truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

contoh LP urine Reduksi

Nama Mahasiswa        :
NIM                            :
Mata Kuliah                : Asuhan Kehamilan
Jenis Kompetensi                    : Pemeriksaan Penunjang
Perasat                         : Pemeriksaan Urine Reduksi
Semester/Kelompok    :           /

A.  Latar Belakang  (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari aspek  fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Reduksi adalah suatu tindakan pemeriksaan glukosa dalam urin.Glukosa mempunyai sifat mereduksi. Ion cupri direduksi menjadicupro dan mengendap dalam bentuk merah bata. Semua larutan sakar yang mempunyai gugusan aldehid atau keton bebas akan memberikan reaksi positif. Na sitrat dan Na karbonat (basa yang tidak begitu kuat) berguna untuk mencegah pengendapan Cu++ . Sukrosa memberikan reaksi negative karena tidak mempunyai gugusan aktif (aldehid/ke ton bebas).
Glukosa dalam urin ditentukan dengan reaksi reduksi menggunakan reagen Fehling Cara lainnya yang bisa di gunaka dalam pemeriksaan glukosa yaitu dengan pemeriksaan gula darah acak dan menggunakan stik celup urin.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil uji dipstick adalah :
a.       Hasil uji positif palsu dapat disebabkan oleh : bahan pengoksidasi (hidrogen peroksida, hipoklorit, atau klorin) dalam wadah sampel urin, atau urine yang sangat asam (pH di bawah 4)
b.      Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh : pengaruh obat (vitamin C, asam hogentisat, salisilat dalam jumlah besar, asam hidroksiindolasetat), berat jenis urine > 1,020 dan terutama bila disertai dengan pH urine yang tinggi, adanya badan keton dapat mengurangi sensitivitas pemeriksaan, infeksi bakteri tubulus yang menurun.
c.       Diantara reagensia yang mengandung garam cupri untuk menyatakn reduksi, reagen benedict lah yang terbaik. Akan tetapi yang ditentukan ialah sifat reduksi sesuatu zat saja, yang tidak selalu berarti glukosa. Monosakarida lain seperti galaktosa, fruktosan dan pentose, disakarida seperti laktosa dan beberapa zat bukan gula seperti asam homogentisat dan alkapton dapat mengadakan reduksi. Jika ingin memastikan bahwa reduksi disebabkan oleh glukosa, dapat dilakukan test dengan fenilhidrazine untuk menyusun Kristal-kristal glukosazon yang mudah diidentifikasi atau dilakukan test terhadap glukosa dengan reagen yang berisi glukosa-oxidasa.
Pemeriksaan ini mengarah ke DM, dimana bila ibu hamil mengalami penaikan kadar gula darah akan beresiko tinggi saat melahirkan. Klasifikasi DM ada 3 yaitu DM tipe 1 tergantung oleh insulin, DM 2 tidak tergantung oleh insulin, DM gastasional DM yang terjadi pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami DM. Resiko Pengaruh kadar gula tinggi pada ibu hamil dan janin yaitu Bayi besar (giant baby), Peningkatan resiko keguguran pada trisemester pertama 0-13 minggu, Cacat bawaan atau kelainan pada bayi, Kematian fetus, tiba-tiba janin meninggal.

B.     Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
Untuk mengetahui terjadinya reduksi pada urine pasien, guna menentukan ada atau tidaknya gula (glukosa) dalam urine.

C.    Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)
a.       Pasien yang memiliki penyakit DM
b.      Pasien yang mempunyai gejala hiperglikemia

D.    Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
Tidak ada kontra indikasi

E.     Persiapan Alat& Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
a.       Tabung reaksi
b.      Rak tabung
c.       Penjepit tabung
d.      Pipet tetes
e.       Lampu spirtus
f.       Urine segar
g.      Reagent: Benedict
h.      Botol atau bengkok tempat urine.
i.        Hand scoon.
j.        Tabung reaksi 2 buah.
k.      Pipet.
l.        Spuit.
m.    Korek api.
n.      Corong.
o.      Baki dan pengalasnya.
p.      Tutup baki.
q.      Penjepit tabung.

F.     Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
a.       Menyambut ibu dan keluarga dengan sopan,ramah dan memperkenalkan diri.
b.      Mepersilahkan duduk.
c.       Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
d.      Menjaga privasi pasien dengan menutup tirai atau sampiran.
e.       Mempersiapkan alat dan mendekatkan alat.
f.       Melakukan cuci tangan dengan tehnik 7 langkah.
g.      Memberitahu pasien tentang maksud dan tujuan dari tindakan
h.      Menganjurkan ibu untuk berkemih terlebih dahulu lalu ditempatkan kedalam wadah yang telah disediakan.
i.        Menyiapkan tabung reaksi pad arak
j.        Masukkan benedict kedalam tabung reaksi sebanyak 5 cc
k.      Teteskan urine 5-8 tetes pada tabung reaksi yang telah diidi dengan dengan benedict
l.        Panaskan campuran urine dengan benedict diatas lampu spiritus sampai mendidih.
m.    Setelah mendidih angkat tabung reaksi dari lampu spiritus dan baca hasilnya.
n.      Interpretasi hasil :
1)      Negative(-): bila cairan dalam tabung tetap biru
2)      Positif 1 (+) atau 1+ : bila cairan berwarna hijau di ikuti endapan warna kuning (kadar glukosa sedikit).
3)      Positif 2 (++) atau 2+ : bila endapan kuning terlihat jelas dan banyak (kadar glukosa 02,5 %)
4)      Positif 3 (+++) atau 3+ : bila cairan tidak berwarna diikuti dengan endapan
5)      kuning jingga kecoklatan (kadar glukosa di atas 1%).
6)      Positif 4 (++++) :bila cairan bewarna merah bata.
o.      Memberitahu hasil pemeriksaan pada pasien.
p.      Membereskan alat.
q.      Mencuci tangan.
r.        Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.





G.    Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test



H.    Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2

1.      Kusmiyati Yuni, (2010). Penuntun Praktikum Asuhan Kehamilan,Yogyakarta: Fitramaya

2.      http ://foura mayling.blogspot.in/2013/04/reduksi-urine.html. (29/05/2015) 10.23WIB













No comments:

Post a Comment