1.
Pengertian
ASI eksklusif
ASI Eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan
padat seperti pisang, bubur susu, biskui, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6
bulan baru mulai diberikan Makanan Pendamping
ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
(Ambarwati, dkk 2010).
2.
Manfaat
Pemberian ASI
a.
Manfaat
untuk bayi:
1)
ASI
merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi.
2)
ASI dapat
meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat antibody
sehingga akan jarang sakit.
3)
ASI
meningkatkan kecedasan.
4)
Dengan
menyusui maka akan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan bayi.
5)
Sebagai
makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6
bulan.
6)
Melindungi
anak dari serangan alergi.
7)
Mengandung
asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi lebih pandai.
8)
Meningkatkan
daya penglihatan dan kepandaian berbicara.
9)
Menunjang
perkembangan motorik sehingga akan lebih cepat bisa berjalan.
10) Menunjang perkembangan kepribadian, dan kecerdasan emosional.
b.
Manfaat
untuk ibu :
1)
Membantu
ibu memulihkan diri dari proses persalinan.
2)
Membuat
kontraksi rahim lebih cepat dan
memperlambat perdarahan.
3)
Ibur
mengandung yang menyusui kecil
memungkinkan menjadi hamil dalam 6 bulan pertama sesudah melahirkan (kadar
prolaktin yang tinggi menekan hormon FSH dan ovulasi).
4)
Ibu dapat
mencurahkan kasih sayang sepenuhnya pada bayi dan membuat bayi merasa nyaman.
c.
Manfaat
untuk keluarga:
1)
Aspek
ekonomi
ASI tidak perlu di beli, sehingga dana
yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk
keperluan lain.
2)
Aspek
psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang,
sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan
keluarga.
3)
Aspek
kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat
diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga btidak perlu repot menyiapkan
air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang
lain.
d.
Manfaat
untuk negara:
1)
Menurunkan
angka kesakitan dan kematian bayi.
2)
Menghemat
devisa negara.
3)
Mengurangi
subsisi untuk rumah sakit.
4)
Peningkatan
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
e.
Manfaat
lain ASI
Beberapa manfaat lain ASI menurut
Depkes RI (2001) lain :
1)
Perlindungan
terhadap penyakit
Penelitian menunjukkan, bayi akan diberi
ASI secara khusus terlindungi dari serangan penyakit sistem pernapasan dan
perencanaan. Hal itu disebabkan zat–zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan
perlindungan langsung melawan serangan penyakit. ASI juga memberikan perlindungan
terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri
“menguntungkan” yang disebut “flora normal”. Keberadaan
bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya.
Penelitiaan lain membuktikan bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat
membentuk sistem kekebalan melawan penyakit–penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan
benar.
2)
Manfaat
bagi bayi prematur
Air susu ibu yang memiliki prematur
mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk
memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwan fungsi mata bayi
berkembang lebih baik pada bayi–bayi prematur yang diberi ASI dan mereka
memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu,
mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.
3)
Mengurangi
resiko penyakit jantung
Pada ilmuan Universitas Bristol mengungkap
bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya tekanan
darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok
peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan
oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan
dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih
kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam
lemak tak jenuh berantai panjang (yang
mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI
menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang
denganya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa
diantara manfaat ASI bagi jantung.
4). Mengurangi resiko diabetes
Keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang
memiliki peran utama dalam metabolisme lemak.Lepihan dipercaya sebaga molekul
penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut
pernyataan
Dr. Martin, hormon– hormon yang didapatkan bayi mengkonsumsi ASI
mengurangi resiko penyakit-penyakiti seperti kelebihan berat badan, diabetes
jenis dua dan kekebalan terhadap insulin.
5). Mengurangi resiko kanker
Berdaraskan hasil seluruh penelitian yang telah
dilakukan,terbukti bahwa ASI, yang
dibahas dalam ratusan tulisan telah terbit, melidungi
bayi kanker. Hal ini telah diketahui,walaupun
secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika
sebuah protein ASI membunuh sel–sel tumor yang telah ditumbukan di dalam
laboratorium tapak merusak sel yang sehat mana pun,para peneliti menyatakan
bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina
Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin
kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.
6). Membantu perkembangan otak
ASI peranan sangat penting dalam perkembangan otak karena gula
dan lemak yang dikandungnya. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi
ASI dengan bayi yang di beri susu buatan pabrik yang dilakukan oleh James W. Anderson, seorang ahli dari
Universitas Kentucky, membuktikan bahwa IQ bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5
angka daripada bayi lainnya. Bedasarkan
hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga enam bulan
bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari delapan
minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.
7) Membantu pertumbuhan tulang
Unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar
dalam perkembangan tulang-tulang bayi.
3.
Stadium
ASI
ASI adalah suatu emulsi
lemak dalam larutan protein lactose dan garam–garam organik
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan tambahan
utama bagi bayi.
a.
Kolostrum
Merupakan cairan yang
pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara mulai dari hari pertama sampai
hari ketiga atau keempat. Kolostrum menurut cairan kental dengan warna kekuning
kuningan yang lebih banyak mengandung protein, antibody ( sangat membantu untuk
kondisi bayi yang sangat lemah), mineral dibandingkan dengan ASI yang matur,
namun kandungan hidra arang dalam kolostrum lebih rendah dari ASI matur hal ini
karena disebabkan aktivitas bayi pada tiga hari pertama masih sedikit dan tidak
terlalu banyak memerlukan kalori. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus
bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi baru lahir segera
bersih dan siap menerima ASI.
b.
Air Susu
Transisi / Peralihan
ASI masa peralihan
diproduksi pada hari keempat sampai kesepuluh. Komposisi protein makin rendah,
sedangkan lemak dan hidrt arang semakin tinggi dan jumlah volume ASI semakin
meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktivitas bayi yang mulai aktif
karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan.
c.
Air Susu
Matur
Merupakan ASI yang
disekresi pada hari kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi
bayi yang terus berubah sesuai dengan perkembangan bayi sampai 6 bulan.
4.
Komposisi
gizi dalam ASI
Asi mudah dicerna, karena
selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandungenzim-enzim untuk
mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat
gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan bayi/anak. Selain mengandung protein yang tinggi ASI
memiliki perbandingan antara Whei dengan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan merupakan salah satu
keunggulan ASI dibandingkn dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak
yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap.
Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey:Casein adalah 20:80,
sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi gizi ASI diantaranya:
a.
Protein
dalam ASI
1)
ASI
mengandung alfa-laktalbumin baik untuk pencernaan bayi
2)
Asi
mengandung asam amino esensil taurin yang tinggi yang pennting untuk
pertumbuhan retina dan bilirubin.
3)
Asam
amino sistin penting untuk pertumbuhan otaak
4)
Tirosin
dan Fenilanin rendah baik untuk bayi
5)
Laktoferin
berfungsi untuk mengangkut zat besi
6)
Lisozin
merupak antibodi alami
b.
Karbohidrat
dalam ASI
Karbohidrat yang
utama terdapat dalam ASI adalah Laktosa yang akan di ubah menjadi asam laktat,
yang berfungsi :
1)
Penghambat
pertumbuhan bakteri
2)
Mamacu
mikroorganisme untuk memproduksi asam organik dan mensintesis vitamin.
3)
Selain
laktosa juga terdapat glukosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosa ini penting
untuk pertumbuhan otak dan medulla spinalis. Glukosamin memacu pertumbuhan
laktobacilus bifidus yang sangat menguntungkan bayi.
c.
Lemak
dalam ASI
Keadaan lemak dalam
ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut
dalam lemak (A, D, E, dan K) dan sumber asam lemak yang esensil. Selain jumlahnya
yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel
jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup
tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, Arachidonat Acid (AA), Decosahexanoic
Acid (DHA), kolesterol merupkan bagian dari lemak yang penting yang
meningkatkan pertumbuhan otak bayi.
d.
Mineral
dalam ASI
1)
ASI
mengandung mineral yang lengkap.
2)
Garam
organic yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium
dan asam klorida, dan fosfat.
3)
Zat besi
dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil.
e.
Air dalam
ASI
Kira–kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna
untuk melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya. ASI merupakan sumber air
yang secara metabolic adalah aman. Air yang relatif
tinggi dalam ASI ini akan merdakan rangsangan haus dan bayi.
f.
Vitamin
dalam ASI
Vitamin dalam ASI
dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu
ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk
vitamin K.
g.
Taurin, Arachidonat
Acid (AA), Decosahexanoic Acid (DHA)
1)
Taurin
adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai
neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
Percobaan pada binatang menujukkan bshwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata. DHA dan AA adalah asam lemak tak jenuh
rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal.
2)
Jumlah
DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan
anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari
substansi pembentukanya yaitu masing-masing dari Omega 3 dan Omega 6.
5.
Keunggulan
ASI
Keunggulan menyusui dapat dilihat
dari beberapa aspek yaitu aspek
gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis,
ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.
a. Aspek Gizi
Manfaat kolostrum
1) Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama Immunologlobullin
A (IgA)
untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
2) Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari
hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum diberikan pada
bayi.
3) Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan
mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi
bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
4) Mambantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama
berwarna hitam kehijauan.
b. Aspek Imunologik
1) ASI mengandung zat anti infeksi, bersih, dan bebas kontaminasi.
2) Immunologlobullin A
(IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA tidak
diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E. coli dan berbagai virus
pada saluran pencernaan.
3) Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat
kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
4) Lysosim , enzyme yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli
dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari
pada susu sapi.
5) Sel darh putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000
sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibody pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue
(GALT) antibody saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibody jaringan
payudara ibu.
6) Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen,
menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga
keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang
merugikan.
c. Aspek Psikologik
1) Rasa percaya diri ibu untuk menyusui, bahwa
ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui
dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan
produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan
produksi ASI.
2) Interaksi ibu dan bayi, pertumbuhan
dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan bayi-bayi tersebut.
3) Pengaruh kontak langsung ibu-bayi, ikatan
kasih sayang ibu–ibu terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin
contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan
tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi dalam
rahim.
d. Aspek Kecerdasan
1) Interaksi ibu-bayi dan
kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf
otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
2) Penilaian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI
memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih
tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun,
dibnadingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
e. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap
dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
f. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan
menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
g. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang
secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL) (Anggraini, 2010).
6. Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi ASI meliputi :
1) Kualitas dan Kuantitas Makanan Ibu
Ibu
dengan asupan makanan sehari-hari yang kurang, terutama sejak masa kehamilan
dapat menyebabkan produksi ASI akan berkurang atau bahkan tidak keluar sehingga
keadaan ini akan berpengaruh terhadap bayinya. Agar ASI yang diproduksi
mencukupi kebutuhan bayi, perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas makanan
ibu. Produksi asi rata-rata sehari adalah 800-850 ml dan mengandung 70
kalori/ml, untuk itu ibu perlu mengomsumsi makanan yang dapat mencukupi setiap
komponen yang akan keluar bersama ASI.
2) Hormonal
ASI
diproduksi sebagai hasil kerja hormon dan Refleks. Hormon tersebut telah
bekerja sejak ibu dalam kondisi hamil. hormon yang berperan dalam proses
menyusui adalah hormon prolagtin dan hormon oksitosin.
3) Psikologi Dan Sosial
a) Rasa percaya Diri Ibu
Keberhasilan
proses menyusui sangat tergantung pada adanya rasa percaya diri ibu bahwa ia
mampu menyusui atau memproduksi ASI yang cukup untuk Bayinya.
b) Kontak Langsung Ibu Bayi
Ikatan
kasih sayang ibu dan bayi terjadi oleh berbagai rangsangan, seperti sentuhan
kulit dan mencium bau yang khas antara ibu dan bayi.
c) Intraksi Ibu Bayi
Sikap
ibu dalam memberikan ASI kepada Bayi dan bagaimana bayi memberikan respon
adalah suatu interaksi yang dapat menciptakan kasih sayang antara ibu dan bayi
(sulistyoningsih, 2011).
7. Tanda
bayi cukup ASI
1) Bayi berkemih 6 kali dalam 24 jam dan warnanya jernih sampai kuning muda.
2) Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan dengan bentuk “berbiji”.
3) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup.
4) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
5) Payudara ibu terasa lunak dan kosong setiap kali selesai menyusui.
6) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai
menyusu.
7) Ibu
dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan ASI
8) Bayi
bertambah berat badanya.
No comments:
Post a Comment