Nama Mahasiswa :
NIM :
Mata Kuliah : Asuhan Kehamilan
Jenis Kompetensi : Pemeriksaan Penunjang
Perasat : Pemeriksaan Urine Reduksi
Semester/Kelompok : /
A. Latar Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari
aspek fisiologis &patofisiologi
serta dampak jika tidak dilakukan)
Reduksi adalah suatu
tindakan pemeriksaan glukosa dalam urin.Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion
cupri direduksi menjadicupro dan mengendap dalam bentuk merah bata. Semua
larutan sakar yang mempunyai gugusan aldehid atau keton bebas akan memberikan
reaksi positif. Na sitrat dan Na karbonat (basa yang tidak begitu kuat) berguna
untuk mencegah pengendapan Cu++ . Sukrosa memberikan reaksi negative karena
tidak mempunyai gugusan aktif (aldehid/ke ton bebas).
Glukosa dalam urin
ditentukan dengan reaksi reduksi menggunakan reagen Fehling Cara lainnya yang
bisa di gunaka dalam pemeriksaan glukosa yaitu dengan pemeriksaan gula darah
acak dan menggunakan stik celup urin.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil uji
dipstick adalah :
a.
Hasil uji positif palsu dapat disebabkan oleh : bahan
pengoksidasi (hidrogen peroksida, hipoklorit, atau klorin) dalam wadah sampel
urin, atau urine yang sangat asam (pH di bawah 4)
b.
Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh : pengaruh
obat (vitamin C, asam hogentisat, salisilat dalam jumlah besar, asam hidroksiindolasetat),
berat jenis urine > 1,020 dan terutama bila disertai dengan pH urine yang
tinggi, adanya badan keton dapat mengurangi sensitivitas pemeriksaan, infeksi
bakteri tubulus yang
menurun.
c.
Diantara reagensia yang mengandung garam cupri untuk
menyatakn reduksi, reagen benedict lah yang terbaik. Akan tetapi yang
ditentukan ialah sifat reduksi sesuatu zat saja, yang tidak selalu berarti
glukosa. Monosakarida lain seperti galaktosa, fruktosan dan pentose, disakarida
seperti laktosa dan beberapa zat bukan gula seperti asam homogentisat dan
alkapton dapat mengadakan reduksi. Jika ingin memastikan bahwa reduksi
disebabkan oleh glukosa, dapat dilakukan test dengan fenilhidrazine untuk
menyusun Kristal-kristal glukosazon yang mudah diidentifikasi atau dilakukan
test terhadap glukosa dengan reagen yang berisi glukosa-oxidasa.
Pemeriksaan ini
mengarah ke DM, dimana bila ibu hamil mengalami penaikan kadar gula darah akan
beresiko tinggi saat melahirkan. Klasifikasi DM ada 3 yaitu DM tipe 1 tergantung
oleh insulin, DM
2 tidak tergantung oleh insulin,
DM
gastasional DM yang
terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami DM. Resiko Pengaruh kadar gula tinggi pada ibu hamil dan
janin yaitu Bayi besar
(giant baby), Peningkatan
resiko keguguran pada trisemester pertama 0-13 minggu, Cacat bawaan
atau kelainan pada bayi, Kematian
fetus, tiba-tiba janin meninggal.
B.
Tujuan
(Menggambarkan
pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
Untuk
mengetahui terjadinya reduksi pada urine pasien, guna menentukan ada atau
tidaknya gula (glukosa) dalam urine.
C.
Indikasi
(
Sasaran/obyek dari tindakan)
a.
Pasien yang memiliki penyakit DM
b. Pasien
yang mempunyai gejala hiperglikemia
D.
Kontra
Indikasi (Sasaran/obyek
yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Tidak ada kontra indikasi
E.
Persiapan
Alat& Bahan ( Kebutuhan
yang harus disediakan sesuai SOP)
a.
Tabung reaksi
b.
Rak tabung
c.
Penjepit tabung
d.
Pipet tetes
e.
Lampu spirtus
f.
Urine segar
g.
Reagent:
Benedict
h.
Botol atau bengkok tempat urine.
i.
Hand scoon.
j.
Tabung reaksi 2 buah.
k.
Pipet.
l.
Spuit.
m.
Korek api.
n.
Corong.
o.
Baki dan pengalasnya.
p.
Tutup baki.
q.
Penjepit tabung.
F.
Prosedur
Pelaksanaan (
Urutan sistematika dari tindakan)
a.
Menyambut
ibu dan keluarga dengan sopan,ramah dan memperkenalkan diri.
b.
Mepersilahkan
duduk.
c.
Menjelaskan
prosedur yang akan dilakukan.
d.
Menjaga
privasi pasien dengan menutup tirai atau sampiran.
e.
Mempersiapkan
alat dan mendekatkan alat.
f.
Melakukan
cuci tangan dengan tehnik 7 langkah.
g.
Memberitahu
pasien tentang maksud dan tujuan dari tindakan
h.
Menganjurkan
ibu untuk berkemih terlebih dahulu lalu ditempatkan kedalam wadah yang telah
disediakan.
i.
Menyiapkan
tabung reaksi pad arak
j.
Masukkan
benedict kedalam tabung reaksi sebanyak 5 cc
k.
Teteskan
urine 5-8 tetes pada tabung reaksi yang telah diidi dengan dengan benedict
l.
Panaskan
campuran urine dengan benedict diatas lampu spiritus sampai mendidih.
m.
Setelah
mendidih angkat tabung reaksi dari lampu spiritus dan baca hasilnya.
n.
Interpretasi
hasil :
1) Negative(-):
bila cairan dalam tabung tetap biru
2) Positif 1 (+) atau 1+ : bila cairan berwarna
hijau di ikuti endapan warna kuning (kadar glukosa sedikit).
3) Positif
2 (++)
atau 2+ : bila endapan kuning terlihat jelas dan banyak (kadar glukosa 02,5 %)
4) Positif 3 (+++) atau 3+ : bila cairan tidak berwarna
diikuti dengan endapan
5) kuning
jingga kecoklatan (kadar glukosa di atas 1%).
6) Positif 4 (++++) :bila cairan bewarna merah bata.
o. Memberitahu hasil pemeriksaan pada pasien.
p. Membereskan alat.
q.
Mencuci
tangan.
r.
Mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan.
G.
Kesimpulan,
Saran&Advice (Evaluasi
hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi
oleh dosen setelah Pre&Post Test
H.
Daftar
Pustaka (Semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2
1.
Kusmiyati Yuni, (2010). Penuntun
Praktikum Asuhan Kehamilan,Yogyakarta: Fitramaya
2.
http ://foura mayling.blogspot.in/2013/04/reduksi-urine.html. (29/05/2015) 10.23WIB
No comments:
Post a Comment