Nama Mahasiswa :
NIM :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Jenis Kompetensi : Pemeriksaan Penunjang
Perasat : Pemeriksaan Hemoglobin (HB)
Semester/Kelompok :
/
A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari
aspek fisiologis &patofisiologi
serta dampak jika tidak dilakukan)
Menurut Manuaba
(2001), haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan
memberi warna pada darah. Struktur hemoglobin yang normal bisa mengganggu
bentuk sel darah merah serta menghambat fungsi aliran darah melewati pembuluh
darah.
Kadar hemoglobin dalam darah dapat ditentukan dengan berbagai macam cara
atau metode. Metode yang paling tepat adalah berdasarkan atas analisa kandungan
basi kapasitas peningkatan oksigen dari molekul tersebut, salah satu metode
yang dapat dengan mudah digunakan adalah metode pemeriksaan hemoglobin engan
menggunakan HB Sahli.
Penetapan metode sahli didasarkan atas pembentukan asam hematin setelah
darah ditambah dengan larutan HCL 0,1 N kemudian diencerkan dengan aquadest.
Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna
batang gelas standart. Tujuan dari adanya pemeriksaan ini yaitu untuk
menetapkan kadar hemoglobin dalam darah pasien.
Kehamilan merupakan kondisi dimana ibu memiliki resiko yang berdampak pada
kesehatan ibu dan janin, seperti resiko anemia. Anemia adalah suatu keadaan di
mana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam
folat ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama pada ibu
hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe). Anemia defisiensi besi
merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap
kehamilan maupun persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan
penanganan hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab terjadinya
anemi tersebut
Pada pemeriksaan
dan pengawasan hemoglobin dapat dilakukan dengan mengunakan metode sachli yang
dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur kehamilan
sebelum 12 seminggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36 minggu).
Berdasarkan klasifikasi dari WHO
kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu Hb >
11 gr% Tidak anemia
(normal), Hb 9-10 gr%
Anemia ringan, Hb 7-8 gr%
Anemia sedang, Hb <7 gr%
Anemia berat (Manuaba, 2001). Nilai normal menurut WHO, kriteria
persangkaan anemia, bila Hb dibawah Wanita tak hamil 12 g%, Waita
hamil 11 g%, Trimester I 11 g%, Trimester II 10,5 g%, Trimester III 11 g%.
Jenis anemia Hb 9-10 g% (anemia ringan), Hb 7-8 g% (anemia sedang), Hb <7 g%
(anemia berat).
Menurut prawirohardjo dan Winkjosastro (1999), kurangnya kadar haemoglobin
dalam kehamilan dapat
menyebabkan Abortus, Partus
imatur/ prematur, Kelainan
kongenital, Perdarahan
antepartum, Gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim,
Kematian perinatal.
B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari
perasat yang dilakukan secara khusus)
a. Mencegah
terjadinya anemia dalam kehamilan.
b.
Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah.
c.
Memenuhi cadangan zat besi kurang.
C. Indikasi (
Sasaran/obyek dari tindakan)
a.
Pasien anemia
b.
Pasien diduga anemia
c.
Pasien yang mengalami masalah hemoglobin
d.
Pemeriksaan darah lengkap
D.
Kontra
Indikasi (Sasaran/obyek
yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Pasien dengan penyakit
perdarahan seperti hemofilia dan trombosit rendah
E. Persiapan Alat& Bahan (
Kebutuhan yang harus disediakan sesuai
SOP)
a.
Haemometer
a.
set
b.
Darah yang
akan di cek Hbnya
c.
Aquabidest
d.
Asam klorida
0,1 N
e.
Kapas kering
f.
Kom kecil
g.
Headscoon
h.
Bengkok
i.
Jarum/lanset
j.
Kapas alkohol
k.
Bak instrument
l.
Larutan klorin
0,5 %
F. Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
a. Menyambut ibu dan keluarga dengan sopan,ramah dan
memperkenalkan diri.
b.
Mepersilahkan
duduk
c.
Menjelaskan
prosedur yang akan dilakukan.
d.
Menjaga
privasi pasien dengan menutup tirai atau sampiran.
e.
Memposisikan
pasien dorsal recumbent.
f.
Mempersiapkan
alat dan mendekatkan alat.
g.
Melakukan
cuci tangan dengan tehnik 7 langkah.
h.
Isilah
tabung sahli dengan HCL 1% sampai angka 2.
i.
Tusuk
ujung jari dengan jarum yang steril,bersihkan darah yang pertama keluar dengan
kapas kering,tekan jari supaya darah lebih banyak keluar.
j.
Gunakan
pipet untuk menghisap darah sampai garis biru pada tabung atau 20 mm.
k.
Masukkan
darah kedalam tabung sahli smapai smeua darah keluar dari pipet.
l.
Aduk
HCL dan darah dengan pengaduk sampai benar-benar tercampur.
m.
Masukkan
aquades tetes demi tetes kedalam tabung sahli,diaduk kembali setelah ditetesi
sampai warna sama dengan warna standar.
n.
Lihat
diujung paling atas dan baca angaka diuung tersebut. Itulah kadar
hemoglobinnya.
o.
Memberitahu
hasil pemeriksaan pada pasien.
p.
Membereskan
alat.
q.
Mencuci
tangan.
r.
Mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan.
G. Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap,
tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah
Pre&Post Test
H.
Daftar
Pustaka (Semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2
1.
Kusmiyati Yuni, (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan,Yogyakarta:
Fitramaya
2. http://imadanalis.blogspot.com/2014/01/pembahasan-hemoglobin-protein-urine-reduksi-urine-pada-ibu-hamil.html (29/05/2015) 14.23WIB
No comments:
Post a Comment