truth


counters

nama

Saturday 16 January 2016

Personal Hygiene

A.    Personal   Hygiene
1.      Pengertian
                  Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan  hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya. Seseorang tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien (Pradjawanto,2009).
                  Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis    (Potter, 2006).
2.      Tujuan Perawatan Personal Hygiene
a.       Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b.      Memelihara kebersihan diri seseorang
c.       Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d.      Pencegahan penyakit
e.       Meningkatkan kepercayaan diri seseorang
f.       Menciptakan keindahan
 


3.      Tehnik dan cara personal hygiene
                  Menurut Bahari (2012) cara menjaga dan mnemelihara kebersihan agar terhindar dan tidak terkena infeksi dan timbulnya keputihan adalah sebagai berikut:
a.       Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin.
      Rambut vagina atau pubis yang terlampau tebal dapat menjadi tempat sembunyi kuman jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
b.      Biasakan untuk membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan kebelakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi. Jangan lupa untuk tetap menjaga vagina dalam keadaan kering.
c.       Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah, jarang diganti, dan tidak menyerap keringat. Pemakaian celana jins terlalu ketat juga menimbulkan kelembaban daerah vagina. Ganti tampon dan panty liner pada waktunya.
d.      Perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, dan bibir kloset dengan antiseptic untuk menghindari menjamurnya kuman.
e.       Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet, karena ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
f.       Selama haid gantilah pembalut sesering mungkin, minimal 2x sehari, meskipun jumlah darah sedikit. Karena jika terlalu lama bisa tumbuh bakteri-bakteri yang akan menimbulkan infeksi.
g.      Cairan antiseptic pembilas vagina sebaiknya di gunakan apabila perlu yaitu mulai terasa terjadinya keputihan yang abnormal atau jika disarankan dokter.
4.      Menurut Potter (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi praktik  hygiene adalah :
a.       Citra tubuh
                  Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya  hygiene pada orang tersebut.Citra tubuh merupakan konsep subjektif sesorang tentang penampilan fisiknya.Jika seorang klien rapi sekali maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan perawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan perawatan higienis.
b.      Praktik sosial
                  Remaja dapat lebih perhatian pada  hygiene seperti peningkatan ketertarikan mereka pada teman kencannya.Selanjutnya dalam kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan orang mengenai penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam mempertahankan  hygiene yang adekuat.

c.       Status sosial ekonomi
                  Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan.Dalam lingkungan rumah ada kebutuhan untuk menambah alat-alat yang membantu klien dalam keadaan yang aman.
d.      Pengetahuan
                  Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Seringkali pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiennya.
e.       Kebudayaan
                  Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan higienis. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda.
f.       Pilihan Pribadi
                        Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut.Klien memilih produk yang berbeda (misalnya sabun, shampoo, deodorant, pembalut, pasta gigi) menurut pilihan dan kebutuhan pribadi.Klien juga memiliki pilihan mengenai bagaimana melakukan  hygiene.
g.      Kondisi fisik

                  Orang yang menderita penyakit tertentu atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan  hygiene pribadi.



No comments:

Post a Comment