakan pernah terkena stroke ringan 1 tahun yang
lalu, sebelah badannya agak susah digerakkan dan mukanya kaku, sudah berobat ke
dokter dan sekarang sudah sembuh.
Ny.N mengatakan bahwa ayahnya memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung berdebar-debar,
keringat dingin, sering minum, sering makan, sering kencing, sesak nafas dan
batuk berkepanjangan.
Ny.N mengatakan rutin kontrol tekanan darah karena anjuran dari Bidan desa
untuk sering periksa tekanan darah karena tekanan darahnya sering tinggi, jika
tanpa penanganan akan beresiko terkena stroke. Keluarga selalu membawa anggota
keluarga yang sakit ke tenaga kesehatan seperti ke bidan desa, bidan puskesmas
dan dokter.
Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, status
emosional stabil, GD : 112, Tanda-tanda vital, TD:160/100 mmHg, Nadi: 88x/menit,
RR: 22x/menit, Suhu: 370 C, TB 150 cm, BB 60 kg, status present dalam batas normal.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit hipertensi, cara mencegah dan mengatasinya serta menjelaskan
bahwa hipertensi memiliki komplikasi diantaranya yaitu bisa mengakibatkan
stroke sehingga keluarga harus waspada dan tidak menganggap remeh penyakit
hipertensi. Selain itu juga mengajarkan cara perawatan penyakit hipertensi dan
makanan atau menu untuk pasien dengan penyakit hipertensi serta diet hipertensi.
Data awal mendata sampai memberikan asuhan kebidanan keluarga, petugas
tidak menemui hambatan satu masalah apapun, karena Ny.N dan keluarga sangat antusias
dan senang dengan asuhan kebidanan yang diberikan. Akhirnya petugas memberikan tinjak
lanjut, yaitu menganjurkan
Ny.N untuk rutin periksa tekanan darah, menganjurkan ibu untuk diet hipertensi, dan memberi dukungan dan motivasi pada Ny.N
dan keluarga.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan yang kami lakukan pada keluarga Tn.H, dapat
disimpulkan yaitu,
1. Setelah
dilakukan identifikasi masalah melalui pengumpulan data, wawancara dan
menganalisanya, sehingga masalah dapat ditemukan dan dirumuskan pemecahannya.
2. Setelah
diberikan asuhan kebidanan keluarga, keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang sakit dan diharapkan mampu
memelihara dan meningkatkan kualitas hidup, menjaga pola makan, dan peduli
dengan perkembangan kesehatan anggota keluarganya agar kesehatan keluarga lebih
terjaga
3. Sebagai tindak
lanjut dari asuhan yang diberikan pada Ny.N adalah menganjurkan Ny.N untuk rutin periksa
tekanan darah, menganjurkan
ibu untuk diet hipertensi, dan memberi dukungan dan motivasi pada Ny.N dan keluarga.
4. Dari sisi
mahasiswa, kami dapat menerapkan dan mempratekkan pengetahuan dan teori – teori
yang pernah kami dapat di akademik khususnya tentang asuhan kebidan keluarga resiko
tinggi
B.
Saran
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan pada keluarga Tn.H diharapkan :
1. Keluarga mampu,
untuk lebih meningkatkan kemampuan mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam
keluarga terutama faktor resiko stroke pada lansia dengan hipertensi dan
riwayat stroke ringan.
2. Keluarga mampu
merencanakan pemecahan masalah kesehatan dalam keluarga tersebut
3. Kaluarga mampu
melaksanakan tindakan berdasarkan masalah yang muncul tersebut
4. Keluarga mampu
mengevaluasi hasil yang di capai untuk memutuskan rencana tidak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adisasmito,
Wiku. 2008. Sistem Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
2. Bandiah‚Siti. 2009. Lanjut
Usia Dan Perawatan Gerontik. Yogjalarta:Nuha Medika.
3. Prasetyani‚Eka.
2011. Ilmu KesehatanMasyarakat.Yogyakarta:
Nuha Medika.
4. Yantini.2010.
Kiat Sehat Saat Lansia. Banyumas:Nusa
Indah
No comments:
Post a Comment