truth


counters

nama

Tuesday 1 December 2015

tinjauan teori lansia

BAB II
LANDASAN TEORI

A.     Kebidanan Komunitas
1.      Konsep dasar
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata dari “bidan” yang menururt kesepakatan WHO,ICM dan IFGO pada tahun 1993 mengatakan bahwa : bidan adalah seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan praktik kebidanan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan dengan batas-batas wilayah,nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal dan berintereksi antara anggota satu dengan yang lainnya.(WHO, 1974)
Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah kerja tertentu.( Ratna Dewi, 2011)
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas.Oleh karena itu, bidan tidak memandang pasiennya dari sudut biologis.Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan  disekelilingnya.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita dalam keluarga dan masyarakat. Hubungan bidan dengan ibu dan anak balita cukup erat. Tugas bidan terutama adalah menolong ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu sesuai fungsinya dalam keluarga lebih banyak memperhatikan masalah sosial keluarga termasuk kesehatan, sehingga ibu yang banyak memperhatikan kesehatan keluarga akan menghindari keluarga dari masalah kesehatan
Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga sehat dan meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat. Masalah kesehtan dapat timbul pada siapa saja baik keluarga miskin atau kaya. Faktor lain yang sangat penting mempengaruhi kesehatan keluarga adalah lingkungan. Keadaaan lingkungan yang tidak sehat seperti daerah kumuh cepat timbul masalah kesehatan, perilaku keluarga terhadap kesehatan juga mempengaruhi kehidupan mereka. Perilku ini erat hubungannya dengan adat budaya.( Ambarwati, 2011)
2.      Manajemen Kebidanan Komunitas
Strategi penggerakan dan pemberdayaan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, meningkatan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatan, mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat dan mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka( transparan).
Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan akan menghasilkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian pergerakan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan bisa diartikan sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada dilingkungannya, kemudain merencanakan dan melakukan cara pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat tanpa tergantung pada bantuan dari luar.
Pembinaan peran serta masyarakat adalah salah satu upaya pengembangan yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat melalui model persuasif dan dan tidak memerintah, untuk meningatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalan menentukan, merencanakan, memecahkan masalah. Pembianaan lokal merupakan serangkaian langkah yang diterapkan guna menggali, meningkatkan potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.(Ambarwati, 2011).

B.     Teori Kesehatan Masyarakat
1.      Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya
b.      Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
c.        Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
d.      Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma bronehial.
2.      Menurut Teori Lawrence Green
Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyrakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor :
a.       Faktro-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
b.      Faktro-faktor pendukung (Enabling factors), yang terwujud dalam fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
c.       Faktro-faktor pendorong (renforcing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
d.      Disimpulkan bahwa perilaku sesorang atau masyrakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
Seseorang yang tidak mau mengimunisasikan anaknya di psoyandu dapat disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat imunisasi bagi anaknya (predisposing factors). Atau barangkali juga karena rumahnya jauh dari posyandu atau puskesmas tempat mengimunisasikan anaknya (enabling factors). Sebab lain, mungkin karena para petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lainnya disekitarnya tidak pernah mengimunisasikan anaknya (reinforcing factors). (Notoatmojo, 2012).

C.    LANSIA
1.      Pengertian
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang ‚ terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun‚ namun manusia dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. (siti bandiyah‚ 2009)
Usia lanjut adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2006).
Masalah – masalah dan penyakit pada lansia
Usia lanjut adalah salah satu tahap dalam kehidupan manusia atau proses menjadi tua atau menua merupakan proses alami dalam hidup setiap manusia.

2.      Kategori
a.       Kelompok usia dimana manusia sudah dapat dikategorikan menua/tua, yaitu :
1)      Kelompok pertengahan umur 45-54 tahun)
Tanda-tandanya :
a)      Keriput-keriput halus mulai tampak, rambut mulai menipis dan berubah.
b)      Persendian mulai terasa kaku.
c)      Tanda-tanda rabun jauh mulai terasa, sehingga kalau memegang benda agak jauh dari mata tidak dapat melihat dengan jelas.
2)      Kelompok usia lanjut dini (55-64 tahun)
Tanda-tandanya :
a)      Kulit mulai kurang elastisitasnya.
b)      Mulai tumbuh bintik-bintik coklat agak kehitaman.
c)      Kekuatan otot menurun.
d)     Tulang menipis.
e)      Wanita mencapai menopause.
f)       Laki-laki lama untuk bereaksi.
3)      Kelompok usia lanjut (65-70 tahun)
Tanda-tandanya :
a)      Alat-alat perasa mulai berubah.
b)      Penglihatan mulai kabur.
c)      Pendengaran tidak lagi prima.
d)     Lutut terasa kaku-kaku.
e)      Langkah kaki mulai ragu
f)       Cepat lelah
4)      Kelompok usia lanjut resti (resiko tinggi, 70 tahun ke atas)
Tanda-tandanya :
a)      Pencernaan mulai lambat
b)      Kerja jantung tidak efektif lagi
c)      Pembuluh darah kaku
d)     Daya ingat menurun terutama kejadian-kejadian akhir memburuk.
e)      Suara dan keinginan masih ada tetapi tenaga sudah loyo.
3.      Sehat menuju lansia
Upaya badan /raga yang sehat
a.       Berhenti merokok
Karena apabila berhenti merokok maka akan terhindar dari resiko kanker, paru-paru dan serangan jantung.
b.      Makan dengan benar
Seimbang antara karbohidrat, protein, buah-buahan (serat)
1)      Makan dengan porsi kecil dan kurangi jumlah konsumsi gula untuk mencegah kegemukan.
2)      Kurangi garam karena garam menyebabkan tubuh menumpuk air. Hal itu pada orang tua bisa menyebabkan tekanan darah meningkat.
3)      Hindari makanan yang dikemas dalam kaleng ( sarden, cornet, dll)
4)      Kurangi makanan yang digoreng. Lebih baik makanan yang dikukus, direbus, dipanggang.
5)      Gunakan margarine jangan mentega, hindari kue-kue yang rasanya manis.
6)      Jangan makan telur lebih dari 3 biji seminggu.
7)      Kurangi makan jerohan, hati,usus, dan udang.
8)      Makanlah sayur-sayuran dan buah tiap hari untuk mengatasi sembelit.
9)      Makanlah kalsium yang cukup untuk mencegah osteoporosis. Sumber kalsium yang baik adalah susu rendah lemak, keju, ikan teri, tahu dan susu kedelai, sayuran hujau.
10)  Minum sekitar 6-8 gelas air untuk membantu tubuh mengeluarkan bahan-bahan beracun. Air putih adalah yang terbaik akan tetapi sayur bening dan sari buah-buahan juga baik.
c.       Olahraga secara teratur
1)      Latihan olahraga sebaiknya sebelum makan atau 2 jam sesudah makn. Minum air yang cukup untuk mengganti keringat yang hilang.
2)      Luangkan waktu 5 menit sebelum dan sesudah olahraga untuk pemanasan dan pendinginan.
3)      Olahraga minimal 3-5 kali seminggu dengan waktu 15-60 menit tiap kali olahraga sampai keluar keringat.
4)      Pilih olahraga yang menyenangkan. Jalan kaki atau senam lansia bersama teman-teman(naik sepeda).
4.      Masalah-Masalah Dan Penyakit Pada Lansia
a.       Mudah jatuh
Memang tidak bisa dibantah, bila seseorang bertambah tua, kemampuan fisik dan mental hidupnya pun akan perlahan-lahan tetapi pasti menurun. Akibatnya aktifitas hidupnya akan ikut terpengaruh, yang pada akhirnya akan dapat mengurangi kesigapan seseorang.
Secara umum menjadi tua atau menua, ditandai oleh kemunduran-kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain :
1)      Kulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul keriput serta garis-garis menetap
2)      Rambut kepala mulai memutih atau beruban
3)      Gigi mulai lepas (Ompong)
4)      Penglihatan dan pendengaran mulai berkurang
5)      Mudah lelah dan mudah jatuh
6)      Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
7)      Disamping itu kemunduran kemampuankognitif sebagai berikut:
8)      Suka lupa, ingatan tidak berfungsi baik
9)      Ingatan terhadap hal-hal di masa muda lebih baik daripada hal-hal yang baru saja terjadi
10)  Sering adanya disorientasi terhadap waktu, tempat, dan personal
11)  Sulit menerima ide-ide baru
Jatuh seringkali dialami oleh para lansia dan penyebabnya bisa multifactor. Banyak faktor beneran di dalamnya, baik faktor intrinsic dari dalam lanjut usia. Misalnya gangguan gaya berjalan,kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan berkurang karena cahaya yang kurang terang dan senagainya.
Untuk lebih dapat memahami faktor resiko jatuh, harus dimengerti betul bahwa stabilitas badan itu dibentuk oleh:
1)      Sistem Sensorik
Pada system ini yang berperan didalamnya adalah penglihatan (Visus) dan pendengaran. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan. Begitu pula semua penyakit telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran.
2)      Sistem Syaraf Pusat (SSP)
Penyakit SSP seperti stroke dan parkinson hidrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh lanjut usia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP sehingga berespon tidak baik terhadap input sensorik.
3)      Kognitif
Pada beberapa penelitian, diminta diasosiasikan dengan meningkatnya resiko jatuh.



4)      Muskuloskeletal
Faktor ini betul-betul berperan besar terjadinya jatuh terhadap lansia , gangguan musculoskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan dan ini berhubungan dengan proses menua yang fisiologis, misalnya:
(a)    Kekakuan jaringan penghubung
(b)   Berkurangnya masa otot
(c)    Perlambatan konduksi syaraf
(d)   Penurunan visus
Hal tersebut menyebabkan:
(a)    Penurunan Range Of Motion sendi
(b)   Penurunan kekuatan diol, terutama ekstremitas
(c)    Perpanjangan waktu rekreasi
(d)   Goyangan badan
Jatuhnya orang yang sudah berusia lanjut juga disebabkan oleh:
(a)    Faktor Intrinsik, antara lain:
(1)         Gangguan jantung dan sirkulasi darah
(2)         Gangguan system anggota gerak
(3)         Gangguan system susunan syaraf
(4)         Gangguan penglihatan
(5)         Gangguan psikologis
(6)         Pengaruh obat-obatan yang dipakai
(7)         Vertigo
(8)         Infeksi telinga
(9)         Artritis lutut
(10)     Penyakit-penyakit sistemik
(b)   Faktor ekstrinsik antara lain:
(1)         Cahaya ruangan yang kurang terang
(2)         Lantai yang licin
(3)         Tersandung benda-benda
(4)         Alas kaki kurang pas
(5)         Kursi roda yang tak terkunci
(6)         Turun tangga
Selain itu faktor-faktor yang sukar diketahui, misalnya pengaruh makanan. Biasanya penyebab jatuh pada lansia itu merupakan gabungan dari beberapa faktor/multifactor. Jatuh pada lansia biasanya menimbulkan komplikasi-komplikasi, antara lain:
(7)         Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri/vena.
(8)         Patah tulang
(9)         Hematoma
(10)     Disabilitas/kecacatan
(11)     Meninggal
b.      Mudah lelah
Disebabkan oleh:
1)      Faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan, atau perasaan depresi)
2)      Gangguan organis (anemia,kekurangan vitamin,gangguan pencernaan dll)
3)      Pengaru obat-obat (obat penenang, obat jantungdan obat yang melelahkan daya kerja otot)
c.       Kekacauan mental akut
Disebabkan oleh:
1)      Keracunan
2)      Penyakit infeksi dengan demam tinggi
3)      Alkohol
4)      Penyakit metabolisme
5)      Dehidrasi
6)      Gangguan fungsi otak
7)      Gangguan fungsi hati
8)      Radang selaput otak
d.      Nyeri dada
Disebabkan oleh:
1)      Penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan iskemia jantung
2)      Aneurisme aorta
3)      Radang selaput jantung
4)      Gangguan pada system alat pernafasan
e.       Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik
Disebabkan oleh:
1)      Kelemahan jantung
2)      Gangguan system saluran nafas
3)      Berat badan berlebihan
4)      Anemia
f.       Bedebar-debar
Disebabkan oleh:
1)      Gangguan irama jantung
2)      Keadaan umum bdan yang lemah karena penyakit kronis
3)      Faktro-faktor psikologi
g.      Pembengkakkan kaki bagian bawah
Disebabkan oleh:
1)      Kaki yang lama digantung
2)      Gagal jantung
3)      Bendungan pada vena bagian bawah
4)      Kekurangan vitamin B
5)      Gangguan penyakit hati
6)      Kelumpuhan pada kaki


h.      Nyeri pinggang atau punggung
Disebabkan oleh:
1)      Gangguan sendi-sendi atau gangguan sendi pada susunan tulang belakang
2)      Gangguan pancreas
3)      Gangguan pada rahim
4)      Gangguan pada kelenjar prostat
5)      Gangguan pada otot
i.        Nyeri pada sendi pinggul
Disebabkan oleh:
1)      Gangguan sendi panggul
2)      Kelainan tulang-tulang sendi
3)      Akibat kelainan pada syaraf dari punggung bagian bawah yang terjepit
j.        Berat badan menurun
Disebabkan oleh:
1)      Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang adanya gairah hidup atau kelesuan
2)      Adanya penyakit kronis
3)      Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
4)      Faktor-faktor sosial ekonomi
k.      sukar menajan buang air seni (sering ngompol)
Disebabkan oleh:
1)      obat-obat yang mengakibatkan sering berkemih atau obaobatan penenang terlalu banyak
2)      radang kandung kemih
3)      radang saluran kemih
4)      kelainan control pada control pada kandung kemih
5)      kelainan persarafan parakandung kemih
6)      faktor psikologis
Mengompol tidak hanya menimbulkan problem higeine seperti penyakit kulit, dekubitus dan bau tak sedap namun lebih dari itu dapat pula mengakibatkan perasaan rendah diri dan isolasi
l.        gangguan tidur (sulit tidur)
Irwan feinerg mengungkapkan bahwa sejak meninggalkan masa remaja, kebutuhan tidur seseorang menadi relative tetap. luce dan segal mengungkapkan bahwa faktor usia merupsksn faktor terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas tidur. telah dikatakan bahwa keluhan terhadap kualitas tidur seiring denan bertambahnya usia.
Pada kelompok usia lanjut (empat puluh tahun) hampir dijumpai 7% kasusu yang mengeluh mengenai masalah tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari 5 jam sehari). hal yang sama dijumpai pada 22% pada kelompok usia tujuh puluh lima tahun. demikian pula, kelompok lanjut usia lebih banyakn mengeluh terbangun lebih awal dari pukul 05.00 pagi. selain itu, terdapat 30% kelompok usia tujuh puluh tahun yabg banyak terbangun di waktu malam hari. angka ini ternyata tujuh kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia dua puluh tahun.
Gangguan tidur tidak saja menunjukkan indikasi akan adanya kelainan jiwa yang dini tetapi merupakan keluhan dari hampir 30% penderita yang berobat ke dokter.
Disebabkan oleh :
1)      faktor ekstrinsik (luar), misalnya : lingkungan yang kurang tenang
2)      faktor instrinsik, ini bisa organic dan prikgenik
a)      organic, misalnya nyeri, gatal-gatal dan penyakit tertentu yang membuat gelisah
b)      prikogenik, misalnya depresi kecemasan dan iritabilitas

m.    Keluhan pusing-pusing
Disebabkan oleh :
1)      gangguan local, misalnya vaskuler, morgen (sakit kepala sebelah), mata, glukoma, (tekanan dalam bola mata yang meninggi) kepaala sinusitis, furunkel, dan sakit gigi.
2)      Penyakit sistemik yang menimbulkan hikoglikemia (kadar gula darah dalam darah yang tinngi)
3)      psikologik perasaan cemas, depresi, kurang tidur dan kekacauan pikiran.

5.      Contoh Menu Seimbang Untuk Lansia Laki-Laki(2100 Kalori)
Menu
Bahan Makanan
Pagi: roti, telur, omelet, juice tomat
Roti 4 iris, margarine 2 sendok the, telur 1 butir, tomat 4 buah, gula 1 sendok makan.
10.00 WIB: bubur kacang hijau
Kacang hijau 2 sendok makan, santan 1 gelas, gula pasir 1 sendok makan.
Siang: nasi putih, ikan bakar, tempe bumbu, tomat, sayur asem, semangka.
Nasi 1,5 gelas, ikan 1 pitong (2 jari), tempe 1 potong sedang, sayur campur 1,5 mangkok, semangka 1 potong.
16.00WIB: susu hangat
Susu skim 1 sendok makan.
Sore: nasi putih, frikadel campur, sup sayuran, pepaya
Gula 1 sendok makan, nasi 1,5 gelas, daging 1 potong sedang, tahu 1 potong sedang, sayur campur 1,2 mangkok, papaya 1 potong.

3.Contoh Menu Seimbang Untuk Lansia Perempuan (1700 Kalori)
Menu
Bahan Makanan
Pagi: kentang inklok, telur mata sapi, sup wortel dan buncis, air jeruk.
Kentang 2 buah, telur 1 butir, sayur campur 0,5 mangkok, jeruk 2 buah, gula 1 sendok makan.
10.00 WIB: sup kacang ijo
Kacang ijo 1 sendok makan, wortel 3 sendok makan, daging 3 potong kecil
Siang: nasi, pepes ayam, sambal goreng, tempe, sayur lodeh, complet buah.
Nasi 1 gelas, ayam 1 poting (paha), tempe 2 potong, sayuran 1,5 mangkok, buah-buahan 0,5 mangkok, agar-agar 0,5 sendok makn, 1gula 1 sendok makan.
16.00WIB: pudding buah.
Papaya 2 potong, agar-agar 0,5 sendok makan, gula 1 sendok makan.
Sore: nasi, ikan goreng, tahu balado, sayur menir, apel.
Nasi 1 gelas, ikan 1 potong, tahu 1 potong, bayam 1,5 mangkok, apel 1 potong kecil.
sumber: Depkes RI.

D.    Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah yang selalu terbaca di atas 140/90 mmHg. Cenderung diturunkan dari keluarga dan lebih banyak terdapat pada orang tua. Keadaan ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan pola hidup sehat dan obat-obatan.
1.      Gejala-gejala
Biasanya tidak ada gejala-gejala sampai timbul komplikasi
2.      Komplikasi 
a.       Stroke (disebabkan oleh pecahnya/sumbatan dari arteri pada otak, menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi tubuh).
b.      Kegagalan jantung
c.       Kerusakan ginjal
3.      Penyebab umum
a.       90% kasus, penyebab tidak diketahui
b.      10% kasus, penyebab adalah penyakit jantung/ginjal yang berat, diabetes atau tumor dari kelenjar adrenal (kelenjar penghasil adrenalin) yang cukup jarang. (Kadar garam yang tinggi dalam darah akan memperburuk keadaan darah tingg, tetapi bukan penyebab merupakan faktor penyebab).
4.      Yang dapat anda lakukan
a.       Jangan merokok/minum alkohol
b.      Diet rendah garam dan rendah lemak
c.       Latihan olahraga secara teratur (olahraga akan mengurangi stress, membantu menurunkan berat badan, membakar lebih banyak lemak darah dan membuat jantung lebih kuat).
d.      Istirahat bila tegang/lelah, lakukan latihan pelemasan otot
e.       Bila dokter memberi resep, minumlah obat secara teratur sesuai petunjuk dokter (jangan berhenti minum obat atas inisiatif sendiri).
f.       Periksa dokter secara teratur untuk memeriksa apakah tekanan darah terkontrol dengan baik, sehingga akan mencegah timbulnya komplikasi.
1)      Tindakan dokter untuk anda
a)      Memberi resep obat anti hipertensi
b)      Mengawasi timbulnya komplikasi dan mengobatinya. Setelah umur 30 tahun, cek tekanan darah anda setiap tahun terutama bila terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi
2)      Pencegahan
a)      Setelah umur 30 tahun periksa tekanan darah anda setiap tahun terutama bagi anda dengan riwayat keluarga hipertensi
b)      Jangan merokok, minum alkohol berlebihan dan diet tinggi garam dan lemak
c)      Bila kelebihan berat badan turunkan berat badan
d)     Lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging/jalan cepat, aerobik dan olahraga berat), paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali lamanya 15-60 menit, sampai nafas cepat tetapi jangan sampai sesak nafas. Latihan untuk mengendalikan stress (tekanan batin).
e)      Pelajari cara-cara mengendalikan stress ( Nugroho, 2010)

E.      Diabetes Mellitus
1.       Pengertian
Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi .
2.      Klasifikasi diabetes miletus
Ada bebeberapa tipe diabetes melitus yang berbeda, penyakit ini di bedakan berdasarkan penyebab perjalanan klinik dan terapinya klasifikasi yang utama adalah sebagai berikut :
a.        Diabetes tipe 1 adalah bila tubuh perlu pasukan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin. Kerusak an sel beta tersebut dapt terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga itu di kenal dengan istilah Insulin-dependent Diabetes Melitus (IDDM). Penderita diabetes  tipe I sangat rentan trhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perrubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banyak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Resiko lain penderita diabetes tipe I ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolism tubuh yang menumpuk ( ketoasidosis), dengan resiko mengalami koma diabetic.
b.       Diabetes tipe II adalah tipe diabetes yang paling umum di jumpai, juga sering di sebut diabetes yang di mulai pada masa dewasa, di kenal sebagai NIDDM (Non-Insulin-dependent diabetes melitus). Diabetes ini terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes tipe II ini dapat menurun dari orang tua yang penderita diabetes. Pada diabetes tipe II, yang di anggap sebagai pencetus utama adalah faktor obesitas(gemuk berlebihan).
3.       Penyebab diabetes militus
a.        Kelainan genetika
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi resikonya terkena diabetes juga tergantung pada faktor kelebihan berat badan stres dan kurang bergerak.
b.       Usia
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastic menurun dengan cepat seelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebur, terutama setelah usia45 tahunpada mereka yang berat badannya berlebih sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin.
c.        Gaya hidup setres
Stress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar serotonin otak. Serotonin ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan setresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang beresiko terkenan diabetes.
d.       Pola makan yang salah
Kuarang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan resiko terkena diabetes. Kurang gizi ( mal nutrisi) dapat erusak pankkreas, sedangkan obesitas ( gemuk berlebihan )mengakibatkan gangguan kerja insuli (retensi insulin)
Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat brlebihan. Kurang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol semasa hamilnya.
Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih di sebabkan jumlah konsumsi yag terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang di simpan di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80% penderita diabetes tipe II adalah mereka yang tergolong gemuk.


4.       Faktor penyebab diabetes
a.        Semakin bertamabah usia
Semakin bertambah usia semakin tinggi resiko diabetes. Resiko yang tiggi di mulai pada usia 40 tahun
b.       Keturunan
Adanya riwayat diabetes dalam keluarga,terutama orang tua dan sodara kandung. Keturunan merupakan faktor yang paling berperat sebagai diabetes tipe I.
c.        Obesitas 80-85 persen penderita diabetes tipe II mengidap kegemukan.
Tentu saja tidak semua orang yang kegemukan menderita diabetes, tetapi pemyakit ini mungkin muncul 10-20 tahun kemudian. Dinyatakan obesitas jika seseorang kelebihan 20% dari berat badan normal
d.       Kemiskinan
Meskipun belum di ketahui dengan pasti hubungannya, namun penelitian telah membuktikan hal ini. Besar kemungkinan diabetes pada golongan miskin di karenakan gangguan pancreas akibat kurang gizi.
5.       Tanda dan gejala
a.        Kencing dalam jumlah yang banyak siang dan malam.
b.       Rasa lapar yang berlebihan
c.        Berat badan meskipun tetap enak makan
d.       Lemah,lesu.
e.        Luka sukar sembuh(luka iris/ serut), infeksi kulit berulang, gatal-gatal di sekitar alat kalamin luar.
f.        Kesemutan,kehilangan rasa terutama daerah kaki.
6.      Komplikasi

Tidak diketahui dengan pasti.penyakit diabetes timbul karena pangkreas tidak menghasilkan /terlalu sedikit memproduksi insulin atau bila kerja insulin tidak normal .Insulin adalah  suatu hormone yang berguna bagi pengangkutan zat gula dari darah kedalam sel sel tubuh.Dengan insulin yang kurang jumlahnya atau kurang efektif,zat gula tetap berada diperedaran darah dan meluap kedalam urin.kecenderungan untuk menderita diabetes tergantung faktor keturunan.Bagi mereka yang mempunyai faktor keturunan tersebut ,maka makan terlalu banyak gula, kelebihan berat badan ,tekanan batin dan bahkan kehamilan dapat menjadi faktor pencetus timbulnya diabetes. ( Sustrani dkk, 2004)













No comments:

Post a Comment