SOAL:
1. Sebutkan
pengertian resusitasi ?
2. Sebutkan
tujuan resusitasi ?
3. Bagaimana
tanda-tanda dilakukannya resusitasi ?
4. Bagaimana
kondisi yang memerlukan resusitasi ?
5. Hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan dalam tindakan resusitasi ?
6. Sebutkan
persiapan resusitasi ?
7. Sebutkan Langkah-langkah resusitasi!
JAWAB
1.
Resusitasi adalah usaha
dalam memberikan ventilasi yang adekuat , pemberian oksigen dan curah jantung
yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat – alatvital
lainnya. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002). Pengertian dari
kamus kedokteran edisi 2000 resusitasi adalah pernafasan dengan menerapkan
masase jantung dan pernafasan buatan.
2. Tujuan
resusitasi :
a. Memberikan
ventilasi yang adekuat
b. Membatasi
kerusakan serebi
c. Pemberian
oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak ,
jantung dan alat – alat vital lainnya
d. Untuk
memulai atau mempertahankan ekstra uteri
e. Merangsang
bayi untuk bernafas
f. Memulihkan
pernapasan bayi baru lahir
g. Melindungi
otak secara manual dari kekurangan oksigen
3. Tanda
– tanda dilakukannya resusitasi :(JNPK-KR,2008)
Memutuskan bayi perlu
resusitasi jika:
a. Bayi
tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap/ tidak bernapas dan atau tonus otot
bayi tidak baik.
b. Air
ketuban bercampur mekonium.
c. Penilaian
ini menjadi dasar keputusan apakah bayi perlu resusitasi.
1) Pernafasan
Apabila
penilaian pernafasan menunjukkan bahwa
bayi tidak bernafas atau megap-megap, pernafasan tidak adekuat. Lihat gerakan
dada naik turun , frekuensi dan dalamnya pernafasan selama 1 menit.
2) Denyut
jantung – frekuensi
Apabila
penilaian denyut jantung menunjukkan bahwa denyut jantung bayi tidak ada atau
lemah, <100 denyut per menit.
3) Warna
kulit
Apabila
penilaian warna kulit menunjukkan bahwa warna kulit biru smpai pucat atau
tungkai biru.
4) Tonus
otot
Apabila
penilaian tonus otot lunglai atau sedikit fleksi
5) Iritabilitas
Refleks
Apabila
penilaian iritabilitas refleks nol, meringis atau bersin.
4. Kondisi
yang memerlukan tindakan resusitasi (JNPK-KR, 2008)
a. Keadaan
Ibu
Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan aliran
darah ibu melalui plasenta berkurang,sehingga aliran oksigen ke janin
berkurang, akibatnya terjadi gawat janin. Hal ini dapat menyebabkan asfiksia
BBL.
1) Preeklampsia
dan eklampsia
2) Perdarahan
abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
3) Partus
lama atau partus macet
4) Demam
selama persalinan
5) Infeksi
berat (malaria,sifilis,TBC,HIV)
6) Kehamilan
Post Matur (sesudah 42 minggu kehamilan)
b. Keadaan
Tali Pusat
Keadaan berikut ini berakibat penurunan aliran darah
dan oksigen melalui tali pusat ke bayi, sehingga bayi mungkin mengalami
asfiksia:
1) Lilitan
tali pusat
2) Tali
pusat pendek
3) Simpul
tali pusat
4) Prolapsus
tali pusat
c. Keadaan
Bayi
Ada keadaan berikut, bayi mungkin mengalami asfiksia
walaupun tanpa didahului tanda gawat janin:
1) Bayi
premature (sebelum 37 minggu kehamilan)
2) Persalinan
sulit (letak sungsang,bayi kembar,distosia bahu,ekstraksi vakum,forcep)
3) Kelainan
congenital
4) Air
ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
5) Sumbatan
jalan nafas : akibat lendir / darah / mekonium, atau akibat lidah yang jatuh ke
posterior.
6) Kondisi
depresi pernafasan akibat obat – obatan yang diberikan kepada ibu , misalnya
obat anestetik , analgetik lokal , narkotik , diazepam , magnesium sulfat
7) Kerusakan
neorologis
8) Kelainan
atau kerusakan saluran nafas atau kardiovaskuler atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan – kelainan
kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan / sirkulasi
9) Syok
hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan
5. Hal
– hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan resusitasi
a. Tenaga
yang terampil, tim kerja yang baik
b. Menjaga
bayi tetap hangat selama resusitasi
c. Tempat
resusitasi harus datar, rata, keras, bersih, dan kering.
d. Pemahaman
tentang penilaian terhadap keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung dan warna
kulit)
e. Pemahaman
tentang fisiologis dasar pernafasan, kardiovaskuler, serta proses asfiksia yang
agresif
f. Kelengkapan
peralatan resusitasi
g. Obat-obat
dan cairan yang diperlukan
6. Persiapan
Resusitasi (JNPK-KR,2008)
Bidan harus siap
melakukan resusitasi BBL pada setiap menolong persalinan. Tanpa persiapan kita
akan kehilangan waktu yang sangat berharga. Walau hanya beberapa menit bila BBL
tidak segera bernapas, bayi dapat menderita kerusakan otak atau meninggal. Persiapan
yang diperlukan adalah persiapan keluarga,tempat,alat untuk resusitasi dan
persiapan diri (bidan).
a. Persiapan
keluarga
Sebelum menolong
persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi pada ibu dan bayi dan persiapan persalinan.
b. Persiapan
tempat resusitasi
Persiapan yang
diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi:
1) Gunakan
ruangan yang hangat dan terang.
2) Tempat
resusitasi hendaknya datar,rata,keras,bersih,kering dan hangat misalnya;
meja,dipan atau diatas lantai beralas tikar. Sebaiknya dekat pemancar panas dan
tidak berangin (jendela atau pintu yang
terbuka).
Keterangan:
-
Ruangan yang hangat
akan mencegah bayi hipotermi.
-
Tempat resusitasi yang
rata diperlukan untuk kemudahan pengaturan posisi kepala bayi.
-
Untuk sumber pemancar
panas gunakan lampu 60 watt atau lampu petromak. Nyalakan lampu menjelang
persalinan.
c. Persiapan
Alat Resusitasi
1) Kain
ke-1: untuk mengeringkan bayi
2) Kain
ke-2: untuk menyelimuti bayi
3) Kain
ke-3: untuk ganjal bahu bayi
4) Alat
pengisap lender DeLee atau bola karet
5) Tabung
dan sungkup/Balon dan Sungkup
6) Kotak
alat resusitasi
7) Sarung
tangan
8) Jam
atau pencatat waktu
9) Lampu
sorot
10) Spuit
dan medikmentosa adrenalin
Keterangan:
Kain yang
digunakan sebaiknya bersih,kering,hangat dan dapat menyerap cairan misalnya
handuk,kain flannel dll. Kalau tidak ada gunakan kain panjang atau sarung.
Kain ke-3 untuk
ganjal bahu. Ganjal bahu bias dibuat dari kain (kaos,selendang,handuk kecil),
digulung setinggi 3 cm dan bias disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi
agar sedikit tengadah.
d. Persiapan
diri
Lindungi dari
kemungkinan infeksi dengan cara:
1)
Memakai alat pelindung
diri pada persalinan (celemek plastic, masker,penutup kepala,kaca mata, sepatu
tertutup)
2)
Lepaskan
perhiasan,cincin,jam tangan sebelum cuci tangan
3)
Cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun atau dengan campuran alcohol dan gliserin
4)
Keringkan dengan
kain/tisu bersih
5)
Selanjutnya gunakan
sarung tangan sebelum menolong persalinan
7. Resusitasi BBL
1.
Menyambut dengan sopan
dan ramah serta memposisikan klien
2.
Memperkenalkan diri
pada klien
3.
Merespon terhadap
reaksi klien
4.
Memberikan rasa empati
kepada klien
5.
Percaya diri
6.
Menjaga Privacy pasien
7.
Menjelaskan keadaan
pasien
8.
Menjelaskan tujuan/prosedur
tindakan yang akan dilakukan dan meminta informed consent
9.
Memakai APD (clemek,
topi, masker, dan alas kaki)
10.
Mencuci tangan 7
langkah
11.
Memakai sarung tangan pendek
pada kedua tangan
LANGKAH AWAL RESUSITASI
12.
Meletakan bayi dibawah
radiant warmer (lampu penghangat)
13.
Mengeringkan tubuh bayi
dengan handuk bersih dan kering
14.
Memposisikan bayi
dengan kepala ekstensi kebelakang dengan cara menganjal bahu atas bayi setinggi
2-3 cm
15.
Membersihkan jalan
nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian hidung menggunakan
penghisap lendir De lee
16.
Memberikan rangsangan
taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung bayi
17. Melakukan
penilaian terhadap keadaan bayi (Pernafasan, denyut jantung, warna kulit)
VENTILASI
TEKANAN POSITIF (VTP)
Apabila
denyut jantung bayi <100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
18.
Mengecek kembali posisi
bayi
19.
Memilih sungkup yang
tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga menutupi dagu, mulut dan
hidung
20.
Memastikan sungkup
menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
21.
Meremas kantong hanya
menggunkan jari-jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (bayi cukup bulan
:30-40 CmH2O, bayi kurang bulan :20-25
CmH2O)
22.
Mengecek perlekatan
sungkup pada wajah ,jika dada mengembang berati posisi sungkup sudah benar dan
jika dada tidak mengembang , mengatur kembali posisi kepala dan sungkup , lalu
mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar
23.
Melakukan ventilasi
selama 30 detik
24.
Menilai kembali keadaan
bayi (denyut jantung , menangis, dan warna kulit)
25.
Melakukan kompresi dada
dengan cara meletakan kedua ibu jari di 1/3 os sternum bagian bagian bawah dan
jari lain melingkar di punggung
26.
Melakukan RJP dengan
rasio 3:1(3 kali kompresi dada dan 1 kali ventilasi) dilakukan selama 30 detik
minimal 3 0rang .
27. Menilai
ulang keadaan bayi (pernafasan , denyut jantung , warna kulit )
PEMBERIAN
MEDIKAMENTOSA
Bila
denyut jantung <100x/menit berikan injeksi adrenalin 0,01-0,03mg IV
28.
Memberikan injeksi
adrenalin 0,01-0,03mg/kg BB secara IV melalui vena umbilical
29.
Menilai kembali kondisi
pernafasan ,denyut jantung ,dan warna kulit bayi
30.
Alat- alat dibereskan
direndam dalam larutan klorin 0,5%
31. Mencuci
tangan kedalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik
No comments:
Post a Comment