truth


counters

nama

Wednesday 19 November 2014

Teori-teori yang mempengaruhi model kebidanan

Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta kebutuhan masyarakat.  Seiring dengan perkembangan ini terdapat golongan orang yang dikenal masyarakat sebagai seorang dokter.  Para dokter menjalankan praktik kedokteran thdp berbagai macam jenis penyakit.  Sedangkan pertolongan pada wanita dalam kehamilan dan persalinan diserahkan kepada wanita-wanita penolong persalinan.
            Saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai ilmu kebidanan yang muncul sebagai suatu pernyataan umum bahwa ilmu kebidanan adalah elemen esensial dalam kebidanan(Silverton,1993)
            Teori dibutuhkan oleh seorang bidan untuk memusatkan perhatian pada asuhan aktual yang diberikannya, sehingga kualitas dari asuhannya akan meningkat (Siddiqui,1994)
Teori – Teori Yang Mempengaruhi Model Kebidanan:
A.    Teori Reva Rubin
B.     Teori Ramona Mercer
C.     Teori Ernestine Weidenbach
D.    Teori Ela Joy Lerhman
E.     Teori Jean Ball

TEORI REVA RUBIN
Rubin adalah seorang nurse midwifery dari Amerika yang penelitiannya memberi pengaruh besar dalam asuhan kehamilan dan post partum.
Rubin menekankan pada pencapaian peran ibu, dimana seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas. Sehingga para ibu mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan psikologis masa kehamilan dan setelah persalinan. Sehingga pada masa kehamilan ini ibu lebih membutuhkan perhatian dan sosialisasi.
Masa Kehamilan
Menurut Reva Rubin seorang wanita sejak hamil memiliki harapan – harapan yaitu :
Ø  Kesejahteraan ibu dan bayi
Ø  Penerimaan dari masyarakat
Ø  Penentuan identitas diri
Ø  Mengetahui tentang arti memberi dan menerima
Tahapan Ibu Dalam Mencapai Perannya:
a.       Anticipatory stage
Ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain
b.      Honeymoon stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari anggota keluarga lain.
c.       Plateu Stage
Ibu mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu.  Pada tahap ini ibu memerlukan waktu beberapa minggu kemudian baru bisa melanjutkan sendiri
d.      Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran sudah berakhir.
Kesimpulan tujuan dari usaha ibu selama masa kehamilan
1.      Meyakinkan adanya keamanan bagi diri dan bayinya selama kehamilan dan persalinan
2.      Meyakinkan adanya penerimaan sosial bagi diri dan bayinya
3.      Meningkatkan ikatan tarik menarik dalam konstruksi dari image dan identitas dari pengalaman
4.      Mencari arti kedalaman dari arti tindakan transitif dari memberi dan menerima.
Masa setelah persalinan
Adaptasi psikologis pada masa post partum :
a.       Respon dan dukungan dari keluarga
b.      Hubungan antara melahirkan dengan harapan-harapan
c.       Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
d.      Budaya
  1. Periode Taking In (hari 1-2 post partum)
a.       Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
b.      Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran akan perubahan bentuk tubuhnya
c.       Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan
d.      Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi normal
e.       Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan banyak nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh berjalan tidak normal.
  1. Periode taking hold (hari ke 2-4 post partum)
a.       Ibu memperhatijkan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya
b.      Ibu memfokuskan perhatian dan pengontrolan fungsi tubuh,BAK,BAB dan daya tahan tubuh
c.       Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi
d.      Ibu berusaha untuk menguasai ketrampilan merawat bayi seperti menggendong, memandikan dan mengganti popok
e.       Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu membesarkan bayinya.
  1. Periode Letting Go
a.       Ini terjadi ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga
b.      Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.

TEORI RAMONA MERCER
            Teori ini lebih menekankan pada stress antepartum dan pencapaian peran ibu. Ramona mengidentifikasi 6 variabel independen yang berhubungan dengan status kesehatan. Hubungan pasangan ibu dan anak dan fungsi keluarga yaitu : stress antepartum, dukungan sosial, self esteem, perasaan menguasai, kecemasan, dan depresi

Efek stres Antepartum
            Merupakan komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang wanita.  Tujuan asuhan adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri pada ibu
            metode Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri
Dukungan tsb antara lain :
1.      Hubungan interpersonal
2.      Peran Keluarga
3.      Stress Antepartum
4.      Rasa percaya diri
5.      Penguasaan rasa takut , ragu, depresi
Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer :
1. Anticipatory
saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian sosial dan psikologis dengan mempelajari sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
2. Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai kondisi sistem sosial
3. Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
4. Personal
Merupakan peran terakhir dimana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai seorang ibu
            Perbandingan dengan teori Reva Rubin menyebutkan peran ibu dimulai sejak ibu menginjak usia kehamilan 6 bulan setelah melahirkan. Tetapi menurut Mercer peran ibu dimulai setelah bayi lahir 3-7 bulan post partum
Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita menjalankan peran ibu :
1.      Faktor Ibu :
a.       Umur ibu pada saat melahirkan pertama kali
b.      Stress sosial
c.       Memisahkan ibu pada anak secepatnya
d.      Dukungan sosial
e.       Konsep diri
f.       Sifat pribadi
g.      Sikap terhadap membesarkan anaknya
h.      Status kesehatan ibu
2. Faktor Bayi
a.       Temperament
b.      Kesehatan bayi
3. Faktor-faktor Lainnya
a.       Latar belakang etnik
  1. Status perkawinan
  2. Status ekonomi

TEORI EIRNESTEN WEIDENBECH
Sebelum menjadi nurse midewife, Eirnesten merupakan seorang perawat. Walaupun sebagai seorang perawat dia menemukan 5 elemen dalam konsep yang dituliskannya ketika dia bekerja di bagian Kebidanan.
Model ini meliputi 5 elemen, yaitu :
1.      The Agent
Bidan menjadi agen perantara bagi klien dalam mencapai tujuan. Model ini menekankan perlunya mempertimbangkan keyakinan/filosofi individual bidan atau teman sejawat dalam memberikan asuhan. yang terdiri atas Filosofi, Tujuan, Praktik/latihan, Ketrampilan
2.      The Goal
Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik,emosional/psikologi, fisiologis.
Bila sudah diketahui kebutuhan ini maka baru dapat diperkirakan tujuan yang akan dicapai.
3.      The Recipient
Penerima asuhan adalah wanita dalam masa reproduksi , keluarga, dan masyarakat yang karena suatu hal tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Recipient menurut Weidenbach adalah individu yang mampu menentukan kebutuhannya akan bantuan (a need for help)
4.      The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada empat yaitu :
a.       Identifikasi kebutuhan klien (identifikasi)
  1. Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan (Ministration)
  2. Memberikan bantuan sesuai kebutuhan (Validation)
  3. Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberi kebutuhan (Coordination)
Faktor sosial pendukung peran ibu
1. Emotional support
Perasaan mencintai perhatian percaya dan mengerti
2. Informational support
Memberikann informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu menolong diri sendiri
3. Physical support
Membantu merawat bayi
4. Appraisal Support
Memungkinkan  ibu mengevaluasi dirinya sendiri dan mencapai peran ibu

TEORI ELA JOY LERHMAN
Teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan ibu hamil dan bersalin yaitu :
  1. Asuhan kebidanan yang berkesinambungan
  2. Keluarga sebagai pusat kebidanan
  3. Pendidikan dan konseling dari bagian asuhan
  4. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan
  5. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan
  6. Advokasi dari pelayanan kebidanan

TEORI JEAN BALL
Jean Ball adalah seorang midwife dari British yang telah melakukan risetnya terhadap kebutuhan wanita pada masa post natal. Dalam bukunya Reaction to Moetherhood yang sekaligus menjadi filosofi Jean Ball “membantu seorang wanita agar berhasil menjadi seorang ibu , dan keberhasilan ini tidak hanya melibatkan proses fisiologi saja tetapi juga psikologis dan emosional yang memotivasi keinginan untuk menjadi orang tua serta pencapaiannya”.
Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat bergantung pada personality atau  kepribadian wanita itu sendiri , support sistem dukungan pribadi dan support yang diberikan oleh pelayanan maternitas.  Ball mengemukakan teori kursi goyang/ dek chair  dimana :
1.      Dasar kursi dibentuk oleh pelayanan kebidanan yang berpijak pada pandangan masyarakat tentang keluarga
2.      Topangan kanan kiri adalah kepribadian wanita, pengalaman hidup
3.      Topangan tengah (menyangga kursi dari belakang kanan-kiri) adalah keluarga dan support sistem
4.      Tempat duduk menggambarkan kesejahteraan maternal, yang tergantung pada efektifitas elemen sebagai berikut  :

jika deck chair tidak ditegakkan dengan benar, maka ia akan kolaps/ jatuh saat diduduki
Jika kursi tidak diletakkan pada lantai yang kuat maka kursi akan jatuh

Jika bagian-bagiannya tidak cocok satu sama lain mungkin dapat menyangga , namun yang menduduki merasa tidak nyaman dan mengalami ketegangan.



No comments:

Post a Comment