BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ditinjau
dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang
paling kritis. Maka dari itu diperlukan pemantauan pada bayi baru lahir. Tujuan
pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau
tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
kesehatan.
Dengan
pemantauan neonatal dan bayi, kita dapat segera mengetahui masalah-masalah yang
terjadi pada bayi sedini mungkin. Contoh masalah pada bayi yang sering kita
temui yaitu bercak mongol, hemangioma, ikterik, muntah dan gumoh, dll. Jika
salah satu dari masalah tersebut tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan
masalah atau komplikasi lainnya. Namun, tak semua masalah tersebut harus
mendapat penanganan khusus karena bisa membuat dampak negative pada pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Ada masalah yang seharusnya dibiarkan saja karena
masalah tersebut bisa menghilang dengan sendirinya. Oleh karena itu penulis membuat
makalah dengan judul “Neonatus dan Bayi dengan masalah serta Penatalaksanaannya
(Bercak Mongol, Hemangiom, Muntah dan Gumoh, Oral Trush, Diaper Rush,
Seborrhea, Bisulan).”
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud bercak mongol?
2. Apa
yang dimaksud hemangioma?
3. Apa
yang dimaksud ikterik?
4. Apa
yang dimaksud muntah & gumoh?
5. Apa
yang dimaksud oral trush?
6. Apa
yang dimaksud diaper rush?
7. Apa
yang dimaksud seborrhea?
8. Apa
yang dimaksud bisulan?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui tentang bercak mongol.
2. Untuk
mengetahui tentang hemangioma.
3. Untuk
mengetahui tentang ikterik.
4. Untuk
mengetahui tentang muntah & gumoh.
5. Untuk
mengetahui tentang oral trush.
6. Untuk
mengetahui tentang diaper rush.
7. Untuk
mengetahui tentang seborrhea.
8. Untuk
mengetahui tentang bisulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Bercak
Mongol
Bercak mongol merupakan
bercak rata berwarna kebiruan, kehitaman, atau kecoklatan
yang lebar, dan umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang,
punggung atas, bokong dan bahu. Bercak ini muncul soliter atau multipel, dan
biasanya memudar pada beberapa tahun pertama walaupun sering juga menetap
hingga dewasa.
Penyebabnya adalah
terdapatnya melanosit yang mengandung melanin. Bercak ini hanya merupakan lesi
jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistematik. Penampilan
yang khas dan bersifat kongenital membedakan bintik ini dengan memar karena
penganiayaan seperti pada penganiayaan anak atau perlakuan salah pada anak.
Contoh asuhan kebidanan bayi dengan bintik
mongol
Data Subjektif : untuk bayi 2 bulan
Data Obyektif :
1. Terdapat
bercak kebiruan pada daerah bokong
2. Tanda
vital normal
3. Berat
badan 6000 gram
Pengkajian : Bayi usia
2 bulan dengan bintik mongol pada daerah bokong
Perencanaan :
1. Jelaskan
penyebab bintik mongol pada keluarga ( yang akan menghilang dalam 1 tahun)
2. Penuhi
kebutuhan nutrisi
3. Pencegahan
infeksi dengan menjaga kebersihan bayi
4. Libatkan
kedua orang tua pada perawatan
5. Lakukan
program imunisasi
B.
Hemangioma
Hemangioma adalah tumor
pembuluh darah yang paling banyak dijumpai pada bayi terjadi pada 10% anak
kulit putih dan sampai 20 % pada bayi premature dengan berat badan kurang dari 1000 g. Hemongioma paling sering
terjadi pada kulit, sering kali soliter, lebih pada anak perempuan dan jarang
berkembang sepenunya pada waktu lahir. Hampir 60% ditemukan didaerah kepala dan
leher. Lesi ini ditandai oleh fase pertumbuhan proliferatif yang berlangsung 6
– 10 bulan dan fase involusi dengan regresi hemangioma yang lambat. Hampir 50% lesi
hilang pada usia 5 tahun dan 90% pada usia 10 tahun. Klasifikasi hemangioma:
1. Hemangioma
intradermal (port wine hemangioma/stain/nevus), merupakan pelebaran pembuluh
darah dermis yang letaknya superfisial, dengan dinding pembuluh darah dibentuk
oleh sel endiletium dewasa sehingga resisten terhadap radiasi. Lesi merah
kebiruan terutama di kepala dan leher, rata dengan permukaan kulit, jarang
regresi spontan kesuali salmon patches (eritema nuthe)
2. Kapler
(strawberry hemangioma, involiting hemangioma of in fancy, nevus hipertrophy ,
infantile mixed cavernoves hemangioma),
merupakan pelebaran pembuluh darah dibawah epidermis (papillar layer) masih
dalam dermis dengan dinding pembuluh darah dibentuk oleh sel endotelium
embrional sehingga sensitive terhadap radiasi. Lesi merah dimana – mana
terutama dikepala dan leher yang muncul di pemukaan kulit yang bersifar
progresif. Jenis hemongioma ini terdiri dari nevus simplek atau necus buah
arbai dan nevus flameus. Nevus simplek bila sudah terbentuk tampak seperti buah
arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil. Perkembangan dimulai
dengan titik kecil pada waktu lahir, membesar cepat dan menetap pada usia kira
– kira 8 bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pusat
karena fibrosis setelah usia 1 tahun. Proses regresi berjalan sampai usia 6-7
tahun. Nevus flameus ada sejak lahir, menetap dan rata dengan kulit, kulit
teriritasi karena dapat menonjol di tempat yang teriritasi tersebut.
3. Hemangioma
kavernosa, merupakan pelebaran pembuluh darah subkutis yang kadang – kadang
invasi ke fasia dan otot membentuk rongga dengan dinding pembuluh darah yang
dibentuk oleh sel endotelium dewasa. Kelainannya berada dijaringan yang lebih
dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruaan yang dapat
dikempeskan dengan penekanan tetapi menonjol kembali setelah tekanan di lepaskan.
Hemangioma ini dapat mengalami regresi spontan, malah sering progresif. Jenis
kavernosa ini dapat meluas dan menyusup kejaringannya. Jaringan diatas
hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi. Misalnya
didaerah perinium dan menimbulkan tukak yang sulit sembuh dan kadang berdarah.
4. Hemangioma
campuran, jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis
kavernosum. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut
sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral,
soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak – anak. Lesi berupa tumor
yang lunak berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat
memberi gambaran keratotik dan verukosa.
Penatalaksanaan masalah ini menggunakan
pendekatan:
1. Konservatif
a. Ditunggu
regresi (<5-6 tahun) untuk hemangioma buah arbei. Tindakan pemasangan
pembalut elastis dengan sedikit penekanan secara terus menerus. Tindakan ini
membantu mempercepat proses pemulihan.
b. Kamuflase
dengan krem pewarna.
c. Penyuntikan
sclerosing agent. Untuk anak kecil sebaiknya menggunakan narkosa sebelum
dipasang jahitan utuk tie over. Cara penyuntikan sclerosing agent:
1. Lakukan
aspirasi untuk memastikan suntikan masuk kedalam rongga rongga. Tandanya adalah
ketika aspirasi keluar darah.
2. Suntikan
sclerosing agent dan tangan yang lain memegang kassa menekan bagian atas tumor.
3. Pasang
sufratur dan kassa lembab untuk tie over.
4. Lakukan
pembalutan dengan perban elastis.
2. Overatif.
Pendekatan ini dipilih untuk indikasi :
a. Recurrent
bleeding
b. Ulserasi
yang sulit sembuh dengan terapi biasa
c. Hemangioma
yang disebabkan oleh flebolit
d. Lesi
setelah > 1 tahun tidak menunjukan pertumbuhan dan tidak ada tanda tanda
regresi
e. Lesi
> 2 tahun menunjukan progresivitas
f. Lokasi
khusus : mulut, jalan nafas, sekitar mata, dan perinium
g. Kadang
– kadang diperlukan embolisasi preoperatif untuk mengecilkan tumor
3. Terapi
lain
a. Radiasi
bukan merupakan pilihan, karena menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang,
komplikasi dermatitis, fibrositis kulit sehat di sekitar, atau degenerasi
maligna
b. Steroid
dapat di gunakan untuk rapid enlarging hemangioma
c. Terapi
laser
Contoh
asuhan kebidanan bayi hemangioma
Data
subjektif : usia bayi 2 bulan
Data
objektif :
1.
Terdapat lesi merah kebiruan di kepala
dan agak menonjol
2.
Bayi agak rewel
Pengkajian
: bayi usia 2 bulan yang dicurigai menderita hemangioma
Perencanaan
:
1.
Jelaskan penyebab hemangioma kepada
keluarga (akan menghilang dalam 1 tahun)
2.
Penuhi kebutuhan nutrisi
3.
Cegah infeksi dengan menjaga kebersihan
bayi
4.
Libatkan kedua orang tuan untuk
perawatan
5.
Lakukan program imunisasi
6.
Lakukan kolaborasi untuk tindakan lanjut
C.
Ikterik
Ikterik atau ikterus
adalah menguningnya sklera, kulit, atau jaringan lain akibat penimbunan
bilirubin dalam tubuh. Ikterik atau ikterus pada bayi baru lahir terdapat pada
25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan.
Klasifikasi:
1. Ikterus
fisiologis: ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak mempunyai
dasar patologis. Kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan.
2. Ikerus
patologis: ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubin mencapai
suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.
Ikterus
dapat dicegah dengan:
1. Pengawasan
antenatal yang baik
2. Tindakan
menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pda bayi selama masa kehamilan
dan kelahiran (misalnya surfafurazol, novobiosin).
3. Penanganan
asfiksia dan trauma persalinan yang tepat.
4. Pemenuhan
kebutuhan nutrisi bayi baru lahir dengan ASI
5. Pencegahan
infeksi.
Penatalaksanaan
ikterus fisiologis dengan minum ASI dini dan sering. Bayi yang pulang sebelum
48 jam, diperlukan pemeriksaan ulang dan kontrol lebih cepat terutama bila
tampak kuning. Ikterus yang patologis diatasi dengan terapi sinar dan transfusi
tukar.
Contoh
asuhan kebidanan bayi ikterus fisiologis
Data
subjektif: usia bayi 2 hari, bayi kurang menyusu ASI
Data
objektif:
1. Bayi
cukup bulan
2. Mata
dan kulit tubuh terlihat agak kuning
3. Kadar
bilirubin indirek 13 mg %
Pengkajian:
bayi cukup bulan usia 2 hari dengan ikterus fisiologis
Perencanaan:
1. Jelaskan
penyebab ikterus pada keluarga yang akan menghilang dalam waktu 10 hari
2. Anjurkan
ibu untuk menjemur bayi pada pagi hari agar terkena sinar matahari
3. Penuhi
kebutuhan nutrisi, anjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya
4. Cegah
infeksi dengan menjaga kebersihan bayi
5. Libatkan
kedua orang tua untuk perawatan
6. Lakukan
program imunisasi
7. Lakukan
kolaborasi untuk tindak lanjut
D.
Muntah
dan Gumoh
a.
Muntah
Muntah adalah proses refleks yang sangat
terkoordinasi yang mungkin didahului oleh peningkatan air liur. Muntah pada
bayi merupakan gejala yang sering sekali dijumpai dan dapat terjadi pada
berbagai kondisi. Muntah dapat merupakan gejala penyakit ringan atau penyakit
berat. Sifat muntah:
1. Keluar
cairan terus-menerus, kemungkinan disebabkan oleh obstruksi esofagus.
2. Muntah
proyektil, kemungkinan disebabkan oleh stenosis pilorus
3. Muntah
hijau kekuningan, kemungkinan disebabkan oleh obstruksi dibawah ampula vateri.
4. Muntah
segera ketika lahir dan menetap, kemungkinan disebabkan oleh tekanan
intrakranial tinggi atau obstruksi usus.
Penyebab
muntah
1. Dalam
masa neonatus. Kelainan kongenital saluran pencernaan, paralisis palatum, atresia
esofagus, kalasia, akalasia, iritasi pada lambung (mekonium, amnion, darah)
2. Setelah
masa neonatus. Pada masa ini penyebab muntah makin banyak dan semakin sulit.
Diagnosis perlu mempertimbangkan :
a. Faktor
psikogenetik
b. Faktor
infeksi, apendisitis, peritonitis, divertikulitis, adenitis mesentrial, infeksi
traktus akut, hepatitis
c. Faktor
lain : invaginasi, kelainan intrakranial, kelainan endokrin, epidemik vomitis,
cycling vomiting, refleks.
Muntah
dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh atau elektrolit sehingga dapat
terjadi dehidrasi. Bila tadak mau makan dan minum, akan terjadi ketosis.
Ketosis akan menyebabkan asidosis yang akhirnya dapat menjadi syok. Bila muntah
sering dan hebat, akan terjadi ketegangan otot dinding perut, perdarahan
konjungtiva, rupture esofagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah, jahitan
terlepas pada penderita pasca operasi dan timbul perdarahan. Penatalaksanaan
muntah adalah :
1. Kaji
faktor penyebab
2. Obati
sesuai penyebabnya
3. Beri
suasana tenang
4. Perlakukan
bayi atau anak ddengan baik dan hati – hati
5. Beri
diet yang sesuai dan jangan beri makanan yanng merangsang
6. Kaji
sifat muntah
7. Bila
ada kelainan yang sangat penting, segera lapor atau rujuk kerumah sakit.
b. Gumoh
Regurgitasi atau gumoh adalah keluarnya susu yang telah
ditelan ketika atau beberapa saat setelah meminum susu botol atau menyusu dan
dalam jumlah yang sedikit. Penyebabnya adalah anak atau bayi sudah kenyang,
posisi anak atau bayi saat menyusui yang salah, posisi botol yang salah, atau
tergesa – gesa waktu menyusu.
Regurgitasi yang tidak berlebihan
merupakan keadaan yang normal, terutama pada bayi muda di bawah 6 bulan.
Penatalaksanaannya dengan memperbaiki posisi botol pada saat menyusu, setelah
makan atau minum usahakan anak bersendawa, bayi atau anak yang menyusu pada ibu
harus dengan bibir yang mencakup rapat pada puting susu ibu.
Contoh asuhan kebidanan bayi gumoh
Data subjektif: usia bayi 3 bulan, seri
ng muntah setiap kali habis menyusu.
Data objektif :
1. Bayi
cukup bulan
2. Refleks
isap kuat
3. Mengeluarkan
sedikit susu pada saat menyusui
4. Keadaan
bayi baik
Pengkajian:
bayi usia 3 bulan dengan gumoh
Perencanaan:
1. Jelaskan
penyebab terjadinya gumoh pada keluarga
2. Ajarkan
ibu dan keluarga tentng teknik menyusui yang benar atau berikan susu dengan
cara yang benar
3. Jika
bayi diberi susu botol, perbaiki posisi botol pada saat menyusu
4. Anjurkan
ibu untuk menyendawakan anak/bayinya setelah menyusu
E.
Oral
Trush
Oral Trush adalah
infeksi jamur yang terjadi pada area hangat dan basah yang ditandai dengan
bercak-bercak membran berwarna putih, menimbul, mirip sisa-sisa susu di selaput
lendir bibir, lidah, palatum, dan faring. Mula-mula dianggap endapan susu,
tetapi apabila dipaksa diangkat akan menyebabkan bayi malas menyusu karena
terasa agak nyeri. Dalam hal ini diagnosis dapat dipastikan dengann melakukan
pemeriksaan mikroskop langsung dan biakan kerokan mukosa terkait.
Infeksi pada neonatus
ini dapat sembuh spontan dengan pengobatan 1ml larutan nistatin (100.000
unit/ml) yang di berikan 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Obat ini akan
membatasi penyebaran penyakit hanya diruang perawatan bayi serta menghindari
infeksi berkepanjangan yang kadang-kadang terjadi. Larutan tersebut hendaknya
ditaruh dengan lembut dan hati-hati kedalam mulut sehingga mendapat kesempatan
untuk menyebar luas diseluruh rongga mulut sebelum ditelan. Pencegahan oral
trush adalah dengan membersihkan dan mengeringkan segera daerah mulut bayi dan
sekitarnya setiap selesai menyusu serta menjaga kebersihan ibu dan bayinya.
Contoh asuhan kebidanan bayi dengan oral
trush:
Data subjektif : usia bayi 1 bulan
dengan keinginan menyusu kurang.
Data objektif:
1. Bayi
cukup bulan
2. Tampak
bercak putih agak menonjol pada daerah lidah dan mulut
3. Keadaan
bayi baik
Pengkajian:
bayi usia 1 bulan dengan oral trush
Perencanaan:
1. Jelaskan
penyebab oral trush pada keluarga
2. Ajarkan
ibu dan kelurga tentang teknik menyusui yang benar dan cara memberi susu yang
benar
3. Anjurkan
ibu untuk membersihkan mulut dan daerah sekitar mulut bayinya sesudah menyusui
4. Anjurkan
ibu untuk membilas mulut bayinya dengan air putih setelah menyusu
5. Berikan
larutan nistatin 1 ml 4 kali sehari
6. Kolaborasi
dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut
F.
Diaper
Rush
Diaper rush terjadi
akibat kontak kulit yang terus menerus dengan lingkungan yang tidak baik,
diaper rush disebut juga ruam popok. Ruam popok adalah masalah yang amat lazim
dan perlu perhatian agar daerah popok tetap bersih dan kering sehingga ruam
tidak berkembang. Ganti popok setiap popok menjadi basah atau kotor. Seka
daerah kemaluan dengan bagian popok yang bersih lalu oleskan losion bayi,
sebelumnya keringkan dengan lembut.
Suatu zat bernama urea
selalu terdapat pada air seni dan di ubah menjadi amonia oleh bakteri yang
biasa di temukan pada kulit bayi dan mengkontaminasi popok yang basah dan
kotor. Amonia mengiritasi kulit, menyebabkan ruam popok jika mengenai kulit
untuk jangka waktu tertentu. Ruam popk dapat berubah dari kemerah-merahan dan
lecet ringan menjadi radang dengan kulit pecah-pecah. Bayi yang mendapat susu
botol lebih mudah terkena ruam popok karena bakteri bertahan hidup pada suatu
medium alkali yang terdapat pada feses bayi tersebut. Tanda dan gejala ruam
popok adalah iritasi terjadi di daerah di lipatan paha, tangan, dan erupsi pada
daerah kontak yang menonjol seperti bokongnya. Penyebab ruam popok:
1. Kebersiahan
kulit kurang terjaga
2. Jarang
ganti popok setelah buang air kecil
3. Udara/
suhu yang terlalu panas
4. Diare
5. Reaksi
kontak terhadap karet, plastik, deterjen
Penatalaksanaan
ruam popok adalah:
1. Gunakan
popok sekali pakai tanpa pemutih. Ada popok yang di buat dengan menggunakan
proses pemutihan yang mengeluarkan racun dioksin.
2. Gunakan
popok secara teratur, jangan biarkan bayi terbaring dengan popok basah.
3. Letakkan
pelapis popok sekali pakai satu muka di sisi kulit bayi anda. Ini memungkinkan
urine langsung keluar untuk di serap oleh popok yang ada di bawah sehingga
kulit tetap kering.
4. Jaga
agar bokong bayi tetap kering dan bersih.
5. Usahakan
bokong bayi terbuka agar terkena angin setiap kali mengganti popok
6. Hindari
kulit menjadi pecah-pecah, gunakan krim khusus pencegah ruam popok. Selain itu
jangan gunakan celana plastik karena celana ini membuat urine kontak dengan
kulit dan membatu terbentuknya amonia
7. Hindari
mencuci bokong bayi dangan sabun dan air. Sabun dapat mengering di kulit dan
menyebabkan kulit pecah-pecah.
8. Untuk
melindungi kulit, gunakan hanya losion bayi atau krim ruam popok. Hindari
menggunakan krim antiseptik yang di jual bebas karena dapat menimbulkan
iritasi.
9. Jaga
kebersihan, ganti popok sesering mungkin, jaga suhu bayi.
10. Jaga
agar tidak terkena air, tetap terbuka dan tetap kering.
11. Bersihkan
dengan kapas halus dan minyak (baby oil)
12. Segera
bersihkan bila anak berkrmih atau buang air besar.
13. Atur
posisi tidur agar tidak menekan luka
14. Jaga
kebersihan kulit dan tubuh, kebersihan pakaian
15. Bilas
bekas perianal setelah berkemih atau defekasi.
Contoh
asuhan pada bayi dengan Diaper Rush
Data
subjektif: usia bayi 1 bulan, ibu mengatakan kulit bayi kemerahan pada daerah
bokong dan genetalia, bayi menggunakan popok sekali pakai.
Data
objektif:
1. Tampak
kemerahan pada daerah genetalia dan bookong
2. Bayi
terlihat rewel.
Pengkajian:
bayi usia 1 bulan dengan diaper rush
Perencanaan:
1. Jelaskan
penyebab terjadinya diaper rush pada keluarga
2. Jangan
biarkan bayi berbaring dengan popok yang basah
3. Sering
cek poopok apakah sudah penuh atau belum
4. Jaga
agar bokong dan genetalia bayi tetap bersih dan kering
5. Usahakan
bokkong bayi terbuka agar terkena angin
6. Hindari
kontak dengan karet atau plastik
7. Jaga
kebersihan kulit
G. Seborrhea
Seborrhea adalah sebum
lemak yang berlebihan, terjadi pada 3 bulan pertama kehidupan. Gejala klinisnya
beruparuam merah mengelupas pada kulit kepala, alis mata, lipatan leher,
ketiak, lipatpaha dan daerah popok. Penyakit menetap selama beberapa minggu
sampai beberapa bulan, kemudian sembuh dengan spontan, jarang menimbulkan
gejala. Penatalaksanaan gangguan ini dengan menggunakan emolien (krem berair)
atau hidrokortison 0,5 atau 1%. Kulit kepala diulut dengan minyak, kemudian
dikramas dengan sampo ringan. Jika resisten gunakan asam salisilat 1% dalam krem
mengandung air sebagai keratolitik.
Contoh asuhan kebidanan
bayi dengan seborea
Data subjektif: usia
bayi 1 bulan
Data objektif:
1.
Tampak kumpulan lemak warna yang
berwarna putih agak kecoklatan pada daerah kepala.
2.
Tampak ruas merah pada daerah kepala.
Pengkajian:
bayi usia 1 bulan dengan seborea
Perencanaan:
1.
Jelaskan penyebab terjadinya seborea
pada keluarga.
2.
Anjurkan ibu untuk megelupaskan sebum
lemak yang terdapat pada bagian kepala bayi atau pada bagian lain yang terkena.
3.
Gunakan emolien atau hidrokortison 0,5%
dan kulit kepala diurut secara perlahan tanpa dipaksa dengan sampo ringan.
4.
Jaga kebersihan kulit.
H. Bisulan
Furunkel/bisul adalah suatu
infeksi nekrotik akut folikel rambut atau benjolan yang nyeri pada kulit karena
radang terbatas pada kulit jangat dan jaringan bawah kulit yang meliputi mata
bisul. Bisul disebabkan oleh bakteri yang masuk kedalam kulit melalui kandung
rambut, kelenjar palit, atau kelenjar kringat. Furunkulosis adalah timbulnya
segrombolan bisul atau furunkel secara serentak, sering terjadi pada penderita
penyakit gula (diabetes melitus).
Penyebab furunkulosis
adalah stafilokokus. Tetapi epidemik furunkolosis disebabkan oleh strain khusus
stafilokokus. Gejalanya sering berat tetapi sebentar dan tidak ditemukan faktor
predisposisi. Bisul menimbulkan demam dan terasa sangat nyeri sebelum
terbentuknya nanah. Setelah nanah terbentuk, nyeri akan berkurang. Setelah
cukup matang bisul akan pecah dan nanah serta darah mengalir nanah bisul berisi
kuman, dan dapat menulari kulit lain. Gejala awal adalah penderita akan merasa
gatal, lesi menjadi nyeri bila ditekan atau diusap selama proses supurasi, lesi
terasa sakit sekali.
Tanda-tanda timbulnya
peradangan adalah folikuler kecil dan merah yang cepat bertambah besar dan
membentuk suatu tonjolan berbentuk kerucut dan terasa keras dan dikelilingi
oleh bagian yang memerah. Ketika supurasi yang terjadi, timbul pustuladan
kemudian edema, dan rongga terisi oleh jaringan granilasi. Area yang bisa
terkena adalah wajah terutama bibir atas, hidung, kuduk, punggung, ketiak,
badan, dan paha. Furunkulosis merupakan abses folikel rambut, biasanya rambut
vellus. Nekrosis dengan kerusakan folikel sering terjadi sesudah abses
perifolikuler.
Contoh asuhan kebidanan bayi dengan
bisul
Data subjektif: usia bayi 5 bulan, bayi
rewel
Data objektif:
1. Tampak
lesi merah, agak keras, terdapat bintik kuning pada puncaknya dsibagian leher.
2. Suhu
37,50 C
Pengkajian:
bayi usia 5 bulan dengan bisul pada daerah leher
Perencanaan:
1. Jelaskan
penyebab terjadinya bisul pada keluarga
2. Anjurkan
ibu untuk memberi kompres hangat pada bisul
3. Cegah
pecahan bisul mengenai bagian kulit lain agar tidak tertular
4. Pengobatannya
dengan parasetamol, antibiotik, penisilin
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah yang lazim
terjadi pada bayi antara lain bercak mongol, hemangioma, ikterik, muntah &
gumoh, oral trush, diaper rush, seborrea, dan bisul. Bercak mongol merupakan
bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, berukuran
sangat besar, dan umumnya terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha
belakang, punggung atas dan bahu.Hemangioma adalah tumor pembuluh darah yang
paling banyak dijumpai pada bayi terjadi pada 10% anak kulit putih dan sampai
20 % pada bayi premature dengan berat badan
kurang dari 1000 g. Ikterik adalah menguningnya sklera, kulit, atau
jaringan lain akibat penimbunan bilirubin dalam tubuh.
Muntah adalah proses
refleks yang sangat terkoordinasi yang mungkin didahului oleh peningkatan air liur.Regurgitasi atau gumoh adalah keluarnya susu yang telah
ditelan ketika atau beberapa saat setelah meminum susu botol atau menyusu dan
dalam jumlah yang sedikit.Oral Trush adalah infeksi jamur yang terjadi pada area
hangat dan basah yang ditandai dengan bercak-bercak membran berwarna putih,
menimbul, mirip sisa-sisa susu di selaput lendir bibir, lidah, palatum, dan
faring.Diaper rush terjadi akibat kontak kulit yang terus menerus dengan
lingkungan yang tidak baik, diaper rush disebut juga ruam popok.Seborrhea
adalah sebum lemak yang berlebihan, terjadi pada 3 bulan pertama
kehidupan.Furunkel/bisul adalah suatu infeksi nekrotik akut folikel rambut atau
benjolan yang nyeri pada kulit karena radang terbatas pada kulit jangat dan
jaringan bawah kulit yang meliputi mata bisul.
B.
Saran
Sebaiknya orang tua
memantau bayinya agar dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada bayi
sedini mungkin. Karena jika salah satu dari masalah tersebut tidak segera
diatasi maka bisa menyebabkan masalah atau komplikasi lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Deslidel, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, &
Balita. Jakarta: EGC.
Dewi Vivian N. L.2010. AsuhanNeonatusbayidanBalita. Jakarta:
SalembaMedika.
Sudarti, dan Endang Khoirunnisa.
2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yeyeh, Ai.2010.AsuhanNeonatusBayidanAnakBalita. Jakarta:
CV. Trans InfoMedika.
No comments:
Post a Comment