PENYAKIT KARDIOVASKULER
• Banyak
gejala pd kehamilan yg dpt menggambarkan penyakit jantung.
• Selama
kehamilan terus berlangsung, pembesaran uterus menekan diagfragma ke atas shg menurunkan
kapasitas vital dan total volume paru, menyebabkan sulit bernafas.
• oedema
pada ekstremitas terjadi pada hampir semua wanita hamil, sebagai akibat
meningkatnya total sodium dan air dalam tubuh dan kompresi vena kava inferior
pada uterus yang matang. Kompresi vena kava inferior menyebabkan menurunnya
venous return ke jantung dan menyebabkan sakit kepala ringan dan sinkop.
• Klasifikasi
-
Kelas I : aktifitas fisik biasa tdk
menyebabkan rasa tak nyaman
-
Kelas II : aktifitas biasa menyebabkan
rasa tdk nyaman & sedikit ketidakmampuan
-
Kelas II : aktivitas yg lbh ringan dr
aktifitas biasa sdh menyebabkan rasa tdk nyaman / ketidakmampuan, pasien hampir
tdk dpt mengkompensasi
-
Kelas IV : pasien tdk dpt
mengkompensasi, aktifitas fisik apapun menyebabkan serangan akut
• Patofisiologi slm hamil
-
Jantung yg normal slm hamil dpt
menyesuaikan diri thd segala perubahan jantung & pembuluh darah
-
Dorongan diafragma oleh besarnya
kehamilan shg dpt mengubah posisi jantung & pembuluh darah & terjadi
perubahan dr kerja jantung krn :
1. Peningkatan
hormon
2. Hemodilusi
darah
3. Kebutuhan
janin utk tumbang
• Patofisiologi
slm persalinan & kelahiran
-
Denyut jantung melambat pd setiap
kontraksi & kembali pd tigkat istirahat diantara kontraksi
-
Konsumsi oksigen meningkat intermitten
dg kontraksi uetrus, mendekati konsumsi O2 pd olahraga sedang hingga berat
-
Takikardi selama kala II dpt tjd akibat
distensi atrium & ventrikel kanan o/ darah dr uterus & akibat pengaruh
dr ketegangan.
• Patologi
selama nifas
-
Curah jantung sedikit meningkat slm
kira2 1 mgu setelah melahirkan
-
Pengeluarann plasenta, kontraksi uterus
& pengurangan sirkulasi panggul tiba2 membuat lebih byk darah yg tersedia bagi jantung
-
Penurunan volume tjd slm kira2 12 jam
setelah melahirkan
-
Penurunan vol plasma kedua scr nyata, yg
disertai penuruna jml caira tubuh total, menetap selama 7 – 9 hari yg
disebabkan o/ diuresis post partum
• Penatalaksanaan
-
Scan Ultrasound resolusi tinggi dengan
echocardiography janin dilakukan pada usia gestasi 18- 22 minggu untuk
menyingkirkan kelainan srtuktural, terutama kelainan jantung janin pada wanita
dengan penyakit jantung kongenital
-
Jika pertumbuhan intrauterine yang
terhambat terlihat, keadaan janin sebaiknya dinilai dengan Doppler
velocimetry dan biophysical profile
SALURAN PERNAFASAN
1. Infeksi saluran pernafasan
atas
- Terdiri atas sinisitis, faringitis, trakhea & laringitis
- Organisme penyebab à virus, rinovirus, influenza, bakteri seperti streptokokus pnemonia, hemofilus influenza, streptokokus B hemolitikus, stapilokokus aures, dll
- Gejala & dampak: Gejala à kongesti nasal, lendir, nyeri tenggorokan, batuk kering / produktif, sakit kepala , demam ringan
• Peningkatan vaskularisasi membran
mukosa mengakibatkan sekresi muks yg lebih byk pd kehamilan & sering memicu
infeksi hidung & tenggorokan
• Tdk ada dampak serius dr infeksi
saluran pernafasan atas thd kehamilan & terapinya biasanya bersifat
simptomatik dg antibiotika yg sama dg perempuan yg tdk hamil
2. Infeksi saluran pernafasan bawah
a. Bronkitis
Akut
-
Infeksi virus bakteri pd percabagan trakheobronkila tanpa
melibatkan alveoli
-
Disebabkan o/ virus, ttp dpt jg
disebabkan o bakteri spt streptokokus & hemofilus
-
Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya batuk produktif tanpa
disertai demam, dpt ditemukan gejala pd
saluran pernafasan atas
• Terapi
-
Istirahat baring, minum byk, diberi obat
bronkodilator
-
Bila ada dugaan infeksi bakteri, terapi
pilihan adalah amoksilin & eritromisin
-
Pengambilan sputum utk kultur & tes
kepekaan kuman, kmd diberikan antibiotik yg lebih tepat bila perlu
b. Pneumonia
-
Infeksi saluran pernafasan bawah yg
melibatkan alveolus dan bronkiolus
-
Dlm kehamilan dpt disebabkan o/ bakteri,
virus, jamur, parasit, atau aspirasi kimiawi
-
Macam – macam : Pneumonia bakterial dan Pneumonia
influenza
·
Pneumonia Bakterial
-
Disebabkan o/ bakteri streptokokus
pneumoniae
-
Bila terdpt penurunan fagositik mukosa.
Kolonisasi bakteri dpt tjd
-
Gejala : batuk, dispnea, sputum, nyeri
dada, infeksi saluran nafas atas, leukositosis ringan, malaise
-
Dampak bg kehmailan : kematian maternal
0,8 % & kematian perinatal 2,2 %
-
Penatalaksanaan :
1. Pemberian
antibiotika IV/per oral tanpa komplikasi akibat pneumokokus, mikoplasma &
klamidia
2. Bila
ada komplikasi atau infeksi stapilokokus dpt diberikan antibiotik yg ssi
3.
Anjurkan mengikuti vaksin pneumonia
·
Pneumonia Infulenza
-
Disebabkan o/ RNA virus influenza A
& B
-
Dampak bagi bayi mulai dewasa terjadi skizofrenia
-
Penatalasanaan : terapi suportif dg
antipiretik & istirahat
-
Penggunaan vaksin influenza pd semua ibu
hamil di musim influenza ( okt-mei) tanpa memandang usia kehamilan
- TBC ( Tuberculosis)
·
Disebabkan oleh inhalasi micobacterium
tuberculosis yg menyebabkan reaksi granuloma paru.
·
Gejala awal, batuk dg sputum minimal,
hemoptisis, subfebris, penurunan BB
·
Pada foto toraks ditemukan gambaran
infiltrat, kavitas & limfadenopati
mediastinum.
·
Dampak dlm kehamilan
a. Prematuritas,
IUGR,, BBLR serta kematian perinatal menigkat 6x lipat
b. Infeksi
palsenta
c. Distres
pernafasan
d. Demam
·
Penatalaksanaan
a. Konseling mengenai pengaruh kehamilan &
pengobatannya
b. Memperbaiki
KU (gizi, anemia )
c. Pada
saat ANC dianjurkan pasien datang lebih awal atau paling akhir utk
mencegah penularan pd ibu hamil
d. Terapi
rifampisin, etambutol, dan pirasinamid
selama 6 bulan
No comments:
Post a Comment