truth


counters

nama

Tuesday 8 December 2015

Contoh LP KIE Metode Kangguru

Nama Mahasiswa        :
NIM                            :
Mata Kuliah                : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah
Jenis Kompetensi        : Asuhan Kebidanan Neonatus
Perasat                         : KIE tentang Metode kanguru
Semester/Kelompok    :       /

A.    Latar Belakang  (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari aspek  fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum waktunya (prematur), dan sebagian karena mengalami gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat). Di negara berkembang, BBLR banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. 2,3 BBLR merupakan penyumbang utama angka kematian pada neonatus. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO), terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut berasal dari negara berkembang. Secara khusus angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup. Dalam laporan WHO yang dikutip dari State of the world’s mother 2012 (data tahun 2007-2012) dikemukakan bahwa 27% kematian neonatus disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah.
Bayi berat lahir rendah merupakan  faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian dan kelahiran bayi khususnya pada masa perinatal. Dampak kelahiran BBLR berpengaruh terhadap kualitas generasi mendatang, ditandai dengan lambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak dan akan berpengaruh penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2012). BBLR sering menghadapi berbagai masalah yaitu: asfiksia, hipotermia, ikterus dan gangguan pernafasan. Bayi prematur atau bayi berat lahir rendah secara umum mempunyai kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bayi prematur yang mempunyai berat badan lahir rendah cenderung mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Metode kanguru (PMK). Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. Asuhan metode Kangguru merupakan asuhan yang dirancang untuk neonatus dengan berat badan lahir rendah atau kurang bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak kulit dengan kulit anatara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu tubuh normalnya. Perawatan kanguru adalah “perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru”.  Metode asuhan kangguru dapat dilakukan kepada hampir semua bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesi metode ini untuk jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah).
Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan transisi secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau kurang harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi kangguru benar. Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga lain. Bayi yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam

B.     Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
a.       Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan bayi
b.      Meningkatkan hubungan emosi ibu-anak
c.       Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi lebih baik lagi
d.      Bayi menjadi tidak berlama-lama menangis
e.       Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
f.       Meningkatkan produksi ASI
g.      Menurunkan resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit
h.      Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

C.    Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)
a.       Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
b.      Bayi dengan suhu lahir rendah/ kehilangan kehangatan tubuh
c.       Bayi lahir normal/tanpa komplikasi
d.      Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
e.       Perkembangan selama di inkubator baik
f.       Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.



D.    Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Bayi dengan kelainan atau penyakit yang menyertai, sehingga harus di rawat secara intensif

E.     Persiapan Alat& Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
a.       Air hangat
b.      Handuk bersih
c.       Tutup kepala bayi(topi)
d.      Popok/diapers
e.       Kaos kaki bayi
f.       Baju kanguru

F.     Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
1.      Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2.      Memperkenalkan diri kepada klien
3.      Menjaga privasi klien
4.      Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
5.      Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
6.      Menjelaskan manfaat metode kanguru
7.      Menjelaskan resiko pemakaian baju kanguru yang kurang tepat
8.      Mempersilahkan ibu untuk melepas baju dan BH
9.      Mengajarkan ibu membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan menggunakan air hangat di lanjutkan dengan mengeringkan
10.  Mengajarkan ibu menyiapkan bayi dengan pemakaian tutup kepala, dapers/popok dan kaos kaki
11.  Mengajarkan ibu unyuk memasukkan bayi kedalam kantong kanguru dengan hati-hati
12.  Mengajarkan ibu memakai baju kanguru sesuai prinsip “skin to skin”
13.  Mengajarkan ibu untuk memposisikan bayi dengan posisi tegak, di tengah payudara dan kepala miring pada salah satu sisi dengan kepala sedikit ekstensi
14.  Mengajarkan ibu untuk memposisikan kaki bayi seperti posisi “katak”
15.  Mengajarkan ibu memonitor bayi (pernafasan,suhu,dan gerakan)
16.  Menganjurkan ibu tetap menyusui secara on demand
17.  Mengajarkan ibu mengecek ketepatan pemakaian baju kanguru dan memastikan bayi dalam kondisi aman dan nyaman
18.  Melakukan evaluasi terhadap penjelasan yang telah di berikan

G.    Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test

H.    Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2

3.      Hastuti,Puji.2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Balita. Pati (25/05/2015) 20.28 WIB







No comments:

Post a Comment