truth


counters

nama

Tuesday 18 November 2014

DUKUNGAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN by yani dkk

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan membantu wanita yang sedang dalam persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien seperti suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter.
Persalinan merupakan hal yang normal dan menakjubkan bagi ibu dan keluarga. Bidan merupakan pendamping yang diharapkan dapat memberikan pertolongan, bimbingan dan dukungan selama persalinan. Selama bersalin, ibu akan membutuhkan dukungan fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul“Dukungan Fisik dan Psikologis Ibu Bersalin.”

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dukungan persalinan?
2.      Apa saja dukungan selama persalinan?
3.      Bagaimana dukungan fisik dan psikologis pada ibu bersalin?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dukungan persalinan.
2.      Untuk mengetahui apa saja dukungan selama persalinan.
3.      Untuk mengetahui dukungan fisik dan psikologis pada ibu bersalin.
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Dukungan Persalinan
Dukungan Persalinan adalah asuhan yang sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan selama persalinan, dimana ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya, misalnya suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.Idealnya pendampingan ini dilaksanakan semenjak pra persalinan yang dapat membantu memutuskan rencana tempat persalinan, dan kejadian lain yang tidak diharapkan. Macam-macam dukungan persalinan yaitu:
1.    Dukungan fisik
Dukungan fisik adalah dukungan langsung berupa pertolongan langsung yang diberikan oleh bidan, keluarga atau suami kepada ibu bersalin.
2.    Dukungan psikologis
Dukungan psikologis adalah dukungan berupa kehangatan, kepedulian maupun ungkapan empati yang akan menimbulkan keyakinan bahwa ibu merasa dicintai dan diperhatikan, yang pada akhirnya dapat berpengaruh kepada keberhasilan.

B.       Dukungan Selama Persalinan
Dukungan selama persalinan meliputi:
a)      Lingkungan
Suasana yang rileks dan bernuansa rumah akan sangat membantu ibu dan pasangan untuk cepat merasa nyaman, namun sikap para staf sangatlah penting dibanding dengan kondisi fisik ruangan. Ruang persalinan perlu dilengkapi dengan meubeler sedemikian rupa sehingga keadaan darurat dapat ditangani dengan cepat dan efisien, oleh karena itu efek klinis tidak dapat dikesampingkan. Demikian juga wallpaper dan gorden berwarna sejuk serta penggunaan tirai untuk menutup peralatan persalinan akan mengurangi keangkeran ruangan. Penerangan yang efisien, mudah dipindah-pindah, ibu bersalin senang dengan penerangan redup. Diupayakan agar keluarga yang masuk kedalam ruang bersalin dibatasi untuk menjaga kebersihan.
b)      Teman yang mendukung
Seorang teman yang mendukung merupakan sumber kekuatan yang besar dan memberikan kesinambungan dukungan dimana teman yang mendukung tersebut tidak bisa digantikan oleh siapapun. Bidan yang berarti “bersama wanita”, ia harus berusaha untuk menjadi teman yang mendukung, bekerja dengan wanita tersebut bersama keluarga. Bidan diharapkan terampil dan peka serta berfungsi untuk mengembangkan hubungan dengan wanita asuhannya dan keluarga, hubungan tersebut bersifat terapeutik
c)      Mobilitas
Diusahakan ibu didorong untuk tetap tegar dan bergerak, persalinan akan berjalan lebih cepat dan ibu akan merasa dapat menguasai keadaan, terutama jika ibu didorong untuk berusaha berjalan bila kemungkinan dan berusaha merubah posisi tidur (miring kekiri, jongkok atau merangkak).
d)     Memberi informasi
Ibu dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya tentang kemajuan persalinan dan semua perkembangannya selama proses persalinan. Setiap tindakan atau intervensi yang akan dilakukan harus diantisipasi dan dijelaskan. Ibu harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan klinis
e)      Teknik relaksasi
Diharapkan ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang teknik relaksasi pada saat ANC, bila ibu belum pernah maka harus diajarkan teknik relaksasi, penyuluhan itu diberikan pada saat ANC dengan penyuluhan pada saat inpartu harus sama supaya ibu tidak bingung. Bidan harus mengingatkan tentang teknik relaksasi terutama teknik bernafas.
f)       Percakapan
Seorang ibu dalam masa inpartu membutuhkan waktu untuk bercakap-cakap dan ada waktunya untuk diam. Bagi ibu yang sedang dalam proses persalinan benar, maka kesunyian yang bersikap akrab dan simpatik sudah pasti disukai. pada tahap ini ibu akan merasakan lelah, setiap kontraksi akan memerlukan konsentrasi penuh dan semua cadangan emosional dan fisik dikerahkannya, ibu mungkin akan menutup semua pembicaraan yang tidak perlu dan berkosentrasi terhadap kemajuan persalinan. Jika kesunyian dibutuhkan maka sentuhan dan ekspresi wajah dan orang-orang disekitarnya sangat dibutuhkan.
g)      Dorongan semangat
Sebagian besar ibu akan mencapai tahap dimana mereka tidak bisa melanutkan lagi dan putus asa. Bidan berusaha untuk memberikan dorongan semangat kepada ibu selama proses persalinan. Dengan beberapa kata yang diucapkan secara lembut setelah kontraksi atau beberapa pujian non verbal pada saat terjadi kontraksi akan sangat memberikan semangat atau dorongan ibu. Ibu yang sudah dibuat merasa bahwa ia sanggup dan sudah membuat kemajuan persalinan besar akan merespon dan terus berusaha. Bidan berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan memberi respon yang hangat dan antusias, maka  persalinan akan berhasil maju.

C.      Dukungan Fisik dan Psikologis Pada Ibu Bersalin
Setiap ibu yang memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan.Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar asuhan pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien karena pendamping dalam persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat pada saat antenatal.Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:
a.    Selama bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan observasi
b.    Membuat kontak fisik: mencuci muka pasien, mengosok punggung, dan memegang tangan pasien dll.
c.    Menempatkan pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane yaitu sebagai berikut:
a.    Asuhan fisik dan psikologis
b.    Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus
c.    Pengurangan rasa sakit
d.   Penerimaaan atas sikap dan perilakunya
e.    Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman
Dalam Cochrane Database, suatu kajian ulang sistematis dari 14 percobaan-percobaan yang melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
a.    Kelahiran dengan tindakan menjadi berkurang
b.    APGAR Score ˂7 lebih sedikit
c.    Lamanya persalinan menjadi semakin pendek
d.   Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Metode mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk dukungan mempunyai keuntungan sebagai berikut:
a.    Sederhana
b.    Efektif
c.    Biayanya murah
d.   Resikonya rendah
e.    Membantu kemajuan persalinan
f.     Hasil kelahiran bertambah baik
g.    Bersifat sayang ibu.
Berikut ini dukungan fisik dan psikologis yang dibutuhkan ibu bersalin antara lain:
1.      Perawatan gigi
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya nafasnya bau, bibir kering dan pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dalam persalinan selama beberapa jam tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan bagi orang di sekitarnya. Hal diatas dapat di hindari jika ibu mampu mencerna cairan selama persalinannya. Perawatan yang dapat di berikan adalah sebagai berikut:
a.       Menggosok gigi, ibu bersalin harus di ingatkan untuk membawa sikat dan pasta gigi kerumah sakit atau rumah bersalin untuk digunakan selama persalinan.
b.      Mencuci mulut, dengan pemberian produk pencuci mulut sebagai tindakan untuk menyegarkan nafas
c.       Pemberian gliserin untuk mengindari terjadinya kekeringan pada bibir, dapat di gunakan gliserin dengan cara mengusapkannya.
d.      Pemberian permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan, untuk mencegah aspirasi sebaiknya anjurkan untuk mengkonsumsi permen lolipop.
2.      Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat, bahkan pada ruang persalinan dengan kontrol suhu terbaik pun mereka akan mengeluh berkeringat pada beberapa waktu tertentu. Tempat persalinan yang tidak menggunakan pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan ibu oleh karena itu gunakan kipas atau bisa juga dengankertas atau lap yang digunakakan sebagai pengkipas aman. (Rohana, Reny Saswita, Marisah.2011.41)
3.      Kehadiran Seorang Pendamping
Penelitian menunjukan bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan efek positif terhadap persalinan yang dapat menurunkan morbiditas, mengurangi rasa sakit, persainan lebih singkat dan menurunnya persalinan dengan tindakan (Hodnett,1997, Klaus dan Kennel, 1993). Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat,bidan maupun dokter).

Suami sebagai pendamping istri ikut memainkan peranan penting dalam mengikuti seluruh proses persalinan. Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya melahirkan antara lain; mengukur lamanya waktu kontraksi, bernafas seirama dengan istrinya, membantu menopang istrinya pada detik-detik kontraksi, memijit-mijit punggung istrinya, menyuguhkan minuman, menyampaikan pesan istrinya kepada perawat dan dokter, memberikan perhatian yang terus-menerus dan mendorong semangat.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dukungan Persalinan adalah asuhan yang sifatnya mendukung yaitu asuhan yang bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan selama persalinan, dimana ibu dibebaskan untuk memilih pendamping persalinan sesuai keinginannya, misalnya suami, keluarga atau teman yang mengerti tentang dirinya.
Setiap ibu yang memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan, dan pertolongan persalinan.
Berikut ini dukungan fisik dan psikologis yang dibutuhkan ibu bersalin antara lain perawatan gigi, pengipasan, dan kehadiran seorang pendamping.

B.       Saran
a.       Kepada Ibu &Keluarga
Sebaiknya ibu dan keluarga mengikuti saran tenaga kesehatan karena demi keselamatan ibu dan keluarga pada saat menjelang persalinan.
b.      Kepada Bidan

Sebaiknya bidan dalam memberikan saran kepada ibu dan keluarga harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk ibu dan keluarganya. 
DAFTAR PUSTAKA

Priyanto A,. (2009). Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba Medika.

Sumarah, dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya.

Varney H, dkk. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.

Wijayanti, Irfana Tri. -. Standar Asuhan Kebidanan Persalinan. Pati: BUP.

Wulandari, Diah (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offiset.


Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka rihama.

No comments:

Post a Comment