A.
Personal
Hygiene
1.
Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani
yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan
perorangan adalah cara perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya.
Seseorang tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi kondisi
fisik atau keadaan emosional klien (Pradjawanto,2009).
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis (Potter, 2006).
2.
Tujuan
Perawatan Personal Hygiene
a.
Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
b.
Memelihara
kebersihan diri seseorang
c.
Memperbaiki
personal hygiene yang kurang
d.
Pencegahan
penyakit
e.
Meningkatkan
kepercayaan diri seseorang
f.
Menciptakan
keindahan
3.
Tehnik
dan cara personal hygiene
Menurut Bahari (2012) cara
menjaga dan mnemelihara kebersihan agar terhindar dan tidak terkena infeksi dan
timbulnya keputihan adalah sebagai berikut:
a.
Selalu
menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin.
Rambut vagina atau pubis yang terlampau
tebal dapat menjadi tempat sembunyi kuman jadi, jangan lupa menggunting atau
membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah
menyerap.
b.
Biasakan
untuk membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan
kebelakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi. Jangan lupa
untuk tetap menjaga vagina dalam keadaan kering.
c.
Hindari
suasana vagina yang lembab berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah,
jarang diganti, dan tidak menyerap keringat. Pemakaian celana jins terlalu
ketat juga menimbulkan kelembaban daerah vagina. Ganti tampon dan panty
liner pada waktunya.
d.
Perhatikan
kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih.
Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, dan bibir kloset dengan antiseptic
untuk menghindari menjamurnya kuman.
e.
Hindari
terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu
toilet, karena ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
f.
Selama
haid gantilah pembalut sesering mungkin, minimal 2x sehari, meskipun jumlah
darah sedikit. Karena jika terlalu lama bisa tumbuh bakteri-bakteri yang akan
menimbulkan infeksi.
g.
Cairan
antiseptic pembilas vagina sebaiknya di gunakan apabila perlu yaitu mulai
terasa terjadinya keputihan yang abnormal atau jika disarankan dokter.
4.
Menurut
Potter (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi praktik hygiene adalah :
a.
Citra
tubuh
Penampilan umum klien dapat
menggambarkan pentingnya hygiene
pada orang tersebut.Citra tubuh merupakan konsep subjektif sesorang tentang
penampilan fisiknya.Jika seorang klien rapi sekali maka perawat
mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan perawatan dan
berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan
perawatan higienis.
b.
Praktik
sosial
Remaja
dapat lebih perhatian pada hygiene
seperti peningkatan ketertarikan mereka pada teman kencannya.Selanjutnya dalam
kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan orang mengenai
penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam mempertahankan hygiene yang adekuat.
c.
Status
sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang
mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan.Dalam
lingkungan rumah ada kebutuhan untuk menambah alat-alat yang membantu klien
dalam keadaan yang aman.
d.
Pengetahuan
Pengetahuan
tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi
praktik hygiene. Seringkali pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
mendorong klien untuk meningkatkan hygiennya.
e.
Kebudayaan
Kepercayaan
kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan higienis. Orang dari
latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda.
f.
Pilihan
Pribadi
Setiap
klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut.Klien memilih produk yang berbeda
(misalnya sabun, shampoo, deodorant, pembalut, pasta gigi) menurut pilihan dan
kebutuhan pribadi.Klien juga memiliki pilihan mengenai bagaimana melakukan hygiene.
g.
Kondisi
fisik
Orang
yang menderita penyakit tertentu atau yang menjalani operasi seringkali
kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
No comments:
Post a Comment