BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut,
khawatir ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut dapat
meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang
pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Asuhan yang sifatnya mendukung
selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang
mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa
ada seorang pendukung yang hadir dan membantu wanita yang sedang dalam
persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien seperti suami,
keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter.
Persalinan
merupakan hal yang normal dan menakjubkan bagi ibu dan keluarga. Bidan
merupakan pendamping yang diharapkan dapat memberikan pertolongan, bimbingan
dan dukungan selama persalinan. Selama bersalin, ibu akan membutuhkan dukungan
fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul“Dukungan
Fisik dan Psikologis Ibu Bersalin.”
B. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi dukungan persalinan?
2.
Apa saja dukungan selama persalinan?
3.
Bagaimana dukungan fisik dan psikologis
pada ibu bersalin?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui definisi dukungan
persalinan.
2.
Untuk mengetahui apa saja dukungan
selama persalinan.
3.
Untuk mengetahui dukungan fisik dan
psikologis pada ibu bersalin.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dukungan Persalinan
Dukungan
Persalinan adalah asuhan yang sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat
aktif dan ikut serta dalam kegiatan selama persalinan, dimana ibu dibebaskan
untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya, misalnya suami,
keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.Idealnya pendampingan ini dilaksanakan
semenjak pra persalinan yang dapat membantu memutuskan rencana tempat persalinan,
dan kejadian lain yang tidak diharapkan. Macam-macam dukungan persalinan yaitu:
1.
Dukungan
fisik
Dukungan fisik adalah dukungan langsung
berupa pertolongan langsung yang diberikan oleh bidan, keluarga atau suami
kepada ibu bersalin.
2.
Dukungan
psikologis
Dukungan psikologis adalah dukungan
berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan empati yang akan menimbulkan
keyakinan bahwa ibu merasa dicintai dan diperhatikan, yang pada akhirnya dapat
berpengaruh kepada keberhasilan.
B. Dukungan Selama Persalinan
Dukungan
selama persalinan meliputi:
a)
Lingkungan
Suasana
yang rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu ibu dan pasangan untuk
cepat merasa nyaman, namun sikap para staf sangatlah penting dibanding dengan
kondisi fisik ruangan. Ruang persalinan perlu dilengkapi dengan meubeler
sedemikian rupa sehingga keadaan darurat dapat ditangani dengan cepat dan
efisien, oleh karena itu efek klinis tidak dapat dikesampingkan. Demikian juga
wallpaper dan gorden berwarna sejuk serta penggunaan tirai untuk menutup
peralatan persalinan akan mengurangi keangkeran ruangan. Penerangan yang
efisien, mudah dipindah-pindah, ibu bersalin senang dengan penerangan redup.
Diupayakan agar keluarga yang masuk kedalam ruang bersalin dibatasi untuk
menjaga kebersihan.
b)
Teman yang mendukung
Seorang
teman yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang besar dan memberikan
kesinambungan dukungan dimana teman yang mendukung tersebut tidak bisa
digantikan oleh siapapun. Bidan yang berarti “bersama wanita”, ia harus
berusaha untuk menjadi teman yang mendukung, bekerja dengan wanita tersebut
bersama keluarga. Bidan diharapkan terampil dan peka serta berfungsi untuk
mengembangkan hubungan dengan wanita asuhannya dan keluarga, hubungan tersebut
bersifat terapeutik
c)
Mobilitas
Diusahakan
ibu didorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan lebih
cepat dan ibu akan merasa dapat menguasai keadaan, terutama jika ibu didorong
untuk berusaha berjalan bila kemungkinan dan berusaha merubah posisi tidur
(miring kekiri, jongkok atau merangkak).
d)
Memberi informasi
Ibu
dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan
dan semua perkembangannya selama proses persalinan. Setiap tindakan atau
intervensi yang akan dilakukan harus diantisipasi dan dijelaskan. Ibu harus
dilibatkan dalam pengambilan keputusan klinis
e)
Teknik relaksasi
Diharapkan
ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang teknik relaksasi pada saat ANC, bila
ibu belum pernah maka harus diajarkan teknik relaksasi, penyuluhan itu
diberikan pada saat ANC dengan penyuluhan pada saat inpartu harus sama supaya
ibu tidak bingung. Bidan harus mengingatkan tentang teknik relaksasi terutama
teknik bernafas.
f)
Percakapan
Seorang
ibu dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada waktunya
untuk diam. Bagi ibu yang sedang dalam proses persalinan benar, maka kesunyian
yang bersikap akrab dan simpatik sudah pasti disukai. pada tahap ini ibu akan
merasakan lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua
cadangan emosional dan fisik dikerahkannya, ibu mungkin akan menutup semua
pembicaraan yang tidak perlu dan berkosentrasi terhadap kemajuan persalinan.
Jika kesunyian dibutuhkan maka sentuhan dan ekspresi wajah dan orang-orang
disekitarnya sangat dibutuhkan.
g)
Dorongan semangat
Sebagian
besar ibu akan mencapai tahap dimana mereka tidak bisa melanutkan lagi dan
putus asa. Bidan berusaha untuk memberikan dorongan semangat kepada ibu selama
proses persalinan. Dengan beberapa kata yang diucapkan secara lembut setelah
kontraksi atau beberapa pujian non verbal pada saat terjadi kontraksi akan
sangat memberikan semangat atau dorongan ibu. Ibu yang sudah dibuat merasa
bahwa ia sanggup dan sudah membuat kemajuan persalinan besar akan merespon dan
terus berusaha. Bidan berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan memberi respon
yang hangat dan antusias, maka
persalinan akan berhasil maju.
C. Dukungan Fisik dan Psikologis Pada
Ibu Bersalin
Setiap
ibu yang memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir,
ataupun cemas terutama pada ibu primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan
nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya
akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu
sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan
dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan.Asuhan yang sifatnya mendukung
selama persalinan merupakan suatu standar asuhan pelayanan kebidanan. Asuhan yang
mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berlangsung.
Dukungan
dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien karena pendamping dalam persalinan
hendaknya orang yang sudah terlibat pada saat antenatal.Bidan harus mampu memberikan
perasaan kehadiran:
a. Selama
bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan observasi
b. Membuat
kontak fisik: mencuci muka pasien, mengosok punggung, dan memegang tangan
pasien dll.
c. Menempatkan
pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
Ada
lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane
yaitu sebagai berikut:
a. Asuhan
fisik dan psikologis
b. Kehadiran
seorang pendamping secara terus menerus
c. Pengurangan
rasa sakit
d. Penerimaaan
atas sikap dan perilakunya
e. Informasi
dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman
Dalam
Cochrane Database, suatu kajian ulang
sistematis dari 14 percobaan-percobaan yang melibatkan 5000 wanita
memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus menerus selama
persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
a. Kelahiran
dengan tindakan menjadi berkurang
b. APGAR
Score ˂7 lebih sedikit
c. Lamanya
persalinan menjadi semakin pendek
d. Kepuasan
ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Metode
mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk dukungan
mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a. Sederhana
b. Efektif
c. Biayanya
murah
d. Resikonya
rendah
e. Membantu
kemajuan persalinan
f. Hasil
kelahiran bertambah baik
g. Bersifat
sayang ibu.
Berikut
ini dukungan fisik dan psikologis yang dibutuhkan ibu bersalin antara lain:
1.
Perawatan gigi
Ibu
yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya nafasnya bau, bibir kering dan
pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dalam persalinan selama beberapa
jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak
nyaman dan tidak menyenangkan bagi orang di sekitarnya. Hal diatas dapat di
hindari jika ibu mampu mencerna cairan selama persalinannya. Perawatan yang
dapat di berikan adalah sebagai berikut:
a.
Menggosok gigi, ibu bersalin harus di
ingatkan untuk membawa sikat dan pasta gigi kerumah sakit atau rumah bersalin
untuk digunakan selama persalinan.
b.
Mencuci mulut, dengan pemberian produk
pencuci mulut sebagai tindakan untuk menyegarkan nafas
c.
Pemberian gliserin untuk mengindari
terjadinya kekeringan pada bibir, dapat di gunakan gliserin dengan cara
mengusapkannya.
d.
Pemberian permen untuk melembabkan mulut
dan tenggorokan, untuk mencegah aspirasi sebaiknya anjurkan untuk mengkonsumsi
permen lolipop.
2.
Pengipasan
Ibu
yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,
bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik pun mereka akan
mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu. Tempat persalinan yang tidak
menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat
menyengsarakan ibu oleh karena itu gunakan kipas atau bisa juga dengankertas
atau lap yang digunakakan sebagai pengkipas aman. (Rohana, Reny Saswita,
Marisah.2011.41)
3.
Kehadiran Seorang Pendamping
Penelitian
menunjukan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat
menimbulkan efek positif terhadap persalinan yang dapat menurunkan morbiditas,
mengurangi rasa sakit, persainan lebih singkat dan menurunnya persalinan dengan
tindakan (Hodnett,1997, Klaus dan Kennel, 1993). Dukungan dapat diberikan oleh
orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat,bidan maupun
dokter).
Suami
sebagai pendamping istri ikut memainkan peranan penting dalam mengikuti seluruh
proses persalinan. Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya melahirkan
antara lain; mengukur lamanya waktu kontraksi, bernafas seirama dengan
istrinya, membantu menopang istrinya pada detik-detik kontraksi, memijit-mijit
punggung istrinya, menyuguhkan minuman, menyampaikan pesan istrinya kepada
perawat dan dokter, memberikan perhatian yang terus-menerus dan mendorong semangat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dukungan
Persalinan adalah asuhan yang sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat
aktif dan ikut serta dalam kegiatan selama persalinan, dimana ibu dibebaskan
untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya, misalnya suami,
keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.
Setiap
ibu yang memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir,
ataupun cemas terutama pada ibu primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan
nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya
akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu
sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan
dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan.
Berikut
ini dukungan fisik dan psikologis yang dibutuhkan ibu bersalin antara lain perawatan
gigi, pengipasan, dan kehadiran seorang pendamping.
B.
Saran
a.
Kepada Ibu &Keluarga
Sebaiknya
ibu dan keluarga mengikuti saran tenaga kesehatan karena demi keselamatan ibu
dan keluarga pada saat menjelang persalinan.
b.
Kepada Bidan
Sebaiknya
bidan dalam memberikan saran kepada ibu dan keluarga harus menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti untuk ibu dan keluarganya.
DAFTAR
PUSTAKA
Priyanto A,. (2009). Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam
Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba
Medika.
Sumarah, dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan
pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya.
Varney H, dkk. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1.
Jakarta: EGC.
Wijayanti, Irfana Tri. -. Standar Asuhan Kebidanan Persalinan.
Pati: BUP.
Wulandari, Diah
(2009). Komunikasi
dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offiset.
Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka rihama.
No comments:
Post a Comment