BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sidang
kesehatan dunia (World Health Assembly) tahun 1977 melahirkan kesepakatan
global unutk mencapai “ Kesehatan Bagi Semua (KBS) pada tahun 2000” yakni
tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Selanjutnya pada tahun 1978,
dalam konferansi di Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip Primary Health Care (PHC) sebagai pendekatan
atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua (KBS) dan Indonesia ikut
menandatangani, menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun
2000, PHC adalah kuncinya. Sedangkan pembangunan kesehatan masayarakat di desa
adalah salah satu bentuk operasional dari PHC. Hal terebut didasari benar bahwa
kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk hidup, karena setiap
manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan.
Kenyataannya
tidak semua orang memperoleh atau mampu memiliki kesehatan yang optimal karena
berbagai masalah bersama secara global. Diantaranya adalah kesehatan lingkungan
yang buruk, sosial ekonomi yang rendah, yang menyebabkan tidak terpenuhi
kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.Oleh
karena itu PHC merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan
bagi seluruh tahun 2000 sebagai tujuan pembangunan kesehatan semesta dlam
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Di
Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berlandaskan kepada
garis-garis besar haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan MPR untuk
dilaksanakan dengan melibatkan kerjasama lintas sektoral dan instansi-instasi
berwenang dalam mencapai derajat kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian dari PHC?
2.
Apakah unsur utama dan prinsip PHC?
3.
Apa sajakah Program-program, elemen
dan tujuan PHC?
4.
Bagaimanakah Ruang lingkup,
Ciri-ciri dan Fungsi PHC?
5.
Bagaimanakah Peran, Tugas dan
Tanggung jawab bidan dalam PHC?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
PHC?
2.
Untuk mengetahui unsur utama dan
prinsip PHC?
3.
Untuk mengetahui Program-program,
elemen dan tujuan PHC?
4.
Untuk mengetahui Ruang lingkup,
Ciri-ciri dan Fungsi PHC?
5.
Untuk mengetahui Peran, Tugas dan
Tanggung jawab bidan dalam PHC?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
Primary Health Care ( PHC ) adalah
pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis,
ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Pelayanan Kesehatan Primer / PHC merupakan
strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan
kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa
diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa
diraih, dan mengutamakan pada
peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya pada diri sendiri disertai
partisipasi masyakarat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah strategi
yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan
untuk semua penduduk (Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997). Pelayanan primer
berfokus pada pelayanan kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan
primer berfokus pada perbaikan kesehatan dari seluruh populasi (Perry, Potter.
2009).
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa
diterima, terjangkau pelayanan kesehatan yang diberikan adalah esensial bisa
diraih, yang esensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang
disertai percaya kepada diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan. Amerika tidak mengadopsi PHC sebagai strategi nasional atau sebagai
strategi alternatif yang minimal dari tingkat kesehatan masyarakat. Perawat
kesehatan masyarakat mempunyai peranan penting dalam menolong orang untuk
mempelajari cara merawat diri sendiri dan mau bekerja dengan masyarakat yang
lain dalam mengembangkan kapasitas atau infrastruktur yang diperluas untuk
menjamin pelayanan kesehatan yang esensial bagi setiap orang (McMahon Rosemary. 2002).
B.
UNSUR
UTAMA DAN PRINSIP PHC
1.
Unsur Utama PHC
Tiga unsur utama yang terkandung
dalam PHC adalah sebagai berikut :
a. Mencakup
upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan
peran serta masyarakat
c. Melibatkan
kerjasama lintas sektoral
2.
PRINSIP PHC
Pada
tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai
pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima
prinsip PHC sebagai berikut :
a. Pemerataan
upaya kesehatan
Distribusi
perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan
lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan
sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna,
lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial.
b. Penekanan
pada upaya preventif
Upaya
preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan
kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta
individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.
c. Penggunaan
teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi
medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima
budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage).
d. Peran
serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Peran
serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal,
nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah
proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka
sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk
berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang
identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan.
Masyarakat
perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah
daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah
heterogenitas yang minim.
e. Kerjasama
lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan
bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor
kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam mempromosikan
kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup,
sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan), pendidikan,
komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan metode
pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya
menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar) ; pembangunan
perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah
daerah , organisasi-organisasi sukarela , dll).
C.
PROGRAM-PROGRAM,
ELEMEN DAN TUJUAN PHC
1.
PROGRAM-PROGRAM PHC
a. Asuransi
kesehatan
b. Pos
obat desa (POD)
c. Tanaman
obat keluarga (TOGA)
d. Pos
kesehatan
e. Kemitraan
dengan sector diluar kesehatan
f. Peningkatan
pemberdayaan masyarakat
g. Upaya
promotif dan preventif
h. Pelayanan
kesehatan dasar
i.
Tenaga kesehatan sukarela
j.
Kader kesehatan
k. Kegiatan
peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri rumah tangga)
2.
ELEMEN
PHC
Dalam
pelaksanaan PHC harus memiliki 8 elemen essensial yaitu :
a. Pendidikan
mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya
b. Peningkatan
penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan
air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan
Ibu dan Anak termasuk KB
e. Imunisasi
terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan
dan pengendalian penyakit endemic setempat
g. Pengobatan
penyakit umum dan ruda paksa
h. Penyediaan
obat-obat essensial
3.
TUJUAN
PHC
a. TUJUAN
UMUM
Mencoba
menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga
akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
b. TUJUAN
KHUSUS
1) pelayanan
harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2) pelayanan
harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
3) pelayanan
harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4) pelayanan
harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat.
D.
RUANG
LINGKUP, CIRI-CIRI DAN FUNGSI PHC
1.
Ruang Lingkup
a. Pendidikan
mengenai masalah kesehatan dan cara
b. pencegahan
penyakit serta pengendaliannya.
c. Peningkatan
penyediaan makanan dan perbaikan gizi
d. Penyediaan
air bersih dan sanitasi dasar.
e. Kesehatan
ibu dan anak termasuk keluarga berencana
f. Immuniasi
terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
g. Pencegahan
dan pengendalian penyakit endemik setempat
h. Pengobatan
penyakit umum dan ruda paksa.
i.
Penyediaan obat-obat essensial.
2.
CIRI-CIRI PHC
a. Pelayanan
yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan
yang menyeluruh
c. Pelayanan
yang terorganisasi
d. Pelayanan
yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan
yang berkesinambungan
f. Pelayanan
yang progresif
g. Pelayanan
yang berorientasi kepada keluarga
h. Pelayanan
yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
3.FUNGSI
PHC
PHC hendaknya memenuhi fungsi-fungsi sebagai
berikut:
a. Pemeliharaan
kesehatan
b. Pencegahan
penyakit
c. Diagnosis
dan pengobatan
d. Pelayanan
tindak lanjut
e. Pemberian
sertifikat
D.
PERAN,
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM PHC
1. Peran
dan Tugas
Peran
dan tugas bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih dalam PHC :
a. Sebagai
pelaksana, memberi pelayanan kesehatan (provider care)
Bidan
memegang peranan penting untuk meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan
bermutu ditengah masyarakat dengan memberika pelayanan kebidanan secaran
langsung maupun tidak langsung. Pelayanan kesehatan yang patut dilaksanakan
bidan antara lain :
1) Meningkatkan
upaya pengawaasn ibu hamil
2) Meningkatkan
gizi ibu hamil dan ibu menyusui
3) Meningkatkan
penerimaan gerakan KB
4) Meningkatkan
kesehatan lingkungan
5) Meningkatkan
sistem rujukan
6) Meningkatkan
penerimaan imunisasi ibu hamil dan bayi.
b. Sebagai
pengelola
Sebagai
pengelolah bidan berperan dalam pengembangan pelayanan dasar kesehatan terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
diwilayah kerja dengan melibatkan keluarga/klien. Pengembangan pelayanan dasar
kesehatan yang dapat dilakukan bidan antara lain :
1) Bersama
tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangan kesehatan di
wilayah kerjanya.
2) Mengelolah
pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai
rencana
3) Mengkoordinasi,
mangewasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam
melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
4) Mengembangkan
strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khusunya kesehatan ibu dan
anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber yag ada pada program dan sector
terkait.
5) Menggerakkan
dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan
memanfaatkan potensi yang ada.
c. Sebagai
pendidik (Health Education)
Pendidikann
masyarakat memegang peranan penting yang meliputi :
1) Pentingnya
arti pengawasan hamil
2) Pentingnya
arti imunisasi TT pada ibu hamil pentingnya arti pelaksanaan KB
3) Mengarahkan
kemana persalinan dilakukan untuk mendapatkan well born baby
4) Pengawasan
post partum danpersiapan untuk merawat bayi dan menyususi
d. Sebagai
pangamat kesehatan (Health Monitor)
Melakukan
monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadipada individu, keluarga dan
masyarakat yang menyangkutkan masalah-masalah kesehatan yang tibul serat
berdampak terhadap setatus kesehatan mereka melalui kunjungan rumah,
pertemuan-pertemuan dengan cara observasi dan pengumpulan data.
e. Sebagai
koordinator pelayanan kesehatan (coordinator of service)
Mengkoordinasi
seluruh kegiatan upaya peeayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat dalam
mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
f. Sebagai
penggorganisasian pelayanan kesehataan (organisator)
Berperan
serta memberikanmotivasi untuk meningkatkan partisipasi individu, keluarga dan
masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat misalnya posyandu, dana sehat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian dan berpartisipasi aktif dalamkegiatan pengembangan kegiatan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Tanggung
Jawab Bidan
Tanggung
jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal-hal sebagai
berikut :
a. Mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan
kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerjasama
dengan masyarakat, keluarga, dan individu dalam meningkatkan derajat kesehatan
c. Mengajarkan
konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
d. Memberikan
bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
e. Koordinasi
kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
PHC merupakan startegi untuk menyajikan
pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat
2.
Para petugas pada sistem PHC merupakan
mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat
3.
PHC menandaskan pelayanan kesehatan yang
terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima
4.
Pengkajian masyarakat, menentukan
prioritas kesehatan. Implementasi aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan
aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai PHC
5.
Menghimbau masyarakat agar dapat
menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan
mekasanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan
sosial.
6.
Memberikan penyuluhan kepada penduduk
mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih
perawatan mandiri, mengambil keputusan sewndiri dan mempercayai diri sendiri.
7.
Target dari PHC adalah seluruh
masyarakat dan bukan individu.
8.
PHC Berbeda dengan pelayanan primer.
Pelayanan primer merupakan komponen dari PHC
9.
Para petugas kesehatan masyarakat
berpartisipasi dalam implementasi PHC
10.
TIM PHC terdiri dari perawat, dokter,
gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet.
11.
Perawat yang efektif dari sistem PHC
bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumebr dan dengan
profesional-profesinal lain di masyarakat yang bersangkutan.
12.
Perawat di tim PHC membutuhkan
kepemimpinan yang disertai ketrampilan manajemen.
B.
Saran
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment