truth


counters

nama

Tuesday 11 November 2014

sedikit materi khamilan



1.      Pemeriksaan fisik dan leopold
2.      Pengkajian fetal:
a.       Gerakan  janin
b.      DJJ
c.       Non Stress Test (NST)
d.     Amniosintesis

Jawab:
1.      Pemeriksaan Fisik
a.       Kepala, muka dan leher
Lihatlah wajah atau muka pasien, adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut.
b.      Mulut klien, perhatikan: pucat pada bibir, pecah-pecah, gigi berlubang, dan bau mulut.
c.       Dada dan payudara
Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan payudara terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol atau datar atau bahkan masuk.
d.      Abdomen
Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada perut ibu.   Tujuan pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak dan presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi fundus uteri dan denyut jantung janin. 
e.       Pemeriksaan punggung dibagian ginjal
Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan. Bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan pada ginjal atau salurannya.
f.       Genetalia
Terdapat juga tanda-tanda kehamilan pada genitalia yaitu sebagai berikut:
a.       Tanda “Chadwick” adalah warna ungu/biru pd vulva & vagina.
b.      Tanda “Goodell” adalah melunaknya serviks.
c.       Tanda “Hegar” adalah melunaknya isthmus uteri ( segmen bwh rahim ).
g.      Panggul

2.      Leopold

Leopold I : 
·         pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu hamil
·         menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
·         konsistensi uterus
Variasi menurut Knebel :
·          menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
·         Menentukan batas samping rahim kanan kiri
·         Menentukan letak punggung janin
·         Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Variasi menurut Bidan :
·         Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
Leopold III :
·         Menentukan bagian terbawah janin
·         Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang
Variasi menurut Ahlfeld :
·         Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut
Leopold IV :
·         Pemeriksaan menghadap ke arah kaki ibu hamil
·         Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul

3.      Pengkajian fetal:
a.       Gerakan  janin
Pola gerakan janin adalah tanda reliabel tentang kesejahteraan janin. Data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggap lazim. Gerakan janin pada primigravida dirasakan pada kehamilan 18minggu, sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu.
Cara menghitung gerakan janin
Apabila klien mampu membaca dan memahami prosedur grafik dasar, maka dapat menggunakan metode count to ten (menghitung sampai10):
1.      Jadwalkan satu sesi perhitungan perhari
2.      Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari
3.      Catat berapa lama biasanya dibutuhkan untuk merasakan 10 kali gerakan
4.      Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan teridentifikasi dalam 10 jam
Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak terasa gerakan dalam 10 jam maka hubungi bidan. Kelebihan metode ini yaitu: mudah digunakan, singkat dan mudah diinterpretasi.
b.      DJJ
DJJ normal 120-160 denyut/menit. Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam dibawah bantal.
Cara  Mendengarkan Denyut  Jantung  Janin
1.      Dengan menggunakan Stetoskop Pinard
b.      Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari suara lain.
c.       Ibu hamil diminta berbaring terlentang, kakinya lurus, bagian yang tidak perlu diperiksa ditutup, pintu atau jendela ditutup.
d.      Alat disediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi.
e.       Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan.Setelah daerah ditemukan, stetoskop pinard di pakai bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas tempat atau daerah dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan bagian yang luasnyasempit ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak lurus.
f.       Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyut jantung janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastik anapakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus disesuai dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantunt janin, tetapi detak aorta abdominalis dari ibu.
g.      Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung janin maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut jantung janin itu.
2. Dengan menggunakan Doppler 
a.       Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat digunakan.
b.      Usahakan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah ditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap udara antara kulit abdomen dengan permukaan sensor.
c.       Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan,kemudian tekan tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin.
d.      Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan menggunakan tombol pengatur volume.
e.       Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditujukan melalui monitor.

Cara menghitung denyut jantung janin
Menghitung denyut jantung janin (DJJ) yaitu dengan mendengarkan 3x5 detik dikalikan dengan 4. Contohnya :
5 detik
5 detik
5 detik
Kesimpulan
11
12
11
-        4 (11 + 12 +11) = 136/menit. Teratur dan janin baik.
10
14
9
- 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak teratur  dan janin asphyxia
8
7
8
- 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur dan janin asphyxia.

c.       Non Stress Test (NST)

a.       Tehnik pemeriksaan NST :
1.      Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit miring ke kiri. Hal ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan mencegah terjadinya hipotensi.
2.      Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi, dan frekuensi pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap 10-15 menit (hasilnya dicatat pada kertas KTG).
3.      Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara:
a.       Menanyakan kepada pasien.
b.      Melakukan palpasi abdomen.
c.       Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas KTG).
4.      Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin, dilakukan perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala atau bagian janin lainnya, atau dengan memberi rangsang vibro-akustik (dengan membunyikan bel, atau dengan menggunakan alat khusus untuk keperluan tersebut).
5.      Perhatikan frekuensi dasar DJJ (normal antara 120 – 160 dpm).
6.      Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas KTG. Perhatikan apakah terjadi akselerasi DJJ (sediktinya 15 dpm).
7.      Perhatikan variabilitas DJJ (normal antara 5 – 25 dpm).
8.      Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.
b.      Interpretasi NST
1.      Reaktif:
a.       Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit, disertai dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
b.      Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 – 160 dpm.
c.       Variabilitas djj antara 5 – 25 dpm.
2.      Non-reaktif:
a.       Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak terdapat akselerasi pada gerakan janin.
b.      Frekuensi dasar djj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari 160 dpm).
c.       Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.
3.      Meragukan:
a.       Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau terdapat akselerasi yang kurang dari 15 dpm.
b.      Frekuensi dasar djj abnormal.
c.       Variabilitas djj antara 2 – 5 dpm.

          Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin yang baik sampai 1 minggu kemudian (spesifisitas 95% – 99%).Hasil NST yang non-reaktif disertai dengan keadaan janin yang jelek (kematian perinatal, nilai Apgar rendah, adanya deselerasi lambat intrapartum), dengan sensitivitas sebesar 20%.Hasil NST yang meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam. Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap hasil NST yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction stress test (CST), selama tidak ada kontraindikasi.

d.      Amniosintesis
      Amniosintesis adalah metode untuk mendapatkan cairan amnion dengan memasukkan trocar halu dan kanula yang steril ke dalam cavitas amnii melewati dinding abdomen dan dinding uterus.Sel-sel fetus dilepaskan kedalam amnion dan dapat dikaji untuk penentuan jenis kelamin dan kesehatan fetus.Untuk alasan yang sudah jelas, maka letak plasenta harus ditetapkan sebelum amniosentesis. Kajian-kajian berikutnya akan dilakukan pada specimen cairan yang di aspirasi antara umur kehamilan 14 sampai 18 minggu. Hasil analisis biasanya baru diperoleh setelah paling cepat 3 minggu.Dan uji dagnostik yang lebih baru telah dirancang untuk menghindari hasil yang terlalu lama ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketidaknyamanan bumil

No.
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Patologis
Penyebab
Penanganan
1.
Topeng kehamilan (chlosma gravidarum)
         V
_
Hiperpigmentasi karena peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin
a.       Hindari sinar matahari secara berlebihan langsung
b.      Gunakan bahan pelindung non-alergis
c.       Hindari penggunaan hydroquinones
2.

Nausea(mual) dan emesis(muntah), morning sickness.
       V
_
Peningkatan hormon estrogen dan HCG
a.       Pada waktu bangun tidur tidak langsung turun dari tempat tidut.
b.      Minum teh hangat, susu atau makan makanan ringan (roti). menghindari makanan yang di goreng, pedas dan banyak mengandung gas dan menghisap permen.
c.       menjaga kebersihan mulut dan gigi.
3.
Ginggivitis dan epulis(gusi berdarah)
        V
_
Peningkatan hormon estrogen
a.       anjurkan untuk diet seimbang protein, sayur dan buah.
b.      anjurkan ibu menjaga kesehatan mulut dan gigi.
4.
Mual dan muntah berlebihan (hiperemesis gravidarum)
-
       V 
Peningkatan hormon estrogen dan HCG
a.       infus dan rujuk
5.
Miksi (sering kencing)
       V
_
Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
a.       kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing
b.      Menganjurkan pada ibu untuk mengurangi atau membatasi pemasukan cairan sebelum tidur
c.       jangan berdiri terlalu lama sebelum tidur
d.      batasi minum bahan diuretik alamiah seperti kopi
e.       jika BAK terasa sakit atau hal – hal lain  segera ke dokter
6.
Fatigue (kelelahan)
       V
_
Penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan
a.       ibu dianjurkan untuk lebih banyak istirahat
b.      jika duduk mengangkat kaki atau disejajarkan
c.       tidur berbaring miring kiri atau kanan
d.      latihan relaksasi dan pernafasan
e.       olahraga ringan, makanan yang mengenyangkan cukup nasi dan lauk pauk
7.
Leucorhea (keputihan)
         V
_
Peningkatan kadar hormon estrogen
a.       Menganjurkan agar memakai celana dalam yang bersih, menyerap keringat, nyaman dan menjaga kebersihan, serta menghubungi atau datang ke petugas kesehatan jika terjadi perubahan bau, warna, jumlah cairan tersebut.
8.
Sakit punggung
V 
_
Spasme otot karena tekanan terhadap akar saraf dan meningkatnya pelengkungan vertebrata umbosacral karena uterus membesar
a.       gunakan bodymekanik yang baik untuk angkat benda

9.
Hidung tersumbat/ berdarah
V 
_
Peningkatan kadar hormon estrogen
a.       gunakan vaporizer udara dingin
10.
Konstipasi (sembelit)
      V 
_
Peningkatan hormon progesteron
a.       tingkatkan intake cairan, serat didalam diet.
b.      dianjurka olah raga khususnya sesaat sebellum makan pagi.
c.        istirahat cukup.
d.       senam hamil.
e.       membiasakan BAB teratur.
f.       BAB setelah ada dorongan.
11.
Striae gravidarum (tanda regangan, terlihat di bagian bawah abdomen)
      V
_
Peregangan kulit karena uterus membesar.
a.       olesi dengan dermatix
12.
Linea nigra (garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus di garis tengah tubuh)
      V
_
Hiperpigmentasi akibat peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin
a.       warna hitam pada garis akan perlahan memudar setelah kehamilan berakhir
13.
Varises
     V
_
Pelebaran pembuluh vena
a.       istirahat paha dan kaki diangkat 1 jam kurang lebih 2 kali sehari.
b.      berdiri jangan terlalu lama.
c.       memakai stoking.
14.
Kram otot
V
_
Spasme otot dan kurangnya kadar kalsium
a.       ibu dianjurkan untuk sering istirahat.
b.      sambil berdiri, berpegangan pada kursi untuk membantu dan menempatakan berat badan anda pada kaki yang mengalami kram.
c.       sela kram kaki harus di fleksi.
d.      pengurutan daerah betis , suami dapat membantu untuk hal ini atau mengurut otot yang kram.
15.
Merasa lebih panas
     V
_
Peningkatan kadar hormon progesteron
a.       rileks atau istirahat di tempat yang sejuk
16.
Nyidam(Pica)
     V
_
Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah
a.       mendiskusikan rencana makanan yang dapat di terima yang meliputi makanan bergizi dan memuaskan ngidam
17.
Insomnia
      V
_
Pola tidur berubah
a.       istirahat usap usapp punggung.
b.      minum susu hangat, mandi air hangat sebelum tidur.
c.       topang bagian tubuh dengan bantal.
18.
Panas perut
(heart burn)
V 
_
Aliran balik esofagus akibat relaksasi spinkter esofagus karena peningkatan hormon progesteron
a.       makan sedikit tapi sering
b.      hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng, makanan yang berbumbu merangsang
19.
Perut kembung
       V
_
motilitas gastroinstestinal menurun yang menyebabkan waktu pengosongan lambat karena peningkatan hormon progesteron
a.       hindari makanan yang mengandung gas
b.      mengunyah makanan secara sempurna
c.       lakukan senam secara teratur
d.      pertahankan kebiasaan yang normal
20.
Haemoroid
_
V 
Karena konstipasi
a.       pencegahan agar feses tidak keras, contoh makan sayur yang berserat dan buah.
b.      duduk jangan terlalu lama.
c.       posisi tidur miring.
d.       kompres dingin atau hangat.
e.       obat supositoria atas indikasi dokter.
21.
Oedema
_
V 
Gangguan sirkulasi cairan dalam tubuh
a.       minum cukup.
b.      memakai stoking.
c.       istirahat paha dan kakii di tinggikan.
d.      bila dengan cara di atas tidak hilang segera pergi ke dokter.
22.
Sakit Kepala
                      V
_
Kontraksi otot ketegangan spasme otot, keletihan
a.       biofeedback
b.      teknik relaksasi
c.       massase leher dan otot bahu
d.      penggunaan kompres panas atau es pada leher
e.       istirahat
f.       mandi air hangat
23.
Rambut Rontok
      V
_
Peningkatan kadar hormon estrogen
a.       menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan rambut

24.
Pusing (syncope)
                                          V
_
Hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan – perubahan homodinamis
a.       bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b.      hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat atau sesak
c.       hindari berbaring dalam posisi terlentang
25.
Kemerahan di telapak tangan
       V
_
Kecederungan keluarga atau keturunan, kadar estrogen yang meningkat dan peningkatan aliran darah ke kulit
a.       yakinkan bahwa sebagian besar akan hilang saat kehamilan berakhir
26.
Keringat bertambah
       V
_
Aktivitas kelenjar apocrine meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal meningkat oleh karena aktifitas kelenjar thyroid yang meningkat, peningkatan berat badan dan aktifitas metabolic
a.       pakailah pakaian yang tipis dan longgar
b.      tingkatkan intake cairan
c.       mandi atau berendam secara teratur
27.
Gatal gatal
        V

_
Kemungkinan karena hipersensitifitas terhadap antigen plasenta
a.       gunakan kompres dingin, mandi berendam/ shower
b.      gunakan cara mandi outmeal
28.
Diarrhea
_
V
Mungkin dari hormon, mungkin juga dari makanan dan efek samping dari infeksi virus
a.       cairan pengganti rehidrasi oral
b.      hindari makanan berserat tinggi sereal kasar, buah – buahan, sayur – sayuran laktosa yang mengandung makanan
c.       makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi
29.
Mati rasa dan rasa perih pada jari – jari tangan dan kaki
V
_
Perubahan dalam titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah dan berat bias membuat wanita tersebut mengambil sikap atau postur yang membuat penekanan pada saraf ulnar, median, dan sciatic
a.       perhatian yang cermat pada postur tubuh yang benar
b.      dapat di kurangi dengan cara tiduran atau berbaring miring

30.
Nyeri ligamentum retundum
        V 
_
Hypertrophy dan peregangan ligamen selama kehamilan, tekanan dari uterus pada ligamentum
a.       menjelaskan mengenai penyebab rasa nyeri
b.      lekuk lutut kearah abdomen
c.       mandi air hangat
d.      gunakan bantalan pemanas pada area yang terasa sakit hanya jika diagnosis lain tidak melarang
31.
Palpitasi jantung
V
_
“pembesaran” dalam ukuran jantung,peningkatan kardiak output,gangguan pada sistem syaraf sympatik
a.       jelaskan bahwa hal ini normal terjadi pada kehamilan
32.
Ptyalism (sekresi air ludah yang berlebihan)
         V
_
Pathogenesisnya tidak diketahui
a.       Gunakan pencuci mulut astrigent. permen karet atau permen yang keras
33.
Spider nevi
         V
_
Peningkatan estrogen, peningkatan aliran darah kekulit
a.       yakinkan ibu hal itu akan segera hilang setelah kehamilan berakhir

34.
Kram pada kaki
         V
_
Kadar kalsium rendah, dan tekanan uterus yang meningkat pada syaraf
a.       suplemen kalsium
b.      gunakan penghangat untuk otot
35.
Nyeri pada payudara
       V
_
Karena hormon somatomamotropin
a.       menganjurkan untuk memakai BH yang dapat menyokong dan menyerap keringat, basuh dengan air hangat.
b.      memberikan konseling seksual dan psikologis pada ibu.
36.
Hipertensi gravidarum
_
       V
_
a.       diet rendah garam
b.      tidak mengkonsumsi makanan fermentasi, kalengan, dan bersoda
37.
 Penurunan kadar HB (Anemia)
_
V
Pengenceran darah (hemodelusi)
a.       banyak istirahat
b.      kurnagi aktivitas
c.       mengonsumsi tablet Fe
38.
Lemah, lemas/ kurang tenaga
_
        V
Kemungkinan karena anemia
a.       menganjurkan pada ibu untuk istirahat
b.      mengonsumsi tablet Fe
39.
Kontraksi Brachton-hicks
         V
_
Peningkatan kadar progresteron yang menyebabkan peristatik usus menjadi lambat, bangun di tengah malam, ketidaknyamanan karena uterus hamil, nocturia, dyspnea, heartbum.
a.       istirahat, atur posisi dan cara nafas
b.      usap usap punggung
40.
Mata berkunang-kunang dan Pandangan kabur
_
V 
Tanda-tanda pre-eklampsi
a.       istirahat secukupnya
b.      jangan terlalu lama berdiri
c.       jangan beraktifitas berlebihan
41.
Sesak nafas (hiperventilasi)
         V
_
Peningkatan kadar hormon progesteron
a.       anjurkan untuk menghirup udara segar, suport suami, keluarga, orang terdekat,  pakai obat tetes hidung bila sesak bertambah.
42.
Spotting                     
                         V
_
Karena implantasion bleeding
a.       waspadai apabila disertai nyeri atau kram perut bisa jadi tanda abortus
b.      banyak istirahat dan tidak terlalu banyak beraktivitas
  


No comments:

Post a Comment