truth


counters

nama

Tuesday 1 December 2015

tinjauan teori menopause

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Konsep Dasar Kebidanan Komunitas
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata dari “bidan” yang menururt kesepakatan WHO,ICM dan IFGO pada tahun 1993 mengatakan bahwa : bidan adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktik kebidanan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan dengan batas-batas wilayah,nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal dan berintereksi antara anggota satu dengan yang lainnya.(WHO, 1974)
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah kerja tertentu.( Ratna Dewi, 2011)
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas.Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis.Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan disekelilingnya.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita dalam keluarga dan masyarakat. Hubungan bidan dengan ibu dan anak balita cukup erat. Tugas bidan terutama adalah menolong ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu sesuai fungsinya dalam keluarga lebih banyak memperhatikan masalah sosial keluarga termasuk kesehatan, sehingga ibu yang banyak memperhatikan kesehatan keluarga akan menghindari keluarga dari masalah kesehatan
Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga sehat dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat. Masalah kesehtan dapat timbul pada siapa saja baik keluarga miskin atau kaya. Faktor lain yang sangat penting mempengaruhi kesehatan keluarga adalah lingkungan. Keadaaan lingkungan yang tidak sehat seperti daerah kumuh cepat timbul masalah kesehatan, perilaku keluarga terhadap kesehatan juga mempengaruhi kehidupan mereka. Perilku ini erat hubungannya dengan adat budaya.( Ambarwati, 2011).

B.     Manajemen Kebidanan Komunitas
Strategi penggerakan dan pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, meningkatan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan, mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat dan mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka( transparan).
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian pergerakan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan bisa diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada dilingkungannya, kemudain merencanakan dan melakukan cara pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada bantuan dari luar.
Pembinaan peran serta masyarakat adalah salah satu upaya pengembangan yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui model persuasif dan dan tidak memerintah, untuk meningatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalan menentukan, merencanakan, memecahkan masalah. Pembianaan lokal merupakan serangkaian langkah yang diterapkan guna menggali, meningkatkan potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.(Ambarwati, 2011).

C.    Teori Kesehatan Masyarakat
1.      Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya
b.       Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
c.        Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
d.      Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.
2.      Menurut Teori Lawrence Green
Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyrakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor :
a.       Faktro-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
b.      Faktro-faktor pendukung (Enabling factors), yang terwujud dalam fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
c.       Faktro-faktor pendorong (renforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Disimpulkan bahwa perilaku sesorang atau masyrakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya di psoyandu dapat disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat imunisasi bagi anaknya (predisposing factors). Atau barangkali juga karena rumahnya jauh dari posyandu atau puskesmas tempat mengimunisasikan anaknya (enabling factors). Sebab lain, mungkin karena para petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lainnya disekitarnya tidak pernah mengimunisasikan anaknya (reinforcing factors). (Notoatmojo, 2012).

D.    Masalah Menopause
1.      Pengertian Menopause
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (indung telur). Menopause mulai pada umur yang berbeda umumnya adalah sekitar umur 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an (Sarwono P, 2008).
Produksi hormon estrogen menurun disebabkan oleh folikel indung telur (kantong indung telur) akan mengalami tingkat kerusakan yang lebih cepat sehingga pasokan folikel akhirnya habis. Percepatan kerusakan folikel ini terjadi pada usia 37 dan 38 tahun. Inhibin (suatu zat yang dihasilkan volikel) yang berkurang sehingga meningkatkan kadar FSH (Folokel Stimulating Hormon) yang dihasilkan oleh hipofisis. Kadar estrogen perempuan akan meningkat pada masa pra menopause.
Kadar tersebut tidak berkurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi berakhir.Estrogen utama yang dihasilkan dalam tubuh wanita adalah estradiol.Namun selama pra menopause, estrogen yang dihasilkan lebih banyak dari jenis berbeda yaitu estrogen yang dihasilkan didalam indung telur maupun dalam lemak tubuh.Kadar progesteron mulai menurun tajam selama pra menopause.
Meskipun tujuan reproduksi tidak lagi menjadi hal utama di usia ini, peran hormon – hormon tersebut yang berkaitan dengan kesehatan tetap diperlukan. Estrogen dan androgen tetap penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat.Selain itu juga bermanfaat untuk mempertahankan jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur.Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kalogen yang sehat pada kulit.
2.      Periode Menopause
Menurut Sarwono P (2003) ada tiga periode menopause, yaitu:Klimaterium
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani, yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses bologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium atau indung telur.
Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi, dan bila sesudah menopause disebut paska menopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.
Senium
Periode paska menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun. Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon.Bagian- bagian tubuh dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif secara fisik, mental, dan seksual sesudah menopause seperti sebelumnya.Menopause mulai pada umur yang berbeda pada orang-orang yang berbeda umur yang umum adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur 30-an, sementara wanita-wanita lain mulainya menopause tertunda sampai umur 50-an.
3.      Tahap-tahap dalam Menopause
Menurut Sarwono P (2003), menopause di bagi dalam beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
a.       Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang timbul pada fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang, jumlah darah yang banyak, serta nyeri haid.
b.      Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala yang timbul pada fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan siklus haid yang panjang.
4.      Perubahan yang terjadi pada menopause
Perubahan yang terjadi selama menopause adalah
a.       Perubahan organ reproduksi
Akibat berhentinya haid, berbagai reproduksi akan mengalami perubahan
b.      Perubahan hormon
Sesuatu yang berlebihan atau kurang, mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi berkurang. Meski perubahan terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron tetapi perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi juga psikis adalah perubahan hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus haidnya mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen.
c.       Perubahan fisik
Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita, keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d.      Perubahan emosi
Selain fisik perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani masa menopause sangat tergantung pada masing-masing individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk pengetahuannya tentang menopause.
5.      Upaya-upaya menghadapi menopause
Menopause adalah suatu hal yang alami, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain, berat badan bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran energipun berkurang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a.       Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup, kalsium bisa diperoleh dari susu, keju, dan sereal.
b.      Karbohidrat, batasi konsumsi lemak
c.       Vitamin ,yang diperlukan antara lain:
1)      Vitamin A,C dan E untuk anti oksidan
2)      Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega dan keju.
3)      Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada kacang-kacangan dan sereal.
d.      Untuk memperlambat datangnya menopause hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
e.       Terapi Hormon
Terapi sulih hormon atau HRT( hormon replacement therapi) merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma menopause . terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, vagina kering dan gangguan pada seluruh kandung kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperti osteoporosis dan jantung koroner. Dengan pemberian terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat ditingkatkan sehingga memberikan kesempatan untuk dapat hidup nyaman secara fisiologis maupun psikologis. (Nugroho, 2010).

E.     Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah yang selalu terbaca di atas 140/90 mmHg. Cenderung diturunkan dari keluarga dan lebih banyak terdapat pada orang tua. Keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pola hidup sehat dan obat-obatan.
1.      Gejala-gejala
Biasanya tidak ada gejala-gejala sampai timbul komplikasi
2.      Komplikasi 
a.       Stroke (disebabkan oleh pecahnya/sumbatan dari arteri pada otak, menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi tubuh).
b.      Kegagalan jantung
c.       Kerusakan ginjal
3.      Penyebab umum
a.       90% kasus, penyebab tidak diketahui
b.      10% kasus, penyebab adalah penyakit jantung/ginjal yang berat, diabetes atau tumor dari kelenjar adrenal (kelenjar penghasil adrenalin) yang cukup jarang. (Kadar garam yang tinggi dalam darah akan memperburuk keadaan darah tingg, tetapi bukan penyebab merupakan faktor penyebab).
4.      Yang dapat anda lakukan
a.       Jangan merokok/minum alkohol
b.      Diet rendah garam dan rendah lemak
c.       Latihan olahraga secara teratur (olahraga akan mengurangi stress, membantu menurunkan berat badan, membakar lebih banyak lemak darah dan membuat jantung lebih kuat).
d.      Istirahat bila tegang/lelah, lakukan latihan pelemasan otot
e.       Bila dokter memberi resep, minumlah obat secara teratur sesuai petunjuk dokter (jangan berhenti minum obat atas inisiatif sendiri).
f.       Periksa dokter secara teratur untuk memeriksa apakah tekanan darah terkontrol dengan baik, sehingga akan mencegah timbulnya komplikasi.
1)      Tindakan dokter untuk anda
a)      Memberi resep obat anti hipertensi
b)      Mengawasi timbulnya komplikasi dan mengobatinya. Setelah umur 30 tahun, cek tekanan darah anda setiap tahun terutama bila terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi
2)      Pencegahan
a)      Setelah umur 30 tahun periksa tekanan darah anda setiap tahun terutama bagi anda dengan riwayat keluarga hipertensi
b)      Jangan merokok, minum alkohol berlebihan dan diet tinggi garam dan lemak
c)      Bila kelebihan berat badan turunkan berat badan
d)     Lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging/jalan cepat, aerobik dan olahraga berat), paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali lamanya 15-60 menit, sampai nafas cepat tetapi jangan sampai sesak nafas. Latihan untuk mengendalikan stress (tekanan batin).
e)      Pelajari cara-cara mengendalikan stress ( Nugroho, 2010).

F.     Diabetes Mellitus
1.       Pengertian
Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi .
2.       Klasifikasi diabetes miletus
Ada bebeberapa tipe diabetes melitus yang berbeda, penyakit ini di bedakan berdasarkan penyebab perjalanan klinik dan terapinya klasifikasi yang utama adalah sebagai berikut :
a.       Diabetes tipe 1 adalah bila tubuh perlu pasukan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusak an sel beta tersebut dapt terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga itu di kenal dengan istilah Insulin-dependent Diabetes Melitus (IDDM). Penderita diabetes  tipe I sangat rentan trhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perrubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banyak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Resiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolism tubuh yang menumpuk ( ketoasidosis), dengan resiko mengalami koma diabetic.
b.      Diabetes tipe II adalah tipe diabetes yang paling umum di jumpai, juga sering di sebut diabetes yang di mulai pada masa dewasa, di kenal sebagai NIDDM (Non-Insulin-dependent diabetes melitus). Diabetes ini terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes tipe II ini dapat menurun dari orang tua yang penderita diabetes. Pada diabetes tipe II, yang di anggap sebagai pencetus utama adalah faktor obesitas(gemuk berlebihan).
3.       Penyebab diabetes militus
a.       Kelainan genetika
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resikonya terkena diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan stres dan kurang bergerak.
b.      Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastic menurun dengan cepat seelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebur, terutama setelah usia45 tahunpada mereka yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.
c.       Gaya hidup setres
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otak. Serotonin ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan setresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang beresiko terkenan diabetes.
d.      Pola makan yang salah
Kuarang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko terkena diabetes. Kurang gizi ( mal nutrisi) dapat erusak pankkreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebihan) mengakibatkan gangguan kerja insuli (retensi insulin)
Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat brlebihan. Kurang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol semasa hamilnya.
Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih di sebabkan jumlah konsumsi yag terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang di simpan di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.
4.       Faktor penyebab diabetes
a.       Semakin bertamabah usia
Semakin bertambah usia semakin tinggi resiko diabetes. Resiko yang tiggi di mulai pada usia 40 tahun
b.       Keturunan
Adanya riwayat diabetes dalam keluarga,terutama orang tua dan sodara kandung. Keturunan merupakan faktor yang paling berperat sebagai diabetes tipe I.
c.       Obesitas 80-85 persen penderita diabetes tipe II mengidap kegemukan.
Tentu saja tidak semua orang yang kegemukan menderita diabetes, tetapi pemyakit ini mungkin muncul 10-20 tahun kemudian. Dinyatakan obesitas jika seseorang kelebihan 20% dari berat badan normal
d.      Kemiskinan
meskipun belum di ketahui dengan pasti hubungannya, namun penelitian telah membuktikan hal ini. Besar kemungkinan diabetes pada golongan miskin di karenakan gangguan pancreas akibat kurang gizi.
5.       Tanda dan gejala
a.       Kencing dalam jumlah yang banyak siang dan malam.
b.      Rasa lapar yang berlebihan
c.       Berat badan meskipun tetap enak makan
d.      Lemah,lesu.
e.       Luka sukar sembuh(luka iris/ serut), infeksi kulit berulang, gatal-gatal di sekitar alat kalamin luar.
f.       Kesemutan,kehilangan rasa terutama daerah kaki.
6.       Komplikasi

Tidak diketahui dengan pasti.penyakit diabetes timbul karena pangkreas tidak menghasilkan /terlalu sedikit memproduksi insulin atau bila kerja insulin tidak normal .Insulin adalah  suatu hormone yang berguna bagi pengangkutan zat gula dari darah kedalam sel sel tubuh.Dengan insulin yang kurang jumlahnya atau kurang efektif,zat gula tetap berada diperedaran darah dan meluap kedalam urin.kecenderungan untuk menderita diabetes tergantung faktor keturunan.Bagi mereka yang mempunyai faktor keturunan tersebut ,maka makan terlalu banyak gula,kelebihan berat badan ,tekanan batin dan bahkan kehamilan dapat menjadi faktor pencetus timbulnya diabetes. ( Sustrani dkk, 2004)










No comments:

Post a Comment