truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

LP Px Fisik BBL

Nama Mahasiswa        :
NIM                            :
Mata Kuliah                : Asuhan kebidanan, Neonatus, Bayi Balita, Dan Anak Prasekolah
Jenis Kompetensi                    : Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Perasat                         : Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Semester/Kelompok    :         /

A.    Latar Belakang 
Kehidupan pada masa bayi baru lahir sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar uterus dapat hidup sebaik-baiknya. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faal. Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadilah proses fisiologik seperti : Pertukaran gas melalui plasenta digantikan oleh aktifnya paru untuk bernafas.
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. hasil pemeriksaan akan di catat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya.
Waktu pemeriksaan dapat di lakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir (sesaat sesudah bayi lahir pada saat kondisi atau suhu tubuh sudah stabil dan setelah di lakukanpembersihan jalan nafas/resisutasi, pembersihan badan bayi, perawatan tali pusat ) dan akan pulang pulang dari rumah sakit.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, antara lain :
  1. Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas atau lepaskan  pakaian hanya pada daerah yang di periksa.
  2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dahulu, seperti paru, jantung dan abdomen.
  3. Lakukan prosedur yang menggangu bayi, seperti pemeriksaan refleks pada tahap akhir bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau lainnya.
Sebelum melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir perlu diketahui riwayat keluarga, riwayat kehamilan sekarang, sebelumya dan riwayat persalinan. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan paling kurang tiga kali yakni pada saat lahir di kamar bersalin, dalam 24 jam di ruang

B.     Tujuan
1.      Menilai gangguan adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan dalam uterus ke luar uterus yang memerlukan resusitasi.
2.      Untuk menemukan kelainan seperti cacat bawaan yang perlu tindakan segera.
3.      Menentukan apakah bayi baru lahir dapat dirawat bersama ibu (rawat gabung) atau tempat perawatan khusus.

C.    Indikasi
Dapat dilakukan pada semua bayi baru lahir.

D.    Kontra Indikasi
Tidak ada


E.     Persiapan Alat& Bahan
a.       Kapas  alkohol dalam tempatnya.
b.      Bak instrumen
c.       Handscoon
d.      kassa steril
e.       Senter
f.       Termometer
g.       Stetoskop
h.       Tongs patel
i.        Selimut bayi
j.        Bengkok
k.      Timbangan bayi
l.          Selimut bayi
m.    Bengkok
n.       Timbangan bayi
o.      Pita ukur/metlin
p.       Timer
q.      Pengukur panjang badan
r.          Buku catatan

F.     Prosedur Pelaksanaan
1.                 Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada orang tua bayi
4.      Menyatakan kontrak waktu
5.      Mencuci tangan sesuai prosedur, mengeringkan tangan dan memakai sarung tangan
6.      Memastikan pencahayaan yang baik dan bayi dalam keadaan hangat
7.      Melakukan penilaiaan APGAR SKORE pada menit pertama, meliputi :


a.       Appearance (warna)
Mengopservasi tampilan bayi, apakah seluruh tubuh berwarna merah muda (2), apakah tubuh berwarna merah muda tetapi ektermitas buruk (1), atau seluruh tubuh pucat/biru (0)
b.      Pulse (denyut jantung)
Menghitung frekuensi denyut jantung dengan palpasi umbikulus atau meraba bagian atas dada bayi dengan dua jari di bagian apeks jantung. Hitung selama 6 detik kemudian dikalikan 10. Tentukan apakah frekuensi denyut jantung lebih dari 100 (2), kurang dari 100 (1) atau tidak ada denyutan (0). Bayi yang berwarna merah muda cenderung memiliki frekuensi denyut jantung lebih dari 100.
c.       Grimace (respon terhadap rangsangan)
Memeriksa respon bayi terhadap stimulus antara lain rasa haus, sentuhan, tindakan resusitasi atau penghisapan lendir. Tentukan apakah bayi menangis (2), mencoba menangis, tetapi hanya merintih (1), atau tidak ada respon sama sekali (0).
d.      Activity (tonus otot)
Mengopservasi banyaknya aktifitas dan tingkat fleksi dai ektermitas. Apakah bayi bergerak aktif dan fleksi ekstremitas baik  (2), ektremitas sedikit fleksi (1), atau bayi lemas (0)
e.       Respiratory effort (usaha bernafas)
Mengobservasi usaha bernafas bayi, apakah bayi menangis kuat (2), pernafasan lambat dan tidak teratur (1), tidak ada pernafasan (0).
8.      Memeriksa rambut bayi, meliputi :
Banyaknya, warna dan adanya lanubo pada bahu dan punggung
9.      Memeriksa kepala bayi, dengan meraba sepanjang garis sutura dan fontanella, meliputi:
Adanya maulase, caput succedaneum, cephal haematoma, keadaan fontanella anterior dan posterior
10.  Memeriksa bentuk wajah apakah simetris, ukuran dan posisi mata, hidung, mulut, dagu, dan telinga
11.  Memeriksa mata
a.       emeriksa kondisi mata dengan menggoyangkan kepala secara perlahan sehingga
mata bayi terbuka
b.      Memastikan kedua mata ada, kaji ukuran dan bentuknya, strabismus atau tidak, ephicatus melebar atau tidak,kondisi pupil dan kornea, serta apakah ada edema palpebrae, perdarahan konjungtiva dan pengeluaran cairan
12.  Memeriksa telinga bayi
a.       Memastikan jumlah tulang rawan telinga cukup dengan menggerakkan daun telinga kedepan, apakah bisa kembali keposisi semula.
b.      Memastikan bentuk dan posisi telinva, apakah sempurna, dengan membuat garis khayal dan bagian luar kantum mata secara horizontal kearah telinga, ujung atas daun teli nga harus terletak digaris ini.
c.       Memastikan apakah lubang telinga patent, apakah ada kulit tambahan.
d.      Menilai adanya gangguan pendengaran dengan membunyikan bel atau suara, apakah ada reflek terkejut.
13.  Memeriksa hidung bayi
a.       meliputi : bentuk dan lebar hidung pada bayi cukup bulan lebar hidung lebih dari 2,5 cm.
b.      Memeriksa pola pernapasan, apakah memalui hidung atau mulut, apakah ada gerakan cupping hidung saat bernapas, apakah ada secret mukopurulent atau perdarahan.
14.  Memeriksa mulut, apakah simetris/tidak
a.       Memeriksa bagian dalam mulut (lebih baik pada bayi menangis atau dengan menekan dagu bayi agar mulut membuka), apakah ada sumbing pada bibir dan langit-langit.
b.      Memeriksa apakahh ada bercak putih pada mukosa mulut, gusi, platum, dan sepanjang frenulum.
c.       Memeriksa lidah, meliputi : warna, kemampuan reflek menghisap.
15.  Memeriksa leher
a.       Memeriksa leher meliputi bentuik panjang dan pendeknya, apakah ada keterbatasan gerakan dengan mengamati, apakah bayi dapat menggerakkan kepala kekanan dan kekiri
b.      Palpasi leher dengan menggerakkan jari kesekeliling leher untuk mengidentifikasi adanya pembengkaan, pembentukan selaput kulit dan lipatan kulit yang berlebihan
c.       Meraba seluruh klafikula menggunakan jari telunjuk untuk memastikan keutuhannya, terutama paada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu
16.  Memeriksa lengan
a.       Meluruskan kedua lengan bayi kebawah dan membandingkan keduanya, apakah sama panjang
b.      Memeriksa gerakan lengan dengan cara mengusap lengan bawah, apakah lengan bebas bergerak dan spontan
c.       Hitung jumlah jari dan periksa adanya penyelaputan diantara jari, apakah ada sidaktili atau polodaktili. Periksa telapak tangan dan jumlah garis tangan,periksa kuku adakah paronisia
17.  Memeriksa dada
a.       Memeriksa dada untuk menilai adanya kelainan bentuk, kesimetrisan gerakan dada pada saat bernapas. Adanya retraksi sternum atau interkostal saan inspirasi.
b.      Memeriksa payudara meliputi : pembesaran, putiing susu, areola, adakah putting susu tambahan yang pengeluaran air susu
c.       Perhatikan pola pernapasan dan gerakan kepala saat bayi bernapas.
d.      Palpasi denyut apical ( usia kurang dari 4 tahun teraba pada interspasium ke 4,kearah kiri garis mid klafikula
18.  Auskultrasi dada dengan diafragma atau bel stetoskop yang kecil meliputi:
a.       Frekuensi denyut jantung
b.      Bunyi pernafasan
c.       Identifikasi hernia diafragmatika ( apabila ada bising usus )
19.  Memeriksa bagian abdomen
a.       inspeksi bentuk abdomen, gerakan saat bernafas
b.      Palpasi perlahan apakah ada hepatosplenomegali. Umumnya hepar teraba 2-3 cm dibawah arcus kosta kanan,lien teraba 1 cm dibawah arcur kosta kiri
c.       Palpasi ginjal,dengan bayi posisi terlentang,tungkai dilipat. Batas ginjal dapat diraba setinggi umbikulus diantara garis tengah perut dan tepi perut. Bagian ginjal dapat diraba 2-3 cm identifikasi adanya pembesaran ginjal
20.  Pemeriksaan tali pusat
Inspeksi tali pusat. Normalnya terdapat  2 arteri berdinding tebal dan satu vena berdinding tipis. Identifikasi perdarahan tali pusat.
21.  Memeriksa genetalia
a.       perempuan : apakah labia minora tertutuplabia mayora . rentangkan kedua labia mayora untuk memastikan adanya klitoris, orivisium uretra dan vagina,apakah terpisah/menytu,adakah secret mucus dari vagina
b.      laki-laki : pamjang penis (normal 3-4 cm,lebar 1-1,3 cm ), posisi lubang uretra. Apakah ada hipospadia atau epispadia.preputium tidak boleh ditarik karena melekat dengan batang penis dan penarikan pada usia ini bisa menyebabkan fimosis. Palpasi skrotum perlahan untuk memastikan terdapat 2 testis.
22.  Memeriksa tungkai
Untuk mengkaji kesimetrisan,ukuran,bentuk dan posturnya.periksa panjang kedua kakidengan meluruskan keduanya dan membandingkannya. Kedua tungakai harus bisa bergerak bebas. Apakah ada kelainan posisi kaki yang diakibatkan deformitas anatomi (memutar kedalam,keluar,keatas,atau kebawah). Apakah ada edema kaki . hitung juga jajumlah jari-jari kaki dan penyelaputan diaantara jari,adakah sindaktili atau polidaktili .
23.  Memeriksa,kulit selama pemeriksaan berlangsung. Catat warnanya,adakah ruam bercak,tanda lahir, memar dan pembengkakan. Memeriksa adanya serviks keseosa dan lanugo
24.  Memeriksa tulang belakang
a.       posisi banyi tengkurap,satu tangan menyangga kepala bayi,jari tangaan yang lain menyusuri sepanjang tulang belakang,untuk mengkaji kurfatura kolumna vertebra, mencari adanya kelainan seperti skoliosis, meningokel, spiona bifida,pembengkaka,lesung,bercak kecil berambut.
b.      secara perlahan membuka lipatan bokong,cari adanya lesung atau sinus, pastikan adanya sfiengterani. Apakah ada atresiaani. Patikan mekonium keluar dalam waktu 24 jam. Apabila dalam 48 jam mekonium belum keluar,kemungkinan ada mekonium plug synderome,megakolon atau obstruksi saluran pencernaan.
25.  Memeriksa urin dan mekonium untuk menilai kepatenan ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah
26.  Observasi lain yang munggkin diperlukan, antara lain: pemeriksaan reflek, pengukuran lingkar kepala ( LK ) , berat badan ( BB ) dan panjang badan ( PB )
27.   merapikan kembali pakaian bayi
28.  membereskan alat
29.  mencuci tangan
30.  mendiskusikan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
31.  mendokumentasikan hasil pemeriksaan .

G.    Kesimpulan, Saran&Advice


H.    Daftar Pustaka
Ladewig W. Patricia, dkk. 2006. Buku Saku Asuhan Ibu Dan Bayi Baru Lahir. Jakarta :    Sunter Agung Podomoro 















No comments:

Post a Comment