MOLA HIDATIDOSA
•
PENGERTIAN
Suatu
kegagalan kehamilan normal yang disertai dengan proliferasi sel trofoblas
berlebihan dan degenerasi hidrofik, yang secara klinis tampak sebagai
gelembung-gelembung.
•
KLASIFIKASI
1. Molahidatidosa
Komplit
2. Molahidatidosa
Parsialis
•
FAKTOR
PREDISPOSISI
1. Umur
sangat muda dan tua
2. Gizi
kurang
3. Genetik
4. Paritas
5. Infeksi
virus
•
GEJALA
1. Hiperemesis
2. Hipertiroid
3. Preeklampsia
4. Anemia
5. Uterus
lebih besar dari umur kehamilan
6. Tanda
pasti kehamilan tidak ditemukan
7. Perdarahan
8. Bisa
juga disertai preeklampsia/ eklampsia
•
Pada pemeriksaan penunjang
ditemukan :
1. Kadar
beta HCG lebih tinggi
2. USG
pasti : ada gambaran gelembung vesikel (vesicular ultrasonic pattern)
•
Penyulit
1.
Perdarahan
2.
Gestosis
3.
Tirotoksikosis
4.
Emboli paru
5.
Keganasan
•
Diagnosa
1. Ditegakkan
dengan USG
2. Pengosongan
jaringan mola dengan vakum kuret
3. Pemeriksaan
tindak lanjut dilakukan untuk mengetahui kemungkinan keganasan
4. Kadar
hCG dipantau hingga minimal 1 tahun pasca kuretase
5. Bila
>8 minggu pasca kuretase hCG tinggi berarti trofoblast masih aktif
6. Anamnesis
: hamil disertai gejala dan tanda hamil muda yang berlebihan, perdarahan
pervaginam berulang berwarna coklat, gelembung seperti busa
7. Pemeriksaan
fisik : pada mola klasik ukuran uterus > besar dari usia kehamilan yang
sesuai, tidak teraba bagian janin, DJJ tidak ada. Uji batang sonde tidak ada
tahanan massa konsepsi. Pada mola parsial, gejala seperti missed abortion,
uterus < gestasi
8. Pemeriksaan
penunjang : periksa kadar B-hCG dan USG. Pada USG gambaran seperti badai salju
(snowflake/snowstorm-like appearance)
•
Penatalaksanaan
1. Perhatikan
sindroma yang mengancam fungsi vital (depresi, nafas, dsb). Resusitasi bila KU
buruk
2. Evakuasi
jaringan mola : dengan Aspirasi Vakum dan kuret tajam, pada waktu evakuasi
berikan oksitosin 10 UI dlm 500 ml RL 40-60 tts/mnt untuk merangsang kontraksi
uterus dan mencegah refluks cairan mola ke arah tuba
3. Anemia
sedang ( SF 600 mg/hr), anemia berat (transfusi darah)
4. Pada
wanita yang tidak mengharapkan anak lagi dapat dianjurkan histerektomi
•
Follow up
1. Profilaksis
terhadap keganasan dengan sitostatika terutama pada kelompok resiko keganasan
tinggi
2. Pemeriksaan
ginekologik dan B-hCG kuantitatif rutin tiap 2 minggu teratur tiap 3 bulan-1
tahun
3. Foto
toraks pada awal terapi, ulang bila kadar B-hCG menetap atau meningkat
4. Kontrasepsi
hormonal 1 tahun pasca kuretase, sebaiknya preparat progesteron oral selama 2
tahun
5. Penyuluhan
pada pasien akan kemungkinan keganasan
KETUBAN PECAH DINI
• Ketuban
pecah dini atau early prematur ruptur of membran à pecahnya
ketuban sblm inpartu pembukaan primi < 3 cm dan multi < 5 cm
• Pecahnya
ketuban sblm terdpt tanda2 persalinan
& ditunggu 1 jam sblm dimulainya tanda2 persalinan
• Disebabkan oleh berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh keduanya yg
disebabkan adanya infeksi yg berasal dr vagina, servik
• Etiologi
-
Infeksi
-
Servik yg
inkompetensia, kanalis servikalis yg sllu terbuka
-
Tekanan
intra uetrin yg tinggi
-
Kelainan
letak
-
Keadaan
sosial ekonomi
-
Faktor
lain à golongan darah, disproporsi kepala janin & panggul ibu.
•
Patofisiologi
1. Selaput
ketuban tdk kuat sbg akibat kurang jaringan ikat & vaskularisasi
2. Bila
tjd pembukaan, selaput ketuban sangat lemah & mdh pecah
3. Ascending
infection à
pecahnya ketuban sebabkan ada hbg lsg antara ruang intraamnion dg dunia luar
4. Infeksi
intraamnion tjd pd ruang amnion
5. Tindakan
traumatik à
PD sering
6. Kuman
/virus
•
Tanda gejala
1.
Keluarnya cairan ketuban merembes mlli vagina
2.
Aroma air ketuban berbau amis
3.
Cairan tdk akan terhenti /kering krn trs diproduksi
sampai kelahiran
4.
Demam, bercak vagina yg byk, nyeri perut, DDJ cepatà
tanda infeksi tjd
•
Pemeriksaan Penunjang
-
Hitung darah lengkap dg apusan darah
-
USG
-
Amniosentesis
-
Pemantauan janin
•
Komplikasi ibu
-
Infeksi maternal
-
Persalinan preterm
-
Prolap tali pusat
-
Komplikasi infeksi intrapartum
•
Komplikasi janin
-
Gawat janin, asfiksia, kematian janin
-
Trauma pada waktu lahir
-
Prematur
•
Penatalaksanaan Medis
-
Konservatif
a.Tirah baring
b. Antibiotik
profilaksis dg amoxcillin 3x500 mg slm 5 hari
c. Tokolitik
bila ada kontraksi & kortikosteroid utk kematangan paru janin
d. Jgn
lakukan PD kcli ada tanda2 persalinan
e. Terminasi
kehamilan bila ada tanda2 infeksi/gawat janin
-
Aktif
a. Bila
tjd infeksi brt diberikan antibiotik dosis tinggi
b. Induksi
persalinan
c. SC
bila induksi gagal
d. Histerektomi
bila tanda2 infeksi uterus berat ditemukan
-
Pimpinan persalinan
a. Bila
usia < 36 mgu, tirah baring, pemberian antibiotik profilaktik spasmolitika
& roborantia
b. Bila
usia > 36 mgu, induksi persalinan, berikan antibiotik profilaktik
c. Partus
spontan
d. Embriotomi
jk anak sdh meninggal
e. SC
bila ada indikasi
No comments:
Post a Comment