truth


counters

nama

Wednesday 11 November 2015

LP pertolongan persalinan kala II

Nama Mahasiswa        :
NIM                            : 
Mata Kuliah                : Asuhan Kebidanan Persalinan
Jenis Kompetensi       : Manajemen Persalinan
Perasat                         : Pertolongan Persalinan Kala II
Semester/Kelompok    :      /

A.    Latar Belakang  (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan di tinjau dari aspek  fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir denagn pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu (varney, dkk, 2017
Persalinan adalah proses dimana bayi,plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu (JNPK-KR.2008)
Persalinan adalah proses pergerkan keluar janin, plasenta, dan membrane dini dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, dkk.2004)
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran janin, plasenta, dan selaput ketuban yang semula berada di dalam rahim ibu kemudian keluar melalui jalan lahir.
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan akomodasi yang tepat antara bagian kepala terhadap berbagai segmen panggul, agar proses persalinan dapat berlangsung/perubahan posisi terendah.
Beberapa gerakan alam mekanisme persalinan :
a.       Turunnya kepala
Turunnya kepala ditandai dengan :
1)      Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul (PAP)
2)      Majunya kepala
b.      Fleksi
Fleksi terjadi karena anak didorong maju ke pintu atas panggul namun sebaliknya mendapat tahanan dari pintu atas panggul, servik, dan dinding panggul
c.       Putaran paksi dalam
Putaran paksi dalam merupakan usaha janin untuk menyesuaikan posisi kepala denagn bentuk jalan lahir, khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul
d.      Ekstensi
Ekstensi terjadi apabila kepala melakukan gerakan defleksi supaya dapat dilahirkan dengan jalan sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil berda dibawah simpisis, serta denagn suboksiput sebagai hipomoklion
e.       Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir, kepala anak memutar kembali kearah punggung untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak atau untuk menghilangkan torsi pada leher karena putaran paksi dalam
f.       Ekspulsi
Ketika bahu depan sudah sampai dibawah simfisis dan menjadi hypomoclion, maka akan diikuti dengan kelahiran bahu belakang, kemudian disusul dengan bahu depan, dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir
Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi persalinan antara lain
a.       Power (kekuatan ibu untuk mengejan)
b.      Passage (jalan lahir)
c.       Passanger (janin)
d.      Psikis ibu
e.       Penolong (tenaga kesehatan)
Kala II adalah saat keluarnya janin, dimulai saat servik sudah berdilatasi penuh dan ibu merasakan dorongan mengejan untuk mengeluarkan janin.   Beberapa tanda-tanda persalinan kala II (Farrer, 2001) antara lain:
a.       pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi penuh.
b.      Selaput amnion biasanya sudah pecah.
c.       His atau kontraksi uterus yang berlangsung panjang kuat, dan tidak begitu sering bukan 2-3 menit lagi, melainkan sekitar 3-5 menit sekali.
d.      Mungkin terdapat tetesan darah dari vagina.
e.       Ibu mengalami desakan kuat untuk mengejan.
f.       Sfingter ani terlihat berlilatasi.
g.      Perineum tampak menonjol.
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat kira-kira 2-3 menit sekali.Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk diruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek toris menimbulkan rasa mengedan.Ibu merasakan pula tekanan pada rectum dan hendak buang air besar.Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebih lebar dengan anus membuka.Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his.Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi kepala janin tidak masuk lagi diluar his dan dengan his serta kekuatan mengejan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi, muka dan dagu melewati perineum.Setelah istirahat sebentar, his muali lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primigravida kala II benrlangsung rata-rata 1,5-2 jam dan pada multipara rata-rata 0,5-1 jam (Sarwono, 1999 dan Rustam 1998)
Perubahan fisiologis pada kala II meliputi system kardiovaskuler yang mana kontraksi menurunkan aliran darah menuju uterus sehingga jumlah darah dalam sirkulasi ibu meningkat, perubahan respirasi akan mengalami perubahan yang mana respon terhadap perubahan system kardiovaskuler mengakibatkan konsumsi oksigen meningkat, perubahan pengaturan suhu yang mana aktivitas oto yang meningkat menyebabkan kenaikan suhu, perubahan urinaria yang mana adanya penekanan kepala janin menyebabkan tonus vecika kandung kencing menurun, perubahan system musculoskeletal yan mana fleksibilitas pubis meningkat, perubahan saluran pencernaan ditandai dengan proses pencernaan dan pengosongan lambung meningkat, perubahan system syaraf yang mana kontraksi menyebabkan penekanan pada kepala janin sehingga DJJ menurun, kontrksi dorongan otot-otot dinding yang mana kontrksi menimbulakan rasa nyeri/rasa sakit dari fundus merata keseluruh uterus sampai berlanjut ke punggung bawah, dll.
Sedangkan perubahan patologis pada kala II persalinan antara lain : persalinan macet, distosia karena kelainan panggul, posisi oksipitalis posterior persisten, serta kelainan his, sehingga apabila klien mengalami kelainan tersebut maka klien  harus dirujuk ke tenaga kesehatan lain seperti Rumah Sakit atau tenaga kesehatan yang lebih ahli.

B.     Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
1.      Membantu proses pengeluaran janin dari rahim ibu
2.      Mendeteksi dini terjadinya partus lama

C.    Indikasi ( Sasaran/obyek dari tindakan)
1.      Ibu bersalin normal tanpa penyulit

D.    Kontra Indikasi (Sasaran/obyek yang tidak boleh dilakukan tindakan)
1.      Ibu hamil dengan rupture uteri.
2.      Ibu dengan partus lama
3.      Ibu dengan kedudukan atau letak janin sungsang dan melintang.
4.      Letak janin dengan persentasi abnormal.

E.     Persiapan Alat& Bahan ( Kebutuhan yang harus disediakan sesuai SOP)


1.      Alat pelindung diri yang meliputi :
a.       APD (Alat pelindung diri) :
1)      Penutup kepala
2)      Masker
3)      Kaca mata
4)      Celemek
5)      Sepatu bot      
6)      Handscoon
b.      Persiapan ibu
1)      Selimut
2)      2 handuk ( 1 kain bersih/ 1 handuk )
3)      Baju ibu
c.       Korentang
d.      Partus set
1)      Duk steril
2)      Bak instrumen
3)      Kateter
4)      ½  cocker
5)      Gunting tali pusat
6)      Gunting epis
7)      Klem 2 arteri
8)      Handscoon
9)       Benang tali pusat
e.       Persiapan janin
1)      Topi bayi
2)      Baju bayi
3)      Handuk
f.       Washlap 2
g.      Phantom bayi
h.      Tempat cuci tangan
i.        Tempat sampah kering dan basah
j.        Kassa steril
k.      Perlak
l.        Bengkok
m.    Ember larutan clorin
n.      Monoskop
o.      jaam



F.     Prosedur Pelaksanaan ( Urutan sistematika dari tindakan)
1.      Menyapa klien dengan ramah dan sopan
2.      Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan di lakukan
3.      Merespon terhadap reaksi pasien
4.      Percaya diri
5.      Menjaga privasi pada klien
6.      Mengenakan apd ( clemek, topi, kacamata, masker, dan alas kaki tertutup)
7.      Mencuci tangan menggunakan 7 langkah
8.      Meletakkan handuk bersih untuk menggeringkan bayi di atas perut ibu
9.      Meletakkan kain steril yang di lipat sepertiga bagian di bawah bokong ibu
10.  Membuka tutup partusset dan memeriksa kembali kelengkapan alat dan bahan
11.  Memakai sarung tangan dtt pada kedua tangan
12.  Menahan perineum
13.  Melahirkan kepala bayi
14.  Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
15.  Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
16.  Setelah kepaa melakukan putaran paksi luar, memegang biparietal dan menganjurkan ibu      untuk meneran saat kontraksi
17.  Melahirkan bahu depan ( dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan lahir )
18.  Melahirkan bahu belakang ( menggerakkan ke arah atas dan distal sampai bahu belakang     lahir) 
19.  Sangga (memindahkan tangan kanan untuk menyangga sampai lateral tubuh bayi)
20.  Susur ( memindahkan tangan kiri untuk menyusur pada lengan bayi, dada dan punggung      serta bokong, sampai kedua kaki, di lanjutkan dengan memegang kedua mata kaki/ masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainya)
21.  Menilai bayi ( memposisikan kepala bayi 150 lebih rendah dari badan bayi untuk menilai bayi, apakah bayi mengangis, warna kulit, bayi bergerak aktif, dengan cara memegang bayi, tangan kiri di antara kedua kaki bayi, dan tangan kanan memegang kepala bayi)
22.  Meletakkan bayi di atas perut ibu dan menutup bayi dengan handuk kering
23.  Membereskan alat- alat dan memasukkan dalam larutan chlorin 0,5%, membuang sampah dan membersihkan tempat tidur
24.  Melakukan mendokumentasian
25.  Membersihkan dan memposisikan ibu dengan meluruskan kaki, menutup bagian genital dengan kain bersih
26.  Membersihkan celemek dengan menyemprotkan larutan chlorin dan membersihkan dengan washlap
27.  Mencuci tangan dalam larutan chlorin 0,5 % dan lepas handscoon dalam keadaan terbalik
28.  Mencuci tangan dan melepas APD
G.    Kesimpulan, Saran&Advice (Evaluasi hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi oleh dosen setelah Pre&Post Test



H.    Daftar Pustaka (Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2
-          Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta : YBP-SP.
-          Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

-          http://ridazaimadlhan.blogspot.com/2013/10/laporan-pendahuluan-kala-ii.htmldiakses pada tanggal 21 mei 2015 pukul 22.30 WIB





No comments:

Post a Comment