truth


counters

nama

Sunday 6 December 2015

Konsep dasar tumbang dan nutrisi

A.    Konsep Dasar Tumbuh Kembang
1.      Definisi
Pertumbuhan merupakan perkembangan yang progresif makhluk hidup sejak dari awal sampai menuju kematangan. Pertumbuhan melibatkan suatu seri perubahan anatomi dan fisiologi. Sel tubuh akan mengalami penambahan jumlah (multiplikasi) dan bertambah ukuran (Istiany, 2013).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan definisi bahwa perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks serta bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada pertumbuhan (Istiany, 2013).
2.      Jenis-jenis Pertumbuhan
Pada dasarnya jenis pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan yang bersifat linear dan pertumbuhan yang massa jaringan. Dari sudut pandang antopometri, kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda.
a.       Pertumbuhan Linear
Bentuk dari ukuran linear adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang. Contoh ukuran linear adalah panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi yang kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linear yang paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan (Supariasa, 2012).
b.      Pertumbuhan Massa Jaringan
Bentuk dan ukuran massa jaringan adalah massa tubuh. Contoh ukuran massa jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan tebal lemak bawah kulit. Apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang diderita pada waktu pengukuran dilakukan. Ukuran massa jaringan yang paling sering digunakan adalah berat badan (Supariasa, 2012).
c.       Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi tiap anak berbeda, yang ditentukan oleh metabolisme basal tubuh, umur, aktifitas fisik, suhu, lingkungan, serta kesehatannya.

Zat gizi yang mengandung energi tersebut disebut macronutrient yang dikenal dengan karbohidrat, lemak dan protein.
a.       Jenis Kelamin
Pada umumnya pria membutuhkan energi lebih banyak daripada wanita.
b.      Umur
Pada anak-anak, energi yang dibutuhkan lebih banyak daripada kelompok umur lainnya karena pada umur ini tubuh memerlukan energi untuk pertumbuhan badan.
c.       Aktifitas Fisik
Semakin berat aktifitas fisik yang dilakukan oleh seseorang, akan memerlukan energi yang semakin banyak pula.
d.      Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis seseorang juga mempengaruhi kebutuhannya terhadap energi, misalnya pada waktu hamil, menyusui, ataupun sakit (Adriany, 2013).

B.     Konsep Dasar Nutrisi
1.      Pengertian
Menurut Supriasa (2002), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digensti absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
2.      Unsur-unsur gizi utama wajib pada bayi
a.       Energi
Angka kecukupan energi (AKG, 2004) balita usia 1-3 tahun dan 4-5 tahun secara berturut-turut adalah 1000 kkal dan 1550 kkal. Kebutuhan energi secara perorangan didasarkan energi untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuahn, dan aktifitas.
b.      Kolostrum
Merupakan ASI yang keluar pertama kali, berwarna jernih kekuningan, dan kaya akan zat antibodi.
c.       Protein
Protein sangat dibutuhkan pada tubuh bayi untuk pengembangan ASI dan pertumbuhan, protein juga terdapat pada ASI.
d.      Karbohidrat
Karbohidrat memberikan energi kepada bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat yang baik. Sebaiknya orang tua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama untuk bayi yang disusui. Hal ini untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat besi.
e.       Mineral
Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara normal. Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang lambat, mineralisasi tulang yang tidak cukup, cadangan besi yang kurang dan anemia. Diantara sumber mineral adalah sayur-sayuran berwarna seperti wortel, bayam, brokoli, labu kuning, tomat, dan sebagainya; buah-buahan seperti apel, mangga, pepaya, pisang, pir, jambu biji, dan sebagainya; serta daging-dagingan dan susu.
f.       Kalsium
Kalsium penting untuk pertumbuhan dan mineralisasi tualng dan gigi. Lebih dari 98% kalsium tubuh terdapat dalam tulang dan gigi. Penambahan kalsium rata-rata sehari hendaknya berkisar antara 150-200 mg, puncaknya adalah sebanyak 400 mg/ hari dalam periode pertumbuhan cepat. Angka kecukupan energi kalsium (AKG, 2004) untuk anak berkisar 500-600 mg/hari.
g.      Besi
Angka Kecukupan Gizi  besi (AKG, 2004) yang dianjurkan untuk balita usia 1-3 tahun didasarkan pada median kebutuhan besi sebanyak 4,6 mg/hari, dengan penyerapan besi sebesar 7,5% maka kecukupan besi menjadi 8,0 mg/hari.
h.      Seng
Angka Kecukupan Gizi seng (AKG, 2004) balita usia 1-3 tahun didasarkan pada kebutuhan rata-rata normatif sebesar 0,46 mg/kgBB/hari (ketersediaan biologis 15%) dengan badan 12 kg adalah sebesar 8,3 mg/hari. Seng mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan, fungsi kognitif, pematangan seks, fungsi kekebalan dan pemusnahan radikal bebas.
i.        Yodium
Angka Kecukupan Gizi yodium balita berusia 1 tahun ke atas ditetapkan Rconnended Dietary Allowance(RNA) yang dikeluarkan oleh National Research Council Amerika Serikat. Angka kecukupan yodium pada balita usia 1-3 tahun adalah 10mcg/kg berat badan/ hari. Yodium sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak secar fisik dan mental.
j.        Nukleotida
Nukleotia meningkatkan respons imun dan memperkecil kemungkinan terjadinya diare pada bayi. Sekalipun tubuh dapat memproduksi nukleotida, bayi- bayi tetap membutuhkan penambahan nukleotida untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang cepat. Makanan pada awal masa sapih bukan sumber nukleotida yang baik. Beberapa susu lanjutan diperkaya dengan nukleotida.
k.      AA dan DHA
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi.

l.        Vitamin C
Merupakan jenis vitamin utama yang menopang sistem imunitas tubuh. Kebutuhan setiap harinya adalah 200 mg, bisa didapat dari buah-buahan dan sayuran.
m.    Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh untuk membuat vitamin D sendiri. Bahkan pada sejumlah bayi, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Membantu kalsium masuk ke tulang pada bayi, sehingga seringkali orang tua menyinari bayinya di pagi hari.
n.      Vitamin B- Kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi, serta membantu mencegah, kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Sumbernya dari kacang buncis, sereal, daging, ikan, telur, susu, dan sebagainya.
o.      Vitamin E
Menghasilkan antioksidan yang secara alamiah mampu membunuh sel kanker dan menghasilkan sel-B yaitu sel imun yang dapat menghasilkan antibodi pembunuh bakteri. Didapat dari minyak, kacang-kacangan, toge, dan hasil-hasil ternak. Vitamin ini dibutuhkan 100-400 mg setiap harinya.
p.      Karotin
Zat ini mampu meningkatkan jumlah sel-sel pencegah infeksi atau sel-sel pembunuh alami. Zat ini banyak terdapat pada wortel, pepaya, sayuran, buah berwarna merah, dan oranye, serta sayuran hijau.
q.      Omega 3
Anak yang mengkonsumsi minyak ikan setiap harinya lebih jarang terkena flu, demam, dan infeksi saluran pernafasan. Omega 3 terdapat pada salmon, tuna dan makarel.
r.        Bioflavonoids

Zat ini terdapat membantu sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel tubuh dari polusi lingkungan. Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.






No comments:

Post a Comment