II. Mekanisme Persalinan Normal
A.
Pengertian
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan
akomodasi yang tepat antara bagian kepala terhadap berbagai segmen panggul,
agar proses persalinan dapat berlangsung / perubahan posisi bagian terndah.
Hampir 96 % janin berada dalam
uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58 %
ubun – ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23 % di kanan depan, ± 11 % di
kanan belakang, dan ± 8 % di kiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan
terisinya ruangan sebelah kiri belakang oeh kolon sigmoid dan rectum.
Yang menjadi pertanyaan
mengapa janin dengan presentase yang tinggi berada dalam uterus dengan
presentasi kepala ? Keadaan ini mungkin disebabkan karena kepala relatif lebih
besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedimikian rupa sehingga volume
bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di ruangan yang lebih
luas; sedangkan kepala berada di bawah, di ruangan yang lebih sempit. Ini
dikenal sebagaii teori akomodasi. Dalam mempelajari mekanisme partus, imaginasi
stereometrik kepala janin dan ruang panggul harus benar – benar diapahami.
B. Gerakan – gerakan pada Mekanisme
Persalinan Normal
Dalam proses persalinan
normal, kepala bayi akan melakukan gerakan – gerakan utama meliputi :
1.
Turunnya kepala
Turunnya kepala dibagi dalam :
a. Masuknya kepala dalam pintu atas
panggul (PAP)
1). Masuknya kepala dalam PAP pada primi
terjadi di bulan terakhir kehamilan sedang pada multipara terjadi pada
permulaan persalinan.
2). Kepala masuk ke PAP biasanya dengan
sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan
3). Masuknya kepala melintasi PAP dalam
kuadran synclitismus, yaitu arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang
PAP atau sutura sagitalis terdapat di tengah – tengah jalan lahir / tepat di
antara simfisis dan promontorium, sehingga dari parietale depan dan belakang
sama tingginya.
4). Kepala yang dapat masuk dengan
keadaan asynclitismus yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang PAP
atau sutura sagitalis agak ke depan mendekati simfisis / agak ke belakang
mendekati promontorium.
Asynclitimus Posterior
yaitu bila sutura sagitalis mendekati simfisis dan dari parietale belakang
lebih rendah dari parietale depan, atau apabila arah sumbu kepala membuat sudut
lancip ke belakang dengan PAP.
Asynclitismus Anterior
yaitu bila sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga parietale depan
lebih rendah dari parietale belakang atau apabila arah sumbu kepala membuat
sudut lancip ke depan dengan PAP.
b.
Majunya kepala
1).
Pada primigravida majunya
kepala terjadi setelah kepala masuk ke rongga panggul dan biasanya baru mulai
pada kala II.
2).
Pada multipara majunya kepala
dalam rongga panggul terjadi secara bersamaan
3).
Majunya kepala bersalaman
dengan gerakan fleksi fleksi, putar paksi dalam, dan extensi.
Etiologi majunya kepala :
1).
Tingkat cairan intra uterin
2). Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
3).
Kekuatan mengedan
4).
Melurusnya badan anak oleh
pelurusan bentuk rahim
2.
Fleksi
a.
Dengan majunya kepala, biasanya
fleksi juga bertambah hingga ubun – ubun kecil lebih rendah dari ubun – ubun
besar.
b.
Dengan fleksi kepala memasuki
rongga panggul pada ukuran yang terkecil, yaitu diameter sub oksipitobregmatika
9,5 cm dan sirkumferensia sub oksipitobregmatika (32 cm).
c.
Sampai di dasar panggul, kepala
janin dalam keadaan fleksi maksimal.
Etiologi dari fleksi :
a.
Fleksi disebabkan karena anak
didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pintu atas panggul, serviks,
dinding panggul/dasar panggul.
b.
Akibat sumbu kepala janin yang
eksentrik atau tidak simetris dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, tahanan
oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala akan menurun/menururt hokum Koppel.
3.
Putar paksi dalam
a.
Pemutaran dari bagian depan
sedemmikian rupa sehingga abgian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke
bawah simfisis.
b.
Dalam hal mengadakan rotasi,
ubun – ubun kecil akan berputar ke arah depan sampai dasar panggul, sehingga
dasar panggul ubun – ubun kecil berada di bawah simfisis.
c.
Putar paksi dalam merupakan
usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya
bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.
d.
Putar paksi dalam bersamaan
dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke hodge III,
kadang – kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.
Sebab – sebab putar paksi dalam :
a. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala
merupakan bagian terendah dari kepala.
b. Bagian terendah kepala mencari tahanan
yang paling sedikit terdapat sebelah depan atas dimana terdapat hiatus
genitalia antara muskulus levator ani kiri dan kanan.
c. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul
ialah diameter anteroposterior.
d. Akibat kombinasi elastisitas diafragma
pelvis dan tekanan ntra urine, disebabkan oleh his yang berulang – ulang
sehingga kepala mengadakan rotasi.
4.
Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar
panggul dan ubun – ubun kecil di bawah simfisis, maka dengan suboksiput sebagai
hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan atau
terjadilah ekstensi.
Sebab ekstensi :
a.
Defleksi kepala / ekstensi
dikarenakan sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan
atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
b.
Bila tidak terjadi ekstensi,
kepala akan tertekan pada perineum dan menembusnya.
c.
Pola kepala bekerja dua
kekuatan, yang satu mendesak ke bawah dan yang satunya disebabkan tahanan dasar
panggul yang menolaknya ke atas, sehingga kekuatannya kea rah depan atas.
5.
Putar paksi luar
a.
Setelah kepala lahir, kepala
anak memutar kembali kea rah punggung untuk menyesuaikan kedudukan kepala
dengan punggung anak atau untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaran paksi dalam.
b.
Gerakan ini disebut juga
putaran resusitasi atau putaran balasan.
c.
Selanjutnya putaran diteruskn
hingga belakang kepala berhdapan dengan tuber ichisdicum sepihak.
d.
Gerakan selanjutnya, ukuran
bahu/diameter bisacromial menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari
pintu bawah panggul.
Sebab – sebab putaran paksi
luar :
Karena bahu di dalam rongga
panggul menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dialuinya.
6.
Expulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah
simfisis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang, kemudian bahu
depan menyusul, dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi
jalan lahir
No comments:
Post a Comment