truth


counters

nama

Sunday 9 March 2014

Pap Smear



Pap Smear (Papanicolaou Smear)

A.  PENGERTIAN

      Pap Smear adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim untuk mendapatkan sel-sel leher rahim untuk kemudian diperiksa, sel-sel tersebut akan dikirim untuk diperiksa dilaboratorium dengan proses tertentu, untuk dapat dianalisa apakah sel-sel yang merupakan sampel tersebut terjadi perubahan atau tidak (Winanto, H. 2008).
      Pap Smear adalah screening untuk mendeteksi perubahan sel-sel yang terjadi didalam serviks uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut berkembang menjadi sel kanker. Artinya, semakin dini penyakit diketahui maka semakin mudah menanganinya (Anna, 2008).

B.  TUJUAN PAP SMEAR

a.       Tujuan Umum
Tes Pap Smear dapat memberikan informasi awal mengenai adanya gangguan atau masalah pada mulut rahim seorang perempuan. Jika ditemukan tanda-tanda abnormal pada hasil tes tersebut, dokter akan merekomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan guna mengetahui lebih detail masalah yang terjadi.

b.      Tujuan Khusus
1.      Mencoba menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker serviks
2.      Alat untuk mendeteksi adanya gejala pra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum menderita kanker.     
3.      Untuk mengetahui kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel kanker leher rahim.
4.      Mengetahui tingkat berapa keganasan serviks         

C.  MANFAAT PAP SMEAR

a.       Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaanya adalah sekret vagina yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.

b.      Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear . Baik peradangan akut maupun kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas pada sediaan pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun kadang-kadang ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang khas pada sediaan pap smear.

c.       Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme penyebabnya.

d.      Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif)
pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher rahim. Pap smaer yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi didiagnostik sitologi tidak dapat mengantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher rahim, sebelum dilakukan tindakan sebelumya.

e.       Memantau hasil terapi
Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau hasil terapi lesi prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati dengan elekrokauter kriosurgeri, atau konisasi.

D.  FAKTOR-FAKTOR YANG PENGARUHI PAP SMEAR

a.       Umur
Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker leher rahim. Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran, sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada suatu alat saja, tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lebih lama kemungkinan jatuh sakit (Fitria, 2007).

b.      Sosial ekonomi
Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear secara rutin (Fitria, 2007).

c.       Paritas
Paritas adalah seseorang yang sudah pernah melahirkan bayi yang dapat hidup. Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim. Jika jumlah anak menyebabkan perubahan sel abnormal dari epitel pada mulut rahim yang dapat berkembang pada keganasan (Fitria, 2007).

d.      Usia wanita saat nikah
Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami perubahan sel-sel mulut rahim. Hal ini karena pada saat usia muda sel-sel rahim masih belum matang, maka sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh sperma dan segala macam perubahanya, jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa merubah sifat menjadi sel kanker (Fitria, 2007).

E.  WANITA YANG DIANJURKAN PAP SMEAR

Wanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktifitas seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas seksualnya memeriksakan diri, berikut ini adalah wanita-wanita
sasaran tes pap smear (Sukaca, 2009) yaitu:
a.       Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum menikah namun aktivitas seksualnya sangat tinggi.
b.      Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berganti ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HIV atau kutil kelamin.
c.       Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun.
d.      Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB.
e.       Pap tes setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60 tahun.
f.       Sesudah 2 kali pap tes (-) dengan interval 3 tahun dengan catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering menjalankan pap smear.
g.      Sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prakanker maupun kanker serviks.

F.   TEMPAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR

Tempat pemeriksaan pap smear menurut Sukaca 2009 dapat dilakukan di:
a.       Rumah sakit pemerintah.
b.      Rumah sakit swasta.
c.       Laboratorium swasta, dengan harga yang cukup terjangkau.
d.      Tempat-tempat yang menyediakan fasilitas pap smear.
Bila hasil pada pasien pap smear ternyata positif, maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan biobsy terarah dan patologi. Pap smear sudah dapat menemukan kanker leher rahim. Meskipun masih ada tingkat pra kanker (stadium dini). Dengan pemeriksaan ini bisa memberikan harapan kesembuhan 100%. Sebaliknya pada penderita yang datang terlambat, harapan untuk sembuhpun terlampau sulit.





G. SYARAT PENGAMBILAN BAHAN

Penggunaan pap smear untuk mendeteksi dan mendiagnosis lesi prakanker dan kanker leher rahim, dapat menghasilkan interprestasi sitologi yang akurat bila memenuhi syarat (Romauli dan Vindari , 2011) yaitu:
a.       Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.
b.      Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.
c.    Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
d.      Pada peradangan berat, pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan.
e.       Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam.
f.       Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja.

H.  KENDALA PAP SMEAR

Dilakukan diatas hanya 5% perempuan di Indonesia yang bersedia melakukan pemeriksaan pap smear banyak kendala. Hal tersebut terjadi antara lain:
a.       Kurangnya tenaga terlatih untuk pengambilan sediaan.
b.      Tidak tersedianya peralatan dan bahan untuk pengambilan sediaan.
c.       Tidak tersedianya sarana pengiriman sediaan.
d.      Tidak tersedianya laboratorium pemprosesan sediaan serta tenaga ahli sitologi.

I.     SYARAT PENDETEKSIAN PAP SMEAR

Hal-hal yang penting yang harus diperhatikan saat melakukan pap smear menurut (Sukaca, 2009) yaitu:
a.       Pengambilan dimulai minimal dua minggu setelah dan sebelum menstruasi sebelumnya.
b.      Pasien harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya.
c.       Tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 1 hari sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
d.      Pembilasan vagina dengan bahan kimia tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelumnya.
e.       Hindarilah pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear.





J.    LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN PAP SMEAR

a.       Persiapan pasien
1. Melakukan informent concent.
2. Menyiapkan lingkungan sekitar klien, tempat tidur ginekologi dan lampu sorot.
3. Menganjurkan klien membuka pakaian bagian bawah.
4. Menganjurkan klien berbaring ditempat tidur ginekologi dengan posisi litotomi.

b.      Persiapan alat

1.      Menyiapkan perlengkapan/bahan yang diperlukan seperti: handscoon, speculum cocor bebek, spatula ayre yang telah dimodifikasi, lidi kapas atau cytobrush, kaca objek glass, botol khusus berisi alkohol 95%, cytocrep atau hair spray, tampon tang, kasa steril pada tempatnya, formuler permintaan pemeriksaan sitologi pap smear, lampu sorot, waskom berisi larutan klorin 0,5%, tempat sampah, tempat tidur ginekologi, sampiran.
2.      Menyusun perlengkapan/bahan secara ergonomis.

c.       Pelaksanaan

1.      Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih.
2.      Mengunakan hanscun steril.
3.      Melakukan vulva higyene.
4.      Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda-tanda infeksi.
5.      Memasang speculum dalam vagina.
6.      Masukkan spatula ayre kedalam mulut rahim, dengan ujung spatula yang berbentuk lonjong, apus sekret dari seluruh permukaan porsio serviks dengan sedikit tekanan dengan mengerakkan spatel ayre searah jarum jam, diputar melingkar 3600.
7.      Ulaskan secret yang telah diperoleh pada kaca object glass secukupnya, jangan terlalu tebal dan jangan terlalu tipis.
8.      Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cara:
a) Fiksasi Basah
Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih segar dimasukkan kedalam alkohol 95%. Setelah difiksasi selama 30 menit, sediaan dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan keringterfiksasi atau dapat pula sediaan dikirim dalam keadaan terendam cairan fiksasi didalam botol.
b) Fiksasi Kering
Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret masih seger disemprotkan cytocrep atau hair spray pada object glass yang mengandung asupan secret tersebut dengan jarak 10-15 cm dari kaca object glass, sebanyak 2-4 kali semprotkan. Kemudian keringkan sediaan dengan membiarkannya diudara terbuka selama 5-10 menit. Setelah kering sediaan siap dikirimkan ke laboratorium sitologi untuk diperiksa bersamaan dengan formulir permintaan.
9.      Bersihkan porsio dan dinding vagina dengan kasa steril dengan menggunakan tampon tang.
10.  Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan-lahan.
11.  Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12.  Rapikan ibu dan rendam alat-alat dan melepaskan sarung tangan (merendam dalam larutan clorin 0,5%).
13.  Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh langkah.
14.  Temui klien kembali.
15.  Mencatat hasil tindakan dalam status.

K. PENGELOMPOKAN PAP SMEAR

Pengelompokan atau Pengklasifikasian pap smear (Sukaca, 2009) yaitu:
a.       Kelas I
Pada kelas I identik dengan normal smear, pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
b.      Kelas II
Pada kasus II menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, terkadang disertai dengan kuman atau virus tertentu, disertai pula dengan kariotik ringan. Pemeriksaan akan dilakukan 1 tahun lagi. Pengobatanya disesuaikan dengan penyebabnya. Bila ada radang bernanah maka akan dilakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan.
c.       Kelas III
Kelas III dapat ditemukan sel diaknostik sedang keradangan berat, periksa ulang dilakukan setelah pengobatan.
d.      Kelas IV
Dikelas IV telah ditemukan sel-sel yang telah mencurigakan dan ganas.
e.       Kelas V
Ditemukan sel-sel ganas.

L.  FAKTOR-FAKTOR YANG PENGARUHI HASIL PAP SMEAR

Faktor-faktor yang mempengaruhi (Sukaca, 2009) antara lain:
a. Cara pengambilan cairan yang tepat
Pengambilan cairan dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yaitu bisa terjadi kegagalan skrining (15%), interpretasi (23%), dan angka positif palsu (3-15%).

b. Petugas kesehatan
Kadang kala petugas kesehatan dapat salah tafsir dalam menginterprestasikan data. Kesalahan tersebut diantaranya:
1.      Kadang kala petugas kesehatan tidak mampu memberikan pelayanan dan memberikan jawaban yang baik.
2.      Petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan tes abnormal pap smear.
3.      Petugas tidak dapat mengindikasikan sel abnormal.

c. Laboratorium
Di dalam laboratorium juga dapat terjadi kesalahan, kasalahan yang lazim dilakukan dalam laboratorium adalah sebagai berikut:
1.      Laboratorium gagal dalam mendeteksi sel abnormal.
2.      Kegagalan dalam melaporkan kualitas cairan yang tidak memuaskan.
3.      Laboratoriun tidak mau melakukan pengulangan.
4.      Cairan fiksasi tidak menggunakan alcohol 95%.
5.      Cairan terlalu kering dan tipis.

d. Petugas Laboratorium
Terkadang petugas laboratorium juga melakukan suatu kesalahan antara lain:
1.      Cara petugas laboratoriunm tidak sesuai dengan prosedur.
2.      Reagen yang dipakai sudah kadaluarsa.
3.      Petugas tidak cakap dalam membacakan hasil pemeriksaan.
4.      Ketrampilan dan ketelitian petugas diragukan

e. Waktu pengambilan yang tepat
Waktu pemeriksaan pap smear yang tepat adalah saat anda telah menikah. Begitu halnya pada wanita yang memiliki tingkat seksualitas yang tinggi. Tes ini dianjurkan agar wanita dapat terbebas dari penyakit kanker leher rahim yang ganas.


No comments:

Post a Comment