A. Tanda – tanda Persalinan
Menurut Manuaba (1998), Yanti (2010) dan Asri Hidayat
serta Sujiati (2010) tanda-tanda persalinan adalah sebagai berikut :
1.
Tanda Persalinan Sudah Dekat
a.
Lightening
Adalah sebutan bahwa kepala
janin sudah turun. Lightening mulai dirasakan kira-kira 2 minggu menjelang
persalinan yaitu penurunan bagian presentasi kedalam pelvis minor. Pada
presentasi sefalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged) setelah lightening.
Sesak nafas yang dirasakan sebelumnya selama trimester III kehamilan akan
berkurang karena kondisi ini akan menciptakan ruang yang lebih besar di dalam
abdomen atas untuk ekspansi paru. Namun lightening tetap menimbulkan rasa tidak
nyaman yang lain akibat tekanan bagian presentasi pada struktur di area pelvis
minor. Hal – hal spesifik berikut akan dialami ibu :
1) Ibu jadi sering berkemih karena kandung
kemih ditekan sehingga ruang yang tersisa untuk ekspansi berkurang,
2) Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul
yang menyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul sensasi terus
menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan atau ia perlu defikasi,
3) Kram pada tungkai yang disebabkan oleh
tekanan bagian presentasi pada syaraf yang menjalar melalui foramen ischiadicum
mayor dan menuju tungkai. Peningkatan stasis vena yang menghasilkan edema
dependen akibat tekanan bagian presentasi pada pelvis minor menghambat aliran
balik darah dari ekstremitas bawah.
Lightening menyebabkan tinggi
fundus menurun ke posisi yang sama dengan posisi tinggi fundus pada usia
kehamilan 8 bulan. Pada kondisi ini, bidan tidak dapat melakukan pemeriksaan
terhadap kepala janin yang sebelumnya dapat digerakkan diatas simfisis pubis
pada palpasi abdomen. Pada primigarvida biasanya lightening terjadi sebelum
persalinan. Keadaan ini disebabkan peningkatan intesitas kontraksi braxton
hicks dan tonus otot abdomen yang baik.
b.
Perubahan Serviks
Mendekati persalinan serviks semakin “matang” kalau
tadinya selama masa hamil servis dalam keadaan menutup, panjang dan lunak,
sekarang serviks masih lunak dengan konsistensi seperti puding dan mengalami
sedikit penipisan (effacement) dan kemungkinan sedikit dilatasi. Evaluasi kematangan serviks akan
tergantung pada individu wanita dan paritasnya. Sebagai contoh, pada masa hamil
serviks ibu mulptipara secara normal mengalami pembukaan 2 cm, sedangkan pada
primigravida dalam kondisi normal serviks menutup.
Perubahan serviks diduga
terjadi akibat peningkatan intensitas braxton hicks. Serviks menjadi
matang selama periode yang berbeda – beda sebelum persalinan. Kematangan
serviks mengindikasikan kesiapannya untuk persalinan.
c. False Labor (persalinan palsu)
Persalinan palsu terdiri dari
kontraksi uterus yang sangat nyeri yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks.
Kontraksi pada persalinan palsu sebenarnya timbul akibat kontraksi braxton
hicks yang tidak nyeri yang telah terjadi sekitar enam minggu kehamilan.
Persalinan palsu dapat terjadi
selama berhari-hari atau secara intermitten bahkan tiga atau empat minggu
sebelum awitan persalinan sejati. Persalinan palsu sangat nyeri dan wanita
dapat mengalami kurang tidur dan energi dalam menghadapinya. Sifat his
permulaan (his palsu) ini adalah :
1) Rasa nyeri ringan di perut bagian bawah
2) Datangnya tidak teratur
3) Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat
dengan majunya waktu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang
4) Tidak ada pengaruh pada pendataran atau
pembukaan serviks
5) Tidak bertambah bila beraktivitas
d. Ketuban Pecah
Pada kondisi normal, ketuban
pecah pada akhir kala I persalinan. Apabila terjadi sebelum permulaan
persalinan disebut ketuban pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita mendekati
usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD, mulai mengalami persalinan
spontan mereka dalam waktu 24 jam.
e. Bloody Show
Bloody show paling sering
terlihat sebagai lendir bercampur darah yang lengket dan harus dibedakan dengan
cermat dari perdarahan murni. Plak yang keluar pada saat persalinan seringkali
disangka tali pusat lepas. Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan
terjadi, biasanya dalam 24 sampai 48 jam.
f. Lonjakan Energi (Energy Spurt)
Terjadinya lonjakan energi ini
belum dapat dijelaskan secara khusus. Beberapa ibu akan mengalami peningkatan
energi kira-kira 24-48 jam sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari
sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati
satu hari sebelum persalinan dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu
ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah,
mengepel, mencuci perabotan rumah dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan
kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, akibatnya persalinan menjadi panjang
dan sulit.
g. Gangguan Saluran Pecernaan
Beberapa ibu akan mengalami
tanda-tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunan
hormon terhadap sistem pencernaan.
h. Pollakisuria
Pada umur kehamilan 9 bulan
akhir, hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri lebih
rendah dari pada kedudukannya dan kepala
janin sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul. Keadaan ini menyebabkan
kandung kencing tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang
disebut Pollakisuria.
2.
Tanda Persalinan
a.
Terjadinya His persalinan
His persalinan mempunyai sifat :
1). Pinggang terasa sakit, yang menjalar ke depan
2). Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek
dan kekuatannya makin besar
3).
Kontraksi uterus mengakibatkan
perubahan uterus
4). Makin beraktifitas (jalan), kekuatan makin
bertambah
b. Bloody Show (pengeluaran lendir
disertai darah melalui vagina)
Dengan his permulaan, terjadi
perubahan pada serviks yang menimbulkan :
1) Pendataran dan
pembukaan,
2) Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat
pada kanalis servikalis lepas,
3) Terjadinya perdarahan karena kapiler
pembuluh darah pecah.
c.
Pengeluaran Cairan
Keluar banyak cairan dari jalan kahir terjadi akibat
pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sebagian besar ketuban baru pecah
menjelang pembukaan lengkap tetap kadang – kadang ketuban pecah pada pembukaan
kecil. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam 24 jam.
3.
Tanda Persalinan Sesuai Tahap
Persalinan
a.
Tanda Persalinan Kala I
1)
His belum begitu kuat,
datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa mengganggu ibu, sehingga ibu
masih dapat berjalan.
2)
Lambat laun his bertambah kuat
(interval lebih pendek, kontraksi lebih kuat dan lebih lama)
3)
Bloody show bertambah banyak
4)
Lama kala I untuk primigravida
berlangsung 12-13 jam dan untuk multigravida 7-8 jam
5)
Pedoman
untuk mengetahui kemajuan kala I adalah kemajuan pembukaan 1 cm sejam bagi
primipara dan 2 cm sejam bagi multigravida. Dengan
perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan.
b.
Tanda Persalinan Kala II
1)
His menjadi lebih kuat,
kontraksinya selama 50-100 detik yang datangnya tiap 2-3 menit,
2)
Menjelang akhir kala I ketuban
pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak,
3)
Ketuban pecah pada pembukaan
mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan karena tertekannya fleksus
Frankenhouser,
4)
Pada akhir kala II sebagai
tanda bahwa kepala sudah sampai didasar panggul, perineum menonjol, vulva dan
anus membuka
5)
Pada puncak his, bagian kecil
kepala nampak di vulva dan hilang lagi waktu his berhenti, begitu terus hingga
nampak lebih besar. Kejadian ini disebut kepala membuka pintu,
6)
Pada akhirnya lingkaran
terbesar kepala terpegang oleh vulva sehingga tidak bisa mundur lagi, tonjolan
tulang ubun-ubun telah lahir dan subocciput ada dibawah simpisis disebut kepala
keluar pintu,
7) Pada his berikutnya dengan ekstensi maka
lahirlah ubun-ubun besar, dahi dan mulut pada commisura posterior,
8) Pada saat ini untuk primipara, perineum
biasanya akan robek pada pinggir depannya karena tidak dapat menahan regangan
yang kuat tersebut,
9) Setelah kepala lahir dilanjutkan dengan
putaran paksi luar, sehingga kepala melintang, vulva menekan pada leher dan
dada tertekan oleh jalan lahir sehingga dari hidung anak keluar lendir dan
cairan,
10) Pada his berikutnya bahu belakang lahir
kemudian bahu depan disusul seluruh badan anak dengan fleksi lateral sesuai
dengan paksi jalan lahir,
11) Sesuadah anak lahir sering keluar sisa air
ketuban yang tidak keluar waktu ketuban pecah kadang-kadang bercampur darah,
12) Lama kala II pada primi 50 menit sedangkan
pada multi 20 menit.
c.
Tanda Persalinan Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10
menit. Dengan lahirnya bayi sudah mulai pelepasan plasenta yang dapat
diperhatikan tanda-tandanya sebagai berikut :
1)
Uterus menjadi bundar
2)
Uterus terdorong keatas karena
plasenta dilepas ke segmen bawah rahim
3)
Tali pusat bertambah panjang
4)
Terjadi perdarahan/ semburan
darah
d.
Persalinan Kala IV (observasi)
Kala IV dimaksudkan untuk
melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2
jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah :
1)
Tingkat kesadaran penderita
2)
Pemeriksaan tanda-tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan)
3)
Kontraksi uterus dan TFU
4)
Jumlah perdarahan
No comments:
Post a Comment