truth


counters

nama

Monday 12 January 2015

ANALISIS KASUS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN


KASUS

Ny. N umur 38 tahun G6P4A1 jarak kelahiran anak masing-masing 1 tahun datang ke klinik untuk kunjungan ANC, anda sebagai bidan menyambutnya dan mulai melaksanakan proses penatalaksanaan kebidanan. Usia kehamilan di sesuaikan dengan kelompok.

Riwayat kehamilan sekarang:
Suami istri mengharapkan kehamilan ini. Perubahan bentuk sesuai dengan tanda-tanda kehamilan. Hubungan seksual tidak berlangsung normal karena ibu sering spotting. Mengeluh sering lelah dan merasa letih sampai mengganggu aktifitas sehari-hari. Ibu perokok pasif. Ibu sedang batuk parah.
Riwayat kesehatan:
Operasi usus buntu pada waktu umur 17 tahun
Riwayat obstetri:
Grande multipara
Klien lulusan SMP dan bekerja sebagai buruh pabrik, suami lulusan SD bekerja sebagai kuli bangunan. Mereka tinggal bersama orang tua dan 3 orang adek mereka. Keluarga menyenangi hewan peliharaan ayam dan kucing. 3 hari yang lalu orang tuanya di rawat di rumah sakit karena serangan jantung. Inilah yang menyebabkan ibu agak lelah dan pusing sampai berkunang-kunang.
Tanda-tanda VS:
TD : 148/97 mmHg
N: 84x/menit
Suhu: 37,5 0C
RR: 16x/menit
TB: 140 cm
BB: 70 kg (sebelum hamil 50kg)
Rambut: bersih, warna hitam, lurus
Muka: Oedema, agak pucat
Mata: Konjungtiva anemis, Sklera tidak ikterik
Hidung: bersih tidak ada sekret, tidak ada polip, simetris
Mulut: bersih, tidak ada karies gigi
Telinga: simetris, tidak ada serumen
Dada: simetris, ada retraksi dinding dada
Abdomen: sesuai dengan UK
Kaki: simetris, oedema (++)
Pemeriksaan LAB:
Hb                               : 7gr%
Protein Urine               : (++)
Protein Reduksi          : ( - )
Ureum                         : 87,9 mg/dl (10-50)
Creatinin                     : 3,7mg/dl
L (0,6 – 1,2 )
P (0,5 – 1,0 )
Asam Urat                   : 7,0 mg/dl
L ( 3,4 – 7,0 )
P (2,4 – 5,7 )
            Dari kasusu di atas tentukan Analisis Tentang Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan meliputi :
1.      Status Kesehatan
2.      Status Gizi
3.      Gaya Hidup , Subtance Abuse , Perekok , Hamil diluar nikah , Kehamilan ynag tidak diharapkan
4.      Stressor internal dan eksternal
5.      Support Keluarga
6.      Subtance Abuse
7.      Partner Abuse
8.      Kebiasaan Adat Istiadat
9.      Fasilitas Kesehatan
10.  Ekonomi
                                    
PEMBAHASAN KASUS

1.     Status Kesehatan
Status kesehatan ibu di lihat dari riwayat kesehatan, ibu pernah mengalami riwayat operasi usus buntu pada usia 17 tahun. Ibu seorang perokok pasif. Pada kasus diatas ibu mengalami spotting, sedangkan spottimg pada kehamilan trimester II itu menunjukkan keabnormalan. Ibu merasakan lelah dan pusing karena orang tuanya sakit dan dirawat dirumah sakit, ini menunjukkan psikologi ibu terganggu.

2.     Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting di perhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal yang penting untuk di perhatikan. Keterbatasan gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi,, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk persalinan. Pada kasus di atas jelas bahwa ibu berasal dari keluarga yang kurang mampu dan pendidikannyapun hanya sampai SMP sedangkan suaminya hanya lulusan SD. Akan tetapi pada kenyataannya meskipun ibu beraasal dari keluarga yang kuang mampu dan pendidikannya rendah berat badan ibu tetap naik secara normal. BB sebelum  hamil 50 kg dan pada saat hamil 70kg. Ini perkembangan yang normal.

3.     Gaya Hidup , Subtance Abuse , Perekok , Hamil diluar nikah , Kehamilan yang tidak diharapkan
Gaya Hidup adalah kebiasaan yang ada pada masyarakat baik kebiasaan yang bersifat positif maupun kebiasaan yang bersifat negatif yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Gaya hidup meliputi :
1.      Kebiasaan minum jamu
2.      Aktivitas seksual
3.      Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
4.      Senam hamil
5.      Konsumsi alkohol
6.      Merokok
7.      Kehamilan yang tidak diharapkan
8.      Hamil diluar nikah
Pada kasus diatas ibu tidak mempunyai kebiasaan minum jamu.untuk aktivitas seksualnya tidak berlangsung secara normal karena ibu sering spotting. Spotting pada trimester kedua itu termasuk tidak normalan. jadi ibu harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pekerjaan ibu dan aktivitas sehari-hari ibu sebagai buruh pabrik dan sebagai ibu rumah tangga.ibu sering merasa lelah dan letih dikarenakan 3 hari yang lalu orang tuanya dirawat dirumah sakit akibat serangan jantung. Ibu tidak pernah melakukan senam hamil jadi kita sebagai bidan memberikan KIE kepada ibu tentang manfaat senam hamil. Pada umumnya wanita hamil dilarang merokok karena dapat mempengruhi janin dan juga kesehatan pernafasan ibu tapi,ibu merupakan perokok pasif oleh karena itu kita sebagai bidan memberikan pengetahuan kepada ibu tentang bahaya merokok dan menyarankan agar ibu tidak terlalu dekat dengan perokok aktif. Ibu tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Karena penggunaan alkohol pada wanita hamil membawa resiko yang berat. Kehamilan dan kelahiran dapat dikatan sebagai suatu anugrah. Seorang wanita yang sedang hamil pasti sangat senang dan bahagia karena didalam tubuhnya ada sebuah kehidupan yang sedang dinantikan. Mahluk kecil inilah yang nantinya membuat pasangan suami istri berubah status menjadi orang tua dan mengalami berbagai kejadian yang berarti dalam hidupnya. Ibu mengharapkan kehamilannya. Ibu ini mempunyai hewan pelihraan ayam dan kucing hal itu juga bahaya bagi janinnya karena dapat menyebabkan cacat bawaan yang disebabkan oleh virus.

4.     Stressor internal dan eksternal
Stressor adalah Hal – hal yang dapat mempengaruhi pemicu munculnya stres . Stressor dibagi menjadi 2 yaitu :
A.    Stressor Internal
Adalah faktor stres ibu yang berasal dari ibu sendiri . Dari kasus diatas tampaknya tidak ada masalah karena kehamilan ibu memang telah diharapkan . Selain itu ibu juga telah mengerti akan perubahan fisik disamping itu ini bukan kehamilan ibu yang pertama , jadi ibu tentunya sudah mempunyai gambaran akan dirinya nanti .
B.     Stressor Eksternal
Adalah Stres yang timbul dari luar yang memberikan pengaruh baik ataupun buruk terhadap psikologis ibu hamil. Stressor eksternal bisa berasal dari dukungan suami , dukungan keluarga dan dukungan pelayanan kesehatan dari kasus diatas makan dapat dilihat bahwa kehamilannya saat ini sangat diharapkan, masa ini akan berpengaruh baik terhadap psikologi ibu , dari keluarga hal ini juga berpengaruh terhadap kesehatan ibu yang menyebabkan ibu mengalami lelah dan pusing sampai berkunang-kunang karena memikirkan orang tuanya dirawat dirumah sakit karena serangan jantung 3 hari yang lalu.
5.     Support Keluarga
setiap tahap usia kehamilan , ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis . Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi
6.     Subtance Abuse
Substanse abuse adalah perilaku yang merugikan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan tau penggunaan obat-obat atau zat tertentu yang membahayakan ibu hamil. Dari kasus di atas dapat di lihat bahwa yang termasuk substance abuse yaitu ibu perokok pasif sehingga menyebabkan ibu batuk parah.
7.     Partner Abuse
Partner abuse adalah kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang di lakukan pasangan harus selalu di waspadai oleh tenaga kesehatan, jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul adalah gangguan rasa aman dan nyaman oleh pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Dari kasus Ny. N tidak pernah mengalami kekerasan yang di lakukan oleh suaminya.
8.     Kebiasaan Adat Istiadat
9.     Fasilitas Kesehatan
Pada kasus di atas NY. N melakukan kunjungan ANC di klinik. Riwayat kesehatan sekarang ibu mengeluh sering lelah dan letih sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Ibu perokok pasif. Ibu sedang batuk panas. Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas pelayanan pada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyakit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat di ambil. Fasilitas kesehatan ini, sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kematian ibu untuk mencapai suatu kondisi yang sehat di perlukan adanya sarana dan prasarana (fasilitas kesehatan) yang memadai. Masalah yang timbul karena faktor tiga keterlambatan, yaitu :
a.       Seperti di ketahui pada kasus di atas, status ekonomi NY. N menengah, klien lulusan SMP dan bekerja sebagai buruh di pabrik. Suami lulusan SD bekerja sebagai kuli bangunan. Sehingga dalam mengambil keputusan untuk mencari pelayanan Ny. N lebih memilih tempat kessehatan yang biayanya lebih murah dan relatif terjangkau.
b.      Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal  ini di sebabkan oleh jarak, transportasi, jalan, dan biaya.
c.       Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat di pengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan yang tersedia. Tetapi pada kasus Ny. N di atas point ketiga ini tidak berpengaruh karena pada saat Ny. N datang ke klinik untuk kunjungan ANC bidan langsung menyambutnya dan mulai melaksanakan proses penatalaksanaan kebidanan.

10.                        Ekonomi
Dari kasus diatas dijelaskan bahwa ibu telah mengandung anak yang ke 6 , sedangkan pekerjaan keduanya hanya sebagai buruh pabrik dan kuli bangunan. faktor – faktor ekonomi yang mempengaruhi kehamilan :
a)      Faktor Emosi
Hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah bahwa janin dalam kandungan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh ibu. Misalnya sewaktu ibu mengandung selalu bertengkar dengan suaminya sehingga ibu merasa kesal yang selanjutnya mempengaruhi pengeluaran hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang sehat.
b)      Faktor Gizi
Telah dibuktikan bahwa ibu yang selama hamil menderita kekurangan makanan yang nilai gizinya buruk akan lebih banyak melahirkan bayi yang tidak sempurna bahkan bayi bisa mati .
c)      Banyakknya Jumlah Anak
Keluarga yang mempunyai banyak anak akan merasa kebutuhan hidupnya tidak mencukupi sehingga keluarga tersebut berusaha menggugurkanya dengan obat – obatan .
d)     Terjadinya Pendarahan
Suatu hamil karena mengalami pendarahan maka memerlukan rujukan dari bidan kerumah sakit yang memerlukan biaya banyak , adakalanya ibu hamil mengeluarkan dari darah kemaluannya. Perdarahan dapat terjadi karena penyekit infeksi mendadak , keracunan dalam kandungan sendiri , jatuh karena kecelakaan , gangguan emosi , gangguan hormon dan gangguan ekonomi .
e)      Kurangnya penyuluhan keluarga berencana
Kegiatan penyuluhan ini  terlebih – lebih pada pentingnya keluarga berencana karena penanganan masalah kependudukan melalui perubahan sikap dan perilaku tiap penduduk serta menurunkan tingkat kelahiran melalui pembatasan jumlah anak dan dan setiap keluarga hanya akan berhasil baik bila ada pengertian , bantuan dan partisipasi dari setiap penduduk serta setiap keluarga secara teratur dan terus menerus.
f)       Rendahnya Ekonomi
Rendahnya ekonomi menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan pemeriksaan mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif karena kurangnya biaya yang harus di keluarkan .
g)      Rendahnya ekonomi menyebabkan wanita hamil yang pendidikanya rendah tidak mengetahui tentang pemeriksaan kehamilan yang baik .
h)      Rendahnya ekonomi menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat tinggal didaerah yang jauh dari pelayanan kesehatan .
i)        Transportasi dan biaya yang mempengaruhi kehamilan meskipun pelayanan kesehatan tersebut gratis tetapi mutu pelayanan yang didapatkan ibu hamil tidak baik.



No comments:

Post a Comment