truth


counters

nama

Friday 6 February 2015

yana: format ana-varney, asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. S umur 30 tahun P2A0 Akseptor KB IUD


KASUS
Ny Sandi umur 30 tahun PIIA0, agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, suami Tn. Agus umur 31 tahun, agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan buruh pabrik, suku/bangsa : Jawa/Indonesia, penghasilan/bln 950.000,- rupiah, tinggal di Desa CemaraRt 01 Rw II Pati. Pada hari ini jam 08.00 WIB bersama dengan suami datang ke BPS Anita berkeinginan untuk menjadi akseptor KB IUD karena ingin menunda kehamilan dalam jangka panjang dan efek dari alkon tersebut tidak menimbulkan kenaikan berat badan. Ibu Sandi mulai menstruasi sejak berusia 12 tahun, lama 7 hari, warna merah, siklus 28 hari, ganti pembalut 3x/hari dan tidak pernah mengalami keluhan, HPHT : 10 agustus 2014. Riwayat kesehatan sekarang tidak sedang  menderita penyakit dengan gejala seperti dada berdebar-debar, sering berkeringatsering kencing, sering haus, pusing yang menetap, badan lemas, nyeri dan radang pada daerah panggul, keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna. Riwayat kesehatan yang lalu tidak pernah menderita penyakit dengan gejala seperti dada berdebar-debar, sering berkeringat, sering kencing, sering haus, pusing yang menetap, badan lemas, nyeri dan radang pada daerah panggul, keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna. Sedangkan riwayat kesehatan keluarga tidak ada yang menderita penyakit dengan gejala seperti darah tinggi, dada berdebar-debar, sering berkeringat, sesak nafas, sering kencing, sering haus, pusing yang menetap dan batuk yang menahun. Ibu Sandi menikah pada usia 22 tahun, lama 8 tahun, merupakan pernikahan yang pertama dan mempunyai anak 2 orang.
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, anak pertama berusia  7tahun, laki-laki, lahir spontan ditolong oleh bidan dengan BB 2700 gram dalam keadaan hidup dengan kondisi sehat, pada saat hamil, bersalin maupun nifas tidak pernah mengalami komplikasi. Sedangkan anak kedua berusia 5 tahun, perempuan, lahir spontan di tolong oleh bidan dengan BB 2900 gram dalam keadaan hidup dengan kondisi sehat, pada saat hamil, bersalin maupun nifas tidak pernah mengalami komplikasi. Setelah anak pertama ibu Sandi menjadi akseptor KB Suntik 1 bulan selama 2 tahun, waktu menggunakan alkon setelah 40 haripost partum dan tidak ada keluhan, kemudian berhenti karena ingin mempunyai anak lagi. Setelah anak kedua ibu Sandi menjadi akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun sampai saat ini, waktu penggunaan alkon setelah 40 hari post partum dan mengeluh terjadi kenaikan BB , sehingga kurang nyaman dengan kondisi yang dialami, kemudian dengan persetujuan suami berkeinginan ganti KB suntik 3 bulan dengan KB IUD. Ibu Sandi mengetahui tentang alkon IUD bahwa efek sampingnya tidak menimbulkan kegemukan dan batas waktunya sampai 10 tahun, sedangkan efek samping yang lainnya kurang mengetahui sehingga ingin mendapatkan penjelasan yang lengkap lagi dari bidan. Hubungan dengan suami dan keluarga harmonis ditunjukkan dengan suami selalu mendampingi setiap ibu melakukan kunjungan ulang KB maupun periksa kesehatan.
Pola  pemenuhan kebutuhan sehari – hari, makan 3x sehari porsi banyak dengan menu nasi, lauk pauk dan sayur, serta mengkonsumsi air putih 7-8 gelas/hari, keluhan terjadi kenaikan BB, BAB 1x/hari konsistensi lembek, bau khas, BAK 5-6 kali sehari, warna kuning dan tidak ada keluhan. Dalam hal kebersihan, ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2x seminggu, ganti baju 2x sehari, aktifitas sebagai ibu rumah tangga dan dikerjakan sendiri, istirahat : ibu duduk/nyantai sambil nonton TV rata-rata 1-2 jam dan tidur siang 1 jam sedangkan tidur malam 7-8 jam, rekreasi 1x seminggu kadang ke pasar atau ke mal, seksual : 2x seminggu. Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari tidak ada keluhan kecuali keluhan kenaikan BB. Lingkungan rumah dalam keadaan bersih, tidak punya hewan peliharaan. Menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan selalu berdoa setiap ada permasalahan dalam keluarga, dan diselesaikan dengan musyawarah. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami. Tidak ada riwayat operasi pada rahim, tidak pernah mengalami penyakit kanker maupun tumor, radang panggul maupun keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna.
Untuk mengetahui kesiapan ibu Sandi menjadi akseptor KB IUD, bidan meminta informed consent kepada ibu sandi dan suami, setelah mendapatkan persetujuan kemudian bidan melakukan pemeriksaan fisik dengan hasil KU : baik, kesadaran : compos mentis, status emosional : stabil, TD : 120/80 mmHg, Nadi, 80x/mnt, RR : 20x/mnt, Suhu : 36,5ÂșC, BB : 66 kg dan TB : 157 cm. rambut  : bersih, tidak rontok, warna hitam, tidak berketombe. Muka :bentuk oval. Mata :conjungtiva merah, sclera putih. Hidung :tidak ada serumen dan tidak ada polip. Telinga :tidak ada serumen. Leher :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis. Mulut :tidak sariawan, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah, lidah bersih, Dada : tidak ada retraksi dinding dada. Mammae :tidak ada massa/benjolan,  tidak nyeri tekan. Aksila :tidak ada benjolan. Perut :tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran hepar, limpa, tidak ada nyeri tekan. Genetalia :tidak oedem, tidak varises, tidak ada condiloma akuminata/talata. Anus :tidak ada hemoroid. Ekstremitas atas :tidak ada oedema dan varises. Ektremitas bawah :tidak ada oedema, tidak ada varises. Hasil pemeriksaan dalam : servik dalam keadaan normal (tidak nyeri goyang), uterus antefleksi dengan ukuran 7 cm. Daerah portio tidak ada luka, tidak bengkak dan daerah vagina tidak ada odema, tumor maupun infeksi.Untuk pemeriksaan penunjang didapatkan hasil HB : 12 gr%.
Setelah dilakukan tindakan pemasangan IUD, ibu Sandi menjadi akseptor KB IUD dengan hasil IUD terpasang di dalam uterus yang ditandai dengan tidak terjadi perdarahan, benang IUD tidak ekspulsi, tidak nyeri hebat pada  perut, KU : Baik, Kesadaran : CM, TD : 120/80 mmHg,  N : 80x/mnt, RR :  20x/mnt, S : 36,5ÂșC.
Soal;
1.      Buatlah rencana asuhan kebidanan pada Ny. Sandi sesuai format yang disediakan!
2.      Sebelum dilakukan tindakan pemasangan IUD, bidan terlebih dahulu meminta informed consent kepada Ny. Sandi dan Suami. apa alasan bidan melakukan hal tersebut ?
3.      Untuk mengetahui ukuran rahim, bidan menggunakan sonde yang dimasukkan ke dalam rahim dengan “No Touch Technique”. Apa maksud dari “No Touch Technique” ?
4.      Mengapa sebelum dilakukan pemasangan IUD perlu dilakukan pemeriksaan inspekulo dan dalam terlebih dahulu, dan apa saja yang perlu dinilai pada saat dilakukan pemeriksaan dalam  ?
5.      Apabila pasien mengalami perdarahan bercak 3 bulan pertama pasca pemasangan alat kontrasepsi IUD, bagaimana tindakan anda sebagai seorang bidan untuk mengatasi masalah tersebut !





FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN 
PADA AKSEPTOR KB

I.         PENGKAJIAN

Identitas/ Biodata
Nama Ibu                        :    Ny.S            Nama Suami  :Tn.A
Umur                               :    30 tahun                             : 31 tahun
Pendidikan                      :    SMP                                   : SMP
Pekerjaan/ Penghasilan    :    IRT/-                                  : Buruh pabrik/950.000
Suku/ Bangsa                  :    Jawa/Indonesia                  : Jawa/Indonesia
Agama                             :    Islam                                  : Islam
Alamat                             : Desa Cemara RT 01 RW 02 Pati
 


Anamnesa pada tanggal 26 Agustus 2014 pukul 08.00
1.        Keluhan Utama            /alasan datang :
Ibu mengatakan setelah anak kedua menjadi akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun sampai saat ini, waktu penggunaan alkon setelah 40 hari post partum dan mengeluh terjadi kenaikan BB, sehingga kurangnya man dengan kondisi yang dialami. Karena ingin menunda kehamilan dalam jangka panjang dan efek dari alkon tersebut tidak menimbulkan kenaikan berat badan. Kemudian dengan persetujuan suami berkeinginan ganti KB suntik 3 bulan dengan KB IUD.
2.        Riwayat menstruasi :
a.        Menarche           :  12 tahun           Siklus  :  28 hari
b.       Lama                  :   7 hari               Jumlah Ganti pembalut 3x/hari
c.        Warna                :   merah              Keluhan :  tidak ada
d.       HPHT                : 10 Agustus 2014
3.        Riwayat Perkawinan :
a.        Umur waktu nikah         :  22 tahun
b.       Lama                              :   8 tahun
c.        Perkawinan ke                :   1
d.       Jumlah anak                    :  2

4.        Riwayat Kesehatan :
a.        Riwayat kesehatan sekarang  : 
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang  menderita penyakit dengan gejala seperti dada berdebar-debar, sering berkeringatsering kencing, sering haus, pusing yang menetap, badan lemas, nyeri dan radang pada daerah panggul, keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna.
b.       Riwayat kesehatan yang lalu :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit dengan gejala seperti dada berdebar-debar, sering berkeringat, sering kencing, sering haus, pusing yang menetap, badan lemas, nyeri dan radang pada daerah panggul, keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna.
c.        Riwayat kesehatan keluarga  :
Dalam keluarga ibu tidak ada yang menderita penyakit dengan gejala seperti darah tinggi, dada berdebar-debar, sering berkeringat, sesak nafas, sering kencing, sering haus, pusing yang menetap dan batuk yang menahun.
5.        Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :
No
Hamil Ke
Penyulit/
Komplikasi
Tgl lahir/ Umur Anak
Jenis Kelamin Anak
Jenis Persalinan
Penyulit / komplikasi
Penolong
PB/ BB lahir
Keadaan Anak
Nifas
1
I
Tidak ada
7 tahun
Laki-laki
Spontan
Tidak ada
Bidan
2700 gr
hidup
normal
2
II
Tidak ada
5 tahun
Perempuan
Spontan
Tidak ada
Bidan
2900 gr
hidup
normal



6.        Riwayat KB :
Jenis/ Sejak
Lama penggunaan
Keluhan
Alasan berhenti
KB suntik 1 bulan
2 tahun
Tidak ada keluhan
Ingin mempunyai anak lagi
KB suntik 3 bulan
1 tahun
terjadi kenaikan berat badan
Tidak nyaman dengan keluhan yang dialami sehingga ingin ganti KB IUD

7.        Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :
Kebutuhan
Frekuensi
Keluhan
Nutrisi :
§  Makan


§  Minum

3x sehari porsi banyak dengan menu nasi, lauk pauk dan sayur

7-8 gelasair putih /hari

Terjadi kenaikan BB

Tidak ada
Eliminasi :
§  BAK
§  BAB

5-6 kali sehari, warna kuning
1x/hari konsistensi lembek, bau khas,

Tidak ada
Tidak ada
Istirahat
ibu duduk/nyantai sambil nonton TV rata-rata 1-2 jam dan tidur siang 1 jam sedangkan tidur malam 7-8 jam
Tidak ada

Aktifitas
aktifitas sebagai ibu rumah tangga dan dikerjakan sendiri
Tidak ada

Personal Hygiene
ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2x seminggu, ganti baju 2x sehari
Tidak ada

Rekreasi
1x seminggu kadang ke pasar atau ke mal
Tidak ada
Seksual
2x seminggu
Tidak ada

8.        Riwayat Ginekologi:
Tidak ada riwayat operasi pada rahim, tidak pernah mengalami penyakit kanker maupun tumor, radang panggul maupun keputihan yang berlebihan, berbau dan berwarna.
9.        Data Psikososial:
Hubungan dengan suami dan keluarga harmonis ditunjukkan dengan suami selalu mendampingi setiap ibu melakukan kunjungan ulang KB maupun periksa kesehatan. Lingkungan rumah dalam keadaan bersih, tidak punya hewan peliharaan. Menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan selalu berdoa setiap ada permasalahan dalam keluarga, dan diselesaikan dengan musyawarah. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
10.    Pengetahuan Ibu tentang KB:
Ibu Sandi mengetahui tentang alkon IUD bahwa efek sampingnya tidak menimbulkan kegemukan dan batas waktunya sampai 10 tahun, sedangkan efek samping yang lainnya kurang mengetahui sehingga ingin mendapatkan penjelasan yang lengkap lagi dari bidan.

II.          Pemeriksaan umum

  1. Pemeriksaan umum

a.        Keadaan Umum                 Baik
b.       Kesadaran                           Composmentis
c.        Status emosional                :  stabil
d.       Tanda vital          
§   Tensi                : 120/80 mmHg   
§   Nadi                : 80x/ menit         BB : 66 kg
§   RR                   : 20x / menit        TB :  157 cm
§   Suhu                : 36,5ÂșC          
e.        Status present
§   Kepala
Ø  Rambut           : bersih, tidak rontok, warna hitam, tidak berketombe.
Ø  Muka               :bentuk oval
Ø  Mata                :conjungtiva merah, sclera putih
Ø  Hidung            : tidak ada serumen dan tidak ada polip
Ø  Telinga            : tidak ada serumen.
Ø  Mulut              :tidak sariawan, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah, lidah bersih
§   Leher                     : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
§   Dada                     : tidak ada retraksi dinding dada.
§   Aksila                    :  tidak ada benjolan
§   Mammae               : tidak ada massa/benjolan,  tidak nyeri tekan.
§   Perut                      : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada  pembesaran hepar, limpa, tidak ada nyeri tekan
§   Genetalia               : tidak oedem, tidak varises, tidak ada condiloma akuminata/talata
§   Anus                      :  tidak ada hemoroid.
§   Ekstremitas
Ø  Atas    :tidak ada oedema dan varises.
Ø  Bawah  :tidak ada oedema, tidak ada varises
                     
  1. Pemeriksaan Dalam/ PD (khusus pada akseptor IUD):
a.         Servik : dalam keadaan normal (tidak nyeri goyang)
    
b.         Uterus  : uterus antefleksi dengan ukuran 7 cm.

c.         Tanda radang/tumor/infeksi  :Daerah portio tidak ada luka, tidak bengkak dan daerah vagina tidak ada odema, tumor maupun infeksi.

  1. Pemeriksaan Penunjang/ laboratorium:
HB        :  12 gr%.
PP test: (-)





2.      Sebelum dilakukan tindakan pemasangan IUD, bidan terlebih dahulu meminta informed consent kepada Ny. Sandi dan Suami. apa alasan bidan melakukan hal tersebut ?
Jawaban:
·         Alasannya berhubungan dengan tanggung jawab bidan menyangkut perjanjian pemasangan IUD untuk memberikan perlindungan kepada pasien serta memberi perlindungan hukum kepada bidan apabila terjadi komplikasi maupun kegagalan yang bersifat negatif setelah sebelumnya pasien memperoleh informasi yang adekuat tentang pemasangan IUD serta resiko komplikasi yang berkaitan dengannya.
·         Sehingga apabila terjadi mal praktik atau kesalahan dari bidan dalam prosedur pemasangan, pasien bisa menuntut pertanggungjawaban bidan, dan apabila bidan sudah sesuai prosedur tapi terjadi komplikasi berkaitan dengan resiko pemasangan, maka bidan bisa membela diri dari tuntutan.

3.      Untuk mengetahui ukuran rahim, bidan menggunakan sonde yang dimasukkan ke dalam rahim dengan “No Touch Technique”. Apa maksud dari “No Touch Technique” ?
Jawaban:
            Masukkan sonde uterus dengan teknik “Tidak Menyentuh” (no touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke dalam kavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh dinding vagina ataupun bibir spekulum.

4.      Mengapa sebelum dilakukan pemasangan IUD perlu dilakukan pemeriksaan inspekulo dan dalam terlebih dahulu, dan apa saja yang perlu dinilai pada saat dilakukan pemeriksaan dalam  ?
Jawaban:
·         Sebelum dilakukan pemasangan IUD perlu dilakukan pemeriksaan inspekulo dan dalam terlebih dahulu karena untuk mendeteksi adanya tanda-tanda penyakit menular seksual dan penyakit radang panggul (PRP/PID), apabila ditemukan menderita, pemasangan IUD bisa ditunda sampai penyakit menular seksual dan PRP berhasil diobati. Dan apabila IUD tetap dipasang padahal PMS dan PRP tidak diobati terlebih dahulu, akan memperparah penyakit atau infeksinya.
·         Hal-hal yang perlu dinilai ketika pemeriksaan inspekulo dan dalam:
Ø  Periksa genitalia eksterna, awasi adanya luka bernanah, kelenjar bartholin yang membesar, kelenjar getah bening yang membesar (jika ada, pemasangan harus ditunda dan pasien diobati dulu).
Ø  Pasang speculum dengan jari telunjuk kiri menekan bagian bawah. Pada inspekulo lihat porsio, awasi adanya erosi, fluor/keputihan yang ada norrnal atau tidak (bila ada, pemasangan harus ditunda dan pasien diobati dulu). Tutup spekulum, miringkan, dan keluarkan.
Ø  Lakukan periksa dalam bimanual, awasi adanya nyeri goyang, besar atau ukuran uterus (<5 cm atau >5 cm) dan arah uterus (antefleksi, retrofleksi), massa di adneksa (bilaada, pemasangan harus ditunda dan pasien diobati dulu).

5.      Apabila pasien mengalami perdarahan bercak 3 bulan pertama pasca pemasangan alat kontrasepsi IUD, bagaimana tindakan anda sebagai seorang bidan untuk mengatasi masalah tersebut !
Jawaban:
            Perdarahan bercak atau spotting sering ditemukan terutama pada 3-6 bulan pertama, ini termasuk perdarahan yang bersifat fisiologis. Perdarahan yang fisiologis adalah perdarahan yang disebabkan adanya perlukaan pada dinding uterus setelah pemasangan IUD. IUD ini berbahan dasar padat, maka pada saat dinding rahim bersentuhan dengan IUD bisa saja terjadi perlukaan. Hal inilah yang dapat mengakibatkan keluarnya bercak darah (spotting) diluar masa haid. Demikian pula ketika masa haid, darah yang keluar menjadi lebih banyak karena ketika haid, terjadi peluruhan dinding rahim. Proses ini menimbulkan perlukaan di daerah rahim, sehingga apabila IUD mengenai daerah tersebut, maka akan menambah volume darah yang keluar pada masa haid. IUD merupakan benda asing didalam rahim sehingga rahim perlu beradaptasi dengan kondisi ini. Masa adaptasi ini berlangsung selama tiga bulan pertama dengan ditandai dengan timbulnya bercak darah (spotting) dan perubahan siklus haid yang lebih lama dan lebih banyak.
            Penanganan dari perdarahan yang fisiologis ini adalah dengan memberikan KIE kepada ibu bahwa perdarahan yang seperti ini merupakan hal yang wajar atau normal yang dialami oleh akseptor KB IUD dan perdarahan ini tidak berbahaya serta tidak memerlukan pengobatan. Tapi jika ada keluhan berupa nyeri berikan obat asam mefenamat 3 x 250-500 mg perhari selama 3-5 hari. atau antalgin 3x 500 mg perhari selama 3-5 hari, atau parasetamol 3x 500 mg per hari, Ibuprofen (800mg, 3 x sehari selama seminggu). Jika ibu mengalami anemia maka beri tablet Fe (1 tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan) atau beri pasien preparat besi (ferrosus sulfat 200 mg: sekali sehari selama 5-7 hari).
            Periksa adakah kelainan patologik seperti infeksi panggul dan kehamilan ektopik, bila ada segera rujuk. Bila tidak ditemukan kelainan patologik dan perdarahan masih terjadi, berikan ibuprofen 3x800 mg untuk satu minggu, atau pil kombinasi satu siklus saja. Bila perdarahan banyak beri 2 tablet pil kombinasi atau 3-7 hari saja, atau boleh juga diberi 1,25 mg estrogen equin konjugasi selama 14-21 hari. Bila perdarahan terus berlanjut sampai klien anemia, cabut AKDR dan bantu klien memilih metode  kontrasepsi lain.

















DAFTAR PUSTAKA

Arum, Dyah Noviawati Setya dan Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta: Nuha Medika.
Bag.ObsGin FK Unpad. 1980. Teknik Keluarga Berencana. Bandung: ELSTAR OFFSET.
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Manuaba, Ida Bagus Gede.------.Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Sulistiyaningsih, Sri Hadi dkk (TIM). -------. Standar Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Pati: Akbid BUP.



RENCANA TINDAKAN I
Hari/Tanggal/Jam
Diagnosa Kebidanan
Tujuan
Tindakan
Evaluasi
Selasa, 26 Agustus 2014

Jam 08.00 WIB













































Ny.S P2A0 umur 30 tahun  calon akseptor KB IUD

Dasar :
S:
        Ibu mengatakan setelah anak kedua menjadi akseptor KB suntik 3 bulan selama 1 tahun sampai saat ini, waktu penggunaan alkon setelah 40 hari post partum dan mengeluh terjadi kenaikan BB
        Ibu merasa kurang nyaman dengan kondisi yang dialami.
        Ingin menunda kehamilan dalam jangka panjang dan efek dari alkon tersebut tidak menimbulkan kenaikan berat badan.

O:
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD: 120/80mmHg
        N:80x/menit
        RR:20x/menit
        S:36,5 0C
        BB:66 kg
        TB:157 cm
        Tidak ada nyeri tekan pada perut
        Payudara tidak ada massa/benjolan
        Genetalia tidak oedem, tidak varises, tidak ada condiloma akuminata/talata
        HB: 12gr%








Setelah dilakukan tindakan asuhan ½-1 jam diharapkan :

1.      Tidak ada kontra indikasi dalam pemasangan IUD, seperti hamil, riwayat peyakit tumor, kanker kandungan, infeksi genetalia,  radang panggul, TBC pelvic, dll.

2.      Kondisi fisik dan obstetri ibu dalam keadaan normal ditandai dengan:
        PP test: (-)
        KU: Baik
        kesadaran:composmestis
        TD:110-120/70-80mmHg  
        N:80-90x/mnt        
        RR:20-24x/mnt       
        S:36,5-37,50C
        HB:11-12gr%
        tidak nyeri tekan pada perut dan payudara tidak ada benjolan atau massa.                    
        servik tidak nyeri tekan, ukuran uterus 6-8 cm 
        tidak ada radang /tumor/infeksi pada genetalia dan uterus

3.      Ibu mengerti dan memahami maksud serta tujuan sebelum pemasangan IUD

4.      Ibu bersedia menjadi akseptor KB




















1.1.Lakukan
Anamnesa




2.1.Lakukan Pemeriksaan PP test

2.2.Lakukan Pemeriksaan fisik yang meliputi KU, TD, N, S, Palpasi perut, payudara dan genetalia

2.3.Lakukan Pemeriksaan    inspekulo  dalam

2.4.Lakukan Pemeriksaan Hb




3.1.Lakukan KIE pra pemasangan IUD


4.1.Berikan informed  consent

4.2.Lakukan  pemasangan IUD

















S:
        Ibu tidak pernah menderita kanker atau tumor kandungan
        Ibu mengerti  dan memahami maksud serta tujuan KB IUD
        Ibu bersedia dipasang IUD
O:
        PP test: (-)
        KU: Baik
        Kesadaran : Composmentis
        TTV: Normal
        Tidak ada nyeri tekan pada perut
        Payudara tidak ada benjolan atau massa
        HB normal
        Servik normal tidak ada kelainan
        Ukuran uterus normal
        Tidak ada tanda radang/tumor/infeksi pada genetaliadan uterus
        Informed consent disetujui dan ditandatangani untuk dilakukan pemasangan IUD
        IUD terpasang dengan baik didalam uterus ditandai dengan tidak terjadi perdarahan, tidak ekspulsi, nyeri perut

PELAKSANAAN TINDAKAN I
Hari/Tanggal/Jam

Diagnosa Kebidanan
Tindakan
Evaluasi
Paraf
Selasa, 26 Agustus 2014
Jam 08.10 WIB



Jam 08.20 WIB














Jam 08.30 WIB








Jam 08.40 WIB


Jam 08.50 WIB



Jam 09.00 WIB












Ny.S P2A0 umur 30 tahun  calon akseptor KB IUD



















































1.      Melakukan anamnesa



2.      Melakukan Pemeriksaan PP test dan pemeriksaan fisik yang meliputi KU, TD, N, S, RR, Palpasi perut, payudara, dan genetalia










3.      Melakukan pemeriksaan inspekulo dan dalam







4.      Melakukan Pemeriksaan HB


5.      Melakukan KIE pra pemasangan IUD


6.1.Memberikan Informed Consent




6.2.Melakukan Pemasangan IUD










S: Ibu tidak memiliki riwayat kanker atau tumor kandungan
O: -

S: -
O:
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD:120/80 mmHg
        N :80x/menit
        RR: 20x/menit
        S:36,5 0C
        PP test: (-)
        Tidak ada nyeri tekan pada perut
        Payudara tidak ada massa/benjolan

S: -
O:
        Serviks tidak nyeri tekan
        Uterus antefleksi, ukuran 7 cm
        Tidak ada tanda radang/tumor/infeksi pada genetaliadan uterus

S: -
O: HB: 12 gr%

S: Ibu mengerti tentang maksud dan tujuan KB IUD
O: -

S: Ibu menyetujui dilakukan pemasangan IUD
O: Informed Consent ditandatangani

S: Ibu merasakan nyeri dan kemeng pada perutnya
O: IUD terpasang dengan baik dalam uterus ditandai dengan tidak terjadi perdarahan, tidak ekspulsi, nyeri perut




CATATAN PERKEMBANGAN I
No.
Dx Kebidanan
Hari/Tgl/Jam
Evaluasi
Paraf
S
O
A
P
1.


Ny.S P2A0 umur 30 tahun  calon akseptor KB IUD


Selasa, 26 Agustus 2014

Jam 09.10 WIB

        Ibu tidak mempunyai penyakit  kanker atau tumor kandungan
        Ibu mengerti  tentang maksud dan tujuan KB IUD
        Ibu merasakan nyeri dan kemeng pada perutnya
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD:120/80 mmHg
        N :80x/menit
        RR: 20x/menit
        S:36,5 0C
        PP test: (-)
        Tidak ada nyeri tekan pada perut
        Payudara tidak ada massa/benjolan
        Serviks tidak nyeri tekan
        Uterus antefleksi, ukuran 7 cm
        Tidak ada tanda radang/tumor/infeksi pada genetalia dan uterus
        HB: 12 gr%
        Informed consent ditandatangani
        IUD terpasang
Ny.S P2A0 umur 30 tahun post pemasangan KB IUD

        Lakukan KIE post pemasangan IUD
        Lakukan pemantauan post pemasangan IUD





RENCANA TINDAKAN II
Hari/Tanggal/Jam
Diagnosa Kebidanan
Tujuan
Tindakan
Evaluasi
Selasa, 26 Agustus 2014

Jam 09.10 WIB


















Ny.S P2A0 umur 30 tahun post pemasangan KB IUD

Dasar:
S:
        Ibu merasa nyaman sudah dipasang IUD

O:
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD:120/80 mmHg
        N:80x/menit
        RR: 20x/menit
        S:36,5 0C








Setelah di lakukan KIE dan pemantauan     post pemasangan IUD selama 30 menit diharapkan:

1.      Ibu mengerti  dan memahami komplikasi yang mungkin terjadi setelah pasangang IUD,
Seperti ekspulsi, perdarahan hebat, kram, kejang,  amenorea, dll.

2.      Kondisi fisik dan obstetri dalam keadaan normal ditandai dengan:
        KU:baik                  
        Kesadaran :CM
        TD  :110 -120/70-80 mmHg
        N :80-90x/mnt
        RR:20 -24 x/mnt                 
        S:36,5-37,50C
        Tidak ada perdarahan, benang         IUD    tidak   ekspulsi,  tidak nyeri pada perut    




1.1  Lakukan KIE post pemasangan IUD





2.1.Lakukan pemeriksaan fisik yang meliputi : KU,TD, N, S, RR

2.2.Lakukan observasi yang meliputi terjadinya perdarahan, keadaan abdomen benang IUD








S:
        ibu mengerti dan menerima informasi yang diberikan bidan tentang komplikasi post penangan IUD

O:
        KU: Baik
        kesadaran : CM
        TTV: normal
        Tidak ada nyeri tekan pada perut
        Tidak ada perdarahan, benang IUD tidak ekspulsi

PELAKSANAAN TINDAKAN II
Hari/Tanggal/Jam

Diagnosa Kebidanan
Tindakan
Evaluasi
Paraf
Selasa, 26 Agustus 2014
Jam 09.10 WIB


Jam 09.20 WIB









Jam 09.30 WIB



Ny.S P2A0 umur 30 tahun post pemasangan KB IUD




1.      Melakukan KIE post pemasangan IUD



2.      Melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi: KU, TD, N, RR, S







3.      Melakukan observasi yang meliputi terjadinya perdarahan, keadaan abdomen, benang IUD





S:Ibu mengerti dan menerima informasi yang diberikan bidan
O: -

S: -
O:
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD:120/80 mmHg
        N :80x/menit
        RR: 20x/menit
        S:36,5 0C

S: -
O:tidak ada perdarahan,  benang IUD tidak ekspulsi, tidak nyeri perut

CATATAN PERKEMBANGAN II
No.
Dx Kebidanan
Hari/Tgl/Jam
Evaluasi
Paraf
S
O
A
P
2.
Ny.S P2A0 umur 30 tahun post pemasangan KB IUD

Selasa, 26 Agustus 2014

Jam 09.40 WIB

        Ibu mengerti dan menerima informasi setelah dilakukan pemasangan IUD
        KU: Baik
        Kesadaran: Composmentis
        TD:120/80 mmHg
        N :80x/menit
        RR: 20x/menit
        S:36,5 0C
        tidak ada perdarahan, benang IUD tidak ekspulsi, tidak nyeri perut
Ny.S P2A0 umur 30 tahun akseptor KB IUD

        Beritahu dan ajarkan ibu untuk memeriksa benang IUD
        Anjurkan ibu untuk kunjungan berkala sesuai jadwal atau jika ada keluhan