Nama Mahasiswa :
NIM :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah
Jenis Kompetensi :
Asuhan Kebidanan Neonatus
Perasat : KIE tentang
Metode kanguru
Semester/Kelompok :
/
A.
Latar
Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut
dilakukan di tinjau dari aspek
fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir
rendah (BBLR). Kelahiran BBLR sebagian disebabkan oleh lahir sebelum waktunya
(prematur), dan sebagian karena mengalami gangguan pertumbuhan selama masih
dalam kandungan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat). Di negara berkembang, BBLR
banyak dikaitkan dengan tingkat kemiskinan. 2,3 BBLR merupakan penyumbang utama
angka kematian pada neonatus. Menurut perkiraan World Health Organization
(WHO), terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas
neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan) adalah 34 per 1000
kelahiran hidup, dan 98% kematian tersebut berasal dari negara berkembang.
Secara khusus angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per 1000
kelahiran hidup. Dalam laporan WHO yang dikutip dari State of the world’s
mother 2012 (data tahun 2007-2012) dikemukakan bahwa 27% kematian neonatus
disebabkan oleh Bayi Berat Lahir Rendah.
Bayi berat lahir rendah merupakan
faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian dan kelahiran
bayi khususnya pada masa perinatal. Dampak kelahiran BBLR berpengaruh terhadap
kualitas generasi mendatang, ditandai dengan lambatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak dan akan berpengaruh penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2012).
BBLR sering menghadapi berbagai masalah yaitu: asfiksia, hipotermia, ikterus
dan gangguan pernafasan. Bayi prematur atau bayi berat lahir rendah secara umum
mempunyai kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan
lingkungan. Bayi prematur yang mempunyai berat badan lahir rendah cenderung
mengalami hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada
bayi sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Metode kanguru
(PMK). Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Metode ini
merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah dan sangat dianjurkan
untuk perawatan BBLR. Asuhan metode Kangguru merupakan
asuhan yang dirancang untuk neonatus dengan berat badan lahir rendah atau
kurang bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak
kulit dengan kulit anatara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu tubuh
normalnya. Perawatan kanguru adalah “perawatan dini dan terus menerus
dengan sentuhan kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi
seperti kanguru”. Metode asuhan kangguru dapat dilakukan kepada hampir
semua bayi kecil. Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus
bisa menunggu hingga pulih sebelum memulai metode ini. Sesi metode ini untuk
jangka pendek bisa dilakukan saat pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan
medis (cairan IV, oksigen tambahan konsentrasi rendah).
Kontak
kulit dengan kulit harus dimulai secar bertahap dengan transisi secara
hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau kurang
harus dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress.
Waktu kontak kulit dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi
selama mungkin. Ibu bisa tidur dengan bayi yang diletakan dengan posisi
kangguru benar. Lamanya bayi dalam posisi Kanguru kalau mungkin 24 jam terus
menerus. Kalau ibu tidak sempat bisa fungsinya sementara diganti oleh keluarga
lain. Bayi yang dirawat di NICU mengingat keadaan bayi, maka metode Kanguru
dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam (agar tidak mengganggu
waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam
B.
Tujuan
(Menggambarkan
pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
a. Menstabilkan
suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan bayi
b. Meningkatkan
hubungan emosi ibu-anak
c. Meningkatkan
pertumbuhan dan berat badan bayi lebih baik lagi
d. Bayi menjadi
tidak berlama-lama menangis
e. Memperbaiki
keadaan emosi ibu dan bayi
f. Meningkatkan
produksi ASI
g. Menurunkan
resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit
h. Mempersingkat
masa rawat di rumah sakit
C.
Indikasi
(
Sasaran/obyek dari tindakan)
a. Bayi dengan
berat badan ≤ 2000 gram.
b. Bayi
dengan suhu lahir rendah/ kehilangan kehangatan tubuh
c. Bayi lahir normal/tanpa komplikasi
d. Refleks dan kordinasi isap dan
menelan yang baik
e. Perkembangan selama di inkubator
baik
f. Kesiapan dan keikut sertaan orang
tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.
D.
Kontra
Indikasi (Sasaran/obyek
yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Bayi dengan kelainan atau penyakit yang menyertai, sehingga harus di rawat secara
intensif
E.
Persiapan
Alat& Bahan ( Kebutuhan
yang harus disediakan sesuai SOP)
a. Air
hangat
b. Handuk
bersih
c. Tutup
kepala bayi(topi)
d. Popok/diapers
e. Kaos
kaki bayi
f. Baju
kanguru
F.
Prosedur
Pelaksanaan (
Urutan sistematika dari tindakan)
1. Menyambut
klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan
diri kepada klien
3. Menjaga
privasi klien
4. Menjelaskan
maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
5. Cuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
6. Menjelaskan
manfaat metode kanguru
7. Menjelaskan
resiko pemakaian baju kanguru yang kurang tepat
8. Mempersilahkan
ibu untuk melepas baju dan BH
9. Mengajarkan
ibu membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan menggunakan air hangat di
lanjutkan dengan mengeringkan
10. Mengajarkan
ibu menyiapkan bayi dengan pemakaian tutup kepala, dapers/popok dan kaos kaki
11. Mengajarkan
ibu unyuk memasukkan bayi kedalam kantong kanguru dengan hati-hati
12. Mengajarkan
ibu memakai baju kanguru sesuai prinsip “skin to skin”
13. Mengajarkan
ibu untuk memposisikan bayi dengan posisi tegak, di tengah payudara dan kepala
miring pada salah satu sisi dengan kepala sedikit ekstensi
14. Mengajarkan
ibu untuk memposisikan kaki bayi seperti posisi “katak”
15. Mengajarkan
ibu memonitor bayi (pernafasan,suhu,dan gerakan)
16. Menganjurkan
ibu tetap menyusui secara on demand
17. Mengajarkan
ibu mengecek ketepatan pemakaian baju kanguru dan memastikan bayi dalam kondisi
aman dan nyaman
18. Melakukan
evaluasi terhadap penjelasan yang telah di berikan
G.
Kesimpulan,
Saran&Advice (Evaluasi
hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi
oleh dosen setelah Pre&Post Test
H.
Daftar
Pustaka (Semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2
1.
http://sovianchoeruman.wordpress.com/2010/07/26/metode-kanguru-untuk-bayipremature/ (26/07/2010) 20.15 WIB
2.
http://akperpantirapih.blogspot.com/2009/01/pengertian-metode-kanguru.html (22/01/2009) 19.56 WIB
3.
Hastuti,Puji.2015.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi
Dan Balita. Pati (25/05/2015) 20.28 WIB
No comments:
Post a Comment