truth


counters

nama

Sunday 31 May 2015

Askeb Persalinan dan BBL: SC atas indikasi presentasi bokong


A.    PENGERTIAN
1.      Sectio Saesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan  membuka dinding perut dan dinding rahim.  (Sarwono, 2001).
2.      Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan  bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuab,1998).

B.     ETIOLOGI
1.      Opserasi section saesarea
Dengan indikasi presentasi Bokong dilakukan karena alasan tertentu. Alasan tersebut diantaranya
a.       Atas Indikasi Janin
b.      Atas indikasi berat janin besar
c.       Situs kepala pada posisi Ekstensi
d.      Atau presentasi bokong yang diikuti oleh presentasi lainnya.
2.      Penyebab Presentasi Bokong
a.       Dari Faktor Ibu
1)  Multiparitas
2)  Plasenta previa
3)  Panggul sempit.
4)  Kelainan uterus (uterus arkuatus, uterus duktus, uterus dupleks)
5)  Panggul sempit
6)  Kelainan uterus (uterus arkuatus, uterus duktus, uterus dupleks)
7)  Plasenta previa
8)  Tumor di pelvis yang mengganggu masuknya kepala janin ke PAP
b.      Dari faktor Janin
1)      Hidrosefalus atau anensefalus
2)      Gemelli
3)      Hidramnion atau Oligohidramnion
4)      Prematuritas
5)      Lilitan tali pusat atau tali pusat pendek
6)      Gemeli

C.     JENIS
1.      Jenis bedah sesar
a.       Bedah Caesar klasik /corporal. 
b.      Bedah Caesar transperitoneal profunda 
c.       Bedah Caesar ekstraperitoneal 
d.      Histerektomi Caersarian ( Caesarian hysterectomy) 


2.      Jenis presentasi bokong
Jenis presentasi janin pada presentasi bokong pada umumnya dapat berakhir dengan operasi/lahir per abdomen, jika perkiraan berat janin besar tidak dimungkinkan melalui pintu panggul.  Terlebih jika ibu tersebut adalah mereka dengan kelahiran pertama atau kelahiran kedua dengan persalinan awal adalah spontan.
Sebab operasi pada presentasi bokong bukan hanya sebagai sebab utama tindkaan operasi sesarea. Namun ada pertimbangan lain sehingga persalinan dengan presentasi bokong berakhir dengan operasi. Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Diantaranya:
a.       Ibu dengan primigravida
b.      Kemungkinan presentasi bokong dengan bayi besar.
c.       Presentasi bokong pada anak pertama dengan gemeli.
d.      Dan pertimbangan lain.
Pada intinya, presentasi bokong tidak diperbolehkan/kontraindikasi lahir pervaginam / indikasi lahir perabdomen adalah presentasi bokong dengan:
a.      Presentasi tali pusat (SOGC 2009, II-3A)
b.      IUGR atau Makrosomia (SOGC 2009, I-A)
c.       Semua presentasi bokong kecuali presentasi frank atau presentasi bokong sempurna dengan posisi kepala bayi fleksi (III-B)

D.    KONTRA INDIKASI
Terlepas dari presentasi terendah janin, operasi sektio sesarea mempunyai beberapa indikasi kontra yang menyebabkan ibu bersalin dengan indikasi operasi tidak dapat dan tidak diperbolehkan dilakukannya operasi. Kontra indikasi tersebut antara lain:
1.      Infeksi intra uterine
2.      Janin mati
3.      Syock anemia berat yang belum teratasi
4.      Kelainan congenital berat.

E.     DIAGNOSA
1.      Presentasi Bokong
Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), untuk menegakkan diagnosa maka yang harus dilakukan adalah:
a.       Anamnesa
1)      Pergerakan anak teraba oleh ibu di bagian perut bawah
2)      Ibu sering merasa ada benda keras yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada tulang iga karena kepala janin
b.      Palpasi
1)      Teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus
2)      Punggung dapat teraba pada salah satu sisi perut.
3)      Bagian kecil pada sisi yang berlawanan
4)      Di atas symphisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.
c.       Auskultasi
Denyut Jantung Janin (DJJ) sepusat atau ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat).
d.      Vagina Toucher 
Terbagi 3 tonjolan tulang yaitu tubera os ischii dan ujung os sacrum, anus, genitalia anak  jika edema tidak terlalu besar dan dapat diraba
Perhatikan perbedaan rabaan pada pemeriksaan daam berikut:
1)      Bedaan antar letak sungsang dan kepala
a)      Jika anus posisi terendah maka akan teraba lubang kecil, tidak ada tulang, tidak menghisap, keluar mekonium
b)      Jika presentasi kaki maka akan teraba tumit dengan sudut 90° terasa jari-jari. Pada presentasi
2)      Lutut
a)      Lutut akan terasa patella dan popliteal 
b)      Pada presentasi mulut maka akan terasa ada hisapan di jari, teraba rahang dan lidah.
3)      Presentasi tangan dan siku
a)      Terasa jari panjang, tidak rata, patella (-).
4)      Perbedaan tangan dan kaki:
a)      Pada kaki ada kalkaneus sehingga terdapat tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneus.
b)      Pada tangan ada mata di pergelangan tangan.
c)      Kaki tidak dapat diluruskan tehadap tungkai,  jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.

F.      KRITERIA PERSALINAN/KELAHIRAN
1.      Sebelum melakukan persalinan diharuskan untuk memeriksa ulang kembali keadaan janin dengan USG untuk mengetahui tipe dari presentasi bokong, pertumbuhan, perkiraan berat lahir, posisi kepala dan bila tidak ada USG maka dianjurkan untuk melakukan section caesarea.(SOGC 2009, II-1A)
2.      Persalinan bokong pervaginam bisa dilakukan jika taksiran berat janin antara 2500- 4000 gr (SOGC 2009, II-2B)

G.    PELAKSANAAN
Tehnik pelaksanaan operasi SC pada presentasi bokong, sama dengan tehnik operasi SC pada umumnya.
1.  Bedah Caesar klasik /corporal. 
2.  Bedah Caesar transperitoneal profunda 

H.    KOMPLIKASI OPERASI SEKSIO SESAREA
1.      Komplikasi kepada ibu:
a.       Infeksi puerperal 
b.      Perdarahan 
c.       Luka pada kandung kencing 
d.      Embolisme paru-paru 
e.       Rupture uteri 
2.      Bayi :
a.       Kematian perinatal 
b.      Asfiksia.
c.       Pola pernapasan tidak efektif
I.                PROGNOSA
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hypoxia. Multiparitas dengan riwayat obstetri yang baik, tidak menjamin persalinan dalam letak sungsang akan berlangsung lancar, sebab janin yang besar dapat menyebabkan disproporsi meskipun panggul normal. Sebab kematian anak dalam bentuk letak sungsang :
1.      Setelah pusat lahir, maka kepala anakk mulai masuk kedalam rongga panggul sehingga tali pusat akan tertekan antara kepala dan rongga bokong.
2.      Terjadinya perdarahan otak karena kepala lahir dengan capat.
3.      Terjadinya kerusakan pada tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
Terjadinya prolapsus farnikuli karena bagian depan kurang baik menutupi bagian bawah ini.

J.       KEPUSTAKAAN
1.      Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.


2.      Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.



No comments:

Post a Comment