truth


counters

nama

Tuesday 11 November 2014

Contoh soal kehamilan



Kasus 2
Ny.D umur 25 tahun G1P0A0 , Hamil 20 minggu dating kebidan dengan keluhan mengeluarkan darah dari jalan lahir, muntah, gelisah, perut bagian bawah sakit, hasil pemeriksaan nadi kecil, cepat, tekanan ddarah 90/60 mmHg, terdapat nyeri ayun pada portio.
Soal:
1.      Sesuai dengan data diatas diagnose yang tepat untuk kasus diatas adalah..
2.      Factor etiologi dari kasus diatas adalah..
3.      Tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan adalah..
Analisis:
1.      Diagnosis: Ny.D umur 20 tahun  G1P0A0, hamil 20 minggu , dengan KET.
DO:
a.       mengeluarkan darah dari jalan lahir.
b.      Ada tanda gejala perdarahan intra abdominal yaitu muntah dan gelisah.
c.       perut bagian bawah sakit.
d.       Ada tanda syok seperti, nadi kecil, cepat, tekanan darah 90/60 mmHg.
e.       terdapat nyeri ayun pada portio.
DS: -

2.       ETIOLOGI
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar kavum uteri, kehamilan ektopik tejadi karena hambatan pada perjalan sel telur dari indung telur (ovarium) ke rahim (uterus). Dari beberapa studi factor resiko yang diperkirakan sebagaii penyebab adalah :
a.       Infeksi saluran telur (salpingitis) dapat menimbulkan gangguan pada motilitas saluran telur.
b.      Riwayat operasi tuba.
c.       Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
d.      Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
e.       Abosi tuba dan pemakaian IUD.
f.       Kelainan zigot yaitu kelainan kromosom.
g.       Bekas radang pada tuba, disini radangmenyebabkan perubahan – perubahan pada endosalping sehingga walaupun fertilitas dapat terjadi, gerakan ovum ke uterus terhambat.
h.      Operasi plastic pada tuba
i.        Abortus buatan.


3.      Penanganan
a.       Menanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya apa, adakah gumpalan.
b.      Memasang infus NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang.
c.       Memantau tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur setiap 15 menit.
d.      Merujuk pasien ke rumah sakit.
e.       Jika terjadi kerusakan pada tuba lakukan salpingektomi.
f.       Jika kerusakan pada tuba keci lakukan salpingostomi.
g.       Lakukan konseling dan nasehat mengenai kesuburannya.
h.      Perbaiki anemia ringan dengan sulfat ferrosus 600 mg/hari per oral selama 2 minggu.
i.        Jadwalkan kunjungan berikutnya untuk pemantauan dalam waktu 4 minggu.


KASUS 5

Ny. G umur 27 tahun, G1P0A0, hamil 29 minggu datang ke BPS permata dengan keluhan mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak di sertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat, TFU 2 jari diatas pusat, presentasi kepala, bagian bawah belum masuk PAP, TD 80/50 mmHg, HB 8,4 gr%.

SOAL
1. Diagnosa  yang tepat sesuai kasus diatas adalah...
2. Bagaimana faktor predisposisi kasus diatas?
3. Sebagai Bidan, tindakan yang tepat untuk menangani kasus diatas adalah..

JAWAB
1.       Diagnosa:
       Ny.G 27 tahun G1P0A0 hamil 29 minggu dengan plasenta previa.
DS:
       Ibu mengeluarkan darah banyak lewat jalan lahir, warna merah segar, tidak disertai nyeri.
DO:
       UK : 29 minggu
       TD : 80/50 mmHg
       KU : lemah dan pucat
       HB : 8,4 gr%
       TFU : 2 jari diatas pusat

2.  Faktor predisposisi adalah beberapa kondisi atau situasi yang   menyebabkan seseorang lebih beresiko terkena sebuah penyakit.
Ø  Faktor predisposisi pada plasenta previa adalah
a.   Umur penderita
1.       Umur muda karena indometrium belum sempurna. (pada umur muda < 20 tahun).
2.       Pada umur diatas 35 tahun.
b.   Paritas
      Pada paritas tinggi (Multipara) kejadian plasenta previa makin besar.
c.   Endrometrium yang cacat
1.       Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek
2.       Bekas operasi dan kuretase.
3.       Perubahan endrometrium pada mioma uteri atau polip.
4.       Pada keadaan malnutrisi.

3. Tindakan yang tepat untuk kasus diatas adalah
a.       Menanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya apa, adakah gumpalan.
b.      Memeriksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung janin.
c.       Melakukan pemeriksaan external, rasakan apakah perut bagian bawah teraba lembut, kenyal ataukah keras.
d.      Jangan melakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa dengan spekulum.
e.      Menganjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri dan menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misalnya menghindari batuk dan menghindari mengedan).
f.        Memasang infus NaCL atau RL sebanyak 2-3 kali jumlah darah yang hilang.
g.       Memantau tekanan darah dan frekuensi nadi secara teratur setiap 15 menit.
h.      Merujuk pasien ke rumah sakit.

No comments:

Post a Comment