truth


counters

nama

Friday 19 September 2014

penyakit kardiovaskuler dan saluran pernafasan saat hamil



PENYAKIT KARDIOVASKULER
      Banyak gejala pd kehamilan yg dpt menggambarkan penyakit jantung.
      Selama kehamilan terus berlangsung, pembesaran uterus menekan diagfragma ke atas shg menurunkan kapasitas vital dan total volume paru, menyebabkan sulit bernafas.
      oedema pada ekstremitas terjadi pada hampir semua wanita hamil, sebagai akibat meningkatnya total sodium dan air dalam tubuh dan kompresi vena kava inferior pada uterus yang matang. Kompresi vena kava inferior menyebabkan menurunnya venous return ke jantung dan menyebabkan sakit kepala ringan dan sinkop.
      Klasifikasi
-          Kelas I : aktifitas fisik biasa tdk menyebabkan rasa tak nyaman
-          Kelas II : aktifitas biasa menyebabkan rasa tdk nyaman & sedikit ketidakmampuan
-          Kelas II : aktivitas yg lbh ringan dr aktifitas biasa sdh menyebabkan rasa tdk nyaman / ketidakmampuan, pasien hampir tdk dpt mengkompensasi
-          Kelas IV : pasien tdk dpt mengkompensasi, aktifitas fisik apapun menyebabkan serangan akut
      Patofisiologi  slm hamil
-          Jantung yg normal slm hamil dpt menyesuaikan diri thd segala perubahan jantung & pembuluh darah
-          Dorongan diafragma oleh besarnya kehamilan shg dpt mengubah posisi jantung & pembuluh darah & terjadi perubahan dr kerja jantung krn :
1.      Peningkatan hormon
2.      Hemodilusi darah
3.      Kebutuhan janin utk tumbang
      Patofisiologi slm persalinan & kelahiran
-          Denyut jantung melambat pd setiap kontraksi & kembali pd tigkat istirahat diantara kontraksi
-          Konsumsi oksigen meningkat intermitten dg kontraksi uetrus, mendekati konsumsi O2 pd olahraga sedang hingga berat
-          Takikardi selama kala II dpt tjd akibat distensi atrium & ventrikel kanan o/ darah dr uterus & akibat pengaruh dr ketegangan.
      Patologi selama nifas
-          Curah jantung sedikit meningkat slm kira2 1 mgu setelah melahirkan
-          Pengeluarann plasenta, kontraksi uterus & pengurangan sirkulasi panggul tiba2 membuat  lebih byk darah yg tersedia bagi jantung
-          Penurunan volume tjd slm kira2 12 jam setelah melahirkan
-          Penurunan vol plasma kedua scr nyata, yg disertai penuruna jml caira tubuh total, menetap selama 7 – 9 hari yg disebabkan o/ diuresis post partum
      Penatalaksanaan
-          Scan Ultrasound resolusi tinggi dengan echocardiography janin dilakukan pada usia gestasi 18- 22 minggu untuk menyingkirkan kelainan srtuktural, terutama kelainan jantung janin pada wanita dengan penyakit jantung kongenital
-          Jika pertumbuhan intrauterine yang terhambat terlihat, keadaan janin sebaiknya dinilai dengan Doppler velocimetry dan biophysical profile

SALURAN PERNAFASAN
     1.      Infeksi saluran pernafasan atas
    1. Terdiri atas sinisitis, faringitis, trakhea & laringitis
    2. Organisme penyebab à virus, rinovirus, influenza, bakteri seperti streptokokus pnemonia, hemofilus influenza, streptokokus B hemolitikus, stapilokokus aures, dll
    3. Gejala & dampak: Gejala à kongesti nasal, lendir, nyeri tenggorokan, batuk kering / produktif, sakit kepala , demam ringan
      Peningkatan vaskularisasi membran mukosa mengakibatkan sekresi muks yg lebih byk pd kehamilan & sering memicu infeksi hidung & tenggorokan
      Tdk ada dampak serius dr infeksi saluran pernafasan atas thd kehamilan & terapinya biasanya bersifat simptomatik dg antibiotika yg sama dg perempuan yg tdk hamil
      2.      Infeksi saluran pernafasan bawah
a.       Bronkitis Akut
-          Infeksi virus  bakteri pd percabagan trakheobronkila tanpa melibatkan alveoli
-          Disebabkan o/ virus, ttp dpt jg disebabkan o bakteri spt streptokokus & hemofilus
-          Diagnosis ditegakkan  berdasarkan adanya batuk produktif tanpa disertai demam, dpt ditemukan  gejala pd saluran pernafasan atas
      Terapi
-          Istirahat baring, minum byk, diberi obat bronkodilator
-          Bila ada dugaan infeksi bakteri, terapi pilihan adalah amoksilin & eritromisin
-          Pengambilan sputum utk kultur & tes kepekaan kuman, kmd diberikan antibiotik yg lebih tepat bila perlu
b.      Pneumonia
-          Infeksi saluran pernafasan bawah yg melibatkan alveolus dan bronkiolus
-          Dlm kehamilan dpt disebabkan o/ bakteri, virus, jamur, parasit, atau aspirasi kimiawi
-          Macam – macam : Pneumonia bakterial dan Pneumonia influenza
·         Pneumonia Bakterial
-          Disebabkan o/ bakteri streptokokus pneumoniae
-          Bila terdpt penurunan fagositik mukosa. Kolonisasi bakteri dpt tjd
-          Gejala : batuk, dispnea, sputum, nyeri dada, infeksi saluran nafas atas, leukositosis ringan, malaise
-          Dampak bg kehmailan : kematian maternal 0,8 % & kematian perinatal 2,2 %
-          Penatalaksanaan :
1.      Pemberian antibiotika IV/per oral tanpa komplikasi akibat pneumokokus, mikoplasma & klamidia
2.      Bila ada komplikasi atau infeksi stapilokokus dpt diberikan antibiotik yg ssi
3. Anjurkan mengikuti vaksin pneumonia
·         Pneumonia Infulenza
-          Disebabkan o/ RNA virus influenza A & B
-          Dampak bagi bayi mulai dewasa terjadi skizofrenia
-          Penatalasanaan : terapi suportif dg antipiretik & istirahat
-          Penggunaan vaksin influenza pd semua ibu hamil di musim influenza ( okt-mei) tanpa memandang usia kehamilan
  1. TBC ( Tuberculosis)
·         Disebabkan oleh inhalasi micobacterium tuberculosis yg menyebabkan reaksi granuloma paru.
·         Gejala awal, batuk dg sputum minimal, hemoptisis, subfebris, penurunan BB
·         Pada foto toraks ditemukan gambaran infiltrat, kavitas & limfadenopati  mediastinum.
·         Dampak dlm kehamilan
a.       Prematuritas, IUGR,, BBLR serta kematian perinatal menigkat 6x lipat
b.      Infeksi palsenta
c.       Distres pernafasan
d.      Demam
·         Penatalaksanaan
a.       Konseling  mengenai pengaruh kehamilan & pengobatannya
b.      Memperbaiki KU (gizi, anemia )
c.       Pada saat ANC dianjurkan pasien datang lebih awal atau paling akhir utk mencegah  penularan pd ibu hamil
d.      Terapi rifampisin, etambutol,  dan pirasinamid selama 6 bulan

No comments:

Post a Comment