Nama Mahasiswa :
NIM :
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
Jenis Kompetensi : Manajemen Persalinan
Perasat : Pertolongan Persalinan Kala II
Semester/Kelompok :
/
A.
Latar
Belakang (Alasan apa yang mendasari perasat tersebut
dilakukan di tinjau dari aspek
fisiologis &patofisiologi serta dampak jika tidak dilakukan)
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir
denagn pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu (varney, dkk, 2017
Persalinan
adalah proses dimana bayi,plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
(JNPK-KR.2008)
Persalinan
adalah proses pergerkan keluar janin, plasenta, dan membrane dini dalam rahim
melalui jalan lahir (Bobak, dkk.2004)
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran janin, plasenta, dan selaput ketuban yang semula berada di dalam
rahim ibu kemudian keluar melalui jalan lahir.
Mekanisme persalinan normal adalah proses adaptasi dan
akomodasi yang tepat antara bagian kepala terhadap berbagai segmen panggul,
agar proses persalinan dapat berlangsung/perubahan posisi terendah.
Beberapa gerakan alam mekanisme persalinan :
a.
Turunnya
kepala
Turunnya kepala ditandai dengan :
1)
Masuknya
kepala kedalam pintu atas panggul (PAP)
2)
Majunya
kepala
b.
Fleksi
Fleksi terjadi karena anak didorong maju ke pintu atas
panggul namun sebaliknya mendapat tahanan dari pintu atas panggul, servik, dan
dinding panggul
c.
Putaran
paksi dalam
Putaran paksi dalam merupakan usaha janin untuk
menyesuaikan posisi kepala denagn bentuk jalan lahir, khususnya bentuk bidang
tengah dan pintu bawah panggul
d.
Ekstensi
Ekstensi terjadi apabila kepala melakukan gerakan
defleksi supaya dapat dilahirkan dengan jalan sesudah kepala janin sampai di
dasar panggul dan ubun-ubun kecil berda dibawah simpisis, serta denagn
suboksiput sebagai hipomoklion
e.
Putaran
paksi luar
Setelah kepala lahir, kepala anak memutar kembali
kearah punggung untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak atau
untuk menghilangkan torsi pada leher karena putaran paksi dalam
f.
Ekspulsi
Ketika bahu depan sudah sampai dibawah simfisis dan
menjadi hypomoclion, maka akan diikuti dengan kelahiran bahu belakang, kemudian
disusul dengan bahu depan, dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
dengan paksi jalan lahir
Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi
persalinan antara lain
a.
Power
(kekuatan ibu untuk mengejan)
b.
Passage
(jalan lahir)
c.
Passanger
(janin)
d.
Psikis
ibu
e.
Penolong
(tenaga kesehatan)
Kala II adalah saat keluarnya janin, dimulai saat
servik sudah berdilatasi penuh dan ibu merasakan dorongan mengejan untuk
mengeluarkan janin. Beberapa tanda-tanda persalinan
kala II (Farrer, 2001) antara lain:
a.
pemeriksaan vaginal serviks sudah
dilatasi penuh.
b.
Selaput amnion biasanya sudah pecah.
c.
His atau kontraksi uterus yang
berlangsung panjang kuat, dan tidak begitu sering bukan 2-3 menit lagi,
melainkan sekitar 3-5 menit sekali.
d.
Mungkin terdapat tetesan darah dari
vagina.
e.
Ibu mengalami desakan kuat untuk
mengejan.
f.
Sfingter ani terlihat berlilatasi.
g.
Perineum tampak menonjol.
Pada kala II
his menjadi lebih kuat dan lebih cepat kira-kira 2-3 menit sekali.Karena
biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk diruang panggul, maka pada his
dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflek toris
menimbulkan rasa mengedan.Ibu merasakan pula tekanan pada rectum dan hendak
buang air besar.Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebih lebar dengan
anus membuka.Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak
dalam vulva pada waktu his.Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi kepala
janin tidak masuk lagi diluar his dan dengan his serta kekuatan mengejan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan dahi,
muka dan dagu melewati perineum.Setelah istirahat sebentar, his muali lagi
untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primigravida kala II
benrlangsung rata-rata 1,5-2 jam dan pada multipara rata-rata 0,5-1 jam
(Sarwono, 1999 dan Rustam 1998)
Perubahan
fisiologis pada kala II meliputi system kardiovaskuler yang mana kontraksi
menurunkan aliran darah menuju uterus sehingga jumlah darah dalam sirkulasi ibu
meningkat, perubahan respirasi akan mengalami perubahan yang mana respon
terhadap perubahan system kardiovaskuler mengakibatkan konsumsi oksigen
meningkat, perubahan pengaturan suhu yang mana aktivitas oto yang meningkat
menyebabkan kenaikan suhu, perubahan urinaria yang mana adanya penekanan kepala
janin menyebabkan tonus vecika kandung kencing menurun, perubahan system
musculoskeletal yan mana fleksibilitas pubis meningkat, perubahan saluran
pencernaan ditandai dengan proses pencernaan dan pengosongan lambung meningkat,
perubahan system syaraf yang mana kontraksi menyebabkan penekanan pada kepala
janin sehingga DJJ menurun, kontrksi dorongan otot-otot dinding yang mana
kontrksi menimbulakan rasa nyeri/rasa sakit dari fundus merata keseluruh uterus
sampai berlanjut ke punggung bawah, dll.
Sedangkan
perubahan patologis pada kala II persalinan antara lain : persalinan macet,
distosia karena kelainan panggul, posisi oksipitalis posterior persisten, serta
kelainan his, sehingga apabila klien mengalami kelainan tersebut maka
klien harus dirujuk ke tenaga kesehatan
lain seperti Rumah Sakit atau tenaga kesehatan yang lebih ahli.
B.
Tujuan
(Menggambarkan
pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)
1.
Membantu
proses pengeluaran janin dari rahim ibu
2.
Mendeteksi
dini terjadinya partus lama
C.
Indikasi
(
Sasaran/obyek dari tindakan)
1.
Ibu
bersalin normal tanpa penyulit
D.
Kontra
Indikasi (Sasaran/obyek
yang tidak boleh dilakukan tindakan)
1.
Ibu
hamil dengan rupture uteri.
2.
Ibu
dengan partus lama
3.
Ibu
dengan kedudukan atau letak janin sungsang dan melintang.
4.
Letak
janin dengan persentasi abnormal.
E.
Persiapan
Alat& Bahan ( Kebutuhan
yang harus disediakan sesuai SOP)
1.
Alat
pelindung diri yang meliputi :
a.
APD
(Alat pelindung diri) :
1)
Penutup
kepala
2)
Masker
3)
Kaca
mata
4)
Celemek
5)
Sepatu
bot
6)
Handscoon
b.
Persiapan
ibu
1)
Selimut
2)
2
handuk ( 1 kain bersih/ 1 handuk )
3)
Baju
ibu
c.
Korentang
d.
Partus
set
1)
Duk
steril
2)
Bak
instrumen
3)
Kateter
4)
½ cocker
5)
Gunting
tali pusat
6)
Gunting
epis
7)
Klem
2 arteri
8)
Handscoon
9)
Benang tali pusat
e.
Persiapan
janin
1)
Topi
bayi
2)
Baju
bayi
3)
Handuk
f.
Washlap
2
g.
Phantom
bayi
h.
Tempat
cuci tangan
i.
Tempat
sampah kering dan basah
j.
Kassa
steril
k.
Perlak
l.
Bengkok
m.
Ember
larutan clorin
n.
Monoskop
o.
jaam
F.
Prosedur
Pelaksanaan (
Urutan sistematika dari tindakan)
1.
Menyapa
klien dengan ramah dan sopan
2.
Menjelaskan
tujuan dan prosedur yang akan di lakukan
3.
Merespon
terhadap reaksi pasien
4.
Percaya
diri
5.
Menjaga
privasi pada klien
6.
Mengenakan
apd ( clemek, topi, kacamata, masker, dan alas kaki tertutup)
7.
Mencuci
tangan menggunakan 7 langkah
8.
Meletakkan
handuk bersih untuk menggeringkan bayi di atas perut ibu
9.
Meletakkan
kain steril yang di lipat sepertiga bagian di bawah bokong ibu
10. Membuka tutup partusset dan memeriksa kembali
kelengkapan alat dan bahan
11. Memakai sarung tangan dtt pada kedua tangan
12. Menahan perineum
13. Melahirkan kepala bayi
14. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
15. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
16. Setelah kepaa melakukan putaran paksi luar, memegang
biparietal dan menganjurkan ibu
untuk meneran saat kontraksi
17. Melahirkan bahu depan ( dengan lembut gerakkan kepala
kearah bawah dan distal hingga bahu depan lahir )
18. Melahirkan bahu belakang ( menggerakkan ke arah atas
dan distal sampai bahu belakang
lahir)
19. Sangga (memindahkan tangan kanan untuk menyangga
sampai lateral tubuh bayi)
20. Susur ( memindahkan tangan kiri untuk menyusur pada
lengan bayi, dada dan punggung serta
bokong, sampai kedua kaki, di lanjutkan dengan memegang kedua mata kaki/
masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu
jari dan jari-jari lainya)
21. Menilai bayi ( memposisikan kepala bayi 150 lebih rendah dari badan bayi untuk menilai bayi, apakah
bayi mengangis, warna kulit, bayi bergerak aktif, dengan cara memegang bayi,
tangan kiri di antara kedua kaki bayi, dan tangan kanan memegang kepala bayi)
22. Meletakkan bayi di atas perut ibu dan menutup bayi
dengan handuk kering
23. Membereskan alat- alat dan memasukkan dalam larutan
chlorin 0,5%, membuang sampah dan membersihkan tempat tidur
24. Melakukan mendokumentasian
25. Membersihkan dan memposisikan ibu dengan meluruskan
kaki, menutup bagian genital dengan kain bersih
26. Membersihkan celemek dengan menyemprotkan larutan
chlorin dan membersihkan dengan washlap
27. Mencuci tangan dalam larutan chlorin 0,5 % dan lepas
handscoon dalam keadaan terbalik
28. Mencuci tangan dan melepas APD
G.
Kesimpulan,
Saran&Advice (Evaluasi
hasil pengetahuan, sikap, tindakan serta prosedur tindakan praktikan) *Diisi
oleh dosen setelah Pre&Post Test
H.
Daftar
Pustaka (Semua
sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan)* Minimal 2
-
Saifuddin, Abdul Bari. 2006.
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta : YBP-SP.
-
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : EGC.
-
http://ridazaimadlhan.blogspot.com/2013/10/laporan-pendahuluan-kala-ii.htmldiakses
pada tanggal 21 mei 2015 pukul 22.30 WIB
No comments:
Post a Comment