truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

contoh LP pertolongan persalinan kala II

Nama Mahasiswa         :
NIM                             :
Mata Kuliah                 : Asuhan Kebidanan Persalinan
Jenis Kompetensi         : Asuhan Kebidanan Persalinan
Perasat                         : Pertolongan persalinan Kala II
Semester/Kelompok     :       /
A.  Latar Belakang  (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari aspek  fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dari mulai adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dengan keluarganya, sangat penting untuk di ingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun dengan demikian, potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi sepanjang proses melahirkan. Dukungan terus menerus dan pelaksanaan yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan menyenangkan.
   Wanita mungkin memerlukan bantuan dalam mengatur pernafasaan dan dalam mengefektifkan penggunaan upaya dorongan alaminya. Wanita perlu di pimpin untuk bernafas pendek dan cepat, jika ia merasa ingin mau mendorong. Lesser dan keane dalam buku varney, 2002 menyatakan kebutuhan ibu saat bersalin adalah: perawataan tubuh, pendamping oleh keluarga, bebas dari rasa nyeri persalinan, penghormatan akan budaya, informasi diri dan janinnya, asuhan tubuh artinya metode seutuhnya oleh pendamping persalinan.
Pengeluaran di mulai serviks telah membuka lengkap dan berlanjut hingga bayi lahir. Waktu kala II pada persalinan spontan  tanpa komplikasi adalah sekitar 40 menit pada primigravida dan 15 menit pada wanita multipara, bayi yang gagal lahir pada batas waktu ini tidak harus mengindikasikan persalinan operatif, tetapi tentu memerlukan penilaian ulang situasi dalam hal posisi  dan  ukuran bayi dalam hubungannya dengan panggul.




B.   Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)

1.      Membantu ibu untuk melahirkan bayi dengan normal dan sehat.
2.      Mengurangi nyeri saat persalinan.


C.  Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)

1.      Ibu hamil dengan kehamilan normal.
2.      Ibu yang tidak ada penyulit dan komplikasi.
3.      Ibu hamil dengan persalinan normal.

D.  Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)

1.      Ibu dengan kehamilan presentasi bokong
2.      Ibu dengan eklamsi
3.      Kehamilan ganda
4.      Ibu dengan panggul yang sempit
5.      Bayi besar
6.      Ibu dengan riwayat penyakit jantung, asma, dan anemia.

E.   Persiapan Alat& Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
1.      Persiapan APD :
a.       Clemek
b.      Masker
c.       Sepatu But
d.      Kaca mata
e.       Tutup kepala
f.       Handscoon
2.      Persiapan pemeriksaan TTV dan DJJ :
a.       Tensi
b.      Stetoskop
c.       Termometer
d.      Linex/Dopler/monoskop
e.       Jam
3.      Persiapan Ibu :
a.       Slimut
b.      2 Handuk bersih
c.       Baju Ibu
d.      Pembalut
4.      Persiapan untuk bayi :
a.       Topi bayi
b.      Gedong
c.       Baju bayi
d.      Handuk
e.       Persiapan alat resusitasi bayi
f.       Imunisasi hepatitis Hb0
g.      Saleb mata bayi
h.      Timbangan bayi
i.        Pengukur panjang bayi
j.        Metlin
5.      Partus set, yang terdiri dari :
a.       Duk steril
b.      Kassa
c.       Kateter
d.      Gunting setengah koker
e.       Gunting tali pusat
f.       Gunting episiotomi
g.      2 klem ateri
h.      Handscoon kecil
i.        Handscoon panjang
6.      Kom sedang
7.      Bengkok
8.      Korentang
9.      Spuit steril
10.  Oksitosin
11.  Lidokain
12.  Larutan clorin dan DTT
13.  Persiapan alat untuk heating, jika di perlukan(Handscoon,Nallfulder,Pinset,gunting benang,jarum,benang, dll)
14.  Tempat sampah basah dan kering
15.  Flabot infus yang sudah di lubangi, untuk tempat sampah
16.  2 Waslap
17.  Kapas
18.  Tempat cuci tangan
19.  Lampu sorot



F.        Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
1.      Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan di lakukan
3.      Menjaga privacy pada klien
4.      Mengenakan APD (Celemek,topi,kacamata,masker,dan alas kaki tertutup)
5.      Mencuci tangan menggunakan 7 langkah
6.      Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di atas perut ibu
7.      Meletakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
8.      Membuka tutup partus set dan memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan
9.      Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
10.  Menahan perineum. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm maka lindungi perineum dengan tangan kanan yang di lapisi dengan kain bersih dan kering.
11.  Melahirkan kepala bayi. Tangan kiri berada di vertek untuk mencegah defleksi maksimal dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran secara perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.
12.  Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
13.  Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
14.  Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang bipariental dan menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
15.  Melahirkan bahu depan. Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan lahir
16.  Melahirkan bahu belakang. Menggerakkan kearah atas dan distal sampai bahu belakang lahir.
17.  Sangga. Memindahkan tangan kanan untuk menyangga samping lateral tubuh bayi
18.  Susur. Memindahkan tangan kiri untuk menyusur pada lengan bayi, dada dan punggung serta bokong, sampai kedua kaki, di lanjutkan dengan memegang kedua mata kaki
 ( masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan  ibu jari dan jari-jari lainnya)
19.  Menilai bayi. Memposisikan kepala bayi 15° lebih rendah dari badan bayi untuk menilai bayi (apakah bayi menangis,warna kulit,bayi bergerak aktif),dengan cara memegang bayi, tangan kiri di antara kedua kaki bayi dan tangan anan memegang kepala bayi.
20.  Meletakkan bayi di atas perut ibu dan menutupi bayi dengan handuk kering
21.  Membereskan alat-alat dan memasukkan dalam larutan clorin 0,5% membuang sampah dan membersihkan tempat tidur (dekontaminasi)
22.  Membersihkan dan memposisikan ibu dengan meluruskan kaki, menutup bagian genital dengan kain bersih
23.  Membersihkan celemek dengan menyemprotkan larutan klorin dan membersihkan dengan waslap
24.  Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5 % dan lepas handscoen dalam keadaan terbalik
25.  Mencuci tangan dan melepas APD
26.  Mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik


G.      Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test




H.      Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2


3.      Tri Wijayanti, Irfana.Standar asuhan kebidanan persalinan. Pati. 2015















No comments:

Post a Comment