a.
Teori
Reva Robin
Rubin adalah seorang
perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang
kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan
lebih dari 20 tahun dengan lebih dari 6000 responden. Tujuan Rubin adalah
mengidentifikasi bagaimana seorang wanita mencapai peran seorang ibu beserta
intervensi-intervensi yang memungkinkan menimbulkan efek negatif. Penelitian
ini dilakukan dengan bantuan para mahasiswa. Data dikumpulkan melalui wawancara
langsung dan melalui telepon. Subyek penelitian didapatkan di klinik antenatal
dan postnatal. Data-data yang berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul
dalam pencapaian peran menjadi ibu diberikan kode kemudian dianalisis.
Rubin menyimpulkan
usaha-usaha yang dilakukan wanita selama hamil bertujuan untuk:
a. Memastikan
keselamatan, kesejahteraan diri, dan bayinya
b. Memastikan
penerimaan masyarakat
c. Penentuan
gambaran dan identitas diri
d. Mengerti
tentang arti memberi dan menerima
Tujuan
perawatan selama kehamilan dan setelah persalinan dijelaskan lebih lanjut oleh
JOSTEN (1981) sebagai berikut :
a. Memastikan
kesehatan dan keselamatan secara fisik diri dan bayinya.
b. Penerimaan
masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi keduanya.
c. Kedekatan
dengan bayi.
d. Pemahaman
tentang banyak hal bagaimana menjadi ibu.
Tiga
aspek identitas peran ibu (Rubin, 1967):
a. Ideal
image, didalamnya menyangkut hal-hal, kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana seharusnya
menjadi seorang ibu.
b. Gambaran
diri (self image) digunakan oleh wanita untuk menggambarkan tentang keadaan
dirinya. Hal ini terjadi ketika seorang ibu melihat dirinya terkait dengan
peran ibu yang akan dilakukan (“ siapakah aku?”). Gambaran diri seorang wanita
adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari
pengalaman dirinya.
c. Gambaran
tubuh (Body image) berhubungan dengan perubahan fisik dan perubahan-perubahan
spesifik lainnya yang menjadi selama kehamilan dan masa setelah melahirkan.
Menurut
Rubin (1967) identitas ibu dicapai melalui proses TAKING IN, TAKING ON dan LETTING GO. Beberapa tahapan aktifitas penting
sebelum seseorang menjadi seorang ibu yaitu
1.
Taking on (tahapan meniru)
Seorang
wanita dalam pencapaiaan sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu.
2.
Taking in
Seorang
wanita sedang membayangkan peran yang dilakukannya . introjektion, projection
dan rejection merupakan tahap di mana wanita membedakan model-model yang sesuai
dengan keinginannya.
3.
Letting go
Wanita
mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah di lakukannya. Pada tahap ini
seorang akan meninggalkan perannya di masa lalu.
Reva rubin
mengklasifikasikan tahapan ini menjadi tiga tahap yaitu:
a.
Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah
melahirkan)
1.
Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
2.
Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada
perubahan tubuhnya
3.
Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika
melahirkan
4.
Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan
keadaan tubuh kekondisi normal
5.
Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga
membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses
pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal.
b.
Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat
setelah melahirkan)
1.
Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan
meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
2.
Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi
tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh
3.
Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan
kritikan pribadi
4.
Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi
seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok
5.
Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena
merasa tidak mampu membesarkan bayinya
c.
Periode letting go
1.
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi
oleh dukungan serta perhatian keluarga
2.
Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi
dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan
dan hubungan social
Ada
lima langkah yang melekat dalam pencapaian gambaran wanita terhadap dirinya, yaitu :
a. Mimicry
(meniru)
Wanita meniru perilaku wanita lain (yang
pernah hamil) dengan melihat, mendengar, dan merasakan pengalaman menjadi ibu.
Misalnya apa yang dilakukan saat persalinan, bagaimana pertumbuhan bayi pada
hari-hari pertama, dan sebagainya.
b. Role
Play (bermain peran)
Menciptakan kondisi dimasa yang akan
datang dengan sengaja. Misalnya, berlatih merawat bayi dengan menjadi
babysitter (pengasuh anak) untuk anak temannya, mencoba menyuapi anak kecil,
dan sebagainya.
c. Fantasy
(mengkhayal)
Wanita mengkhayalkan dirinya di masa
yang akan datang. Misalnya, akan seperti apa proses persalinannya nanti, baju
apa yang akan dikenakan bayinya nanti, dan sebagainya.
d. Introjection-projection-rejection
(pengolahan pesan)
Wanita mencoba mengolah pesan dan
membandingkan gambaran ideal tentang seorang ibu dengan keadaan dirinya
sendiri. Dalam fase ini dapat terjadi proses penerimaan dan penolakan.
Misalnya, saat ibu memandikan bayinya di rumah berdasarkan apa yang
dipelajarinya di rumah sakit atau di tempat lainnya.
e. Grief
work (evaluasi)
Wanita tersebut mengevaluasi hasil
tindakannyadi masa lalu dan menghilangkan tindakan yang ia anggap sudah tidak
tepat lagi.
Taking
On didalamnya adalah kegiatan mimicry ( meniru ) dan role play ( bermain peran
). Taking In meliputi kegiatan berfantasi sehingga pada fase ini ibu tidak
hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran pada tahap sebelumnya.
Introjection-projection-rejection merupakan tahap membedakan model-model yang
sesuai dengan pendapatnya. Letting Go
merupakan tahap meningkat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya.
Pengalaman baik interpersonal maupun situasional yang berhubungan dengan masa
lalu dirinya yang menyenangkan maupun tidak, serta harapan untuk masa yang akan
datang.
Rubin
(1961) juga menyebutkan bahwa periode postpartum juga menyebabkan stres
emosional pada ibu baru, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik
yang hebat. Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi ke masa
menjadi orang tua pada masa postpartum adalah sebagai berikut:
a. Respon
dan dukungan dari keluarga dan teman.
b. Hubungan
dari pengalaman melahirkan
c. Pengalaman
melahirkan dan membesarkan anaak yang lalu (sebelumnya)
d. Pengaruh
budaya
Hal
senada juga disampaikan juga oleh MARTELL dan MITCHELL (1984) yang menyatakan
bahwa tahapan yang terjadi pada periode postpartum ini adalah Taking in Taking
Hold. Rubin (1961) menjelaskan bahwa tahapan yang terjadi hampir sama dengan
tahapan antenatal.
b.
Teori
Ramona T Mercer
Mercer adalah seorang perawat yang sangat
“concern” terhadap proses persalinan
(Marriner-Tomey, 1989). Ia bekerja dengan pengaruh besar dari Reva Rubin yang
merupakan Professor keperawatan maternitas pada universitas program doktoral
dimana Mercer melaksanakan studinya. Sejak tahun 1988 Mercer telah menertibkan
4 buku, dan lebih dari 55 artikel.
Dalam teorinya Mercer
lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Ia
mengidentifikasi seorang wanita pada awal postpartum menunjukkan bahwa wanita
akan lebih mendekatkan diri kepada bayi dibandingkan dengan melakukan tugasnya
sebagai seorang ibu pada umumnya.
Mercer seperti ditulis
Chalmers et al (1981) juga menjelaskan bahwa dukungan selama hamil akan memberi
pengaruh baik pada keadaan berikut:
a. Keterbatasan
sosial seseorang.
b. Kurangnya
dukungan sosial.
c. Minimnya
“self esteem” diantaranya para ibu.
Ada
dua pokok pembahasan dalam teori mercer yaitu: 1) efek stress antepartum, 2)
pencapaian peran ibu. Tujuan pembahasan Mercer adalah pemberian dukungan selama
hamil untuk mengurangi lemahnya efek lingkungan dan dukungan sosial serta
kurangnya kepercayaan dari ibu.
Mercer
menemukan 6 faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan yaitu:
a. Hubungan
interpersonal.
b.
Peran keluarga.
c.
Stress antepartum.
d.
Dukungan sosial.
e.
Rasa percaya diri.
f. Pengaruh rasa takut, keraguan dan depresi.
Selain
itu menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986). Diungkapkan
juga oleh Mercer (1981) bahwa 1-2 juta
ibu di Amerika gagal memerankan peran ini terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapatkan perlakuan yang
kejam. Mercer melihat untuk menjadi ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi
ibu, tetapi ia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi ibu dalam
melaksanakan peran ibu. Oleh karena itu peran dan partisipasi suami/pasangan
sangat penting untuk meyakinkan dan memberikan penghadap peran baru ibu.
Penghargaan
diri, status kesehatan dan dukungan sosial diperkirakan mempunyai efek langsung
terhadap penguasaan. Diperkirakan hal ini mempunyai efek negatif yang langsung
terhadap fungsi keluarga (mercer 1988). Hubungan ini telah dibuktikan dalam
suatu penelitian terhadap wanita yang dirawat di RS dengan kehamilan resiko
tinggi. Wanita-wanita tersebut dibandingkan dengasertakan n wanita-wanita
dengan kehamilan dengan resiko rendah. Sebagian dari pasangan kedua grup ini
juga diikutsaksertakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini ternyata bahwa
wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang
optimal dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan resiko rendah.
Wanita
dalam pencapaian peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Faktor
ibu meliputi umur ibu waktu melahirkan, persepsi ibu terhadap pengalaman
melahirkan, memisahkan ibu dan anak lebih awal, stress sosial, dukungan sosial,
konsep diri, sifat pribadi, sikap terhadap membesarkan anak dan status
kesehatan ibu.
b. Faktor
bayi meliputi temperamen dan kesehatan bayi.
c. Faktor-faktor
lain meliputi latar belakang etnik keluarga, status perkawinan dan status
sosial ekonomi keluarga.
Mercer
mengidentifikasikan adanya 4 faktor pendukung dalam hal dukungan sosial, yaitu:
1. Emosional
yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, rasa percaya dan pengertian.
2. Informational
yaitu membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan
informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah dan atau situasi.
3. Physical
yaitu pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi atau dapat juga
berbentuk memberikan dukungan dana.
4. Appraisal
yaitu informasi yang menjelaskan tentang peran dirinya, bagaimana ia
menampilkannya dalam peran. Sehingga hal ini memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan peran orang
lain.
No comments:
Post a Comment