truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

Contoh LP Px fisik ibu hamil dan Leopold

Nama Mahasiswa         :
NIM                             :
Mata Kuliah                 : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Jenis Kompetensi         : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Perasat                         : Pemeriksaan Fisik Dan Leopold
Semester/Kelompok     :           /
A.  Latar Belakang  (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari aspek  fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat inpartu.
Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu hamil menggunakan tangan pemeriksa dalam posisi tertentu, atau memindahkan bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan tertentu. Teori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah UK 24 minggu, ketika semua bagian janin sudah dapat diraba. Teknik pemeriksaan ini utamanya bertujun untuk menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin.
Pemeriksaan palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada ibu hamil yang gemuk (dinding perut tebal) dan yang mengalami polihidramnion. Pemeriksaan ini juga kadang-kadang dapat menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak dipastikan dalam keadaan santai dan diposisikan secara memadai.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

B.   Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
1.      Untuk memantau kondisi ibu dan bayi supaya proses persalinanya berjalan lancar.
2.      Untuk mengetahui asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi agar semua kebutuhan nutrisinya bisa tercukupi.
3.      Untuk mendeteksi berbagai masalah yang berkaitan dengan masa kehamilan yang sering muncul selama masa kehamilan. Berbagai pernyakit tersebut antara lain : Hipertensi, Diabetes, Anemia, Kehamilan anggur, Plasenta previa, Infeksi dalam kehamilan dan berbagai masalah lainya.

C.  Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)
Pemeriksaan fisik dan Leopold ini adalah untuk semua ibu hamil.
D.  Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)

Tidak terdapat kontra indikasi pada pemeriksaan fisik dan Leopold pada ibu hamil

E.   Persiapan Alat& Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)
1.      Timbangan
2.      Pengukuran tinggi badan
3.      Termometer
4.      Jam tangan
5.      Linex
6.      Metlin
7.      Stetoskop
8.      Tensimeter
9.      Refleks hammer
10.  Senter
11.  Selimut
12.  Jangka panggul
13.  Pengukur lila

F.        Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
Penimbangan BB
1.      Beritahu ibu untuk ditimbang BBnya
2.      Sepatu dan sandal dilepas
3.      Barang bawaan diletakkan
4.      Jarum timbangan pada titik nol
5.      Tentukan hasilnya
6.      Beritahu ibu BBnya, normal, naik atau turun dari sebelunmya

Pengukur TB
7.      Beritahu ibu untuk mengukur TBnya
8.      Sepatu dan sandal dilepas
9.      Ibu diberitahu TBnya
10.  Catat hasilnya

Pengukur LILA
11.  Beritahu ibu untuk mengukur lengan atasnya
12.  Lengan baju kiri dibuka, siku di lipat
13.  Pita LILA diletakan pda puncak bahu direntangkan sampai keunjung siku tentukan bagian tengah pita
14.  Buatlah lingkaran lengan sdibatas lengan tengah lengan
15.  Tentukan besar lingkar lengan
16.  Beritahu hasilnya (normal / kurang )
17.  Catat hasilnya

Pengukuran tekanan darah
18.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan tekanan darah
19.  Ibu dalam posisi duduk tensimeter diletakkan setinggi jantung (bila posisi berbaring, tensimeter diletakkan dengan lengan kanan)
20.  Lengan baju kanan dibuka/disingsing sampai batas bahu,tidak boleh menekan lengan/longgar
21.  Mangset dipasang 3 jari diatas lipatan siku (mangset tidak dipasang terlalu longgar/ terlalu kencang)
22.  Kedua pipa karet persis pada kedua arteri brachialis dan tidak menutup siku
23.  Air raksa/jarum pengukur berada pada angka 0
24.  Air raksa dipompa perlahan-lahan sampai terdengar bunyi denyut jantung nadi teruskan pompa sampai 10 mmHg dari batas sunyi
25.  Turunkan aoir raksa perlahan-lahan sampai terdengar bunyi pertama (systole) teruskan turunkan air raksa sampai terdengar suara terahir (diastole)
26.  Tentukan tekanan darah ibu
27.  Catat hasilnya
28.  Beritahu ibunya
29.  Penguykuran nadi
30.  Pengukur suhu,penghitung jumlah respirasi
31.  Pemeriksaan daerah kepala

Pemeriksaan daerah muka
32.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan muka
33.  Kulit muka
34.  Conjungtiva anemia/tidak
35.  Hidung ada polip/tidak
36.  Telinga ada serumen/tidak
37.  Bibir
38.  Pemeriksaan gigi (berlubang,caries)

Pemariksaan leher
39.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan leher
40.  Pembesaranvena leher
41.  Pemeriksaan tyroid (pemeriksa berada didepan ibu,kemudian perhatikan apakah terhadap pembesaran pada leher bagian depan ketikAas kepala dalam posisi biasa dan ketika kepala pada posisi tengadah kemudian ibu diminta unyuk menelan,tentukan kelenjar tyroid teraba/tidak

Pemeriksaa payudara
42.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan payudara
Palpasi untuk melakukan benjolan
43.  Tekankan telapak tangan pada sisi luar payudara kiri dan bergeser secara perlahan menuju keputing,rasakan apakah ada benjolan/tidak
44.  Ulangi dari sisi bagian dalam keadaan putting payudara kiri
45.  Lakukan hal yang sama pada payudara kanan

Pemeriksaan putting susu
46.  Tarik keluar retak-retak
47.  Perhatikan cairan yang keluar dariu putting susu
48.  Beritahu ibu hasilnya

Pemeriksaan daerah abdomen
49.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan abdomen
50.  Perabaan pada daerahj hati,perabaan di daerah limpa
51.  Beritahu hasilnya

Pengukuran tinggi fundus dengan Mc Donald
52.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan tinggi fundus uteri
53.  Beritahu ibu kegunaan pengukuran TFU
54.  Teruskan batas atas simpisis pubis dengan ujumg jari tangan kanan
55.  Tanpa merubah posisi ujung jari tangan kanan disimpisis pubis, letakkan titik nol ujung pita pengukuran pada batas atas simpisis, tahan dengan ujung jari tangan kanan
56.  Tarik pita pengukur dengan tangan sampai batas atas fundus uteri (pastikan fundus uteri tidak dalam keadaan kontraksi)
57.  Tentukan TFU
58.  Tentukan pertumbuhan janin
59.  Beritahu ibu tentang pertumbuhan janinnya

Melakukan periksaan Leopold I
60.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan letak janin
61.  Kedua kaki ditekuk
62.  Pemeriksaaan mengahadap ibu (berdiri dibagian kanan ranjang)
63.  Letakkan kedua telapak tangan pada kedua sisi fundus uteri
64.  Tentukan TFU
65.  Tentukan bagian janin yang ada didalam fundus


Melakukan pemeriksaan Leopold II
66.  Kedua telapak tangan meraba sisi rahim
67.  Rahim didorong kesatu sisi sambil merabah bagian janin yang brada di sisi tersebut
68.  Lakukan kesisi lain
69.  Tentukan letak punggung janin

Melakukan pemeriksaan Leopold III
70.  Tangan kanan diletakkan diatas simpisis dengan ibu jari sebelah kanan ibu jari dan empat jari disebelah kiri sambil menggoyang bagian bawah janin kekiri dan kekanan
71.  Tentukan letak bagian bawah janin

Melakukan pemeriksaan Leopold IV
72.  Kedua kaki diliruskan
73.  Pemeriksa membelakangi ibu
74.  Kedua telapak tangan meraba bagian janin yang terletak disebelah bawah dan seberapa jauh bagian tersebut masuk kedalam PAP
75.  Perkirakan apakah ada disporposi kepala janin dengan panggul
76.  Beritahu hasilnya

Memeriksa denyut jantung janin
77.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan DJJ
78.  Posisi pemeriksa menghadap kekepala ibu
79.  Monoskope diletakkan tegak lurus paa dinding perut dibagian punggung janin sambil meraba denyut nadi ibu sambil meraba pergelangan tangan
80.  Bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu
81.  Hitung DJJ (selama 5 detik sebanyak 3X) atau selama 15 detik dikalikan 4

Pemeriksaan genetalia
82.  Menyakan tanda-tanda PMS, HIV/AIDS
83.  Melakukan pemeriksaan genetalia (atas indikasi)
Memeriksa oedema pada kaki
84.  Beritahu ibu untuk pemeriksaan oedema kaki
85.  Ibu jari menekan tulang kering tungkai ibu sesaat
86.  Tentukan apakah ada oedema atau tidak
87.  Beritahu hasilnya

Pemeriksaan reflex patella
88.  Beritahu ibu tentang proses dan maksud pemeriksaan
89.  Ibu dianjurkan duduk dengan kaki tergantung dan santai
90.  Alihkan perhatian ibu agar tidak berkonsentrasi pada lutut
91.  Ketok bawah lutut pada bagian tendon dibawah tempurung lutut dengan refleks hammer
92.  Tentukan reflex positif / negative atau kuat dan cepat
93.  Beritahu hasilnya
94.  Pemeriksaaan panggul (atas indikasi)




G.      Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test

H.      Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2


3.      Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan, AKBID Bakti Utama Pati 2015












No comments:

Post a Comment