truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

soal sederhana seputar resusitasi

SOAL:
1.      Sebutkan pengertian resusitasi ?
2.      Sebutkan tujuan resusitasi ?
3.      Bagaimana tanda-tanda dilakukannya resusitasi ?
4.      Bagaimana kondisi yang memerlukan resusitasi ?
5.      Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam tindakan resusitasi ?

6.      Sebutkan persiapan resusitasi ?
7.  Sebutkan Langkah-langkah resusitasi!

JAWAB
1.      Resusitasi adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat , pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat – alatvital lainnya. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002). Pengertian dari kamus kedokteran edisi 2000 resusitasi adalah pernafasan dengan menerapkan masase jantung dan pernafasan buatan.

2.      Tujuan resusitasi :
a.       Memberikan ventilasi yang adekuat
b.      Membatasi kerusakan serebi
c.       Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak , jantung dan alat – alat vital lainnya
d.      Untuk memulai atau mempertahankan ekstra uteri
e.       Merangsang bayi untuk bernafas
f.       Memulihkan pernapasan bayi baru lahir
g.      Melindungi otak secara manual dari kekurangan oksigen

3.      Tanda – tanda dilakukannya resusitasi :(JNPK-KR,2008)
Memutuskan bayi perlu resusitasi jika:
a.       Bayi tidak cukup bulan dan atau bayi megap-megap/ tidak bernapas dan atau tonus otot bayi tidak baik.
b.      Air ketuban bercampur mekonium.
c.       Penilaian ini menjadi dasar keputusan apakah bayi perlu resusitasi.
1)      Pernafasan
Apabila penilaian  pernafasan menunjukkan bahwa bayi tidak bernafas atau megap-megap, pernafasan tidak adekuat. Lihat gerakan dada naik turun , frekuensi dan dalamnya pernafasan selama 1 menit.
2)      Denyut jantung – frekuensi
Apabila penilaian denyut jantung menunjukkan bahwa denyut jantung bayi tidak ada atau lemah, <100 denyut per menit.


3)      Warna kulit
Apabila penilaian warna kulit menunjukkan bahwa warna kulit biru smpai pucat atau tungkai biru.
4)      Tonus otot
Apabila penilaian tonus otot lunglai atau sedikit fleksi
5)      Iritabilitas Refleks
Apabila penilaian iritabilitas refleks nol, meringis atau bersin.

4.      Kondisi yang memerlukan tindakan resusitasi (JNPK-KR, 2008)
a.       Keadaan Ibu
Beberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui plasenta berkurang,sehingga aliran oksigen ke janin berkurang, akibatnya terjadi gawat janin. Hal ini dapat menyebabkan asfiksia BBL.
1)      Preeklampsia dan eklampsia
2)      Perdarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
3)      Partus lama atau partus macet
4)      Demam selama persalinan
5)      Infeksi berat (malaria,sifilis,TBC,HIV)
6)      Kehamilan Post Matur (sesudah 42 minggu kehamilan)

b.      Keadaan Tali Pusat
Keadaan berikut ini berakibat penurunan aliran darah dan oksigen melalui tali pusat ke bayi, sehingga bayi mungkin mengalami asfiksia:
1)      Lilitan tali pusat
2)      Tali pusat pendek
3)      Simpul tali pusat
4)      Prolapsus tali pusat

c.       Keadaan Bayi
Ada keadaan berikut, bayi mungkin mengalami asfiksia walaupun tanpa didahului tanda gawat janin:
1)      Bayi premature (sebelum 37 minggu kehamilan)
2)      Persalinan sulit (letak sungsang,bayi kembar,distosia bahu,ekstraksi vakum,forcep)
3)      Kelainan congenital
4)      Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan)
5)      Sumbatan jalan nafas : akibat lendir / darah / mekonium, atau akibat lidah yang jatuh ke posterior.
6)      Kondisi depresi pernafasan akibat obat – obatan yang diberikan kepada ibu , misalnya obat anestetik , analgetik lokal , narkotik , diazepam , magnesium sulfat
7)      Kerusakan neorologis
8)      Kelainan atau kerusakan saluran nafas atau kardiovaskuler atau susunan saraf  pusat, dan / atau kelainan – kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan / sirkulasi
9)      Syok hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan

5.      Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan resusitasi
a.       Tenaga yang terampil, tim kerja yang baik
b.      Menjaga bayi tetap hangat selama resusitasi
c.       Tempat resusitasi harus datar, rata, keras, bersih, dan kering.
d.      Pemahaman tentang penilaian terhadap keadaan bayi (pernafasan, denyut jantung dan warna kulit)
e.       Pemahaman tentang fisiologis dasar pernafasan, kardiovaskuler, serta proses asfiksia yang agresif
f.       Kelengkapan peralatan resusitasi
g.      Obat-obat dan cairan yang diperlukan

6.      Persiapan Resusitasi (JNPK-KR,2008)
Bidan harus siap melakukan resusitasi BBL pada setiap menolong persalinan. Tanpa persiapan kita akan kehilangan waktu yang sangat berharga. Walau hanya beberapa menit bila BBL tidak segera bernapas, bayi dapat menderita kerusakan otak atau meninggal. Persiapan yang diperlukan adalah persiapan keluarga,tempat,alat untuk resusitasi dan persiapan diri (bidan).
a.       Persiapan keluarga
Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada ibu dan bayi dan persiapan persalinan.
b.      Persiapan tempat resusitasi
Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi:
1)      Gunakan ruangan yang hangat dan terang.
2)      Tempat resusitasi hendaknya datar,rata,keras,bersih,kering dan hangat misalnya; meja,dipan atau diatas lantai beralas tikar. Sebaiknya dekat pemancar panas dan tidak berangin  (jendela atau pintu yang terbuka).

Keterangan:
-          Ruangan yang hangat akan mencegah bayi hipotermi.
-          Tempat resusitasi yang rata diperlukan untuk kemudahan pengaturan posisi kepala bayi.
-          Untuk sumber pemancar panas gunakan lampu 60 watt atau lampu petromak. Nyalakan lampu menjelang persalinan.
c.       Persiapan Alat Resusitasi
1)      Kain ke-1: untuk mengeringkan bayi
2)      Kain ke-2: untuk menyelimuti bayi
3)      Kain ke-3: untuk ganjal bahu bayi
4)      Alat pengisap lender DeLee atau bola karet
5)      Tabung dan sungkup/Balon dan Sungkup
6)      Kotak alat resusitasi
7)      Sarung tangan
8)      Jam atau pencatat waktu
9)      Lampu sorot
10)  Spuit dan medikmentosa adrenalin

Keterangan:
Kain yang digunakan sebaiknya bersih,kering,hangat dan dapat menyerap cairan misalnya handuk,kain flannel dll. Kalau tidak ada gunakan kain panjang atau sarung.
Kain ke-3 untuk ganjal bahu. Ganjal bahu bias dibuat dari kain (kaos,selendang,handuk kecil), digulung setinggi 3 cm dan bias disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi agar sedikit tengadah.
d.      Persiapan diri
Lindungi dari kemungkinan infeksi dengan cara:
1)         Memakai alat pelindung diri pada persalinan (celemek plastic, masker,penutup kepala,kaca mata, sepatu tertutup)
2)         Lepaskan perhiasan,cincin,jam tangan sebelum cuci tangan
3)         Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan campuran alcohol dan gliserin
4)         Keringkan dengan kain/tisu bersih

5)         Selanjutnya gunakan sarung tangan sebelum menolong persalinan

7. Resusitasi BBL
1.      Menyambut dengan sopan dan ramah serta memposisikan klien
2.      Memperkenalkan diri pada klien
3.      Merespon terhadap reaksi klien
4.      Memberikan rasa empati kepada klien
5.      Percaya diri
6.      Menjaga Privacy pasien
7.      Menjelaskan keadaan pasien
8.      Menjelaskan tujuan/prosedur tindakan yang akan dilakukan dan meminta informed consent
9.      Memakai APD (clemek, topi, masker, dan alas kaki)
10.  Mencuci tangan 7 langkah
11.  Memakai sarung tangan pendek pada kedua tangan

LANGKAH AWAL RESUSITASI
12.  Meletakan bayi dibawah radiant warmer (lampu penghangat)
13.  Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk bersih  dan kering
14.  Memposisikan bayi dengan kepala ekstensi kebelakang dengan cara menganjal bahu atas bayi setinggi 2-3 cm
15.  Membersihkan jalan nafas bayi dengan cara menghisap lendir dari mulut kemudian hidung menggunakan penghisap lendir De lee
16.  Memberikan rangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki atau menggosok punggung bayi
17.  Melakukan penilaian terhadap keadaan bayi (Pernafasan, denyut jantung, warna kulit)
VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)
Apabila denyut jantung bayi <100x/menit maka lakukan ventilasi tekanan positif (VTP)
18.  Mengecek kembali posisi bayi
19.  Memilih sungkup yang tepat dan menempatkan sungkup pada muka bayi, sehingga menutupi dagu, mulut dan hidung
20.  Memastikan sungkup menutup secara rapat sehingga tidak ada udara keluar
21.  Meremas kantong hanya menggunkan jari-jari dengan tekanan yang tidak terlalu kuat (bayi cukup bulan :30-40 CmH2O,  bayi kurang bulan :20-25 CmH2O)
22.  Mengecek perlekatan sungkup pada wajah ,jika dada mengembang berati posisi sungkup sudah benar dan jika dada tidak mengembang , mengatur kembali posisi kepala dan sungkup , lalu mencoba lagi dengan tekanan yang sedikit lebih besar
23.  Melakukan ventilasi selama 30 detik
24.  Menilai kembali keadaan bayi (denyut jantung , menangis, dan warna kulit)
25.  Melakukan kompresi dada dengan cara meletakan kedua ibu jari di 1/3 os sternum bagian bagian bawah dan jari lain melingkar di punggung
26.  Melakukan RJP dengan rasio 3:1(3 kali kompresi dada dan 1 kali ventilasi) dilakukan selama 30 detik minimal 3 0rang .
27.  Menilai ulang keadaan bayi (pernafasan , denyut jantung , warna kulit )
PEMBERIAN MEDIKAMENTOSA
Bila denyut jantung <100x/menit berikan injeksi adrenalin 0,01-0,03mg IV
28.  Memberikan injeksi adrenalin 0,01-0,03mg/kg BB secara IV melalui vena umbilical
29.  Menilai kembali kondisi pernafasan ,denyut jantung ,dan warna kulit bayi
30.  Alat- alat dibereskan direndam dalam larutan klorin 0,5%

31.  Mencuci tangan kedalam larutan klorin dan melepaskan sarung tangan secara terbalik

No comments:

Post a Comment