truth


counters

nama

Saturday 16 January 2016

ASI EKSKLUSIF

1.      Pengertian ASI eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskui, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih (Ambarwati, dkk 2010). 
2.      Manfaat Pemberian ASI
a.       Manfaat untuk bayi:
1)      ASI merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi.
2)      ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat antibody sehingga akan jarang sakit.
3)      ASI meningkatkan kecedasan.
4)      Dengan menyusui maka akan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan bayi.
5)      Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
6)      Melindungi anak dari serangan alergi.
7)      Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi lebih pandai.
8)      Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
9)      Menunjang perkembangan motorik sehingga akan lebih cepat bisa berjalan.
10)  Menunjang perkembangan kepribadian, dan kecerdasan emosional.
b.      Manfaat untuk ibu :
1)      Membantu ibu memulihkan diri dari proses persalinan.
2)      Membuat kontraksi rahim lebih cepat dan  memperlambat perdarahan.
3)      Ibur mengandung  yang menyusui kecil memungkinkan menjadi hamil dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan (kadar prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi).
4)      Ibu dapat mencurahkan kasih sayang sepenuhnya pada bayi dan membuat bayi merasa nyaman.
c.       Manfaat untuk keluarga:
1)      Aspek ekonomi
      ASI tidak perlu di beli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.
2)      Aspek psikologi
      Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
3)      Aspek kemudahan
      Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga btidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.
d.      Manfaat untuk negara:
1)      Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
2)      Menghemat devisa negara.
3)      Mengurangi subsisi untuk rumah sakit.
4)      Peningkatan kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
e.       Manfaat lain ASI
Beberapa manfaat lain ASI menurut Depkes RI (2001) lain :
1)      Perlindungan terhadap penyakit
      Penelitian menunjukkan, bayi akan diberi ASI secara khusus terlindungi dari serangan penyakit sistem pernapasan dan perencanaan. Hal itu disebabkan zatzat  kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. ASI juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri “menguntungkan” yang disebut “flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Penelitiaan lain membuktikan bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakitpenyakit  menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.
2)      Manfaat bagi bayi prematur
      Air susu ibu yang memiliki prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwan fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayibayi  prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.
3)      Mengurangi resiko penyakit jantung
      Pada ilmuan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang denganya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa diantara manfaat ASI bagi jantung.
4). Mengurangi resiko diabetes
Keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak.Lepihan dipercaya sebaga molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormonhormon  yang didapatkan bayi mengkonsumsi ASI mengurangi resiko penyakit-penyakiti seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis dua dan kekebalan terhadap insulin.
5).  Mengurangi resiko kanker
      Berdaraskan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan,terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan telah terbit, melidungi bayi kanker. Hal  ini telah diketahui,walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh selsel  tumor yang telah ditumbukan di dalam laboratorium tapak merusak sel yang sehat mana pun,para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.
6). Membantu perkembangan otak
      ASI peranan sangat penting dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang di beri susu buatan pabrik yang dilakukan oleh James  W. Anderson, seorang ahli dari Universitas Kentucky, membuktikan bahwa IQ bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka  daripada bayi lainnya. Bedasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga enam bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari delapan minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.


7)   Membantu pertumbuhan tulang
      Unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.
3.      Stadium ASI
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein lactose dan garamgaram organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan tambahan utama bagi bayi.
a.       Kolostrum
Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara mulai dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat. Kolostrum menurut cairan kental dengan warna kekuning kuningan yang lebih banyak mengandung protein, antibody ( sangat membantu untuk kondisi bayi yang sangat lemah), mineral dibandingkan dengan ASI yang matur, namun kandungan hidra arang dalam kolostrum lebih rendah dari ASI matur hal ini karena disebabkan aktivitas bayi pada tiga hari pertama masih sedikit dan tidak terlalu banyak memerlukan kalori. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
b.      Air Susu Transisi / Peralihan
ASI masa peralihan diproduksi pada hari keempat sampai kesepuluh. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrt arang semakin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang mulai aktif karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan.
c.       Air Susu Matur
Merupakan ASI yang disekresi pada hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah sesuai dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.
4.      Komposisi gizi dalam ASI
Asi mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandungenzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. Selain mengandung protein yang tinggi ASI memiliki perbandingan antara Whei dengan Casein yang sesuai untuk bayi.  Rasio Whei dengan merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkn dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey:Casein adalah 20:80, sehingga tidak mudah diserap.
      Komposisi gizi ASI diantaranya:                   
a.       Protein dalam ASI
1)      ASI mengandung alfa-laktalbumin baik untuk pencernaan bayi
2)      Asi mengandung asam amino esensil taurin yang tinggi yang pennting untuk pertumbuhan retina dan bilirubin.
3)      Asam amino sistin penting untuk pertumbuhan otaak
4)      Tirosin dan Fenilanin rendah baik untuk bayi
5)      Laktoferin berfungsi untuk mengangkut zat besi
6)      Lisozin merupak antibodi alami
b.      Karbohidrat dalam ASI
Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah Laktosa yang akan di ubah menjadi asam laktat, yang berfungsi :
1)      Penghambat pertumbuhan bakteri
2)      Mamacu mikroorganisme untuk memproduksi asam organik dan mensintesis vitamin.
3)      Selain laktosa juga terdapat glukosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosa ini penting untuk pertumbuhan otak dan medulla spinalis. Glukosamin memacu pertumbuhan laktobacilus bifidus yang sangat menguntungkan bayi.
c.       Lemak dalam ASI
Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan sumber asam lemak yang esensil. Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, Arachidonat Acid (AA), Decosahexanoic Acid (DHA), kolesterol merupkan bagian dari lemak yang penting yang meningkatkan pertumbuhan otak bayi.
d.      Mineral dalam ASI
1)      ASI mengandung mineral yang lengkap.
2)      Garam organic yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dan asam klorida, dan fosfat.
3)      Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil.
e.       Air dalam ASI
Kirakira  88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolic adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan merdakan rangsangan haus dan bayi.
f.       Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.
g.      Taurin, Arachidonat Acid (AA), Decosahexanoic Acid (DHA)
1)      Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menujukkan bshwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata. DHA dan AA adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.
2)      Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentukanya yaitu masing-masing dari Omega 3 dan Omega 6.
5.      Keunggulan ASI
                  Keunggulan menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.
a.       Aspek Gizi
Manfaat kolostrum
1)      Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama Immunologlobullin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
2)      Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum diberikan pada bayi.
3)      Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
4)      Mambantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
b.      Aspek Imunologik
1)      ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, dan bebas kontaminasi.
2)      Immunologlobullin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
3)      Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
4)      Lysosim , enzyme yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.
5)      Sel darh putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibody pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibody saluran pernafasan, dan Mammary Asociated  Lympocyte Tissue (MALT) antibody jaringan payudara ibu.
6)      Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
c.       Aspek Psikologik
1)      Rasa percaya diri ibu untuk menyusui, bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
2)      Interaksi ibu dan bayi, pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan bayi-bayi tersebut.
3)      Pengaruh kontak langsung ibu-bayi, ikatan kasih sayang        ibu–ibu terjadi karena berbagai rangsangan  seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi dalam rahim.
d.      Aspek Kecerdasan
1)       Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
2)      Penilaian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibnadingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
e.       Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
f.       Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
g.      Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL) (Anggraini, 2010).

6.   Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi  ASI meliputi :
1)      Kualitas dan Kuantitas Makanan Ibu
      Ibu dengan asupan makanan sehari-hari yang kurang, terutama sejak masa kehamilan dapat menyebabkan produksi ASI akan berkurang atau bahkan tidak keluar sehingga keadaan ini akan berpengaruh terhadap bayinya. Agar ASI yang diproduksi mencukupi kebutuhan bayi, perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas makanan ibu. Produksi asi rata-rata sehari adalah 800-850 ml dan mengandung 70 kalori/ml, untuk itu ibu perlu mengomsumsi makanan yang dapat mencukupi setiap komponen yang akan keluar bersama ASI.
2)      Hormonal
      ASI diproduksi sebagai hasil kerja hormon dan Refleks. Hormon tersebut telah bekerja sejak ibu dalam kondisi hamil. hormon yang berperan dalam proses menyusui adalah hormon prolagtin dan hormon oksitosin.
3)      Psikologi Dan Sosial
a)      Rasa percaya Diri Ibu
      Keberhasilan proses menyusui sangat tergantung pada adanya rasa percaya diri ibu bahwa ia mampu menyusui atau memproduksi ASI yang cukup untuk Bayinya.
b)      Kontak Langsung Ibu Bayi
      Ikatan kasih sayang ibu dan bayi terjadi oleh berbagai rangsangan, seperti sentuhan kulit dan mencium bau yang khas antara ibu dan bayi.
c)      Intraksi Ibu Bayi
      Sikap ibu dalam memberikan ASI kepada Bayi dan bagaimana bayi memberikan respon adalah suatu interaksi yang dapat menciptakan kasih sayang antara ibu dan bayi (sulistyoningsih, 2011).


7.    Tanda bayi cukup ASI
1)      Bayi berkemih 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda.
2)      Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan dengan bentuk “berbiji”.
3)      Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup.
4)      Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
5)      Payudara ibu terasa lunak dan kosong setiap kali selesai menyusui.
6)      Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu.
7)      Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI
8)      Bayi bertambah berat badanya.







No comments:

Post a Comment