truth


counters

nama

Sunday 3 August 2014

Abortus



ABORTUS

A.    PRINSIP DASAR
1.      Abortus à  berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu ) pada / sebelum kehamilan tsb berusia 20 minggu /buah kehamilan belum mampu utk hidup diluar kandungan dg BB janin < 500gr
2.    Abortus spontan  à abortus yg terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar (buatan ) utk mengakhiri kehamilan tsb. Terminology umum utk masalah ini adalah keguguran atau miscarriage.
3.      Abortus buatan à abortus yg terjadi akibat intervensi tertentu yg bertujuan utk mengakhiri proses kehamilan. TerminologI utk keadaan ini adalah pengguguran, aborsi, atau abortus provokatus (Medisinalis & Kriminalis)

B.     PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi perdarahan dlm desidua basalis + nekrosis jaringan sekitarnya à hasil konsepsi terlepas  sebagian atau seluruhnya (benda asing dalam uterus) à uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.

C.    ETIOLOGI
1.      Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi à kelainan kromosom, lingkungan sekitar t4 implantasi krg sempurna, pengaruh dari luar.
2.      Kelainan pada plasenta
3.      Penyakit ibu yg kronis
4.      Faktor endokrin
5.      Faktor imunologi
6.      Faktor nutrisi
7.      Faktor psikologis

D.    Korelasi Abortus dengan Usia Kehamilan
Pada kehamilan < 8 Mg
Ø  Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena villi koriales belum menembus desidua secara dalam.
Pada kehamilan 8-14 Mg
Ø  Villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga plasenta tidak dilepaskan sempurna à banyak perdarahan.
Pada kehamilan > 14 Mg
Ø  Yang dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin, disusul plasenta, jika lengkap perdarahan tidak banyak


Diagnosa dan Penanganan
Ø  Perdarahan pervaginam, setelah mengalami terlambat haid pada wanita usia reproduksi.
Ø  Tes kehamilan positif

Prinsip Penatalaksanaan perdarahan per vaginam pada usia kehamilan muda :
1.      JANGAN LANGSUNG LAKUKAN KURETASE !!!
2.      Tentukan keadaan janin, mati atau hidup. Bila memungkinkan periksa dengan USG.
3.      Beta HCG masih dapat positif walaupun janin sudah mati

Indikasi Abortus Medisinalis
      Gangguan kesehatan yang sangat mengancam keselamatan ibu
      Kehamilan akibat perkosaan atau incest
      Dipastikan terjadi cacat berat pada janin (severe physical deformities) atau retardasi mental

Pikirkan terjadinya abortus:
    Bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan gejalan sebagai berikut:
     terlambat haid
     perdarahan per vaginam
     spasme atau nyeri perut bawah
     keluarnya massa kehamilan/konsepsi


E.     Jenis dan Derajat Abortus Spontan
      Abortus Imminens
      Abortus Insipiens
      Abortus Inkomplit
      Abortus Komplitus
      Retensi Embrio (Missed Abortion)
      Abortus habitualis
      Abortus Infeksiosus
      Abortus Septik

1. Abortus Imminens
v  Perdarahan dari uterus pada kehamilan < 20 minggu, hasil konsepsi masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.
v  Masih mungikin berlanjut / di pertahankan
Gejala
v  perdarahan dari OUE bercak hingga sedang, mules sedikit/(-), besar uterus = usia gestasi, servik tertutup, tes kehamilan positif, kram perut bawah krn kontrasksi tdk ata/sedikit
Penanganan :
v  Bedrest
v  USG à janin hidup / mati
v  Tdk melakukan senggama slm lbh < 2 mgu
v  Tdk ada pengobatan khusu, diberi sedativa (luminal, codein/morfin à ssi protap& instruksi dokter)
v  Obat2an hormonal & antispasmodikà progesteron 10 mg setiap hr.
v  Pemberian spasmolitik

2. Abortus Insipien
v  Perdarahan uterus pada kehamilan < 20 minggu, dengan dilatasi serviks uteri yang meningkat (datar & OU membuka), hasil konsepsi masih dalam kavum uteri & mengancam
Gejala
v  Mules sering & kuat, perdarahan sedang hingga banyak, terkadang keluar gumpalan darah, uterus =usia gestasi, kram nyeri perut bawah
Penanganan
      Dirawat di RS
      Pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret vakum atau cunam ovum, disusul dengan kerokan.
     Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tidak banyak, bahaya perforasi > besar à Infus oksitosin 20 unit, infud RL 40 tts/mnt (bantu ekspulsi)
     Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal à pengeluaran plasenta secara digital à kerokan.

3. Abortus Inkompletus
v  Pengeluaran sebagian hasil konsepsi dr kavum uteri, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.
Gejala
v  Kanalis servikalis terbuka, jaringan dapat teraba dalam kavum uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan sedang hingga banyak , uterus =usia gestasi, mules,kram/nyeri perut bawah, ekspulsi sebagian hail konsepsi, tak akan berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan à syok.
Penanganan
v  Penanganan syok à infus NaCl/RLàtransfusi àkerokanà ergometrin  0,2 mg IM ( pertahankan kontraksi uterus)

4. Abortus Kompletus
v  Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.
Gejala
v  Perdarahan bercak hingga sedang, ostium uteri eksternum terutup, uterus mengecil, tanpa nyeri perut bsgisn bawah, perdarahan ber< setelah isi rahin dikeluarkan.
Penanganan
v  Tdk perlu evaluasi lg
v  observasi
v  Bila anemi sedang à Sulfas Ferrosus 600 mg/hr slm 2 mgu
v  Bila anemi brt à trnasfusi darah dg uterotonika, konseling, pemantauan lanjut.

5. Missed Abortion
v  Kematian janin < 20 Mg, hasil konsepsi masih tertahan dlm uterus selama ³ 8 Mgu.
Etiologi ??, diduga Hormon progesteron
Gejala
v  Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau setelah terapi.
v  Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia.darah sedikit,  Servik tertutup
Penanganan
v  Rujuk ke RS
v  Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis . Jika < 12 Mgu à DC, jika > 12 Mg à infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostagalndin E

6. Abortus Habitualis
v  Abortus spontan yang terjadi ³ 3x berturut-turut (0,41%, Bishop)
v  Biasanya mudah hamil lagi, ttp sllu berakhir gd keguguran
Etiologi :
v  Abortus spontan, imunologik/ kegagalan reaksi terhadap antigen.
v  Kelainan anatomis & inkompetensia servik
Penanganan :
v  Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami & istri, inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL,  pemeriksaan Kromosom & mikroplasma.
v  Tatalaksana tergantung etiologi

7. Abortus Infeksiosus
v  Abortus infeksiosus : abortus yang disertai infeksi traktus Genitalia.
Gejala :
v  Terjadi abortus disertai tanda infeksi : demam, tampak sakit & lelah, takikardi, perdarahan pervaginam berbau, uterus membesar, lembek, nyeri tekan
Penanganan ;
v  infus à transfusi, Antibiotik. Kuretase dilakukan dalam 6 jam

8. Abortus Septik
v  Abortus septik :  abortus infeksiosus berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritoneum.
Gejala
v  Bila sepsis à demam ­, menggigil, Tekanan Darah ¯ bisa sampai syok septic.
Penanganan ;
v  infus à transfusi, Antibiotik. Kuretase dilakukan dalam 6 jam

Penatalaksanaan Umum
v  Istirahat baring
v  Pada kehamilan > 12 mgu diberikan infus oksitosin mulai 8 tts/mnt & dinaikkan ssi kontraksi uterus
v  Syok sbb darahà infus RL & transfusi darah
v  Medikamentosa :
      Simptomatik : analgesik (as, mefenamat 500 gr 3x1
      Antibiotik : amoksilin 500 mg 3x1
      Education : kontrol 3-4 hr setelah keluar dr RS

Komplikasi
v  Perdarahan
v  Perforasi
v  Infeksi dalam uterus & adneksa
v  Syok  ( hemoragic & endoseptik)

Dampak psikologis
v  Depresi, tertekan, ragu-ragu dlm mengambil keputusan, tdk kuasa memutuskan (tdk berhak memilih)
v  Abortion Syndrom à pertahanan kejiwaan ( menyakal & mengingkari diri
v  Gejala à harga diri rnedah, insomnia, sikap permusuhan & pengarahan kesalahan pd pria, berputus asa, adanya usaha bunuh diri.


No comments:

Post a Comment