Kasus 2
Ny.D umur 25 tahun
G1P0A0 , Hamil 20 minggu dating kebidan dengan keluhan mengeluarkan darah dari
jalan lahir, muntah, gelisah, perut bagian bawah sakit, hasil pemeriksaan nadi
kecil, cepat, tekanan ddarah 90/60 mmHg, terdapat nyeri ayun pada portio.
Soal:
1.
Sesuai
dengan data diatas diagnose yang tepat untuk kasus diatas adalah..
2.
Factor
etiologi dari kasus diatas adalah..
3.
Tindakan
yang tepat dilakukan oleh bidan adalah..
Analisis:
1.
Diagnosis: Ny.D umur 20 tahun
G1P0A0, hamil 20 minggu , dengan KET.
DO:
a.
mengeluarkan
darah dari jalan lahir.
b.
Ada
tanda gejala perdarahan intra abdominal yaitu muntah dan gelisah.
c.
perut
bagian bawah sakit.
d.
Ada tanda syok seperti, nadi kecil, cepat,
tekanan darah 90/60 mmHg.
e.
terdapat
nyeri ayun pada portio.
DS: -
2.
ETIOLOGI
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi
terjadi di luar kavum uteri, kehamilan
ektopik tejadi karena hambatan pada perjalan sel telur dari indung telur
(ovarium) ke rahim (uterus). Dari beberapa studi factor resiko yang
diperkirakan sebagaii penyebab adalah :
a.
Infeksi
saluran telur (salpingitis) dapat menimbulkan gangguan pada motilitas saluran
telur.
b.
Riwayat
operasi tuba.
c.
Cacat
bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
d.
Riwayat
kehamilan ektopik sebelumnya.
e.
Abosi
tuba dan pemakaian IUD.
f.
Kelainan
zigot yaitu kelainan kromosom.
g.
Bekas
radang pada tuba, disini radangmenyebabkan perubahan – perubahan pada
endosalping sehingga walaupun fertilitas dapat terjadi, gerakan ovum ke uterus
terhambat.
h.
Operasi
plastic pada tuba
i.
Abortus
buatan.
3.
Penanganan
a.
Menanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan,
kapan mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya apa, adakah gumpalan.
b.
Memasang infus NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah
darah yang hilang.
c.
Memantau tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur
setiap 15 menit.
d.
Merujuk pasien ke rumah sakit.
e.
Jika
terjadi kerusakan pada tuba lakukan salpingektomi.
f.
Jika
kerusakan pada tuba keci lakukan salpingostomi.
g.
Lakukan
konseling dan nasehat mengenai kesuburannya.
h.
Perbaiki
anemia ringan dengan sulfat
ferrosus 600 mg/hari per oral selama 2 minggu.
i.
Jadwalkan
kunjungan berikutnya untuk pemantauan dalam waktu 4 minggu.
KASUS
5
Ny. G umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 29
minggu datang ke BPS permata dengan keluhan mengeluarkan darah banyak lewat
jalan lahir, warna merah segar, tidak di sertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan
KU lemah, pucat, TFU 2 jari diatas pusat, presentasi kepala, bagian bawah belum
masuk PAP, TD 80/50 mmHg, HB 8,4 gr%.
SOAL
1. Diagnosa yang tepat sesuai kasus diatas adalah...
2. Bagaimana faktor predisposisi kasus
diatas?
3. Sebagai Bidan, tindakan yang tepat
untuk menangani kasus diatas adalah..
JAWAB
1.
Diagnosa:
• Ny.G 27 tahun G1P0A0 hamil 29 minggu dengan
plasenta previa.
DS:
• Ibu mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir,
warna merah segar, tidak disertai nyeri.
DO:
• UK : 29 minggu
• TD : 80/50 mmHg
• KU : lemah dan pucat
• HB : 8,4 gr%
• TFU : 2 jari diatas pusat
2.
Faktor predisposisi adalah beberapa kondisi atau situasi yang menyebabkan seseorang lebih beresiko terkena
sebuah penyakit.
Ø
Faktor
predisposisi pada plasenta previa adalah
a.
Umur penderita
1.
Umur muda
karena indometrium belum sempurna. (pada umur muda < 20 tahun).
2.
Pada umur
diatas 35 tahun.
b.
Paritas
Pada paritas tinggi (Multipara) kejadian plasenta previa makin besar.
c.
Endrometrium yang cacat
1.
Bekas
persalinan berulang dengan jarak pendek
2.
Bekas operasi
dan kuretase.
3.
Perubahan
endrometrium pada mioma uteri atau polip.
4.
Pada keadaan
malnutrisi.
3. Tindakan yang tepat untuk kasus
diatas adalah
a.
Menanyakan
pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi, seberapa
banyak, warnanya apa, adakah gumpalan.
b.
Memeriksa
tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c.
Melakukan
pemeriksaan external, rasakan apakah perut bagian bawah teraba lembut, kenyal
ataukah keras.
d.
Jangan
melakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa dengan spekulum.
e.
Menganjurkan
pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri dan menghindari
peningkatan tekanan rongga perut (misalnya menghindari batuk dan menghindari
mengedan).
f.
Memasang
infus NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang.
g.
Memantau
tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur setiap 15 menit.
h.
Merujuk
pasien ke rumah sakit.
No comments:
Post a Comment