A. Konsep
Dasar Tumbuh Kembang
1. Definisi
Pertumbuhan
merupakan perkembangan yang progresif makhluk hidup sejak dari awal sampai
menuju kematangan. Pertumbuhan melibatkan suatu seri perubahan anatomi dan
fisiologi. Sel tubuh akan mengalami penambahan jumlah (multiplikasi) dan
bertambah ukuran (Istiany, 2013).
Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) memberikan definisi bahwa perkembangan merupakan
bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks serta
bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada pertumbuhan
(Istiany, 2013).
2. Jenis-jenis
Pertumbuhan
Pada dasarnya
jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan yang bersifat
linear dan pertumbuhan yang massa jaringan. Dari sudut pandang antopometri,
kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda.
a.
Pertumbuhan Linear
Bentuk dari ukuran linear adalah ukuran
yang berhubungan dengan panjang. Contoh ukuran linear adalah panjang badan,
lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linear yang rendah biasanya
menunjukkan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang
diderita waktu lampau. Ukuran linear yang paling sering digunakan adalah tinggi
atau panjang badan (Supariasa, 2012).
b.
Pertumbuhan Massa Jaringan
Bentuk dan ukuran massa jaringan adalah
massa tubuh. Contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan
atas (LLA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah atau kecil,
menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang
diderita pada waktu pengukuran dilakukan. Ukuran massa jaringan yang paling
sering digunakan adalah berat badan (Supariasa, 2012).
c.
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi tiap anak berbeda, yang
ditentukan oleh metabolisme basal tubuh, umur, aktifitas fisik, suhu,
lingkungan, serta kesehatannya.
Zat gizi yang
mengandung energi tersebut disebut macronutrient yang dikenal dengan
karbohidrat, lemak dan protein.
a. Jenis
Kelamin
Pada umumnya pria membutuhkan energi
lebih banyak daripada wanita.
b. Umur
Pada anak-anak, energi yang dibutuhkan
lebih banyak daripada kelompok umur lainnya karena pada umur ini tubuh
memerlukan energi untuk pertumbuhan badan.
c. Aktifitas
Fisik
Semakin berat aktifitas fisik yang
dilakukan oleh seseorang, akan memerlukan energi yang semakin banyak pula.
d. Kondisi
Fisiologis
Kondisi fisiologis seseorang juga
mempengaruhi kebutuhannya terhadap energi, misalnya pada waktu hamil, menyusui,
ataupun sakit (Adriany, 2013).
B. Konsep
Dasar Nutrisi
1. Pengertian
Menurut Supriasa
(2002), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digensti absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
2. Unsur-unsur
gizi utama wajib pada bayi
a. Energi
Angka kecukupan energi (AKG, 2004)
balita usia 1-3 tahun dan 4-5 tahun secara berturut-turut adalah 1000 kkal dan
1550 kkal. Kebutuhan energi secara perorangan didasarkan energi untuk
metabolisme basal, kecepatan pertumbuahn, dan aktifitas.
b. Kolostrum
Merupakan ASI yang keluar pertama kali,
berwarna jernih kekuningan, dan kaya akan zat antibodi.
c. Protein
Protein sangat dibutuhkan pada tubuh
bayi untuk pengembangan ASI dan pertumbuhan, protein juga terdapat pada ASI.
d. Karbohidrat
Karbohidrat memberikan energi kepada
bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat yang baik. Sebaiknya orang
tua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama untuk bayi yang disusui.
Hal ini untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat besi.
e. Mineral
Mineral penting untuk proses tumbuh
kembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang
lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang dan
anemia. Diantara sumber mineral adalah sayur-sayuran berwarna seperti wortel,
bayam, brokoli, labu kuning, tomat, dan sebagainya; buah-buahan seperti apel,
mangga, pepaya, pisang, pir, jambu biji, dan sebagainya; serta daging-dagingan
dan susu.
f. Kalsium
Kalsium penting untuk pertumbuhan dan
mineralisasi tualng dan gigi. Lebih dari 98% kalsium tubuh terdapat dalam
tulang dan gigi. Penambahan kalsium rata-rata sehari hendaknya berkisar antara
150-200 mg, puncaknya adalah sebanyak 400 mg/ hari dalam periode pertumbuhan
cepat. Angka kecukupan energi kalsium (AKG, 2004) untuk anak berkisar 500-600
mg/hari.
g. Besi
Angka Kecukupan Gizi besi (AKG, 2004) yang dianjurkan untuk balita
usia 1-3 tahun didasarkan pada median kebutuhan besi sebanyak 4,6 mg/hari,
dengan penyerapan besi sebesar 7,5% maka kecukupan besi menjadi 8,0 mg/hari.
h. Seng
Angka Kecukupan Gizi seng (AKG, 2004)
balita usia 1-3 tahun didasarkan pada kebutuhan rata-rata normatif sebesar 0,46
mg/kgBB/hari (ketersediaan biologis 15%) dengan badan 12 kg adalah sebesar 8,3
mg/hari. Seng mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan, fungsi
kognitif, pematangan seks, fungsi kekebalan dan pemusnahan radikal bebas.
i.
Yodium
Angka Kecukupan Gizi yodium balita
berusia 1 tahun ke atas ditetapkan Rconnended Dietary Allowance(RNA)
yang dikeluarkan oleh National Research Council Amerika Serikat. Angka
kecukupan yodium pada balita usia 1-3 tahun adalah 10mcg/kg berat badan/ hari.
Yodium sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secar fisik dan
mental.
j.
Nukleotida
Nukleotia meningkatkan respons imun dan
memperkecil kemungkinan terjadinya diare pada bayi. Sekalipun tubuh dapat
memproduksi nukleotida, bayi- bayi tetap membutuhkan penambahan nukleotida
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang cepat. Makanan pada awal masa
sapih bukan sumber nukleotida yang baik. Beberapa susu lanjutan diperkaya
dengan nukleotida.
k. AA
dan DHA
Asam arakhidonat
(AA) dan asam dokosheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting,
khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama
6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam
perkembangan mental dan daya lihat bayi.
l.
Vitamin C
Merupakan jenis vitamin utama yang
menopang sistem imunitas tubuh. Kebutuhan setiap harinya adalah 200 mg, bisa
didapat dari buah-buahan dan sayuran.
m. Vitamin
D
Sinar matahari membantu tubuh untuk
membuat vitamin D sendiri. Bahkan pada sejumlah bayi, kebutuhan vitamin ini
sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Membantu kalsium masuk ke tulang
pada bayi, sehingga seringkali orang tua menyinari bayinya di pagi hari.
n. Vitamin
B- Kompleks
Semua vitamin B membantu produksi
energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi, serta membantu mencegah,
kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan
gangguan jantung. Sumbernya dari kacang buncis, sereal, daging, ikan, telur,
susu, dan sebagainya.
o. Vitamin
E
Menghasilkan antioksidan yang secara
alamiah mampu membunuh sel kanker dan menghasilkan sel-B yaitu sel imun yang
dapat menghasilkan antibodi pembunuh bakteri. Didapat dari minyak,
kacang-kacangan, toge, dan hasil-hasil ternak. Vitamin ini dibutuhkan 100-400
mg setiap harinya.
p. Karotin
Zat ini mampu meningkatkan jumlah
sel-sel pencegah infeksi atau sel-sel pembunuh alami. Zat ini banyak terdapat
pada wortel, pepaya, sayuran, buah berwarna merah, dan oranye, serta sayuran
hijau.
q. Omega
3
Anak yang mengkonsumsi minyak ikan
setiap harinya lebih jarang terkena flu, demam, dan infeksi saluran pernafasan.
Omega 3 terdapat pada salmon, tuna dan makarel.
r.
Bioflavonoids
Zat ini terdapat membantu sistem
kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel tubuh dari polusi lingkungan. Banyak
terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
No comments:
Post a Comment