truth


counters

nama

Monday 28 September 2015

Askeb persalinan dan BBL: Mekanisme persalinan normal

II.     Mekanisme Persalinan Normal
A.    Pengertian
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan akomodasi yang tepat antara bagian kepala terhadap berbagai segmen panggul, agar proses persalinan dapat berlangsung / perubahan posisi bagian terndah.
Hampir 96 % janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58 % ubun – ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23 % di kanan depan, ± 11 % di kanan belakang, dan ± 8 % di kiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan sebelah kiri belakang oeh kolon sigmoid dan rectum.
Yang menjadi pertanyaan mengapa janin dengan presentase yang tinggi berada dalam uterus dengan presentasi kepala ? Keadaan ini mungkin disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedimikian rupa sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas, di ruangan yang lebih luas; sedangkan kepala berada di bawah, di ruangan yang lebih sempit. Ini dikenal sebagaii teori akomodasi. Dalam mempelajari mekanisme partus, imaginasi stereometrik kepala janin dan ruang panggul harus benar – benar diapahami.
B.     Gerakan – gerakan pada Mekanisme Persalinan Normal
Dalam proses persalinan normal, kepala bayi akan melakukan gerakan – gerakan utama meliputi :
1.      Turunnya kepala
Turunnya kepala dibagi dalam :
a.       Masuknya kepala dalam pintu atas panggul (PAP)
1).    Masuknya kepala dalam PAP pada primi terjadi di bulan terakhir kehamilan sedang pada multipara terjadi pada permulaan persalinan.
2).    Kepala masuk ke PAP biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan
3).    Masuknya kepala melintasi PAP dalam kuadran synclitismus, yaitu arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang PAP atau sutura sagitalis terdapat di tengah – tengah jalan lahir / tepat di antara simfisis dan promontorium, sehingga dari parietale depan dan belakang sama tingginya.
4).    Kepala yang dapat masuk dengan keadaan asynclitismus yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang PAP atau sutura sagitalis agak ke depan mendekati simfisis / agak ke belakang mendekati promontorium.
Asynclitimus Posterior yaitu bila sutura sagitalis mendekati simfisis dan dari parietale belakang lebih rendah dari parietale depan, atau apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke belakang dengan PAP.
Asynclitismus Anterior yaitu bila sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga parietale depan lebih rendah dari parietale belakang atau apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan PAP.
b.       Majunya kepala
1).    Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II.
2).    Pada multipara majunya kepala dalam rongga panggul terjadi secara bersamaan
3).    Majunya kepala bersalaman dengan gerakan fleksi fleksi, putar paksi dalam, dan extensi.
Etiologi majunya kepala :
1).    Tingkat cairan intra uterin
2).    Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
3).    Kekuatan mengedan
4).    Melurusnya badan anak oleh pelurusan bentuk rahim
2.       Fleksi
a.       Dengan majunya kepala, biasanya fleksi juga bertambah hingga ubun – ubun kecil lebih rendah dari ubun – ubun besar.
b.       Dengan fleksi kepala memasuki rongga panggul pada ukuran yang terkecil, yaitu diameter sub oksipitobregmatika 9,5 cm dan sirkumferensia sub oksipitobregmatika (32 cm).
c.       Sampai di dasar panggul, kepala janin dalam keadaan fleksi maksimal.
Etiologi dari fleksi :
a.       Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pintu atas panggul, serviks, dinding panggul/dasar panggul.
b.       Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala akan menurun/menururt hokum Koppel.
3.       Putar paksi dalam
a.       Pemutaran dari bagian depan sedemmikian rupa sehingga abgian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah simfisis.
b.       Dalam hal mengadakan rotasi, ubun – ubun kecil akan berputar ke arah depan sampai dasar panggul, sehingga dasar panggul ubun – ubun kecil berada di bawah simfisis.
c.       Putar paksi dalam merupakan usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.
d.      Putar paksi dalam bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke hodge III, kadang – kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.
Sebab – sebab putar paksi dalam :
a.       Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala.
b.       Bagian terendah kepala mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genitalia antara muskulus levator ani kiri dan kanan.
c.       Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior.
d.      Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan ntra urine, disebabkan oleh his yang berulang – ulang sehingga kepala mengadakan rotasi.
4.       Ekstensi
Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun – ubun kecil di bawah simfisis, maka dengan suboksiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan atau terjadilah ekstensi.
Sebab ekstensi :
a.       Defleksi kepala / ekstensi dikarenakan sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
b.       Bila tidak terjadi ekstensi, kepala akan tertekan pada perineum dan menembusnya.
c.       Pola kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak ke bawah dan yang satunya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas, sehingga kekuatannya kea rah depan atas.
5.       Putar paksi luar
a.       Setelah kepala lahir, kepala anak memutar kembali kea rah punggung untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak atau untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
b.       Gerakan ini disebut juga putaran resusitasi atau putaran balasan.
c.       Selanjutnya putaran diteruskn hingga belakang kepala berhdapan dengan tuber ichisdicum sepihak.
d.      Gerakan selanjutnya, ukuran bahu/diameter bisacromial menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul.
Sebab – sebab putaran paksi luar :
Karena bahu di dalam rongga panggul menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dialuinya.
6.       Expulsi
    Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah simfisis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang, kemudian bahu depan menyusul, dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir








No comments:

Post a Comment